Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG MOMENTUM, IMMPLUS dan TUMBUKAN

LAPORAN FISIKA
D
I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : EVA TRI NDAH SARI


NIM : 030281722025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
kepada penulis sehingga makalah yang tentang “Momentum, Implus, dan Tumbukan” dapat
selesai pada waktunya. Makalah ini memuat tentang pengertian momentum, hubungan
momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, tumbukan.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat diterima pembaca dengan
baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis
mengharap kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Terimakasih semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Indralaya, Oktober 2017

penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................1


Daftar isi ............................................................................................2
BAB I PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.............................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Momentum..................................................................4
2.2 Hubungan Momentum Dengan Impuls.........................................4
2.3 Hukum Kekekalan Momentum.....................................................5
2.4 Tumbukan ....................................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................7
3.2.Saran.............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA……………………..………………………8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Nilai nialai selalu berada di setiap kegiatan kita, tanpa kita sadari kegiatan kita sehari-hari
juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Pada kesempatan ini akan kami bahas mengenai
kegunaan teori momentum. Sebelum kita membahas apa kegunaan momentum terlebih dahulu
kita mempelajari apa yang di maksud dengan momentum.
Ketika terjadi suatu kecelakaan di jalan tabrakan antara ke dua buah kendaraan yang berbeda
kecepatan, dimana kendaraan yang benrkepatan tinggi mengalami kerusakan yang lebih parah di
bandingkan dengan kendaraan yang berkecepatan rendah. Hal ini bisa terjadi, karena semakin
besar massa dan kecepatan yag dimiliki benda bergerak maka semakin sulit untuk dihentikan dan
makin besar akibatnya.
Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan
ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum
yaitu momentum sudut dan momentum linier. Momentum linier biasanya disebut momentum.
Maka momentum adalah hasil kali massa dan kecepatan.

1.2. Rumusan Masalah


Apakah yang dimaksud dengan momentum ?
Apa hubungan momentum dan impuls ?
Bagaimanakah hukum kekekalan momentum ?
Apa itu tumbukan?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan momentum.
2. Dapat memaparkan hubungan momentum dan impuls
3. Dapat menganalisis peristiwa tumbukan sesuai hukum kekekalan momentum
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Momentum


Momentum adalah ukuran kesukaan untuk memberhentikan suatu benda, dan
didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kecepatan.
Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan benda.
Sebagai contoh, sebuah truk berat mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan mobil
yang ringan yang bergerak dengan kelajuan yang sama. Gaya yang lebih besar dibutuhkan untuk
menghentikan truk tersebut dibandingkan dengan mobil yang ringan dalam waktu
tertentu. Momentum disebut juga dengan pusa sehingga dilambangkan p. Momentum suatu
benda (P) yang bermassa (m) dan bergerak dengan kecepatan (v) diartikan sebagai massa
merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Perkalian antara
besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi, momentum
merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.

P = m.v

Keterangan

 P = momentum(kg.m/s)
 M=massa(kg)
 V=kecepatan(m/s)

2.2 Pengertian Impuls


Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya sesaat. Atau
Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. mpuls digunakan
untuk menambah, mengurangi, dan mengubah arah momentum dalam satuan waktu. Impuls
dapat dirumuskan sebagai hasil perkalian gaya dengan interval waktu. Secara matematis
dituliskan

I=F.Δt
Keterangan

 I= impuls
 F=gaya(N)
 Δt=selang waktu(s)
2.3 Pengertian Tumbukan
Tumbukan merupakan peristiwa bertemunya dua buah benda yang bergerak. Saat
tumbukan selalau berlaku hukum kekekalan momentum tapi tidak selalu berlaku hukum
kekekalan energi kinetik. Mungkin sebagian energi kinetik diubah menjadi energi panas akibat
adanya tumbukan. Dikenal 3 jenis tumbukan.

1. Tumbukan Lenting Sempurna

Dua buah benda bisa dibilang mengalami tumbukan lenting sempurna bila tidak ada kehilangan
energi kinetik ketika terjadi tumbukan. Energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan sama
demikian juga dengan momentum dari sistem tersebut. Dalam tumbukan lenting sempurna secara
matematis bisa dirumuskan :

V1 + V1′ = V2 + V2‘

2. Tumbukan lenting Sebagian

Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sebagaian bila ada kehilangan energi
kinetik setelah tumbukan. Secara matematis kecepatan masing-masing benda sebelum dan
sesudah tumbukan dapat diliha pada rumus berikut :

eV1 + V1 = eV2 + V2

e pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak antara 0 sampai 1.
Contoh tumbukan lenting sebagian yang pernah sobat hitung jumpai adalah bola bekel yang
jatuh dan memantul berulang-ulang hingga akhirnya berhenti. Karena ada nilai e maka tinggi
pantulann jadi lebih rendah dari pada tinggi mula-mul. Secara matemtis tinggi pantulna ke-n
tumbukan adalah

3. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Dua buah benda dikatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali jika setelah tumbukan
kedua benda tersebut menjadi satu dan setelah tumbukan kedua benda tersebut memiliki
kecepatan yang sama. Momentum sebelum dan sesudah tumbukan juga bernilai sama. Secara
matematis dirumuskan

m1V1 + m2V2 =(m1+m2)V’

2.2. Hubungan momentum dan impuls


Apa yang menyebabkan suatu benda diam menjadi gerak? Anda telah mengetahuinya,
yaitu gaya. Bola yang diam bergerak ketika gaya tendangan Anda bekerja pada bola. Gaya
tendangan Anda pada bola termasuk gaya kontak yang bekerja dalam waktu yang singkat. Gaya
seperti ini disebut gaya implusif. Jadi, gaya implusif mengawali suatu percepatan dan
menyebabkan bola bergerak cepat dan makin cepat. Gaya implusif mulai dari nilai nol pada saat t
min, bertambah nilainya secara cepat ke suatu nilai puncak, dan turun drastic secara cepat ke nol
pada saat t maks.
Impuls = F . Δt
Apakah impuls termasuk besaran scalar atau vector ? Impuls adalah hasil kali antara
besaran vector gaya F dengan besaran scalar selang waktu t, sehingga impuls termasuk besaran
vector. Arah impuls I searah dengan arah gaya implusif F.

Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda itu, yaitu beda
momentum awalnya.

Momentum benda erat kaitannya dengan gaya. Artinya, untuk memperbesar atau
memperkecil nilai momentum dibutuhkan gaya. Berdasarkan hukum newton II :
∑F = m.a
∑F = rumus tersebut dapat di ubah menjadi :
∑F . Δt = Δp
I = Δp , sehingga dapat dikatakan bahwa impuls sama dengan perubahan momentum.

2.3 Hukum Kekekalan Momentum


Momentum termasuk besaran yang kekal seperti halnya energi, artinya jumlah momentum
dua buah benda yang saling bertumbukan adalah konstan. Secara rinci dapat dinyatakan jumlah
momentum sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.

m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’

v1’ dan v2’ masing – masing adalah kecepatan kedua benda setelah tumbukan.
Catatan : dalam menggunakan rumus tersebut harus memperhatikan tanda arah kecepatan benda.
2.4. Tumbukan
Tumbukan antar benda merupakan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari – hari. Kita dapat menganalisis tumbukan berdasarkan hukum kekekalan momentum dan
kekekalan energi.
Tumbukan ada tiga macam :
a. Tumbukan lenting sempurna
Jika dua benda sangat keras bertumbukkan dan tidak ada panas yang dihasilkan oleh
tumbukan, maka energi kinetiknya kekal, artinya energi kinetik total sebelum tumbukan sama
dengan total sesudah tumbukan. Dalam hal ini, momentum totalnya juga kekal. Tumbukkan
seperti ini disebut dengan tumbukan lenting sempurna. Sehingga berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum)
m1 . v12 + m2 . v22 = m1’ . v12’ + m2’ . v22’ (kekekalan energi)

Catatan = tanda aksen mrnunjukkan setelah tumbukkan. Nilai koefisian tumbukan (e) jenis ini
adalah 1

b. Tumbukan Lenting Sebagian


Jika akibat tumbukan terjadi panas yang hilang, maka energi kinetik total serta momentum
tidak kekal. Tumbukan jenis ini disebut lenting sebagian, Sehingga berlaku :
m1 . v1 + m2 . v2 = m1’ . v1’ + m2’ . v2’ (kekekalan momentum
Ek1 + Ek2 =Ek1’ + Ek2’ + energi panas dan bentuk lainnya ( energi kinetik yang hilang ),
sehingga : ∑Ekawal - ∑Ekakhir = energi kinetik yang hilang
Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.
c. Tumbukan tidak lenting

m1 . v1 + m2 . v2 = (m1’+ m2’) . v’ (kekekalan momentum)


Jika akibat tumbukan dua benda bergabung menjadi satu, maka tumbukan jenis ini disebut
tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan jenis ini ada jumlah maksimum energi kinetik yang di
ubah menjadi bentuk lain, tetapi momentum totalnya tetap kekal. Sehingga berlaku :

∑Ekawal - ∑Ekakhir = energi kinetik yang hilang

Nilai koefisien tumbukan jenis ini adalah e = 0.

Hukum kekekalan Momentum berlaku pada peristiwa :


1. Tumbukan benda
2. Interaksi dua benda
3. Peristiwa ledakan
4. Peristiwa tarik-menaik
5. Peristiwa jalannya roket maupun jet
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot
dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara
matematis momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar
momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam
keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol.
3.2. Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat menganalisis
bagaimana cara mencari monentum. Momentum pula sangat banyak fungsinya dalam kehidupan
sehari hari, dimana tidak lepas dari momentum.sehingga momentum ini harus kita pelajari
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C.2001. Fisika Jilid I.Jakarta : Penerbit Erlangga.

Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tipler, P.A.1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta : Penebit Erlangga.

.
1. Contoh momentum
Sebuah bus bermassa 5 ton bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s. Berapa momentum yang
dimiliki bus tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas maka kita mendapatkan besar momentum bus sebesar P
= mv
P = 5000 kg x 20 m/s
P= 100000 kg m/s
(catatan 1 ton = 1000 kg)
2. Contoh implus
Sebuah bola dipukul dengan gaya 50 Newton dengan waktu 0,01 sekon. Berapa besar Impus
pada bola tersebut?
Penyelesaian
Dengan menggunakan persamaan diatas maka
I=F.Δt
I=50 N. 0,01s
I=0,5 Ns
3. contoh
Sebuah peluru bermassa 20 gram, ditembakkan mengenai sebuah balok pada ayunan balistik
yang massanya 1 kg. Jika peluru tertancap pada balok hingga mereka mencapai tinggi maksimal
25 cm. Berapa kecepatan peluru mula-mula peluru tersebut?
mv = (m+M) √2gh
0,02.v = (0,02+1) √2.10.0,25
0,02.v = 1,02 √5
v = (1,02+√5)/0,02
v = 162,8 m/s
4. contoh
Sebuah bola bekel jatuh dari ketinggian 4 meter, lalau dia mengalami pemantulan berulang. Jika
koefisien restitusi adalah 0,7, maka berapa tinggi bola bekel setelah pemantulan ke-5?
Jawab
h5 = 4.0,710 = 0,113 m = 11,3 cm
5. contoh
sebuah bola bermassa 0,1 kg mula-mula diam, kemudian setelah dipukul dengan tongkat dan
kecepatan bola menjadi 20 m/s. Hitunglah besarnya impuls dari gaya pemukul tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 0,1 kg
v1 = 0 m/s (karena bola mula-mula dalam keadaan diam)
v2 = 20 m/s
Ditanya: Impuls (I)
Jawab:
I = p2 – p1
I = m (v2 – v1)
I = 0,1 (20 – 0) = 2 Ns
Jadi impuls dari gaya pemukul tersebut adalah 2 Ns.

Anda mungkin juga menyukai