Anda di halaman 1dari 17

Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase

fluida (Saragih, 2008).

8 Manfaat Singkong Mentah untuk Tubuh Kesehatan


Manfaat Singkong Mentah – Singkong yaitu tanaman umbi-umbian yang banyak ditanam di
Indonesia. Singkong miliki banyak kandungan yang berguna maka dari itu dapat jadi makanan
pokok pengganti nasi. Singkong umumnya di proses lewat cara digoreng atau di rebus. Tetapi
nyatanya singkong mentah juga dapat dikonsumsi. Artikel ini bakal mengulas tentang manfaat
singkong mentah.

Singkong kerap dipakai sebagai bahan makanan yang enak, misalnya saja comro makanan dari
Sunda. Terkecuali dikonsumsi untuk mengenyangkan, tanaman ini dapat dapat dikonsumsi
untuk mencegah ataupun mengobati penyakit. Satu diantaranya ada yang baik untuk system
pencernaan. Berikut dia apa sajakah manfaat singkong mentah.

Singkong

Khasiat Singkong Mentah untuk Tubuh Kesehatan


Mencegah Penyakit Lambung

Yang disebut dengan penyakit lambung diantaranya, perih pada ulu hati, serta maag. Bila
Anda tidak mau terjangkit penyakit ini atau menginginkan menyembuhkannya dapat
konsumsi singkong mentah. Singkongnya dapat Anda parut lalu diperas supaya sarinya
keluar. Lalu minum saat pagi hari dengan teratur.

Semua penyakit lambung dapat sembuh lantaran cairan singkong ini miliki karakter yang
bisa menetralisir asam lambung. Perih di perut jadi dapat hilang.

Mengontrol Tekanan Darah

Singkong memiliki kandungan karbohidrat serta serat. Keduanya dapat dipakai untuk
mengontrol tekanan darah, serta gula darah. Dengan mengkonsumsinya sejumlah satu
cangkir saja Anda telah memperoleh 3, 7 gr serat. Jumlah itu telah memberi 10 % serat
yang diperlukan tubuh pria serta 14 % pada wanita.

[ Baca juga: Cara Menurunkan Darah Tinggi ]

Makanan Pasien Alergi Gluten

Didalam singkong tak ada kandungan gluten sekalipun hingga dapat dikonsumsi oleh
orang yang alergi pada zat itu. Singkong dapat jadikan tepung buat mereka
mengkonsumsi. Orang yang alergi gluten dapat banyak konsumsi makanan yang datang
dari tepung singkong atau tapioka.

Turunkan Kolesterol Jahat

Didalam singkong ada kandungan saponin yang begitu bermanfaat untuk turunkan
Kolesterol yang jahat pada darah. Saponin bakal mengikat Kolesterol serta asam empedu
jadi kelak Kolesterol akan tidak diserap usus kecil.

Dampak saponin itu bisa membuat perlindungan sel tubuh Anda dari rusaknya. Diluar itu
dapat pula mencegah munclunya penyakit kanker.
[ Baca juga: Cara Menurunkan Kolesterol ]

Kurangi Resiko Penyakit Jantung

Manfaat singkong mentah yang lain yaitu kurangi resiko sakit jantung. Didalam singkong ada
kandungan folat serta vitamin C. Dalam satu cangkirnya ada 56 mikrogram folat. Jumlah
itu telah cukup berikan 14 dari jumlah yang diperlukan tubuh. Sedang untuk vitamin C-nya
telah memberi 47 % dari yang tubuh butuhkan. Dengan zat ini Anda dapat terlepas dari
kanker usus besar, jantung koroner, komplikasi kehamilan, serta menolong diet.

[ Baca juga: Gejala penyakit jantung ]

Kaya Tembaga serta Magnesium

Dengan konsumsi makanan yang penuh dengan zat magnesium dapat tingkatkan
kesehatan hingga tua kelak. Beberapa masalah kesehatan yang lain dapat juga diatasi
seperti kurangi tekanan darah, menolong diet, menyehatkan manfaat syaraf, serta hindari
osteoporosis.

Memiliki kandungan Banyak Kalori

Jumlah kalori yang dipunyai oleh singkong yaitu semakin banyak dibanding dengan
jumlah pada kentang. Dalam 100 gramnya ada jumlah 160 kalori. Banyak kalori diperoleh
dari kandungan gula dalam singkong.

Rendah Lemak

Dengan jumlah lemak yang sedikit dapat bikin Anda tetaplah miliki berat tubuh yang ideal.
Walau makan sedikit singkong Anda bakal cepat terasa kenyang.

Tetapi Anda butuh tahu kalau mengkonsumsinya waktu masihlah mentah dapat bikin
Anda keracunan sianida yang diperoleh dari akarnya. Kelak Anda dapat rasakan pusing,
mual, muntah, hingga wafat dunia. Kandungannya makin banyak di bagian kulit luarnya.
Maka dari itu mesti dimasak dahulu sebelumnya dikonsumsi.

Tersebut apa sajakah manfaat singkong mentah yang bermanfaat untuk kesehatan Anda.

Kandungan singkong yang baik mampu menjadikannya layak untuk dikonsumsi secara teratur.
Beberapa diantaranya memiliki manfaat untuk menunjang kesehatan tubuh, seperti di bawah ini:

1. Singkong mengandung hampir dua kali lipat kalori daripada manfaat kentang, mungkin salah satu
yang tertinggi untuk setiap umbi yang kaya pati. 100 gram singkong menyediakan 160 kalori. Kalori
terutama berasal dari sukrosa, membentuk sebagian besar dalam umbi ini terhitung lebih dari 69%
dari total gula. Gula kompleks amilosa lain adalah sumber karbohidrat utama (16-17%).
2. Singkong sangat rendah lemak dibandingkan dengan sereal atau kacang-kacangan. Meskipun
demikian, ia memiliki lebih banyak protein daripada sumber makanan tropis lainnya seperti
pada manfaat ubi, kentang dan pisang.
3. Seperti dalam akar dan umbi-umbian lainnya, singkong juga bebas dari gluten. Makanan yang bebas
pati, banyak digunakan dalam persiapan makanan khusus untuk pasien penyakit celiac.
4. Selain singkong, daun muda yang lembut merupakan sumber protein dan vitamin K. Vitamin K-
memiliki peran potensial dalam membangun massa tulang dengan mempromosikan aktivitas
osteotrophic dalam tulang. Hal ini juga telah membentuk peran dalam pengobatan pasien penyakit
Alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di otak.
5. Singkong merupakan sumber moderat dari beberapa kelompok vitamin B-kompleks yang berharga.
Seperti folat, thiamin, piridoksin (vitamin B-6), riboflavin, dan asam pantotenat.
6. Singkong adalah salah satu sumber utama dari beberapa mineral penting seperti seng, magnesium,
tembaga, besi, dan mangan. Selain itu, singkong juga memiliki jumlah kalium yang cukup (271 mg
per 100g atau 6% dari RDA). Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang
membantu mengatur denyut jantung dan tekanan darah.
Resiko Kesehatan Pada Singkong
Singkong mengandung akar alami yang beracun cyanogenic, senyawa glikosida linamarin dan
metil linamarin. Oleh karena itu, konsumsi singkong mentah dapat mengalami keracunan
sianida dengan gejala muntah, mual, pusing, sakit perut, sakit kepala, dan kematian.
Secara umum, kandungan sianida jauh lebih tinggi di bagian kulit luarnya. Mengupas
singkong akan mengurangi kandungan sianida termasuk pengeringan dengan sinar matahari
dan perendaman. Kemudian dilanjutkan dengan mendidihkan singkong dengan air garam
cuka. Penguapan senyawa ini akan membuat singkong aman untuk dikonsumsi

Gluten
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gandum - sumber utama gluten

Gluten adalah campuran amorf (bentuk tak beraturan) dari protein yang terkandung
bersama pati dalam endosperma (dan juga tepung yang dibuat darinya) beberapa serealia,
terutama gandum, gandum hitam, dan jelai. Dari ketiganya, gandumlah yang paling tinggi
kandungan glutennya. Kandungan gluten dapat mencapai 80% dari total protein dalam tepung,
dan terdiri dari protein gliadin dan glutenin. Gluten membuat adonan kenyal dan dapat
mengembang karena bersifat kedap udara.[1]
Gluten dapat digunakan untuk membuat daging imitasi (terutama daging bebek) untuk
hidangan vegetarian dan vegan. Tepung roti banyak mengandung gluten, sementara tepung kue
lebih sedikit. Ada sejumlah orang yang tidak dapat mengonsumsi gluten karena reaksi daya
tahan tubuh merusak dinding usus halus, dan hanya dapat ditangani bila penderita tidak makan
gluten seumur hidup.

10 Bahaya Gluten bagi Kesehatan Tubuh


Gluten adalah jenis protein yang didalamnya mengandung senyawa peptida. Senyawa peptida
ini dihindari oleh orang yang mengidap intoleransi pada peptida. Biasanya, anjuran untuk
mengonsumsi makanan bebas gluten dibebankan kepada mereka yang mengalami gangguan
pencernaan, atau seseorang dengan penyakit autis.

Akan tetapi, berkembangnya ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan menyebabkan individu
sekarang justru menghindari pola makan gluten demi hidup sehat. Hal tersebut dikarenakan
mengonsumsi makanan dengan label gluten free lebih diyakini mampu menjaga sistem metabolisme
tubuh dari segi pencernaannya. (baca juga: Efek Samping Radioterapi, Makanan Penambah Sel
Darah Putih)

Gluten dianggap berbahaya karena memengaruhi sistem kerja lambung, usus, dan sering
memunculkan reaksi alergi dari beberapa penderita autis. Kandungan gluten dalam makanan
tertentu seperti roti gandum atau sereal yang diolah dari gandum dapat mengakibatkan
hilangnya nutrisi penting bagi tubuh.

Gluten dengan senyawa peptidanya bisa memunculkan gangguan sistem imun khususnya
bagi mereka dengan tingkat kegemukan tinggi (obesitas), kelelahan, eksim, atau mereka yang
memang alergi gluten. Berikut ini adalah beberapa macam bahaya gluten terhadap kondisi
kesehatan tubuh.

Baca Juga:

 Efek Samping Teratai Salju


 Cara Mengobati Jari Bengkak
 Bahaya Menggunakan Kondom

1. Osteoporosis
Osteoporosis atau karapuhan tulang bisa terjadi dan ini merupakan efek jangka panjang jika
mengonsumsi gluten sejak masih anak-anak atau remaja. Ya, peptida yang terdapat dari gluten
menyebabkan banyak nutrisi penting seperti Kalsium, kalium, dan magnesium dari makanan sehari-
hari selain gluten menjadi hilang dan hanya berupa ampas saja. Dari kondisi ini maka tulang tidak
dapat menyerap dan berfungsi dengan sempurna apalagi jika mengonsumsi tinggi kadar gluten
dalam waktu lama. (baca juga: Cara Menurunkan Hormon Kortisol, Efek Samping KB Implan)

2. Kanker Usus
Berbagai gangguan sistem pencernaan seperti infeksi usus, kanker usus dapat terjadi bila tubuh kita
kurang serat. Walaupun diklaim mengonsumsi sayur setiap harinya, namun apabila kadar peptida
dalam tubuh juga tinggi maka hal tersebut sia-sia saja. Diagnosis pada penderita celiac juga sering
terindikasi dari adanya infeksi usus semacam ini.

Artikel Lainnya: Cara Menghilangkan Spider Vein, Ciri Ciri Penyakit Autoimun

3. Gizi Buruk
Gizi buruk atau yang juga diketahui sebagai malnutrisi umumnya dialami oleh anak-anak yang
memang rajin mengonsumsi bahan makanan dengan kandungan gluten didalamnya. Mereka yang
menyukai pasta, saus, mie, kue, dan sebagainya lebih rentan mengalami gizi buruk yang berakibat
pada sistem imun mereka menjadi kurang mampu melawan infeksi penyakit tertentu. Akibatnya,
seringkali mereka yang masih dalam usia rentan (anak-anak) mudah tertular virus penyakit dari
jajanan sekolah yang beredar dan berbahan tepung atau gluten tersebut. (baca juga: Terapi
Sinusitis , Gejala Xerostomia )

4. Kurang Nutrisi
Kekurangan nutrisi biasanya dikhawatirkan terjadi pada ibu hamil yang sering mengonsumsi
makanan mengandung gluten. Kurang nutrisi ini akan berakibat pada kecerdasaan otak si janin, serta
gangguan sembelit yang kronis pada sang ibu di masa kehamilan. Terlebih lagi senyawa peptida
yang rajin menyerap nutrisi penting tubuh, sehingga sebanyak apapun vitamin yang dimakan melalui
sayur atau buah-buahan tidak akan terserap sempurna jika sang ibu masih mengonsumsi makanan
dengan kandungan gluten ini.
5. Gangguan Cerna
Gangguan pada sistem pencernaan sudah bukan hal baru bagi penderita penyakit celiac. Intoleransi
pada senyawa peptida memang mengakibatkan gangguan pencernaan terutama di dalam usus dan
lambung. Oleh sebab itu, bagi mereka yang mengalami kondisi sakit atau gangguan pencernaan
meskipun bukan celiac disease dianjurkan untuk menghentikan konsumsi bahan makanan yang
mengandung gluten.

Baca Juga:

 Ciri Ciri Albuminuria


 Cara Menghilangkan Karang Gigi dengan Baking Soda
 Makanan Yang Mengandung Zinc

6. Gangguan Otak
Gangguan pada otak juga bisa terjadi tidak hanya pada mereka yang terindikasi mengidap autis.
Gluten yang mengakibatkan berbagai macam gangguan pada usus ternyata bisa meningkat pada
risiko Alzheimer dan demensia. Kedua penyakit ini berkaitan dengan stres dan depresi, sehingga
pada kondisi tersebut jika semakin mengonsumsi gluten akan berakibat penyakit otak lainnya.

Para ahli gizi bahkan menyarankan untuk tidak memberikan makanan berbahan gluten pada anak
dalam masa pertumbuhan. Konsentrasi pada masa pertumbuhan cenderung mengalami
perkembangan yang signifikan, sehingga gluten bukanlah bahan makanan yang tepat untuk diberikan
pada anak saat masa tersebut.

7. Alergi Kulit
Alergi kulit pada umumnya masih berhubungan dengan penderita celiac. Alergi yang sering terjadi
termasuk dalam jenis dermatitir herpetiformis dengan gejala ruam kemerahan yang muncul pada usia
20 tahun keatas. Selain gejala ruam tersebut, hipersensitif pada gluten juga mengakibatkan gatal,
eczema, dan psoriasis.

Artikel Terkait: Jenis Olahraga untuk Lansia, Cara Meningkatkan Hormon Serotonin

8. Inflamasi
Kondisi peradangan atau inflamasi terjadi pada tubuh yang mengalami reaksi berbeda diluar
kebiasaan. Ketika seseorang mengonsumsi gluten pada takaran yang sedikit berlebihan, sementara
tubuhnya tidak pernah menyerap protein ini. Maka, yang pertama terjadi adalah peradangan pada
sistem pencernaan. Reaksi ini akan berlanjut ke beberapa area disekitar lambung dan usus, seperti
rasa nyeri dan perih sebagai akibat dari tekanan peradangan yang terjadi.

9. Napas Berat
Kondisi lain yang bisa diakibatkan konsumsi gluten secara tidak wajar atau berlebihan adalah sesak
napas atau napas menjadi berat dari biasanya. Kondisi napas yang berat tersebut dikarenakan
tekanan dari pencernaan bagian bawah yang memaksa paru-paru untuk lebih menyerap banyak
oksigen. (baca juga: Cara Menghentikan Bersin, Tanda Awal Alzheimer)

10. Infeksi Kerongkongan


Bagi anda yang tidak terbiasa mengonsumsi gluten dalam jumlah banyak akan mengalami radang
serta infeksi pada bagian tenggorokan. Infeksi ini biasanya menyebabkan beberapa gejala seperti
sulit menelan makanan, dan rasa gatal di tenggorokan. Kemungkinan besar kondisi ini disebabkan
oleh hipersensitif kerongkongan pada senyawa peptida. Oleh sebab itu, dianjurkan sebelum dan
sesudah mengonsumsi makanan berbahan gluten untuk mendahuluinya dengan air mineral terlebih
dulu.
Proses Cara Membuat Tepung Pati/Tapioka
dari Singkong
Proses Cara Membuat Tepung Pati atau Tapioka Dari Singkong - Pati menjadi dan
merupakan salah satu dari sekian banyak substansi penting di dunia yang dapat
diupdate/diperbaharui dan pati juga merupakan sumber daya yang tak terbatas.

Pati dapat dihasilkan dari berbagai biji–bijian atau tanaman yang menghasilkan umbi akar.
Untuk penggunaannya, sebagian besar Pati dipakai untuk sebagai bahan pangan. Akan
tetapi jika kita proses kembali menggunakan berbagai proses biologi, kimia dan juga fisika,
pati dapat dikonversi menjadi bermacam-macam produk. Saat ini Pati banyak digunakan
sebagai bahan baku untuk pangan, tekstil, kertas, minuman, perekat, farmasi dan berbagai
bahan bangunan.

Nah, disini saya akan membahas cara memproduksi tepung pati dengan bahan dasar
singkong. Sebab singkong terbukti mempunyai banyak sekali karakteristik
unggul dibanding bahan dasar lain yang digunakan sebagai bahan pembuatan
Pati, antara lain :

 Singkong memiliki Tingkat kemurnian yang cukup tinggi.


 Karakter Pengental dengan nilai yang sangat baik.
 Memilkki Rasa Netral.
 Tekstur lembut
 Sebagai bahan mentah yang sangat murah.
 Mengandung Kadar Pati yang tinggi.
 Sangat mudah untuk diekstrak dengan proses yang sederhana dibanding sumber pati
lain sehingga layak untuk diproduksi dengan baik dalam skala kecil dan kapital terbatas.
 Banyak diminati oleh para industri perekat sebab pati dari singkong dapat membuat
perekat jadi lebih halus, cair dan juga stabil.
 Memiliki Pasta Lebih jernih Daripada yang lain.

Keungulan karakteristik diataslah yang membuat singkong banyak sekali peminatnya.

Oh ya, Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui jika pati terbagi menjadi 2 jenis
pilihan. Ada yang disebut Pati Murni atau Native Strach, ada juga Pati Modifikasi atau
Modifed Strach. Maka dari itu Anda harus sangat cermat dalam memilih produk Pati. Akan
saya jelaskan sedikit tentang ke-2 Pati tersebut.
Jenis-jenis Pati
1. Pati Murni ( Native Starch )
Yang pertama adalah Pati Murni. Merupakan Pati yang diproduksi melewati prosess
pemisahan dengan cara alamiah, dengan tidak menambahkan zat kimiawi apapun
kedalamnya. Jenis Pati murni ini yang biasanya dapat Anda gunakan secara langsung ketika
mengolah beberapa jenis makanan, sebagai contoh Mie.

2. Pati Modifikasi ( Modified Starch )


Jenis Pati Ke-2 ini biasanya dipakai untuk kebutuhan berbagau industri. Supaya bisa dipakai
untuk keperluan industri, Pati Murni tadi diproses ulang mulai dari mulai merubah pola
granula, merubah bentuk dan juga komposisi amilase dan molekul amilopectin, merubah
temperatur pada pasta, pada rasio kekentalan, seberapa ketahanan terhadap panas, asam
dan agitasi mekanik sampai sifat ion. Modifikasi tersebut ditujukan untuk memenuhi syarat
standar tertentu untuk disesuaikan dengan karakteristik yang diperlukan oleh industri.

Ke dua jenis pati di atas sangat diperlukan untuk berbagai keperluan di dunia. Bahkan ini
merupakan peluang hisnis yang menjanjikan. Jadi tidak ada salahnya jika Anda memulai
bisnis memproduksi pati. Mungkin Anda bertanya-tanya, seperti apa dan bagaimana cara
memproduksi pati? Sabar, saya akan jelaskan dibawah.

Baca Juga :

 Cara Membuat Tepung Singkong MOCAF


 Tepung Singkong VS Tepung Lain/Pati
PRODUKSI TEPUNG PATI SINGKONG
Karna kemajuan teknologi yang begitu pesat, dalam industri tepung tapioka atau tepung
pati, kini teknologi yang banyak digunakan dapat kita dikelompokkan menjadi 3.

1. Tradisional
Merupakan industri pengolahan Pati/tapioka yang masih memerlukan sinar matahari
sebagai panas. Untuk memproduksi dengan metode ini akan sangat ketergatungan pada
iklim/musim. Sebab jika musim penghujan datang otomatis produksi akan terhenti.

2. Semi Modern
Merupakan industri pengolahan Pati/tapioka yang telah menggunakan sebuah mesin dalam
pengeringan. Sebagai contoh oven. Jadi metode ini tidak bergantung pada iklim/musim.

3.Full Otomate
Merupakan industri pengolahan Pati/tapioka yang sudah menggunakan sebuah mesin
otomatis, dari mulai proses awal saampai dengana produk siap untuk dipasarkan. Industri
tapioka/pati yang telah menggunakan alat full otomate ini akan mempunyai efisiensi yang
sangat tinggi, karena dalam proses semua produksi hanya akan memerlukan SDM yang
sedikit, waktu yang digunakanpun akan lebih pendek, selain itu Industri dengan metode ini
biasanya menghasilkan tapioka dengan kualitas baik.

Itulah 3 pilihan metode untuk Anda pilih sesuai kebutuhan. Jika Anda berenca untuk
berbisnis tepung tapioka, maka tidak ada salahnya untuk memilih opsi yang ke-3. Namun
jika Anda hendak membuat tepung pati untuk kebutuhan sendiri, akan lebih baik Anda
memilih opsi ke-2. Kenapa? Sebab jika menggunakan metode pertama Anda akan
menghabiskan banyak waktu, akan lebih baik Anda menggunakan Oven sebagai alat
pembatu dalam proses pengeringan. Selanjutnya saya akan menjelaskan beberapa langkah
dalam memproduksi atau membuat Tepung pati.
PROSES PRODUKSI MEMBUAT TEPUNG
PATI

1. Pengupasan
Yang pasti langkah pertama adalah proses pengupasan singkong. Hal dapat Anda lakukan
dengan teknik manual yang tujuannya untuk memisahkan antata daging singkong dengan
kulit. Selama proses pengupasan, sortasi atau pemilihan juga harus Anda lakukan. Ini akan
memudahkan dalam memilih singkong yang memiliki kualitas tinggi atau tidak. Biasanya
Singkong yang berkualitas rendah tidak dipakai untuk dijadikan tepung, namun Anda dapat
menggunakannya untuk pakan ternak atau dikonsumsi sendiri.

2. Pencucian
Proses yang ke-2 dapat dilakukan dengan metode manual yaitu dengan cara meremas
singkong yang telah dikupas di dalam bak atau wadah yang berisi air, pastiya bertujuan
untuk membersihkan kotoran yang menempel hingga kulit singkong berwarna putih.

3. Penghalusan atau Pemarutan


Selanjutnya masuk ke tahap pemarutan. Kenapa harus dihaluskan atau diparut? karena jika
tidak diparut, akan menyulikan kita dalam proses selanjutnya. Jadi hal ini bukan lain untuk
mempermudah proses ditahp berikutnya.

4. Pemerasan atau Ekstraksi


Proses ini ada 2 metode yakni :

4.1 Cara Manual


Tambahkan sedikit air pada singkong yang telah diparut tadi. Pemerasan bubur singkong
yang dilakukan secara manual bisa menggunakan sehelai kain saring, lalu diremas dan
cairannya ditampung ke dalam sebuah wadah. Cairan tersebut adalah pati.

4.2 Cara Automatic Dengan Mesin


Bubur singkong diletakkan pada atas saringan mesin. Ketika saringan dinyalakan dan
bergerak, kemudian ada penambahan air yang biasanya melalui sebuah pipa. Lalu hasil pati
akan secara otomatis tertampung dalam sebuah bak pengendapan.

5. Pengeringan

Proses pengeringan juga bisa dilakukan dengan beberapa metode yaitu :

Baca Juga :

 Tips Membuat Kue Dengan Tepung Singkong


 4 Manfaat Tebaik Tepung Singkong

5.1 Penjemuran
Kumpulkan endapan yang dihasilkan setelah proses pemerasan, selanjutnya pati dijemur
menggunakan lembaran plastik atau tampah yang terbuat dari bambu. Jemur selama 2hari
atau 48jam hingga didapatkan 14 % MC ( Moisture Content/ Water Conten )

Metoda ini sangat membutuhkan lahan yang cukup luas untuk menjemur, sebab teknik ini
menggunakan sinar matahari. Pada musim penghujan, penjemuran tak mungkin dapat
dilakukan kecuali Anda memiliki atau membuat semacam ‘green house’ yang dipergunakan
seperti layaknya ‘oven’.

5.2 Pengeringan Hibrida


Metoda pengeringan ini dapat Anda lakukan dengan cara menjemur endapan pati selama 1
hari diluar, kemudian ditambah dengan alat bantu seperti oven atau bisa juga dengan
mengalirkan udara panas ke sebuah area/kamar pengeringan (indoor)

5.3 Pengeringan Mekanis


Pengeringan ini dilakukan dengan menggunakan mesin seluruhnya, yang biasanya
digerakkan oleh sebuah generator ataupun listrik.

Dalam proses ekstrak pati dari singkong jauh lebih sederhana, sebab hanya sedikit substansi
sekunder misalnya protein. Ditambah hasil terbaik dalam ekstraksi Pati Singkong bisa
dihasilkan hanya dengan penambahan air, ini menjadikan proses cara membuat Pati dan
Tepung dari singkong akan sangat sesuai untuk banyak negara berkembang dan juga
industri rural.

Tentang Terigu dan gluten


4 Juni 2012 pukul 21:28

.:InfoSehatAlami:. [TERIGU OH TERIGU] Menteri Pertanian kita, Bapak Ir. H. Suswono, MMA,
“menjerit” karena penggunaan tepung terigu dan hasil olahannya (roti, mi, spageti dan jenis-jenis pasta
lain, cake, dll) terus meningkat pesat. Padahal, terigu dan gandum (bahan baku terigu) masih harus
diimpor. Akibatnya, devisa negara banyak terkuras untuk memuaskan nafsu para penyuka makanan dari
terigu, termasuk para pakar kuliner yang terus giat menggelorakan penggunaan terigu. Jika kita tak mau
tahu dengan jeritan kepusingan impor terigu/gandum dan pemborosan devisa, mungkin sudah saatnya kita
mendengarkan JERITAN TUBUH KITA SENDIRI – jika sering makan roti, cake, kue-kue, mi, pasta, dan
makanan lain terbuat dari bahan utama terigu.

“… Dalam daftar sensitivitas makanan, tepung terigu/gandum (bahan baku terigu) berada di
urutan teratas. Selain roti, mi, pasta yang berbahan utama terigu; terigu/gandum ditemukan di
mana-mana dengan beragam nama: semolina (sebagian besar pasta), durum, couscous, sari
gandum, bekatul gandum, graham flour, farina. Gandum/terigu juga tersembunyi di banyak
makanan olahan, saus, permen, daging olahan kemasan siap makan, sup krim kemasan. Jika Anda
sensitif atau alergi terhadap gandum, ada kemungkinan Anda juga reaktif terhadap havermut (oat).

Semua bahan makanan tersebut mengandung zat reaktif yang disebut gluten. Gluten adalah suatu
protein, zat mirip lem yang menyatukan bulir-bulir gandum dan padi-padian tertentu. (Gluten juga
melekat di dinding usus seperti lem.) Sensitivitas gluten dapat muncul sebagai gejala ringan seperti
kembung, rasa tidak enak di perut, dan pilek, hingga gejala berat seperti sindrom iritasi usus, sakit
kepala, migrain, nyeri sendi dan otot, asma, eksem, dan gangguan suasana hati. Mungkin juga
timbul gangguan pencernaan yang serius, antara lain penyakit celiac sprue. Pada celiac, vilus
(jonjot) usus halus rusak, sehingga mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi yang parah. Hal
ini kemudian menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, penurunan berat badan, diare,
lesu kronis. [Wied Harry: Beberapa gangguan kesehatan akibat gangguan sistem metabolisme,
seperti lupus, autisme, ADHD, juga diduga akibat asupan tinggi gluten.]

Sensitivitas gluten tampaknya semakin banyak dijumpai , karena semakin banyak orang “tercemari” oleh
bahan makanan dan makanan olahan dari terigu yang telah diubah, dimurnikan, dan direduksi secara
kimiawi. Bahkan, pada orang tertentu, jumlah sedikit saja terasup gluten sudah menimbulkan reaksi.

Alergi gluten memang dapat dideteksi melalui tes alergi, namun sensitivitas terhadap gluten sulit dideteksi
dengan pemeriksaan biasa. Walaupun dokter dapat melakukan uji antibodi alergi atau biopsi usus, cara
paling mudah dan paling tidak invasif adalah menyingkirkan semua makanan dan produk makanan terbuat
dari bahan utama terigu/gandum maupun yang menggunakan campuran terigu/gandum. Menggantinya
dengan bahan tepung tanpa gluten, seperti tepung beras, tepung jagung, tepung kedelai, dll.”

Sumber: Buku GUT WISDOM oleh Alice M. Sorokie, sudah diterjemahkan dengan judul PENCERNAAN
SEBAGAI KUNCI HIDUP SEHAT, penerbit Bhuana Ilmu Populer.

ULASAN WIED HARRY:


1. Kebiasaan makan makanan terbuat dari terigu memberatkan fungsi cerna. Untuk “menangani” gluten,
kandungan protein utama dalam terigu yang sulit dicerna, tubuh kita memerlukan waktu 3 kali siklus
metabolisme, bisa lebih lama – tergantung berapa banyak dan berapa rajin kita makan makanan terbuat
dari terigu. Artinya, gluten dari roti, cake, kue kering, mi, spageti atau jenis pasta lain, yang kita makan
pada hari ini, baru dapat terbuang setelah selang 3 hari ke depan. Apa yang terjadi jika kita setiap hari rajin
menghabiskan makanan terbuat dari terigu?
2. Sebisanya singkirkan tepung terigu dalam pembuatan makanan yang bisa sepenuhnya tidak
menggunakan terigu. Misalnya, gunakan tepung beras untuk makanan gorengan (adonan pelapis
pisang/ubi/tempe goreng, rempeyek, dll). Agar adonan tepung beras menjadi lebih rapuh dan renyah
setelah digoreng, tambahkan “bahan pelembut” alami ke dalam adonan, a.l. santan, kuning telur. Jika
enggan menggunakan santan dan kuning telur, campurkan tepung maizena, tepung sagu/kanji, atau tepung
singkong. [Saya selalu menyimpan stok tepung singkong bikinan sendiri. Cara bikinnya gampang:
singkong diparut, dijemur kering, haluskan dengan blender/grinder/food processor, ayak. Simpan dalam
wadah tertutup rapat. Pisang goreng dengan lapisan adonan tepung singkong sangat enak!]
3. Untuk penyuka makanan berbahan utama terigu (mi, pasta, roti, bakpau, donat, cake, dll): Jika masih
belum bisa berpisah dari terigu, ganti sebagian terigu dengan bahan non-terigu. Dari uji dapur yang saya
lakukan, menggunakan bahan non-terigu hingga 60% masih menghasilkan makanan seenak yang 100%
terbuat dari terigu. Campuran pengganti terigu bisa menggunakan tepung non-terigu, seperti tepung beras
putih/merah/hitam, tepung ketan putih/hitam (sebagian reference menyebutkan tepung ketan masih
mengandung gluten, tapi dalam jumlah terbatas), tepung kentang, tepung singkong, tepung jagung, tepung
kacang merah/kacang tolo/kacang hijau/kedelai. Untuk campuran non-tepung, gunakan kentang kukus
lumat, ubi jalar kukus lumat, singkong kukus lumat, jagung muda lumat (dikukus dulu maupun tanpa
dikukus – keduanya memberikan efek citarasa khas berbeda). [Tepung jagung & tepung kacang saya buat
sendiri. Caranya: Cuci butir jagung atau kacang merah/kacang tolo/kacang hijau/kedelai, tiriskan. Jemur
sampai kering atau sangrai sebentar di atas api kecil hingga kering. Haluskan dengan blender/grinder/food
processor, ayak. Simpan dalam wadah tertutup rapat.)
4. Beranikan diri dan gali kreativitas untuk membuat makanan dari bahan utama terigu dengan tepung non-
terigu. Tentu saja untuk ini diperlukan spirit hidup sehat-alami yang tinggi, karena kita akan makan
makanan dengan tekstur dan citarasa berbeda dari yang sudah terekam dalam otak kita. Contoh: roti dari
tepung jagung (bukan tepung maizena ya), mi dan pasta tepung beras/tepung jagung, cake tepung ketan,
lapis legit tepung singkong, kue kering tepung sagu/kanji. Selain itu, daripada asyik dengan cake-kue Barat
bahan utama tepung terigu, sekarang saatnya menikmati kue-kue tradisional tanpa terigu, seperti kue lapis,
kue talam, kue ku, kue bugis, dll.
5. Saatnya untuk mandiri! Mengambil keputusan bagi kesehatan diri sendiri. Sudah siapkah kita jika
industri terigu, industri produk makanan berbahan utama terigu, maupun pakar kuliner terus mendesak dan
mendikte kita agar lebih banyak makan makanan dari terigu dan/atau mengolah terigu? Semuanya
terpulang kepada kita masing-masing.
NAMA LATIN SINGKONG | TINGKATAN KLASIFIKASI ILMIAH
TUMBUHAN
Diterbitkan : Monday, 29 Apr 2013 - Kategori : Nama Ilmiah Tumbuhan0 komentar

Nama latin Singkong. Nama Ilmiah singkong adalah Manihot utilissima. Singkong merupakan
tanaman yang dapat tumbuh di mana saja. Bahkan ada yang mengatakan bahwa selama batang
singkong menyentuh tanah, maka pasti akan tumbuh tunas. Singkong banyak di jumpai di
daerah pedesaan dan di tanam di tanah kritis yang biasanya tidak mungkin bisa di tanami oleh
tanaman lain. Singkong memiliki banyak nama di seluruh belahan dunia. Namun akan di kenal
oleh siapa saja jika di sebutkan nama latinnya. Berikut ini adalah nama latin singkong dan nama-
nama tradisional singkong di beberapa tempat di seluruh dunia.

Nama Latin Singkong | Tingkatan Klasifikasi tumbuhan


Berikut ini adalah nama ilmiah singkong dan tingkatan
klasifikasinya, yaitu:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Class: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Clsas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculenta Crantz
Sinonim: Manihot utilissima
Nama-nama singkong di berbagai tempat di Indonesia, antara lain adalah:
 Bahasa Indonesia: Singkong, Ketela pohon,

 Sumatera: ubi kayu,

 Jawa: Pohong, Budin,  Inggris: Cassava, tapioca plant

 Sunda: Sampek, boled,  Pilipina: Kamoteng kahoy

 Papua: Kaspe  Prancis: Manioc

Singkong merupakan serbaguna. Selain digunakan sebagai makanan pokok di beberapa tempat
di Indonesia, singkong juga merupakan bahan baku industri. Oleh karena itu nilai ekonomis
singkong sangat tinggi meski harganya rendah. Singkong dapat menjadi bahan baku industri
rumah tangga, sebagai bahan baku banyak makanan dan kue-kue tradisional seperti cenil,
tiwul, keripik, lemet, getuk, dll. Selain itu dapat juga di gunakan sebagai bahan baku
industri seperti sebagai bahan untuk membuat pati tapioka, tepung tapioka, bioetanol, dll. Cara
budidaya singkong mudah dan bisa di budidayakan di mana saja.

Diperkirakan bahwa 99% dari orang-orang yang memiliki intoleransi gluten atau tidak pernah
didiagnosis. Ada banyak penyakit yang diakibatkan mengonsumsi gluten salah satunya
adalah penyakit celiac yang merupakan salah satu penyakit genetik.

Berikut adalah beberapa gejala alergi gluten:

Masalah pencernaan
Masalah pencernaan adalah tanda-tanda yang paling umum yang Anda alergi terhadap gluten.
Pembentukan gas, disentri, sembelit, dan kembung perut adalah gejala. Sembelit telah
menjadi keluhan yang sering disampaikan di antara anak-anak yang telah mengkonsumsi
makanan gluten.

Kelelahan
Merasa lelah setelah makan adalah tanda-tanda bahwa Anda sensitif terhadap gluten.

Gejala neurologis
Jika Anda memiliki gejala-gejala neurologis seperti pusing atau perasaan ketidakseimbangan
dalam tubuh Anda, itu bisa menjadi indikasi gluten hadir dalam makanan Anda.

Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon atau infertilitas dijelaskan juga bisa menjadi tanda bahwa Anda
alergi terhadap gluten.

Migrain Sakit kepala


Banyak orang menderita masalah migrain, tapi kita tidak menyadari bahwa itu adalah alergi
akibat konsumsi gluten dalam makanan. Ini adalah salah satu efek samping jangka panjang
gluten.

Penyakit gatal

Alergi gatal-gatal yang disebut "Ayam Skin", yang muncul di bagian belakang lengan,
merupakan indikasi yang sangat baik dari gluten dalam makanan dan bahwa Anda alergi
untuk itu.

Mood terganggu

Jika Anda rentan terhadap perubahan suasana hati seperti kecemasan dan depresi cukup
sering, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda alergi terhadap gluten dalam makanan.

Peradangan
Peradangan, pembengkakan atau nyeri pada jari-jari, lutut atau pinggul adalah hasil dari
makanan kaya gluten.
Penyakit usus
Penyakit Irritable dan radang usus indikasi dari gluten dalam makanan.

Anemia
Orang yang alergi terhadap gluten dapat juga menderita anemia atau pengurangan sel darah
merah.

Nyeri sendi
Jika Anda menderita nyeri sendi cukup sering, itu bisa disebabkan gluten dalam makanan
Anda. Cara terbaik untuk menentukan tanda bahwa Anda alergi terhadap gluten, adalah untuk
menghilangkan dari menu makanan Anda selama beberapa minggu.

Anda mungkin juga menyukai