Dosen Pengampu :
Kami besyukur kepada Allah SWT, karena berkat limpahan taufik, hidayah, dan
inayah-Nya kami dapat menyusun makalah dengan judul “FILSAFAT SEBAGAI ILMU
KRITIS” dengan baik tanpa ridhoNya mustahil penulisan makalah ini bisa selesai tepat
waktu.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih batas minimal, sehingga
terdapat banyak sekali kekurangan atau jauh dari kesempurnaan, berhubungan dengan
wawasan atau ilmu yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif atau
yang dapat membangun sangat kami harapkan utuk perbaikan penulisan selanjutnya.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak selaku dosen Filsafat Ilmu yang
telah membimbing dan mengajarkan kami, serta pihak-pihak yang bersangkutan yang telah
membantu, sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik.
Akhirnya permohonan dan harapan semoga apa yang telah kami lakukan mendapat
ridho dan kebaikan Allah SWT dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca sebagai jembatan ilmu penegetahuan. Amin.
Penulis
HALAMAN ……………………………………………………………………..!
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...!
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..!
BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
KESIMPULAN…………………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifat alamiah manusia untuk selalu berfikir merupakan hal yang etis. Proses
berpikir merupakan hal yang natural, lumrah, dan menjadi lingkaran fitrahnya
manusia. Terkadang berpikir yang tidak memiliki titik temu akan berjalan sendiri
sesuai dengan alurnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
Abdul Karim.2014. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Fikrah, Vol. 2, No. 1 Hal 273-
289.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian. Filsafat
Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa arab dengan istilah falsafah dan
dalam bahasainggris Falsafah dikenal istilah Phylosophy serta dalam bahasa Yunani
dengan istilah Philosophia.
Kata Philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia
yang berarti kebijasanaan (wisdom) sehingga secara etimologis istilah filsafat berarti
cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya.
Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai pada hasil yang fundamental
atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi
segenap nilai dan keilmuan. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh
dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya.
2
Danny Rusmono. 2018. Filsafat Ilmu - Pengetahuan Dan Ilmu Pengetahuan.
- Perry dan potter (2005) menyatakan bahwa Berfikir kritis adalah suatu proses
dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan
mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan
berdasarkan kemampuan,menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
- Menurut Bandman dan Bandman (1988), berpikir kritis adalah pengujian secara
rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran, masalah,
kepercayaan dan tindakan.
- Menurut Strader (1992), bepikir kritis adalah suatu proses pengujian yang
menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang mutakhir dan
menginterprestasikannya serta mengevaluasi pandapat-pandapat tersebut untuk
mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya perspektif/ pandangan baru.Berpikir
kritis adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting bagi seorang profesional.
Berpikir kritis akan membantu profesional dalam memenuhi kebutuhan klien.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis
merupakan suatu tehnik berpikir yang melatih kemampuan dalam mengevaluasi atau
melakukan penilaian secara cermat tentang tepat-tidaknya ataupun layak-tidaknya
suatu gagasan yang mencakup penilaian dan analisa secara rasional tentang semua
informasi, masukan, pendapat dan ide yang ada, kemudian merumuskan kesimpulan
dan mengambil suatu keputusan.
- Novelty : Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau informasi
baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide baru orang lain.
- Practical utility: Ide-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut
keperaktisan/ kegunaanya dalam penerapan.
Menurut Ennis (1996: 364) terdapat 6 unsur dasar dalam berpikir kritis yang
disingkat
menjadi FRISCO :
- F (Focus): Untuk membuat sebuah keputusan tentang apa yang diyakini maka
harus bisa memperjelas pertanyaan atau isu yang tersedia, yang coba diputuskan itu
mengenai apa.
- S (Situation): Memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berpikir akan
membantu memperjelas pertanyaan (dalam F) dan mengetahui arti istilah-istilah
kunci, bagian-bagian yang relevan sebagai pendukung.
- C (Clarity): Menjelaskan arti atau istilah-istilah yang digunakan.
3
Qosim. 1997. Filsafat Ilmu Dan Beberapa Pokok Ajaran Fenomenologi. Malang: Al-Farabi.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Secara etimologis, filsafat diambil dari bahasa Arab, falsafah-berasal dari bahasa
Yunani, Philosophia, kata majemuk yang berasal dari kata Philos yang artinya
cinta atau suka, dan kata Sophia yang artinya bijaksana. Dengan demikian secara
etimologis, filsafat memberikanpengertian cinta kebijaksanaan.
2. Secara terminologis, filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung
di dalamnya ilmu-ilmu; metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
4. Obyek penyelidikan filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada, tidak
terbatas.
B. SARAN
1.Bagi tenaga pendidik kami mengharap kritikan dan masukan tentang pembahasan
makalah yang telah kami buat di atas.
2.Bagi calon pendidik agar makalah ini bisa berguna sebagai salah satu sarana dari
sumber pembelajaran
Daftar Pustaka
Qosim. 1997. Filsafat Ilmu Dan Beberapa Pokok Ajaran Fenomenologi. Malang: Al-
Farabi.