Secara definisi, geologi medis (medical geology) adalah cabang ilmu yang
mempelajari hubungan suatu endemik penyakit dengan kondisi geologi daerah tersebut
dilihat dari material geologi yang ada di daerah endemik tersebut.
Saat ini sudah ada Asosiasi Geologi Medis Internasional (International Medical
Geology Association). Organisasi ini membentuk jaringan dan forum sebagai tempat
berkumpulnya para ahli geologi, ahli lingkungan, ahli toksikologi, epidemiologi, dan
dokter spesialis, dalam rangka untuk mengkarakterisasi sifat dari proses geologi,
penyebaran, dan efek negatif dari material geologi terhadap populasi manusia. Tujuan dari
organisasi ini adalah untuk mensosialisasikan dan membuat masyarakat sadar akan efek
bahaya lingkungan terhadap kesehatan.
4. Mejadi penyuluh masyarakat ketika ada masalah kesehatan lingkungan yang terkait
dengan material dan proses geologi.
5. Menjalin hubungan antar negara maju dan berkembang untuk mencari solusi masalah
kesehatan lingkungan.
Banyak yang meanggap geologi medis sebagai bidang baru ketika dalam kenyataannya
itu muncul kembali. Hippocrates dan Aristoteles pertama mengakui hubungan antara
penyakit manusia dan elemen bumi.
Baru-baru ini sebuah konsep baru dari rekayasa geomedical telah diperkenalkan dalam
geologi medis melalui makalah berjudul "Geomedical Teknik: Sebuah prospek baru dan
menawan". Hal ini memberikan dasar-dasar aplikasi teknik untuk masalah geologi medis.
2. Kajian tentang kadar racun dari unsur kelumit (trace element) esensial dan non-
esensial. Seperti, air minum yang terkontaminasi arsenik dan merkuri.
Geologist tidak hanya sebagai dokter bumi yang mencari sumberdaya alam yang
kita pahami selama ini. Geologist juga bisa menjadi dokter bumi bersama para ahli
biomedis untuk mengatasi masalah kesehatan manusia dan hewan. Geologi
medis meningkatkan basis pengetahuan kita tentang kesehatan lingkungan, dan dapat
memberikan kontribusi untuk perbaikan nyata yang substansial dalam kesejahteraan
masyarakat global.
Masih ingat orangtua jaman dulu (mungkin sampai sekarang, di desa-desa) masih
memakai kapur untuk campuran daun sirih. Atau waktu saya kecil sering mengisap "ampa
(dalam bahasa Bali)" (semacam tanah lihat yang dibakar), rasanya gurih. Lempung yang
diisap ini mungkin bisa dipakai sebagai penyerap racun.
Medical Geology adalah ilmu baru yang merupakan gabungan antara ilmu
kesehatan masyarakat dengan ilmu geologi. Keberadaan cabang ilmu baru ini didasari oleh
kesadaran untuk memperoleh kesehatan dan kehidupan yang lebih baik. Semua orang pada
dasarnya ingin selalu sehat, untuk memperoleh kesehatan ini bisa dilakukan dengan cara
penyembuhan atau kuratif, namun cara ini dinilai lebih mahal dibandingkan dengan cara
prefentif.
Untuk menjaga kesehatan secara prefentif maka keluarlah cabang ilmu kesehatan
masyarakat yang ingin menjaga kesehatan dengan mempelajari lingkungan hidupnya.
Usaha ini dipandang masih kurang karena kondisi lingkungan suatu tempat dipengaruhi
sekali oleh kondisi geologi daerah tersebut. Untuk itu maka lahirlah cabang ilmu Medical
Geology (Geologi Medis).
Mengapa geologi terkait dengan kesehatan manusia dan hewan? Tentu saja
pertanyaan ini akan muncul karena secara tradisional geologi lebih dikenal sebagai ilmu
yang berkaitan dengan perminyakan, pertambangan bahkan bencana berupa gempa bumi.
Jarang orang yang beranggapan bahwa kondisi geologi suatu daerah bisa terkait dengan
keterdapatan suatu endemik penyakit.
Salah satu hal yang dipelajari di geologi adalah pembentukan batuan yang tersusun
oleh mineral, sedangkan mineral tersusun oleh senyawa kimia tertentu. Dari sini bisa
terlihat bahwa geologi mempelajari distribusi unsur kimia di bumi.
Unsur beracun bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan berbagai cara seperti
termakan, terminum, terhirup pernafasan ataupun melewati kulit. Dari paparan ini jelas
bahwa keterdapatan unsur gizi mikro ataupun unsur beracun dikontrol oleh material
geologi yang ada di daerah yang terkena endemik penyakit.
Mengapa unsur beracun tersebut bisa terekspos dan masuk ke dalam tubuh
manusia? Hal ini bisa disebabkan oleh -karena faktor alam (natural, geogenic) atau karena
dipicu oleh aktivitas manusia (antrophogenic). Unsur beracun yang terdapat di dalam
mineral terlarut di dalam air dan masuk ke dalam sistem air tanah atau yang terurai
didalam tanah dan kemudian bisa terserap oleh akar bahkan material geologi yang
berukuran halus sehingga bisa terserap lewat pernafasan.