Anda di halaman 1dari 5

Berpikir Kritis

Sebuah Pengantar

BAB 1.

Apakah berfikir kritis itu

Yang dimaksud dengan berfikir kritis yaitu proses mental untuk menganalisis atau
mengevaluasi informasi.Informasi tersebut didapatkan dari hasil pengamat,pengalaman,akal
sehat atau komunikasi.

A.) Beberapa Definisi klasik dari tradisi Berpikir kritis.

=> John Dewey dan "Berpikir Reflektif"

Pertimbangan yang aktif,persistent ( terus-menerus), dan teliti mengenai sebuah


keyakinan atau bentuk pngetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan-alasan
yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya

=> Edward Glaser,Mengembangkan Gagasan Dawey

(1)Suatu sikap mau berfikir secara medalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada
dalam jangkuan pengalaman seseorang ;(2)Pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan
dan penalaran yang logis dan;(3)Semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode
tersebut.

=> Robert Ennis-Definisi yang dipakai secara luas Berfikir kritis adalah pemikiran yang masuk
akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.

=> Richard Paul dan 'Berpikir tentang Pikiran Anda sendiri-sendiri Berpikir kritis adalah metode
berfikir-mengenai hal,substansi atau masalah apa saja,dimana si pemikir meningkatkan kualitas
pemikirannya dengan mengenai secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran
dan menerapkan standart-standart intelektual padanya.

B.) Keterampilan penting dalam pemikiran kritis

- mengenal maslah

- menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu

- menggumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan

- mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan

- memahami dan menggunakan bahasa yang tepat,jelas dan khas.

- menganalisis data

- menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan

- mengenal adanya hubungan logis antara masalah-masalah

- menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan

C. Definisi Akhir mengenai Berpikir kritis

Interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi,informasi
dan argumentasi.

BAB 2

Mengenal perbedaan diantara penalaran,pertengkaran,debat,penjelasan,laporan,dan


cerita.dan memperkenalkan beberapa pertanyaan mendasar yang perlu ditanyakan jika
berhadapan dengan sebuah nukilan penalaran dan ingin memahaminya. untuk membantu
menjawab pertanyaan ini,kita mendiskusikan bahasa - penalaran yang secara khusus digunakan
ketika orang berpikir - dan menjelaskan peran khusus kata-kata indikator argumen (seperti oleh
kerana itu,karena,sehingga,jika...... maka,harus,dan lain-lain). Dan juga menjelaskan tes 'oleh
karena itu' dan bagaimana pula tes itu membantu mengindentifikasi maksud pengarang.

Memperkenalkan 'bahasa penalaran' yang lebih luas ( termasuk


fakta,pendapat,inferensi,dukungan,bukti,sangkalan,kekeliruan,dll) dan memberi beberapa latihan
menggunakannya,termasuk ketika mengajukan argumen-argumen sendiri.

BAB 3

Argumen-argumen memiliki struktur. Alasan dapat mendukung ( atau bertujuan untuk


mendukung) kesimpulan dengan berbagai cara. Dalam bab in beberapa pengertian sederhana
untuk menunjukkan struktur argumen dan kemudian menggunakan hal ini untuk membantu
menjelaskan perbedaan mendasar antara penalaran berdampingan dan rantai penalaran.
kadang-kadang ketika dua atau lebih alasan disajikan berdampingan,mereka harus digunakan
secara bersama untuk memberi dukungan terhadap kesimpulan-kesimpulannya; hal ini
dinamakan penalaran bersama dan kita menjelaskan bagaimana penalaran bersama ini berbeda
dengan kasus-kasus lain dari penalaran berdampingan.

Pola-pola dasar penalaran ini bisa digabungkan untuk membuat pola-pola yang lebih
kompleks dan kita melihat beberapa dari pola-pola kompleks itu,kita juga melihat bahwa ketika
mengindentifikasi alasan-alasan dan kesimpulan-kesimpulan sangat penting untuk memisahkan
hipotesis-hipotesis dan beberapa kalimat kompleks lainnya yang logis.

BAB 4

=> Asumsi

Keyakinan yang secara jelas diterima atau 'dianggap benar' oleh pembicara atau penulis
tetapi mereka tidak menyatakannya atau membuatnya eksplisit-asumsi-asumsi yang implisit.
Konteks argumen dapat menyediakan banyak latar belakang informasi,hal ini dapat
membantu kita memahami argumen.

Implikasi dari apa yang telah didiskusikan sejauh ini ialah ada banyak cara yang lebih
efektif untuk memikirkan isu-isu secara utuh daripada yang kebanyakan kita biasa gunakan.

Pendirian kita ialah kita mengikuti model yang disediakan oleh peta berpikiritu,posisi kita
akan semakin jauh lebih baik untuk mempertimbangkan penalaran secara kritis

Dalam sebab bab ini menjalankan semua hal ini berarty melibatkan perhatian mendetail
berkenan dengan asumsi-asumsi yang implisit dan konteks,juga panalaran yang eksplisit.

BAB 5

Ketika menjelaskan gagasan-gagasan dalam bab ini, kita tidak bermaksud menganjurkan
supaya anda mesti melihat ketidakjelasan disana-sini atau anda harus menghadapi setiap
pernyataan atau argumen dengan pertanyaan 'Apa yang anda maksudkan?' namun demikian,
anda harus sungguh-sungguh menaruh perhatian pada pentingnya ketidakjelasan,kedwiartian dan
sebagainya, sehingga anda dapat melihatnya ketika itu terjadi dan kemudian secara otomatis
mngajukan pertanyaan yang benar.

=> Peta berfikir (Mengklarifikasi gagasan dengan terampil)

Apa masalahnya? (Apakah problem itu samar-samar dwi-arti (ambigu),memerlukan


contoh atau apa?)

Siapa audiensnya? (Apa latar belakang penggetahuan dan keyakinan yang dapat
diasumsikan dimiliki oleh audiens?)

Dengan adanya audiens,apa yang menyediakan klarifikasi yang cukup untuk maksud
terkini?

Sumber-sumber yang mungkin untuk klarifikasi :


- Definisi kamus (Menyampaikan pemakaian biasa)

- Definisi/penjelasan dari orang-orang berwenang dalam suatu bidang


(Menyampaikan penyamakain khusus).

- Menentukan makna;menetapkan makna.

Cara-cara mengklarifikasi istilah dan gagasan :

- Memberikan ungkapan yang sinonim atau - paraprase

- Memberikan kondisi yang perlu dan cukup (atau definisi jika dan hanya jika)

- Memberikan conoh yang jelas (dan contoh-contoh).

- Menarik perbedaan (termasuk per genus et differentian)

- Menjelaskan sejarah ungkpan

Berapa banyak detail yang dibutuhkan oleh audiens dalam situasi ini ?

Anda mungkin juga menyukai