Makalah Tentang Momentum, Immplus Dan Tumbukan Laporan Fisika D I D I S U S U N Oleh
Makalah Tentang Momentum, Immplus Dan Tumbukan Laporan Fisika D I D I S U S U N Oleh
LAPORAN FISIKA
D
I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
kepada penulis sehingga makalah yang tentang “Momentum, Implus, dan Tumbukan” dapat
selesai pada waktunya. Makalah ini memuat tentang pengertian momentum, hubungan
momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, tumbukan.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat diterima pembaca dengan
baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis
mengharap kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
penulis
DAFTAR ISI
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan momentum.
2. Dapat memaparkan hubungan momentum dan impuls
3. Dapat menganalisis peristiwa tumbukan sesuai hukum kekekalan momentum
BAB II
PEMBAHASAN
P = m.v
Keterangan
P = momentum(kg.m/s)
M=massa(kg)
V=kecepatan(m/s)
I=F.Δt
Keterangan
I= impuls
F=gaya(N)
Δt=selang waktu(s)
2.3 Pengertian Tumbukan
Tumbukan merupakan peristiwa bertemunya dua buah benda yang bergerak. Saat
tumbukan selalau berlaku hukum kekekalan momentum tapi tidak selalu berlaku hukum
kekekalan energi kinetik. Mungkin sebagian energi kinetik diubah menjadi energi panas akibat
adanya tumbukan. Dikenal 3 jenis tumbukan.
Dua buah benda bisa dibilang mengalami tumbukan lenting sempurna bila tidak ada kehilangan
energi kinetik ketika terjadi tumbukan. Energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan sama
demikian juga dengan momentum dari sistem tersebut. Dalam tumbukan lenting sempurna secara
matematis bisa dirumuskan :
V1 + V1′ = V2 + V2‘
Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sebagaian bila ada kehilangan energi
kinetik setelah tumbukan. Secara matematis kecepatan masing-masing benda sebelum dan
sesudah tumbukan dapat diliha pada rumus berikut :
eV1 + V1 = eV2 + V2
e pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak antara 0 sampai 1.
Contoh tumbukan lenting sebagian yang pernah sobat hitung jumpai adalah bola bekel yang
jatuh dan memantul berulang-ulang hingga akhirnya berhenti. Karena ada nilai e maka tinggi
pantulann jadi lebih rendah dari pada tinggi mula-mul. Secara matemtis tinggi pantulna ke-n
tumbukan adalah
Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali jika setelah tumbukan
kedua benda tersebut menjadi satu dan setelah tumbukan kedua benda tersebut memiliki
kecepatan yang sama. Momentum sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai sama. Secara
matematis dirumuskan
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda itu, yaitu beda
momentum awalnya.
Momentum benda erat kaitannya dengan gaya. Artinya, untuk memperbesar atau
memperkecil nilai momentum dibutuhkan gaya. Berdasarkan hukum newton II :
∑F = m.a
∑F = rumus tersebut dapat di ubah menjadi :
∑F . Δt = Δp
I = Δp , sehingga dapat dikatakan bahwa impuls sama dengan perubahan momentum.
v1’ dan v2’ masing – masing adalah kecepatan kedua benda setelah tumbukan.
Catatan : dalam menggunakan rumus tersebut harus memperhatikan tanda arah kecepatan benda.
2.4. Tumbukan
Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari – hari. Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan momentum dan
kekekalan energi.
Tumbukan ada tiga macam :
a. Tumbukan lenting sempurna
Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada panas yang dihasilkan oleh
tumbukan, maka energi kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum tumbukan sama
dengan total sesudah tumbukan. Dalam hal ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukkan
seperti ini disebut dengan tumbukan lenting sempurna. Sehingga berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum)
m1 . v12 + m2 . v22 = m1’ . v12’ + m2’ . v22’ (kekekalan energi)
Catatan = tanda aksen mrnunjukkan setelah tumbukkan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini
adalah 1
3.1 Kesimpulan
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot
dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara
matematis momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar
momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam
keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol.
3.2. Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat menganalisis
bagaimana cara mencari monentum. Momentum pula sangat banyak fungsinya dalam kehidupan
sehari hari, dimana tidak lepas dari momentum.sehingga momentum ini harus kita pelajari
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Jilid I.Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A.1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta : Penebit Erlangga.
.
1. Contoh momentum
Sebuah bus bermassa 5 ton bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s. Berapa momentum yang
dimiliki bus tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas maka kita mendapatkan besar momentum bus sebesar P
= mv
P = 5000 kg x 20 m/s
P= 100000 kg m/s
(catatan 1 ton = 1000 kg)
2. Contoh implus
Sebuah bola dipukul dengan gaya 50 Newton dengan waktu 0,01 sekon. Berapa besar Impus
pada bola tersebut?
Penyelesaian
Dengan menggunakan persamaan diatas maka
I=F.Δt
I=50 N. 0,01s
I=0,5 Ns
3. contoh
Sebuah peluru bermassa 20 gram, ditembakkan mengenai sebuah balok pada ayunan balistik
yang massanya 1 kg. Jika peluru tertancap pada balok hingga mereka mencapai tinggi maksimal
25 cm. Berapa kecepatan peluru mula-mula peluru tersebut?
mv = (m+M) √2gh
0,02.v = (0,02+1) √2.10.0,25
0,02.v = 1,02 √5
v = (1,02+√5)/0,02
v = 162,8 m/s
4. contoh
Sebuah bola bekel jatuh dari ketinggian 4 meter, lalau dia mengalami pemantulan berulang. Jika
koefisien restitusi adalah 0,7, maka berapa tinggi bola bekel setelah pemantulan ke-5?
Jawab
h5 = 4.0,710 = 0,113 m = 11,3 cm
5. contoh
sebuah bola bermassa 0,1 kg mula-mula diam, kemudian setelah dipukul dengan tongkat dan
kecepatan bola menjadi 20 m/s. Hitunglah besarnya impuls dari gaya pemukul tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 0,1 kg
v1 = 0 m/s (karena bola mula-mula dalam keadaan diam)
v2 = 20 m/s
Ditanya: Impuls (I)
Jawab:
I = p2 – p1
I = m (v2 – v1)
I = 0,1 (20 – 0) = 2 Ns
Jadi impuls dari gaya pemukul tersebut adalah 2 Ns.