Iodine Value
Iodine Value
Disusun oleh :
NOER AZA FAUZIANA
15/18028/THP-STIPP B
Sampel.
Dimasukkan ke
erlenmeyer 250 mL.
Ditambahkan 10 mL
kloroform.
Ditambahkan 25 mL
iodin bromida.
Digojog.
Dibungkus dengan
kertas aluminium foil.
Diinkubasi 1 jam.
Ditambahkan 2 mL
indikator amilum.
Diamati perubahan
warna.
Gambar 1. diagram alir penentuan kadar kafein pada kopi dan teh
BAB IV
B. Perhitungan
Berdasarkan hasil Penentuan Iodine Value (IV) / Angka Yodium
diperoleh perhitungan sebagai berikut :
Diketahui :
Berat sampel = 0,5 gram
Titrasi blanko = 5,5 mL
Titrasi sampel
M. Sawit = 5 mL
CPO = 3,7 mL
N Na2S2O3 = 0,1 N
BM Iod = 126,9
Ditanya :
IV M. Sawit?
IV CPO ?
Jawab :
IV M. Sawit
(tb − ts) × N Na₂S₂O₃ × BM Iod × 100
=
Berat Sampel (g) × 1000
(5,5 mL − 5,0 mL) × 0,1 N × 126,9 × 100
=
0,5 × 1000
= 1,269 gramIod/100 gram
IV CPO
(tb − ts) × N Na₂S₂O₃ × BM Iod × 100
=
Berat Sampel (g) × 1000
(5,5 mL − 3,7 mL) × 0,1 N × 126,9 × 100
=
0,5 × 1000
= 4,5684 gramIod/100 gram
C. Pembahasan
Pada praktikum acara Penentuan Iodine Value, praktikan diharapkan
dapat menentukan angka iodin minyak sawit dan CPO dan dapat mengenal
peralatan analisis angka iodin. Adapun sampel yang digunakan adalah
minyak sawit dalam bentuk minyak goreng kemasan dan CPO yang
merupakan hasil Praktik Lapangan (PL).
Penentuan iodine value menggunakan metode hanus pada prinsipnya
adalah penambahan larutan iodin bromide dalam campuran asam asetat dan
karbon tetraklorida ke dalam jumlah tertentu sampel. Setelah waktu reaksi
standar, penentuan dari kelebihan halogen dengan penambahan larutan
kalium iodide dan iodin yang dibebaskan dititrasi dengan larutan standart
natrium tiosulfat.
Praktikum ini menggunakan bahan berupa minyak sawit dan CPO.
Yang mana pada minyak sawit ini digunakan minyak goreng dalam kemasan
yang dalam proses penyimpanannya tidak sesuai karena tidak pernah
tertutup rapat dan selalu kontak dengan udara. Sedangkan Crude Palm Oil
(CPO) merupakan minyak hasil Praktik Lapangan (PL) yang proses
kehigenisannya belum diketahui. Dari riwayat kedua bahan ini dapat
diketahui bahwa kemungkinan tidak hanya iodine value yang tinggi, tetapi
angka peroksida juga tinggi.
Penentuan iodine value ini diawali dengan penimbangan sampel
minyak sebnyak 0,5 gram dan dilakukan penambahan khloroform dan juga
iodine bromida. Reaksi dibiarkan selama satu jam dengan cara aluminium
yang digunakan sebagai tempat mereaksikan dibungkus dengan kertas
aluminium foil secara rapat. Hal ini bertujuan untuk mencegah peruraian
HIO oleh cahaya matahari dari larutan iodine bromida yang digunakan.
Hasil dari mereaksikan tersebut menjadikan sebagian iodine akan
terlepaskan dari larutan dan iodin yang telah terlepas atau bebas dititrasi
dengan larutan baku Natriun Tiosulfat 0,1N dengan indikator amilum.
Sedangkan untuk titrasi untuk blanko dilakukan dengan cara yang sama
hanya pada sampel minyak digantikan dengan akuades.
Semua cara ini berdasarkan atas prinsip titrasi, dimana pereaksi
halogen berlebih ditambahkan pada contoh yang akan diuji. Kelebihan dari
iodin yang tidak bereaksi diukur dengan cara mentitrasi larutan campuran
tadi dengan natrium tiosulfat (Na2S2O3). Reaksi dari iod yang berlebihan
tersebut adalah sebagai berikut :
2 Na2S2O3 + I2 2NaI + Na2S4O6
Titik akhir titrasi dinyatakan dengan hilangnya warna biru dengan
indikator amilum. Bilangan iodin sebanding dengan ketidakjenuhan suatu
asam atau lemak, karena suatu bilangan iodin yang tinggi, berarti
menunjukkan ketidakjenuhan minyak atau lemak yang tinggi, begitu pula
bilangan iodin yang rendah berarti menunjukkan ketidakjenuhan suatu
minyak atau lemak yang rendah pula.
Dari hasil praktikum didapatkan bahwa iodine value pada minyak
sawit sebesar 1,269 gramIod/100 gram. dan Crude Palm Oil (CPO) sebesar
4,5684 gramIod/100 gram. Hasil ini masih dalam batas yang ditentukan
karena untuk minyak sawit (minyak goreng) sesuai dengan SNI 01-0018-
1987 batas maksimal iodine value-nya adalah 55 gramIod/100 gram
sedangkan pada minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sesuai
dengan SNI 01-2901-2006 batas maksimal iodine value-nya adalah 50
gramIod/100 gram.
Dalam proses praktikum ini terdapat ketidaksesuaian data dimana pada
saat proses praktikum sampel minyak yang ditimbang adalah sebesar 5 gram
akan tetapi pada proses pengolahan data praktikum angka berat
penimbangan sampel minyak yang harus dimasukkan dalam pembuatan
laporan adalah 0,5 gram. Hal ini mungkin perlu dikoreksi bersama baik
antara praktikan dan Co. Ass untuk menghindari adanya manupalasi data
praktikum.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada acara Penentuan Iodine Value Pada Minyak
Sawit dan CPO adalah sebagai berikut :
1. Prinsip penentuan iodine value menggunakan metode hanus adalah
penambahan larutan iodin bromide dalam campuran asam asetat dan
karbon tetraklorida ke dalam jumlah tertentu sampel.
2. Dari hasil praktikum didapatkan bahwa iodine value pada minyak sawit
sebesar 1,269 gramIod/100 gram. dan Crude Palm Oil (CPO) sebesar
4,5684 gramIod/100 gram.
3. Batas maksimum iodine value untuk minyak sawit (minyak goreng)
sesuai dengan SNI 01-0018-1987 adalah 55 gramIod/100 gram.
4. Batas maksimum iodine value untuk Crude Palm Oil (CPO) sesuai
dengan SNI 01-2901-2006 adalah 50 gramIod/100 gram.
5. Dalam proses praktikum ini terdapat ketidaksesuaian data dimana pada
saat proses praktikum sampel minyak yang ditimbang adalah sebesar 5
gram akan tetapi pada proses pengolahan data praktikum angka berat
penimbangan sampel minyak yang harus dimasukkan dalam pembuatan
laporan adalah 0,5 gram. Hal ini mungkin perlu dikoreksi bersama baik
antara praktikan dan Co. Ass untuk menghindari adanya manupalasi data
praktikum.
B. Saran
Ada baiknya jika praktikum dilaksanakan dmenjadi dua golongan
sehingga proses pentransferan ilmu dapat berjala dengan kondusif dan
legiatan praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016. Buku Petunjuk Praktikum Analisa Pangan dan Hasil Perkebunan.
Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
Ernita Ningsih, 2009. Penentuan Kadar Bilangan Iodin Dari Rbd Palm Olein
Dengan Metode Pelarut Campuran N-Heksan - Asam Asetat Dan
Pelarut Campuran Sikloheksana-Asam Asetat Di PT. Palmcoco
Laboratories. 2008. USU Respository
Ketaren,S.,1986. Pengantar Teknologi Minyak Dan Lemak Pangan. Edisi
Pertama, Cetakan I,UI-Press,Jakarta
Lawson,H.W.,1985. Standart For Fats And Oils. AVI Publishing
Company,Westport
Paquot,C.,Hautfenne,A.,1987. Standart Method for the Analysis of Oils,Fat and
Derivatives. Seventh Resived and Enlarge Edition,Blackwell Scientific
Publication,California
Siew,W.L.,Tang T.S.,1995.Methods Of Test For Palm Oil and Palm Oil Product,
Volume 1. Palm Oil Research Institute Of Malaysia. Malaysia.