Anda di halaman 1dari 2

Uji heteroskedastisitas merupakan salah satu bagian dari ujii asumsi klasik.

Uji ini
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik
heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi.

Heteroskedastisitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan model regresi


linear sederhana tidak efisien dan akurat sehingga tidak mempunyai ragam yang
minimum, sehingga galat bersifat konstan, juga mengakibatkan penggunaan
metode kemungkinan maksimum dalam mengestimasikan parameter (koefisien)
regresi akan terganggu.

Dampaknya adalah sulit mengukur standar deviasi yang terlalu lebar maupun
terlalu sempit. Jika tingkat error dari varians terus bertambah, maka tingkat
kepercayaan akan semakin sempit. Ditambah prasayarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas ini. Untuk itu
sangat penting untuk mengetahui apakah telah terjadi heteroskedastisitas dalam
data atau sebaliknya.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam sebuah data, dapat


dilakukan beberapa salah satunya adalah dengan melakukan uji heteroskedastisitas
yang bisa dilakukan dengan menggunakan grafik Scatterplot SPSS. Pada prinsipnya
uji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode ini adalah melihat grafik
Scatterplot antara nilai prediksi variabel independen yaitu ZPRED dengan
residunya SRESID. Dasar pengambilan keputusannya dapat dijabarkan seperti:

1. Jika terdapat pola tertentu pada grafik Scatterplot SPSS, seperti titik-titik yang
membentuk pola yang teratur (bergelombang, menyebar kemudian
menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar, maka
indikasinya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil perhitungan heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik


scatterplot SPSS yang dilakukan oleh peneliti terlihat bahwa banyaknya titik-titik
yang muncul adalah jumlah data yang dimasukkan ke dalam SPSS untuk dihitung,
yang didalamnya memuat ketiga variabel X (kecerdasan emosional, gaya belajar
dan locus of control) dan variabel Y (pemahaman akuntansi.)

Dan dari banyaknya titik-titik terlihat juga bahwa titik-titik tersebut menyebar dan
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, yang menunjukkan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas dalam data peniliti. Dapat dianalogikan bahwa
hubungan antara pengaruh X1 terhadap Y, pengaruh X2 terhadap Y dan pengaruh,
X3 terhadap Y, memiliki varians yang sama antara ketiga golongan tersebut, yang
artinya tidak adanya heteroskedastisitas.

Anda mungkin juga menyukai