Anda di halaman 1dari 9

Analisis Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar Penentuan

Harga Jual Pada CV Harapan Inti Usaha Palembang

Erawati (eraradc@gmail.com)
Lili Syafitri (lili.syafitri@rocketmail.com)
Akuntansi S1
STIE MDP

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan pengklasifikasian biaya dalam
perhitungan harga pokok produksi serta mengetahui penentuan harga jual lemari hias medium pada CV
Harapan Inti usaha Palembang. Apakah perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan oleh
perusahaan telah tepat sehingga dapat menentukan harga jual. Penelitian ini dilakukan di CV Harapan Inti
Usaha Palembang, dengan objek penelitiannya difokuskan pada laporan biaya produksi tahun 2012.
Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Agar dapat menghitung
harga pokok produksi secara benar maka diperlukan alokasi biaya bersama dengan metode nilai jula
relatif, perhitungan harga pokok pesanan dengan pendekatan full costing, dan menentukan harga jual dari
harga pokok produksi pesanan lemari hias medium. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat
pengklasifikasian biaya yang kurang tepat dan adanya alokasi biaya bersama. Hal ini menyebabkan
perbedaan dalam perhitungan harga pokok produksi. Harga pokok produksi pesanan 32 unit lemari hias
medium berdasarkan perhitungan analisis adalah Rp 181.058.550 yaitu lebih rendah Rp 11.275.000 dari
perhitungan perusahaan sebesar Rp 192.333.550.

Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Harga Jual, Metode Full Costing.

Abstract : This study aims to determine the accuracy of the classification of costs in the calculation of the
cost of production as well as knowing the dresser sale pricing on the medium CV Harapan Inti Usaha
Palembang. Is the calculation of the cost of production is based on orders by the company has the right to
be able to determine the selling price.The research was conducted in CV Harapan Inti Usaha Palembang,
with the object of his research is focused on the production cost report in 2012. The research method
used is descriptive qualitative approach.To be able to calculate the true cost of production will require
the allocation of costs along with the relative sales value method, the computation cost of the order with a
full costing approach, and determine the selling price of the cost of production orders dresser medium.
Based on the results of analysis show that there is a lack of proper classification of costs and the
allocation of common costs. This leads to differences in the calculation of the cost of production. Cost of
production orders 32 units of medium dresser analysis is based on the calculation of Rp 181.058.550 Rp
11.275.000 which is lower than the calculation of Rp 192.333.550 company. It also led to a difference in
determining the selling price. According to the company's cost of production per unit selling price is
determined by its Rp 7.513.029 while, from the analysis of the dresser medium selling price is Rp
7.072.599 per unit.

Keywords:Cost of production, Selling Price, Full Costing Method

1 PENDAHULUAN kelangsungan hidup perusahaan dan


memperoleh laba atau keuntungan yang
Perkembangan dunia bisnis di maksimal.
Indonesia saat ini sangatlah pesat dan CV Harapan Inti Usaha Palembang
menyebabkan persaingan yang sangat ketat merupakan perusahaan baru yang didirikan
antar perusahaan, dengan kondisi ini tahun 2010 dan bergerak dibidang
perusahaan harus berusaha mengikuti manufaktur khusunya interior, yaitu
perkembangan agar dapat mempertahankan memproduksi furniture rumah tangga

Hal - 1
seperti kitchen set, lemari hias, kursi teras mendapatkan barang atau jasa yang
dan juga untuk kantor seperti lemari, meja, diharapkan memberi manfaat saat ini atau
dan kursi. Proses produksi tersebut dimasa datang bagi organisasi. Dikatakan
dilakukan berdasarkan pesanan yang ekuivalen kas karena sumber non kas dapat
diterima. ditukar dengan barang atau jasa yang
CV Harapan Inti Usaha dalam diinginkan”.
menentukan harga pokok produksinya
belum dilakukan pengelompokkan biaya 2.2 Klasifikasi Biaya
produksi dengan jelas sehingga terdapat
unsur biaya bahan penolong yang Klasifikasi biaya atau
dimasukkan ke dalam unsur harga pokok penggolongan biaya adalah suuatu proses
produksi, disamping itu tidak dilakukan pengelompokkan biaya secara sistematis
pengalokasian biaya bersama pada produk atas keseluruhan elemen biaya yang ada
bersama yang dihasilkan. Hal ini akan kedalam golongan-golongan tertentu yang
mengakibatkan ketidaktepatan dalam lebih ringkas untuk dapat memberikan
perhitungan harga pokok produksi, dimana informasi yang lebih ringkas dan penting.
harga pokok produksi tersebut tidak Menurut Carter yang di
menggambarkan harga pokok produksi dan terjemahkan oleh Krista (2009, h.40)
biaya produksi yang sesungguhnya terjadi. klasifikasi biaya adalah sangat penting
Berdasarkan uraian di atas, maka untuk membuat ikhtisar yang berarti atas
penulis tertarik untuk melakukan penelitian data biaya. Klasifikasi yang paling umum
terhadap perhitungan harga pokok produksi digunakan didasarkan pada hubungan
pada produk pesanan yang dihasilkan CV antara biaya dengan berikut ini:
Harapan Inti Usaha Untuk dapat a. Biaya dalam hubungannya dengan
meningkatkan persaingan dengan produk
perusahaan yang sejenis, perusahaan Elemen-elemen biaya dari suatu
dituntut menghasilkan produk dengan harga produk dalam perusahaan manufaktur
jual yang standar tetapi memiliki kualitas dapat dikelompokkan dalam tiga
yang tinggi. Dalam hal ini perusahaan harus golongan:
membuat dan mengelompokkan biaya- i. Bahan baku langsung
biaya sehingga terjadi akumulasi biaya ii. Tenaga Kerja Langsung
yang efisien dalam penentuan harga jual iii. Overhead Pabrik
produk. Maka, penulis tertarik untuk b. Overhead Biaya dalam hubungannya
melakukan penelitian dengan judul dengan volume produksi.
“ANALISIS HARGA POKOK Berdasarkan volume produksi,
PRODUKSI SEBAGAI DASAR biaya dapat diklasifikasikan dalam tiga
PENENTUAN HARGA JUAL PADA kategori:
CV HARAPAN INTI USAHA i. Biaya variabel
PALEMBANG” ii. Biaya tetap
iii. Biaya semivariabel
2 LANDASAN TEORI c. Biaya dalam hubungannya dengan
departemen produksi atau segmen lain.
2.1 Pengertian Biaya d. Biaya dalam hubungannya dengan
periode akuntansi.
Pada dasarnya perhitungan harga e. Biaya dalam hubungannya dengan
produksi adalah berdasarkan biaya-biaya suatu keputusan, tindakan, atau evaluasi
apa saja yang telah dikeluarkan untuk
memproduksi barang tersebut, oleh karena 2.3 Harga Pokok Produksi
itu perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu
biaya dan bagaimana penggolongannya. Harga pokok produksi menurut
Definisi biaya menurut Hansen/Mowen Hansen dan Mowen (2006, h.48) adalah
(2006, h.40): “Biaya adalah kas atau nilai “Harga pokok produksi adalah mewakili
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk

Hal - 2
jumlah biaya barang yang diselesaikan pada Metode ini didasarkan pada
periode tertentu”. estimasi overhead pabrik dibagi dengan
Menurut Raiborn dan Kinney estimasi biaya bahan baku dikali
(2011, h.56) harga pokok produksi adalah presentase.
“Total produksi biaya barang-barang yang c. Biaya tenaga kerja langsung
telah selesai dikerjakan dan ditransfer ke Menggunakan dasar biaya tenaga
dalam persediaan barang jadi selama satu kerja langsung untuk membebankan
periode”. overhead pabrik ke pesanan atau produk
Dapat disimpulkan bahwa biaya mengharuskan estimasi overhead dibagi
produksi adalah biaya yang berhubungan dengan estimasi biaya tenaga kerja
dengan produksi dan harus dikeluarkan langsung untuk menghitung suatu
untuk mengolah dan membuat bahan baku presentase.
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. d. Jam tenaga kerja langsung.
Menurut objek pengeluarannya, Dasar jam tenaga kerja langsung
secara garis besar unsur-unsur biaya didesain untuk mengatasi kelemahan
produksi terdiri dari biaya bahan baku, kedua dari penggunaan dasar biaya
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tenaga kerja langsung.
overhead pabrik. Menurut Hansen dan e. Jam mesin
Mowen (2006, h.50-h.51) Unsur-unsur Metode ini didasarkan pada waktu
biaya produksi adalah : yang diperlukan untuk melakukan
a. Biaya Bahan Baku Langsung operasi yang identik oleh suatu mesin
Bahan baku langsung adalah bahan atau sekelompok mesin, dan tarif per
yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa jam mesin.
yang sedang diproduksi. f. Transaksi atau aktivitas
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Pendekatan berdasarkan transaksi
Tenaga kerja langsung adalah terhadap alokasi overhead lebih dikenal
tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada sebagai perhitungan biaya berdasarkan
barang atau jasa yang sedang diproduksi aktivitas (activity based costing).
c. Biaya Overhead Pabrik
Semua biaya produksi selain dari 2.5 Metode Harga Pokok Produksi
bahan langsung dan tenaga kerja
langsung dikelompokkan ke dalam satu Menurut Menurut Carter dan Usry
kategori yang disebut ongkos overhead. (2006, h. 123) metode yang digunakan
dalam menentukan harga pokok produksi
2.4 Penentuan Tarif BOP menggunakan metode harga pokok pesanan
(job order costing) dan metode harga pokok
Tujuan utama dalam pemilihan proses (process costing).
dasar tarif overhead adalah untuk Dalam perusahaan yang
memastikan pembebanan overhead dalam memproduksi atau menjual lebih dari satu
proporsi yang wajar terhadap sumber daya produk atau jasa (berdasarkan pesanan),
pabrik tidak langsung yang digunakan oleh dalam suatu proses produksi dapat
pesanan produk, atau pekerjaan yang dihasilkan dua jenis produk atau lebih.
dilakukan. Untuk itu, menurut Carter (2009, Karena berbagai produk tersebut berasal
h. 442 – h. 445) diberikan beberapa cara dari proses pengolahan yang sama, timbul
perhitungan beban overhead berdasarkan masalah pengalokasian biaya bersama (joint
faktor dasar yang dapat digunakan atau cost) kepada berbagai produk yang
alokasi overhead sebagai berikut: dihasilkan tersebut.
a. Output fisik Pengertian biaya bersama menurut
Output fisik atau unit produksi Mulyadi (2005, h.333) yaitu “Biaya
adalah dasar yang paling sedrhana untuk bersama dapat diartikan sebagai biaya
membebankan overhead pabrik. overhead bersama (joint overhead cost)
b. Biaya bahan baku langsung yang harus dialokasikan ke berbagai
departemen baik dalam perusahaan yang

Hal - 3
kegiatan produknya berdasarkan pesanan Cost-type Contract adalah kontrak
maupun kegiatan kegiatan produknya pembuatan produk dan jasa yang pihak
dilakukan secara massa”. pembeli setuju membeli produk atau
Selanjutnya menurut Mulyadi jasa pada harga yang didasarkan pada
(2005, h.336) untuk mengalokasikan biaya total biaya yang sesungguhnya
bersama pada tiap-tiap produk bersama dikeluarkan oleh produsen ditambah
dapat digunakan salah satu metode dari dengan laba yang dihitung sebesar
empat metode, yaitu: persentase tertentu dari total biaya yang
1. Metode Nilai Jual Relatif sesungguhnya.
2. Metode satuan fisik 3. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus
3. Metode Rata-Rata Biaya per Satuan (Special Order Pricing)
4. Metode Rata-rata Tertimbang Pesanan khusus merupakan
Metode penentuan harga pokok pesanan yang diterima oleh perusahaan
produksi adalah cara memperhitungkan diluar pesanan regular perusahaan.
unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok 4. Penentuan harga jual produk yang
produksi. Dalam memperhitungkan biaya dihasilkan perusahaan yang diatur
ke dalam harga pokok produksi terdapat dengan peraturan pemerintah
dua faktor pendekatan yaitu: Penentuan harga jual berdasarkan
a. Full Costing biaya penuh masa yang akan datang
merupakan metode penentuan ditambah dengan laba yang
harga pokok produksi yang diharapakan.
memperhitungkan semua unsur biaya
produksi ke dalam harga pokok 3 METODE PENELITIAN
produksi, yang terdiri dari bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya Metode penelitian yang digunakan
overhead pabrik, baik berperilaku adalah pendekatan deskriptif yaitu
variable maupun tetap. pendekatan penelitian yang
b. Variable Costing menggambarkan dan melukiskan sifat
Merupakan metode penentuan objek yang diteliti berdasarkan data yang
harga pokok produksi yang hanya dikumpulkan, dan menganalisis kemudian
memperhitungkan biaya produksi yang menarik kesimpulan. Penelitian deskriptif
berperilaku variabel ke dalam harga berupaya untuk memperoleh gambaran
pokok produksi, yang terdiri dari biaya yang akurat dan lengkap dari objek/subjek
bahan baku, biaya tenaga kerja yang diteliti.
langsung, dan biaya overhead pabrik Jenis data yang diperlukan dalam
variabel. penulisan skripsi ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yang digunakan
2.6 Metode Penentuan Harga Jual dalam penulisan skripsi ini yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari objek yang
Charles T Horngen (2008, h.350) diteliti. Data primer diperoleh dengan
mengatakan bahwa terdapat empat metode melakukan wawancara dan observasi
penentuan harga jual, yaitu : kepada karyawan CV Harapan Inti Usaha
1. Penentuan Harga Jual Normal (Normal pada bagian keuangan.
Pricing) Sedangkan data sekunder yang
Metode penentuan harga jual digunakan dalam penelitian skripsi ini yaitu
normal seringkali disebut dengan istilah pengumpulan data yang diperoleh dari studi
cost-plus pricing , yaitu penentuan pustaka dan data yang diperoleh dari CV
harga jual dengan cara menambahkan Harapan Inti Usaha yaitu laporan-laporan
laba yang diharapkan diatas biaya produksi tahun 2012.
penuh masa yang akan datang untuk Selain wawancara, observasi, dan
memproduksi dan memasarkan produk. melihat laporan produksi, dalam
2. Penentuan Harga Jual dalam Cost-type mengumpulkan data dalam penyusunan
Contract (Cost-type Contract Pricing) penelitian ini juga melakukan studi pustaka

Hal - 4
yang berhubungan dengan masalah yang kualitatif terhadap perhitungan
diteliti. Dalam hal ini penulis mempelajari harga pokok produksi pada laporan biaya
tentang harga pokok produksi dan produksi untuk penentuan harga jual
penentuan harga jual. produk.
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik analisis deskriptif
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


Harga
CV Harapan Inti Usaha Bahan Baku Jumlah
per
mendapatkan izin usaha pada tanggal 1 Langsung Biaya
Satuan
Januari 2010 dengan akte nomor 8 notaris Kayu
Deska Paramita Sari. Kantor pusat Meranti 265.000 67.840.000
beralamatkan di Jalan Kol. H. Burlian 6×15×400
nomor. 754 Kel. Sukarami Kec. Sukarami Triplek
Palembang. Perusahaan ini sempat 9mm 95.000 5.890.000
membuka kantor cabang di Jalan R. Meranti
Soekamto Komplek Ruko PTC Mall Blok Triplek
G2/25 lantai 2 Kel. 8 ilir Ilir Timur II 12mm 135.000 11.475.000
Palembang yang hanya bertahan satu tahun. Meranti
Lingkup usaha yang dijalankan
Triplek
oleh CV Harapan Inti Usaha adalah bidang
15mm 165.000 21.120.000
manufaktur membuat membuat furniture
Meranti
rumah tangga. Saat ini karyawan yang
Melaminto
bekerja di CV Harapan Inti Usaha sekitar 77.000 6.930.000
30 orang. Karyawannya terdiri dari pegawai dop
tetap maupun pegawai tidak tetap. Triplek lps
53.000 3.710.000
Perusahaan memproduksi melaminto
Lem
furniture berdasarkan pesanan. Oleh 32.000 1.760.000
kuning, 1kg
karena itu, metode pengumpulan harga
Lem putih ,
pokok yang digunakan oleh CV 23.750 760.000
1kg
Harapan Inti Usaha Palembang adalah Paku kayu
metode harga pokok pesanan.. 12.000 120.000
2cm
Perusahaan memproduksi produk secara Paku kayu
terputus-putus. Produk yang dihasilkan oleh 15.000 225.000
3cm
perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang
Veneer
ditentukan oleh pemesan, sehingga pesanan 100.000 5.000.000
nyatoh
yang satu dapat berbeda dengan pesanan
Jumlah 124.830.000
yang lainnya
Berikut perhitungan harga pokok
Sumber: CV Harapan Inti Usaha
produksi untuk 32 unit lemari hias medium
yang dolakukan oleh CV Harapan Inti b. Biaya Bahan Penolong
Usaha Palembang tahun 2012: Tabel 4.2
Biaya Bahan Penolong Lemari Hias
a. Biaya Bahan Baku Langsung Medium
Tahun 2012
Tabel 4.1
Biaya Bahan Baku Langsung Lemari Harga
Medium Keterangan per Jumlah Biaya
Tahun 2012 satuan
Cat 43.000 5.160.000

Hal - 5
Hammertone Sekrup kpl
7.500 600.000
Cat Menny 22.000 1.430.000 Rt 1
Handle pipa Sekrup kpl
25.000 1.350.000 6.000 120.000
C-03 Rt 3/4"
Grendel Sekrup kpl
30.000 2.280.000 12.000 276.000
stainless kng Rt 2"
Plat kunci L Jumlah 16.103.500
42.500 2.295.000
terano
Lem besi 35.000 1.120.000 Sumber: CV Harapan Inti Usaha
Engsel hinge 7.500 712.500
Kunci laci 9.500 760.000

c. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tabel 4.3
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tahun 2012

Jumlah Upah Per Orang Total Gaji


Keterangan
Tenaga Kerja 1 Unit 32 Unit 1 Unit 32 Unit
Perakitan 5 orang 45.000 1.440.000 225.000 7.200.000
Finishing 2 orang 30.000 960.000 60.000 1.920.000
Jumlah 9.120.000

Sumber: CV Harapan Inti Usaha

d. Biaya Overhead Pabrik pesanan berdasarkan pendekatan Full


CV Harapan Inti Usaha Costing :
membebankan biaya overhead pabrik Biaya Bahan Baku Rp 140.933.500
kepada produk pesanan berdasarkan BTKL Rp 9.120.000
persentase dari biaya bahan baku Biaya Overhead Pabrik Rp 42.280.050 +
dengan tarif yang ditentukan sebesar HPP Rp 192.333.550
30% dari jumlah biaya bahan baku.
Berdasarkan hal tersebut, maka Untuk menghitung berapa besarnya
besarnya biaya overhead pabrik yang harga pokok produksi untuk tiap unit lemari
dibebankan pada produk pesanan hias medium, maka digunakan perhitungan
adalah sebagai berikut : harga pokok produk per satuan yaitu
a. Total Biaya Bahan Baku = biaya sebagai berikut :
bahan baku + biaya bahan penolong
= Rp 124.830.000 + Rp 16.103.500 Harga Pokok per satuan
= Rp 140.933.500 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 pokok pesanan tertentu
b. Tarif BOP × Tarif Biaya Bahan =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 produkk pesanan
Baku = Biaya Overhead Pabrik
30% × Rp 140.933.500 Rp 192.333.550
= Rp 42.280.050 =
32
maka perhitungan harga pokok = Rp 6.010.423
produksi dengan metode harga pokok

4.2 Analisis Pengklasifikasian Biaya Melihat dari tabel 4.2 ada beberapa
Produksi unsur biaya bahan penolong
diklasifikasikan sebagai kelompok biaya

Hal - 6
bahan baku langsung oleh perusahaan. tersebut bukanlah bahan baku yang
Perusahaan memasukkan seluruh bahan membentuk bagian integral dari produk
untuk pekerjaan kayu ke dalam kelompok jadi.
bahan baku langsung. Menurut teori, yang Sebelum menghitung biaya
dimaksud biaya bahan baku adalah semua overhead pabrik, dalam menentukan biaya
bahan baku yang membentuk bagian bersama yang di alokasikan kepada tiap-
integral dari produk jadi dan dimasukkan tiap produk bersama dengan dasar pikiran
dalam perhitungan biaya produk. bahwa harga jual suatu produk merupakan
Menurut penulis, pengklasifikasian perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan
beberapa bahan yang ada di dalam dalam mengolah produk tersebut, maka
kelompok bahan baku langsung belum tepat rumus yang digunakan menurut Mulyadi
seperti lem kuning, lem putih, paku kayu (2005, h.336) adalah sebagai berikut:
dan veneer. Hal ini dikarenakan bahan

Tabel 4.5
Metode Nilai Jual Relatif

Harga
Jumlah
Harga Alokasi Pokok
Produk Produk Nilai Jual
Jual per Nilai Jual Biaya Produksi
Bersama Yang Relatif
Unit Bersama Bersama /
Dihasilkan
unit

(3) : x ×
(1) × (2) (4) xy (5) : (6)
100%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Jumlah X y

Setelah diketahui besarnya masing- Tarif Biaya Overhead Pabrik


masing biaya overhead pabrik yang
dibebankan kepada pesanan lemari hias Estimasi 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 Pabrik
medium selama tahun 2012 yang = × 100%
Estimasi Biaya 𝐵𝐵𝐿
berdasarkan metode alokasi biaya bersama,
maka dapat diketahui besarnya biaya 54.832.038
overhead pabrik yang akan dibebankan = × 100%
116.965.000
kepada pesanan lemari hias medium pada
tabel 4.16 = 47%
Setelah disusun pembebanan biaya
overhead pabrik, selanjutnya adalah Berdasarkan perhitungan di atas,
menghitung besarnya tarif biaya overhead maka tarif biaya overhead pabrik
pabrik. Dasar yang digunakan untuk berdasarkan biaya bahan baku adalah
membebankan biaya overhead pabrik sebesar 47%.
adalah atas dasar biaya bahan baku,
sehingga menurut Carter (2009, h. 443) 4.1 Analisis Perhitungan Harga
besarnya tarif biaya overhead pabrik dapat Produksi
dihitung dengan perhitungan sebagai
berikut: maka dapat dihitung harga pokok
produksi lemari hias medium untuk 32 unit
pada tahun 2012 dengan asumsi dasar

Hal - 7
penetapan tarif biaya overhead pabrik perhitungan harga pokok produk per satuan
didasarkan pada perhitungan biaya yaitu sebagai berikut :
overhead pabrik tahun 2012 sebesar 47%.
Berikut perhitungan harga pokok produksi Jumlah harga pokok pesanan tertentu
lemari hias medium yang terhitung: =
Jumlah satuan produk pesanan
BBB Rp 116.965.000
BTKL Rp 9.120.000 Rp 181.058.550
BOP Rp 54.973.550 + =
32
Harga Pokok Produksi Rp 181.058.550
= Rp 5.658.079,688
Dari total harga pokok produksi
diatas, dapat di hitung harga pokok = Rp 5.658.079
produksi per unit maka digunakan
Perhitungan harga jual 32 unit lemari
4.3 Analisis Penentuan Harga Jual hias medium:
HPP Rp 192.333.550
Penulis akan menentukan harga Laba 25% Rp 48.083.387,5 +
jual dengan metode cost-plus pricing Harga Jual Rp 240.416.937,5
karena CV Harapan Inti usaha Harga Jual per unit = Rp 7.513.029,297
menginginkan keuntungan sebesar 25% Jadi, Jadi, harga jual per unit
dari biaya produksi yang dikeluarkan. berdasarkan perhitungan harga pookok
Rumus cost-plus pricing adalah sebagai produksi perusahaan sebesar Rp
berikut: 7.513.029
Harga Jual = Taksiran biaya penuh + Laba b. Menurut analisis data harga pokok
yang diharapkan produksi penulis
Maka perhitungan harga jual untuk HPP Rp 181.058.550
32 unit lemari hias medium yaitu: Laba 25% Rp 45.264.637,5 +
a. Menurut data harga pokok produksi Harga Jual Rp 226.323.187,5
perusahaan Harga Jual per unit = Rp7.072.599,609
Jadi harga lemari medium per unit
adalah Rp 7.072.599

5 KESIMPULAN DNA SARAN 2. Berdasarkan perhitungan yang


dilakukan perusahaan maka dihasilkan
5.1 Kesimpulan harga pokok produksi untuk produk
Berikut ini kesimpulan dari lemari hias medium adalah sebesar Rp
penelitian dan pembahasan yaitu: 192.333.550 sedangkan menurut hasil
1. Kesalahan dalam mengklasifikasian analisis diperoleh harga pokok produksi
atas biaya bahan baku utama karena yang lebih kecil yaitu sebesar Rp
perusahaan memasukkan semua bahan 181.058.550 sehingga diperoleh selisih
yang diperlukan untuk pekerjaan kayu sebesar Rp 11.275.000.
ke dalam biaya bahan baku utama 3. Perbedaan perhitungan harga pokok
perusahaan seperti lem kuning, lem produksi disebabkan karena adanya
putih, paku dan veneer. Seharusnya perbedaan perhitungan tarif
biaya bahan tersebut dikelompokkan ke pembebanan biaya overhead pabrik.
dalam biaya overhead pabrik sebagai Berdasarkan hasil perhitungan analisis
biaya bahan penolong. Akibatnya, besarnya pembebanan biaya overhead
dengan kesalahan dalam pabrik produk pesanan lemari hias
pengklasifikasian biaya produksi untuk medium sebesar 47% dari biaya bahan
pengambilan keputusan yang terkait baku tanpa memasukkan biaya bahan
dengan data tersebut menjadi kurang penolong. Sedangkan dari perusahaan
tepat. sudah menetapkan tarif biaya overhead
pabrik tanpa perhitungan sebesar 30%

Hal - 8
dari total biaya antara biaya bahan baku 2. Untuk memperoleh harga pokok
dan bahan penolong. produksi seperti yang terjadi pada CV
4. Dari selisih perhitungan harga pokok Harapan Inti Usaha, perusahaan
pesanan menurut perusahaan yang lebih sebaiknya mencermati jenis produk
tinggi dibanding hasil perhitungan yang dihasilkan, apakah merupakan
analisis. Maka hasil perhitungan harga sejenis produk atau multi produk.
jual lemari hias medium menurut Sehingga dapat diketahui metode yang
perusahaan juga akan tinggi yaitu paling tepat untuk menghitung harga
sebesar Rp 7.513.029 per unitnya. pokok produksi dari produk yang
Sedangkan dari hasil perhitungan dihasilkan.
analisis harga jual per unit adalah Rp 3. CV Harapan Inti Usaha memproduksi
7.072.599. lebih dari satu produk, maka
perusahaan dapat menggunakan dasar
5.1 Saran alokasi biaya bersama, seperti metode
nilai jual relatif untuk dijadikan acuan
Dari kesimpulan di atas, maka dalam pengalokasian biaya bersama.
penulis mencoba memberikan beberapa Dengan mengalokasikan biaya ini dapat
saran sebagai bahan pertimbangan bagi CV menentukan harga pokok produksi dan
Harapan Inti Usaha adalah sebagai berikut: harga jual lebih efektif.
1. Perusahaan perlu melakukan koreksi 4. Dalam penentuan harga jual disarankan
atas unsur-unsur biaya yang perusahaan menggunakan metode harga
dimasukkan ke dalam perhitungan jual normal dengan pendekatan full
harga pokok produksi, seperti: Lem costing, kerena perusahaan sudah
kuning, lem putih, paku dan veneer menentukan laba yang ingin dicapai.
yang oleh perusahaan dimasukkan ke Sehingga harga jual yang dibebankan
dalam biaya bahan baku utama, ke pemesan lebih tepat, serta
dikoreksi menjadi biaya bahan perusahaan dapat bersaing dengan
penolong. perusahaan sejenis dan mendapatkan
keuntungan yang semaksimal mungkin.

DAFTAR PUSTAKA [3] Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya,


Edisi Kelima, Cetakan 7, UPP AMP
[1] Carter, William K 2009, Akuntansi YKPN, Yogyakarta.
Biaya, Buku 1, Edisi 14, Salemba
Empat, Jakarta. [4] Hansen & Mowen 2006, Akuntansi
Manajemen. Buku 2, Edisi 7, Salemba
[2] Cecily A. Raiborn dan Michael R. Empat, Jakarta.
Kinney 2011, Akuntansi Biaya: Dasar
dan Perkembangan, Buku 1, Edisi 7, [5] Horngren, Charles T,et all 2008,
Salemba Empat, Jakarta. Akuntansi Biaya, Edisi 12, Erlangga,
Jakarta.

Hal - 9

Anda mungkin juga menyukai