2 1
Keterangan Peta :
NO DESA LEGENDA
Kantor Desa
Pustu
wilayah 1912,419 Ha. Desa yang terluas adalah Desa Banjaran Wetan
dengan luas 714,731 Ha dan luas wilayah terkecil adalah Desa Tarajusari
3 Ciapus 282,24 80 19
4 Tarajusari 155,67 55 14
5 Mekarjaya 464,77 61 21
3. Profil Puskesmas
9 Jumlah Poskesdes 1
4. Kependudukan
Banjaran Kota adalah 33.767 jiwa, dan yang tebanyak terdapat di Desa
sebanyak 1.895 KK, dan yang terbanyak adalah di Desa Mekarjaya yaitu
No Desa
Bayi < 1 Th
Perempuan
Laki-laki
16-21 Th
22-59 Th
7-15 Th
60 Th >
Jumlah
5-6 Th
Balita
1 Banjaran Wetan 8.397 8.131 16.528 50 380 2785 1787 8861 1600
2 Banjaran Kulon 5.442 5.497 10.939 272 432 2324 1391 7714 1252
3 Ciapus 7.118 7.007 14.125 813 587 2823 1642 8088 1191
4 Tarajusari 5.880 5.784 11.664 561 417 2021 1030 5592 699
5 Mekarjaya 4.678 4.279 8.957 141 303 1506 1076 4799 911
JUMLAH 31.515 30.698 62.213 1.837 2.119 11.459 6.926 35.054 5.653
2015 adalah 62.213 jiwa dengan proporsi jenis kelamin laki-laki yang lebih
6. Tingkat Pendidikan
2 Banjaran 8.381 23
3 Ciapus 9.513 38
4 Tarajusari 7.071 22
5 Mekarjaya 6.043 64
Penduduk yang tidak melek huruf tersebar di 5 desa dan yang paling
A. Tenaga Kesehatan
15 Sukarsih JFU √
22 Tini JFU √
sudah cukup memadai. Penambahan tenaga Apoteker dan Akuntan pada bulan
2. Polindes - - -
1 / Banjaran
3. Pos Kes Des - - √ PNPM 2015
Wetan
4. Wahana Kes. - - -
B. Sarana Transportasi
4 Yamaha/2TP D 5216 V √
1 Rumah Sakit - -
2 Balai Pengobatan 6 √
3 Rumah Bersalin 1 √
4 Apotek 3 √
5 Praktek Dokter 15 √
6 Praktek Bidan 12 √
Misi :
terjangkau
kesehatan.
terbagi kedalam 2 (dua) program yaitu Program Upaya Kesehatan Wajib dan
1. Program KIA / KB
2. Program Pencegahan Penyakit
3. Program Promkes
4. Program Gizi
5. Program Kesling
6. Program Pengobatan
berikut:
1. KIA :
- Pemeriksaan Kehamilan
sakit
- Pemberian Imunisasi
- Penanganan KLB
3. Program Promkes
4. Program Kesling
lingkungan
- Perbaikan sarana
- Pemicuan masyarakat untuk pembangunan dan penggunaan sarana
kesling
5. Program Gizi
6. Program Pengobatan
- Membuat rujukan
1. Program Perkesmas:
- Membuat rujukan
2. Program UKS:
- Pemeriksaan kesehatan
- Penyuluhan kesehatan
- Memberi rujukan
BAB II
Upaya kesehatan lingkungan merupakan salah satu upaya wajib puskesmas yang
harus dilaksanakan. Tujuan dari upaya kesehatan lingkungan ini secara umum adalah
untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dari segala risiko yang dapat menimbulkan bahaya kesehatan, sehingga
lingkungan
adalah: Klinik sanitasi yang buka setiap Hari Senin dan Kamis , pukul 08.00 sampai
c) Pengawasan jamban
d) Pengawasan SPAL
g) Pengawasan industri
Satrianita dan di bantu oleh kader dari tiap posyandu. Beliau bertugas untuk
kesehatan lingkungan, dengan bantuan dan peran serta para kader yang telah dilatih
dan diberi pengarahan oleh pemegang program, untuk dapat melakukan pencatatan
sesuai dengan indikator sehat dari setiap kegiatan tersebut. Sistem pelaporan
dilakukan setiap satu bulan sekali, data didapatkan dari kader lalu diolah oleh
penanggung jawab kesling dalam bentuk soft copy dan hard copy diserah kepada
kepala puskesmas dan ke UPTD Yankes Banjaran serta dilanjutkan ke upaya yang
lain.
berdasarkan hasil IS persen Rumah Sehat yang paling besar Desa Banjaran
Kulon yaitu 42,07% dan yang terkecil Desa Mekarjaya yaitu 20,0%.
2. Cakupan Akses Air Bersih
berdasarkan hasil diperiksa dari Rumah Tangga dengan Sarana Air Bersih,
persentase yang paling besar Desa Ciapus 82.81% dan yang terkecil Desa
Tabel 3 Hasil Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih Puskesmas Banjaran Kota
Tahun 2015
Jumlah SAB Tingkat Resiko Pencemaran
Desa
Diperiksa Rendah Sedang Tinggi Amat Tinggi
Tarajusari 120 38 75 4 3
Mekarjaya 40 6 24 7 3
Desa Ciapus 257 rumah, dan yang paling sedikit di IS adalah Desa Mekarjaya
40 rumah. Hasil analisa bahwa di Desa Ciapus di lihat dari resiko tingkat
pencemaran sedang ternyata lebih tinggi, dan perlu tindakan seperti
kaporitisasi.
kepemilikan bahwa desa Tarajusari dinilai kecil hal tersebut dikarenakan masih
3 Industri Kecil :
E.Lain-Lain (IRT) 80 1 1,25 1 100,00
4 Sekolah :
15 Makanan Jajanan :
Pedagang Keliling
Pangkalan Sado
Rumah Makan
Pusat Belanja
Perkantoran
Jasa Boga
Industri
Sekolah
Mesjid
Damiu
Pasar
Salon
No Desa
Banjaran IRT
1 7 33 37 0 1 0 10 5 4 6 3 4 12 3 0 6 20
Wetan
2 Banjaran 7 18 18 0 3 1 30 25 3 13 4 2 13 4 1 10 30
3 Ciapus 4 38 14 0 1 0 10 5 2 1 0 0 6 0 0 2 15
4 Tarajusari 9 15 5 6 0 0 0 3 1 1 1 0 2 0 4 10
5 Mekarjaya 3 34 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 6 0 0 0 6
Jumlah 30 138 74 6 5 1 50 41 10 22 8 6 0 39 7 1 22 81
C. Analisis Kuantitatif Masalah pada Upaya Kesehatan Lingkungan
pendataan yang kurang baik oleh penanggung jawab upaya dan kader, tetapi dapat
dinilai secara kualitatif dilihat dari apakah semakin baik atau tidak perilaku dan
1) Input
19
a) Man (Sumber Daya Manusia)
Internal :
berjumlah hanya satu orang . Petugas dan penanggung jawab kesling merangkap
Eksternal :
komunikasi kader yang kurang menyebabkan minimnya jumlah kader yang dapat
upaya lain di Puskesmas Banjaran Kota sehingga tidak terfokuskan pada satu
program.
b) Minute (Waktu)
c) Method (Metode)
Metode yang dilakukan oleh kader dan penanggung jawab program kesling, yaitu
Penilaian dan pendataan dari kader terkadang masih salah karena tingkat
d) Machine (Prasarana)
20
Prasarana yang disediakan oleh puskesmas masih kurang untuk menilai
e) Money (Dana)
Pendanaan yang berasal dari BOK sudah mencukupi kegiatan upaya kesehatan
lingkungan.
f) Material
khususnya yang berkaitan tentang materi sanitasi jamban keluarga yang sehat di
g) Marketing (Pemasaran)
dengan pemicuan terhadap warga atau dengan pertemuan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) yang melibatkan tokoh masyarakat, lurah, camat, dan kader-
kader yang turut membantu dalam program ini. Masyarakat diajak untuk
memiliki kendala dalam tempat dan dana untuk membuat jamban yang sehat,
dan pemicuan kepada masyarakat tidak begitu optimal, kurang mengenai sasaran
h) Information (Informasi)
21
Kurangnya informasi dari kader kepada masyarakat, karena kurangnya
2) Proses
a. Perencanaan
Setiap awal tahun pergantian periode masa kerja, petugas kesling sudah membuat
perencanaan kegiatan.
Dalam satu upaya penilaian program kesling setiap bulannya harus melakukan
masyarakat akan pentingnya keadaan sanitasi yang sehat masih merupakan yang
tentang sanitasi jamban sehat keluarga yang juga mendasari susahnya untuk
STBM dengan mengikut sertakan kader, tokoh masyarakat sekitar, lurah serta
jamban yang sehat. Fasilitator berasal dari puskesmas yang hanya bertugas untuk
Program ini berjalan dengan baik, hanya saja pada saat setelah dilakukan
22
pertemuan STBM, masyarakat sulit untuk membangun jamban yang sehat karena
yang sudah dilakukan karena banyaknya program yang mereka kerjakan dan para
kader hanya mengikuti apa yang program kesling tugaskan. Penanggung jawab
kegiatan dan program yang kemudian dilaporkan setiap bulan pada kepala
Strength (S)
perencanaan kegiatan.
23
5. Metode yang digunakan antara lain dengan melaksanakan kegiatan
ketempat warga, jika terdapat kegiatan di luar gedung kader ikut terlibat
Weakness (S)
dermatitis, dll)
4. Tingkat pendidikan kader yang rendah dan komunikasi kader yang kurang
kegiatan kesling.
6. Pencatatan kegiatan Kesling oleh Kader belum terkelola dengan baik, masih
8. Data yang sering tercecer karena masih banyak yang ditulis tangan
Opportunity (O)
24
1. Dengan adanya kader pada setiap posyandu dapat membantu penanggung
Threat (T)
sehat.
3. Belum optimal koordinasi lintas sektoral antara petugas kesling dan petugas
pada upaya program Kesehatan Lingkungan. Seperti pada tabel berikut ini.
25
masih kurang
12. Penyampaian 7 6 6 4 1.008 3
informasi yang
kurang pada
masyarakat
13. Data sering 7 6 6 4 1.008 3
tercecer
Keterangan :
26
] Poster-poster tentang kesehatan
Input
lingkungan masih kurang
27
2.4 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah Utama Upaya Promosi
Kesehatan
setiap RW
28
BAB III
3.1 Simpulan
kurangnya koordinasi lintas sektoral dan kader merangkap sebagai kader lain juga
lingkungan.
3.2 Saran
29
agar lebih mengajak masyarakatnya dan sama-sama membangun lingkungan yang
30