Anda di halaman 1dari 18

Soal:

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada masa yang akan datang, seirin
ekonomi dan PAD kota X yang meningkat, maka di rencanakan di lakukan pengemban
Bandara XX di kota Z agar dapat melayani jenis pesawat udara berdasarkan lebar, se
penumpang yang berangkat dapat di angkut lebih banyak. Berdasarkan peramalan ju
pesawat udara dan penumpang tahun rencana (15 tahun rencana) dapat di ketahui j
Pesawat udara dan penumpang tahun 2026 mendatang (15 tahun rencana), seperti y
Tabel 1.

Tabel 1. Pergerakan pesawat udara dan penumpang per 5 tahun :


282
Pergerakan penumpang Pergerakan pesawat udara
Tahun
Arrival
Departure Total ArrivalDeparture Total
2013 11079 11079 22158 6206 6205.5 12411
2014 10918 10919 21837 619.5 619.5 1239
2015 10559 10559 21118 473 473 946
2016 10934 10934 21868 136 136 272
2017 11711 11711 23422 141 141 282

Tabel 2. Tipe dan karateristik pesawat rencana


Boing 737 seri 300 (Mesin: 737 dari JT8D ke CFM International CFM56)
Karateristik Spesifikasi
Satuan
pesawat udara pesawat udara
Kapasitas penumpang 140 Orang
Panjang 31.1 m
Bentang sayap 28.88 m
Tinggi 11.1 m
Berat kosong 31.3 kg
Max take off
133210.000 kg
weight (MTOW)
Panjang landasan
2470 m
saat (MTOW)
Kecepatan max 877 km/jam
Take off field length 1830 m
Lending field lengt 1360 m

Data yang di butuhkan untuk perencanaan pengembanagan sebagai berikut:


1. Panjang eksisting landasa = 1600 x 30 m
2. Bandar udara XX termasuk pada Code Number 3C.
3. Pengembangan landasan pacu (runway) Tahap I pesawat udara yang di rencanakan adalah tip
Boing 737 seri 300, dimana bentang sayap (28.88 m, Dengan bera ### kg
(opsi).
4. Ketinggian (elevasi) untuk Runway 0.= 292 Feet MSL =89.00 m
5. Kemiringan (Slo= 0.6 %
6. Data yang di butuhkan dalam koreksi temperatur berdasarkan data klimatologi dari badan
meteorologi dan geofisika (BMKG) Stasiun meteorologi kota Z, Labuha seperti halaman tabel 3.
Tabel 3. Temperatur harian rata-rata dan harian maksimum pada bulan terpanas:
Tahun Ta (oC) Tm(oC)
2008 25.9 26.5
2009 26.3 25.7
2010 26.4 26.6
2011 29.1 29.8
2012 27.8 28.5
Rata-rata 27.10 27.42

Ditanya:

1.Tentukan jenis pesawat rencana yang di gunakan:


Penyelesayan:
a. Analisis temperatur Reference
Temperatur referen=Ta+1/3(Tm-Ta)

Dimana:
Ta =Temperatur rata-rata dari temperatur harian rata-rata dalam bulan terpanas
Tm =Temperatur rata-rata dari temperatur harian maksimum dalam bulan terpanas

Jadi:
Temeratur Ref. = 27.10 + 0.33 27.42 - 27.1
= 27.207

b. Koreksi terhadap Elevasi(Fe)


Faktor koreksi elevasi (Fe) ARFL bertambah sebesar 7% untuk setiap kenaiakan 300 m di hitung
ketinggian muka laut. Maka perhitungan Fe sebagai beriku:
Fe = 1 + 0.07 h
300
= 1 + 0.07 89
300
= 1.021 m
Maka di dapat nilai Fe se= 1.021 m

c. Koreksi terhadap temperatur (Ft)


Faktor koreksi temperatur (Ft) untuk memperhitungkan panjanag Runway terhadap temperatur
1% untuk setiap kenaikan 1oC sedangkan untuk setiap kenaikan 1 m dari permukaan air laut ra
temperatur berkurang sebesar 6,5 oC . Sebagai standarnya di pilih temperatur sebesar 15 oC dia
muka laut. Dari hasil perhitungan berdasarkan data temperatur dari BMKG di peroleh temperat
referensi### oC. Maka perhitungan Ft sebagai berikut:
Ft= 1 + 0.01 T - 15 - 0.007 x h
= 1 + 0.01 27.207 - 15 - 0.0065 x 89
= 1.128 m
Maka di dapat nilai Ft se =1.128 m
d.koreksi terhadap kemiringan Runway (slope) (Fs)
Faktor koreksi kemiringan Runway (Fs) sebesar 10% untuk setiap kemiringan 1%. Maka Fs sbb:
Fs = 1 + 0.1 x S
= 1 + 0.1 x 0.5%
= 1.001 m
Maka di dapat nilai Fs se =1.0005 m
e. Aeroplane Referance field length (ARFL)
ARFL = Lr
FexFtxF
1400.000
=
1.021 x 1.128 x 1.001
= ### m
Aeroplane Referance field length (ARFL) bandar udar ### metar

2. Panjang runway untuk pesawat rencana


Panjang lansan pacu (runway) yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pesawat Boing
seri 300 untuk melakukan take of menurut ISA (internasional standar atmotfer) dalam keadaan
adalah =2470 meter
Dengan menggunakan persamaan seperti di atas, maka dapat di hitung panjang landasan pacu
(runway) yang di butuhkan untuk pesawat udara Boing 737 seri 300
Berikut karateristik teknis dari pesawat udara boing 737 seri 300 yang di gunakan dalam
perencanaan runway:
1. ARFL pesawat udara boing 737 = 2470 m
2. Ketinggian (eleve= 89.00 m
3. Temperatur refer=27.207 oC
4. Kemiringan memanjan (s= 0.2 %

Penyelesaian :
a. Koreksi terhadap Elevasi(Fe)
Faktor koreksi elevasi (Fe) ARFL bertambah sebesar 7% untuk setiap kenaiakan 300 m di hitu
ketinggian muka laut. Maka perhitungan Fe sebagai beriku:
Fe = 1 + 0.07 h
300
= 1 + 0.07 89.00
300
= 1.021 m
Maka di dapat nilai Fe se = 1.021 m

b. Koreksi terhadap temperatur (Ft)


Faktor koreksi temperatur (Ft) untuk memperhitungkan panjanag Runway terhadap temperat
1% untuk setiap kenaikan 1oC sedangkan untuk setiap kenaikan 1 m dari permukaan air laut
temperatur berkurang sebesar 6,5 oC . Sebagai standarnya di pilih temperatur sebesar 15 oC d
muka laut. Dari hasil perhitungan berdasarkan data temperatur dari BMKG di peroleh temper
referensi27.207 oC. Maka perhitungan Ft sebagai berikut:
Ft= 1 + 0.01 T - 15 - 0.007 x h
= 1 + 0.01 27.207 - 15 - 0.0065 x 89.00
= 1.128 m
Maka di dapat nilai Ft se = 1.128 m
c.koreksi terhadap kemiringan Runway (slope) (Fs)
Faktor koreksi kemiringan Runway (Fs) sebesar 10% untuk setiap kemiringan 1%. Maka Fs sb
Fs = 1 + 0.1 x S
= 1 + 0.1 x 0.2%
= 1 m
Maka di dapat nilai Fs se = 1.0002 m

Setelah dilakukan koreksi terhadap faktor di atas, maka panjang landasan pacu menjadi :
Lr =ARFL x Fe x Ft x Fs
= 2470 x 1.021 x 1.128 x 1.0002 = 2844 Meter
Perhitungan Tebal Perkerasan Metode LCN
1. Data Perencanaan
a. Data Pesawat Rencana
> Jenis Pesawat Rencana =Boeing 737 seri 300
> Type Main Gear =Single Wheel Gear
> MTOW = 133210 lbs ≈ 60424 kg
> Beban pada Nose Gear = 5%
> Beban pada Main Gear = 95%
> Tekanan roda pendaratan u = 170 psi
b. Data Tanah
> CBR Base = 80%
> CBR Subbase= 7%
> CBR Subgrade
= 20%

2. Penentuan Harga Equivalen Single Wheel Load (ESWL)


Harga ESWL pesawat rencana ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :
MTOW
ESWL = (1
x - Beban pada Nose Wheel)
jumlah Main Gear
133210
= x 1 - 0.05
2
= 63274.75 lbs

3. Luas Kontak Area Ban


Beban Pada Tiap Gear (ESWL)
Kontak Area=
Tekanan Roda
###
=
170
= 372.20 inchi2
4. Kontrol Beban Yang Bekerja Pada Roda Pendaratan Utama
a. Beban yang diterima kedua Main Gear adalah :
MG1 =MTOW x ###
= ### x ###
=1E+05 kg
b. Beban untuk tiap Main Gear adalah :
Beban Pada Gandar (MG1)
MG2 =
2
126550
=
2
= 63274.75 lbs

5. Menetukan Angka LCN


Setelah diperoleh nilai ### lbs dan nilai Kontak A 372.20 inchi2, dengan
menggunakan Tabel Nilai Tipikal dan Ukuran Beban dan Bidang kontak, atau dengan menggunak
Gambar Kurva Klasifikasi Standard beban (ICAO) dan dikontrol dengan Gambar Load Clasification
Number (LCN) Hubungan Antara Beban Tekanan Ban dan Kontak Area, Untuk Perencanaan Perke
Flexible (ICAO) dan Rigid, maka dapat ditentukan angka LCN dengan cara sebagai berikut :
a. Tentukan posisi nilai Kontak ### inchi2 pada grafik kemudian tarik garis ke arah ke titik
sumbu 0,0
b. Tentukan posisi E ### lbs, pada sumbu Y bagian kanan grafik, kemudian tarik garis
horizontal ke kiri hingga berpotongan dengan garis Kontak Area
c. Tempat perpotongan antara garis yang terbentuk oleh nilai ESWL dan garis yang terbentuk ole
Kontak Area, Menunjukkan besarnya nil 100 dari suatu landasan pacu (Runway)

6. Tebal Total Perkerasan


Untuk Mendapatkan Tebal Total perkarasan, berdasarkan GambarKurva Perencanaan Perkerasan
Flexible Untuk Landasan, dengan mengacu pada besarnya angka LCN dan nilai CBR Subgrade.
cara penggunaan Gambar Kurva Perencanaan Perkerasan Fleksibel Untuk Landasan adalah seba
berikut :
a. Tempatkan Posisi (besarnya) nilai Subgrade
###pada sumbu X dari gambar tersebut.
b. Kemudian tarik garis vertikal sampai berpotongan dengan kurva nilai LCN yang telah didapat p
point 5.c sebesa100 .
c. Pada titik yang berpotongan antara nilai CBR ###dan
Subgradekurva nilai L ###,kemudian
dibaca berapa besar nilai yang didapat pada perpotongan di sumbu Y tersebut, itulah
Perkerasan yang dibutuhkan
45 inch
= = 114 cm.

7. Tebal Subbase Coarse dan Tebal Base Coarse


Berdasarkan Gambar Kurva Perencanaan Perkerasan Flexible Untuk Landasan, dengan cara yang
seperti point 6. diatas tapi nilai CBR yang berbeda, sehingga akan didapat nilai-nilai sebagai beri
a. Tebal Subbaseuntuk 100LCNdan
= nilai CB 7%
diperoleh tebal lapisan perkerasa 22 inch ≈ 55.9 cm
Tebal Subbase 45 - 22 = 23 inch≈ 58.42 cm
b. Tebal Base Coarseuntuk### LCNdan= nilai CB 80%
diperoleh tebal lapisan perkerasa 9 inch ≈ ### cm
Tebal Base Coar 23 - 9 = 14 inch≈ 35.56 cm

8. Tebal Lapisan Surface


Tebal Surfac = Tebal Total Perkerasan - Tebal Subbase - Tebal Base
= 45 - 23 - 14 = 8 inch≈ 20 cm

9. Hasil Analisis Tebal Perkerasan Lentur Runway Dengan Metode LCN


Berdasarkan perhitungan diatas maka diperoleh komposisi lapisan perkerasan yaitu sebagai berik
> Lapisan Surface= 8 inchi ≈ 20.32 cm
> Lapisan Base = 14 inchi ≈ 35.56 cm
> Lapisan Subbase= 23 inchi ≈ 58.42 cm
> Total Perker = 45 inchi ≈ 114 cm
282

canakan adalah tipe

logi dari badan


rti halaman tabel 3.
an terpanas

kan 300 m di hitung dari

erhadap temperatur sebesar


ermukaan air laut rata-rata
tur sebesar 15 oC diatas
di peroleh temperatur

n 1%. Maka Fs sbb:


uhan pesawat Boing 737
fer) dalam keadaan se level

njang landasan pacu

nakan dalam

iakan 300 m di hitung dari

terhadap temperatur sebesar


permukaan air laut rata-rata
atur sebesar 15 oC diatas
G di peroleh temperatur

gan 1%. Maka Fs sbb:

pacu menjadi :
dengan menggunakan
ar Load Clasification
Perencanaan Perkerasan
agai berikut :
ke arah ke titik

ian tarik garis


yang terbentuk oleh

canaan Perkerasan
ai CBR Subgrade.
dasan adalah sebagai

ang telah didapat pada

but, itulah Total Tebal

, dengan cara yang sama


ai-nilai sebagai berikut :

n yaitu sebagai berikut :


282 141

anakan adalah tipe

gi dari badan
halaman tabel 3.
terpanas

an 300 m di hitung dari

hadap temperatur sebesar


mukaan air laut rata-rata
r sebesar 15 oC diatas
peroleh temperatur

1%. Maka Fs sbb:


han pesawat Boing 737
r) dalam keadaan se level

ang landasan pacu

akan dalam

kan 300 m di hitung dari

erhadap temperatur sebesar


ermukaan air laut rata-rata
tur sebesar 15 oC diatas
di peroleh temperatur

n 1%. Maka Fs sbb:

acu menjadi :
ngan menggunakan
Load Clasification
erencanaan Perkerasan
gai berikut :
arah ke titik

n tarik garis
ang terbentuk oleh

naan Perkerasan
CBR Subgrade. Adapun
asan adalah sebagai

ng telah didapat pada

ut, itulah Total Tebal

dengan cara yang sama


nilai sebagai berikut :

yaitu sebagai berikut :


Apron rencana 3 pesawat tipe A 300 seri 600 dengan data sebagai berikut:

Pesawat A 300 seri 600


- Bentang pesawat (asingsp= 147.01 " >> 44.81 m
- Panjang pesawat (Length)= 175.06 " >> 53.36 m
- Jarak roda (well base) = 61.01 " >> 18.59 m
- panjang ranway = 2910 m
- Radius putar minimum pesawat A 300 ser= 108.4 ft >> 33.04 m

Pertama sebagai berikut


d= 2 x r
= 2 x 108.4
= 217 ft
= 66.08 m>> 66
Jadi jarak antara pesawat yang sedang diam (sudah taxi) dengan yang bergerak atas yang seda
taxi= 25 ft >> 7.62 m, Jarak pesawat menuju apron di am 25 ft atau 7.62 m
Sehingga di dapat:

Jarak apron (P)=( 3 x d ) + ( 4 x S)


=( 3 x 66 ) + ( 4 x 7.62 )
= 228.5

Lebar apron =( 2 x d ) + ( 3 x S )
=( 2 x 66 ) + ( 3 x 7.62 )
= 154.9 m >> 155 m

Luas apron =P x L
=228.5 x 155
= 35414 m2

Holding apron
- Panjang holding apron
- Luas holding apron
- Lebar holding apron
C . P =( 2 x d ) +( 2 x S ) - 20
=( 2 x 66 ) + ( 2 x 7.6 )
= 127.2 m

Lebar holding ap=( 2 x d ) + ( 3 x S )


( 2 x 66 ) + ( 3 x 7.62 )
154.9 m >> 155 m

Luas apron =P x L
=127.2 x 155
= 19722 m2
ak atas yang sedang

Anda mungkin juga menyukai