Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

MATA KULIAH METODE ANALISIS PERENCANAAN

“Tipologi Klassen”

Dibuat oleh :

Konstantien D.F. Seran 201774008


Elisabeth L. Fatlolon 201774048
Vita V. Latumahina 201774020
Fakhrian A. Rumakat 201774063
Rifanty Rumakey 201774059
Andhika Setia Panayungan 201774017
Sri Aryati Tuhuteru 201774121
Sardin Kalidupa 201774006
M. Azizun Latuamury 201774027
Grefly Luhukay 201774113
Sella Julia Pratama 201774062
Dirda Axel Latumeten 201774015

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan banyak nikmat, dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Tipologi Klassen” dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima
kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat untuk para pembaca.

Ambon, 1 juni 2018

Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. TERMINOLOGI
- DEFENISI MENURUT AHLI
- DEFENISI MENURUT KELOMPOK
BAB II TINJAUANTEORI
A. KONSEP PERENCANAAN/PEMBANGUNAN
WILAYAH
B. PUSAT PELAYANAN
C. WILAYAH PELAYANAN
D. TEORI/BAHASAN TENTANG TIPOLOGI KLASSEN
E. PENGGUNAAN TIPOLOGI KLASSEN DALAM
PERENCANAAN WILAYAH
- LANGAKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
- KRITERIA-KRITERIA
BAB III STUDI KASUS
A. PERMASALAHAN KHUSUS
B. TUJUAN
C. PROSES PERHITUNGAN DAN PENYUSUNAN
TIPOLOGI KLASSEN
D. ANALISA TIPOLOGI KLASSEN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk membuat perencanaan anggaran yang komperehensif dan lebih


realistis, selain dilakukan prakiraan pendapatan perlu dilakukan analisis
perhitungan potensi pedapatan. Analisis pendapatan ini berbeda dengan
perkiraan pendapatan sebab analisis potensi mengetahui peluang besarnya
perolehan pendapatan optimal yang dapat direalisasikan, sedangkan
prakiraan pendapatan merupakan prediksi perolehan pendapatan dimasa
datang yang didasarkan pada data historis realisasi pendapatan.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui potensi pendapatan daerah


2. Untuk mengetahui perhitungan potensi pendapatan daerah
3. Untuk mengetahui perhitungan potensi pendapatan menggunakan
tipologi klassen.

C. Terminologi

- Pengertian Analisis Tipologi Klassen


Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua
indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan
per kapita daerah. Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik
pola dan struktur pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu: daerah
cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth and high income),
daerah maju tapi tertekan (high income but low growth), daerah
berkembang cepat (high growth but income), dan daerah relatif
tertinggal (low growth and low income).

- Pengertian Tipologi Klassen menurut kelompok


Menurut kelompok kita analisis tipologi klassen adalah alat untuk
menganalisis sektor unggulan suatu daerah dan memberikan
gambaranya.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Perencanaan

1. Proses manajemen
Proses yang mendefinisikan tentang tujuan organisasi membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu dan selanjutnya mengembangkan aktivitas
kerja organisasi. Pembangunan yang tidak ada manfaatnya bagi
masyarakat bukan dinamakan pembangunan.
Perencaan yanga ada bermanfaat bagi public:
- Perencanaan :
Perencanaan adalah proses terpenting dari semua fungsi manajemen
(POAC), tanpa perencanaan semua tidak akan berjalan.
Perencanaan dapat juga berarti cara berfikir mengenai persoalan-
persoalan social dan ekonomi, terutama yang berorientasi kepada
masa depan. Seimbang degan hubungan antara tujuan dan
keputusan-keputusan kolektif dan mengesahkan sebuah kebijakan
dan program.
- Pengertian perencanaan menurut ahli :
a) Jhon Terry
Perencanaan merupakan proses pemilihan dan
menghubungkan fakta-fakta serta menggunakannya untuk
menyusun asumsi-asumsi yang diduga akan terjadi di masa
yang akan datang. Untuk kemudian merumuskan kegiatan-
kegiatan yang diusulkan demi tercapainya tujuan-tujuan
yang diharapkan (bahwa duina ini bergerak maju dan
berkembang karena masyarakat terdahulu/orang terdahulu
yang merencanakannya. Di indoensia yang terjadi adalah
kekurangan tenaga/ sumber daya manusia yang ahli dalam
bidang perencanaan)
b) Perencanaan merupakan proses penentujuan suatu organisasi
(baik swasta maupun public) menyajikan, mengartikulasikan
dengan jelas strategi-strategi program, teknik, tata cara dan
atau tindakan yang digunakan untuk mencari tujuan.

B. Konsep Pusat Pelayanan

Pusat kota adalah suatu titik/tempat/daerah pada suatu kota yang memiliki
peran sebagai pusat dari segala kegiatan kota antara lain politik, sosial
budaya, ekonomi dan teknologi (Yunus 2002;107). Peran tersebut
dijalankan melalui jasa pelayanan yang diberikan oleh fasilitas-fasilitas
umum maupun sosial yang ada didalamnya. Oleh karena itu, suatu pusat kota
harus memiliki kelengkapan fasilitas yang baik dan memadai. Dalam
kaitannya dengan peran dari sebuah pusat kota, maka teori Christaller
tentang ambang penduduk (Threshold Population) wilayah cakupan layanan
(Market Range) mengambil peranan penting. Fasilitas-fasilitas tersebut
harus dapat melayani seluruh penduduk kota, dan juga mencakup seluruh
bagian wilayah kota.
Pertumbuhan maupun perkembangan yang terjadi pada suatu kota akan
sangat mempengaruhi kinerja dari pusat kota. Semakin luas suatu kota, maka
akan semakin menambah ”beban” yang ditanggung oleh pusat kota. Hal
tersebut berdampak langsung terhadap perkembangan pemanfaatan lahan
yang semakin terbatas di pusat kota, maka dari itu perlu diketahuinya
mengenai pusat pertumbuhan kota.
Pembentukan struktur kota merupakan imbas pertumbuhan besar-besaran
dari populasi kota, yang mana merupakan pengaruh dari munculnya
arus transportasi, pejalan kaki, menggambarkan bahwa ada 3 model struktur
kota. Yang pertama adalah teori konsentris oleh Burgess, Teori Sektor oleh
Hoyt, dan Teori Pusat Kegiatan Banyak oleh C.D Harris dan F.L Ullmann.
(Yunus 2002;124).
C. Konsep Wilayah
1. Pengertian Wilayah (Region)
Menurut Taylor, wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang
berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dari lainnya.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional, wilayah adalah ruang yan merupakan
kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkaan administratif dan/ aspek fungsional.
Dapat disimpulkan, wilayah adalah area di permukaan bumi yang
dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas dan membedakan
wilayah tersebut dengan wilayah lainnya. Misalnya, wilayah hutan
berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan
perdesaan.
2. Pembagian Wilayah
a. Wilayah Formal (Uniform Region)
Wilayah yang dicirikan berdasarkan keseragaman atau homogenitas
tertentu. Misalnya berdasarkan kriteria fisik atau alam maupun
kriteria sosial budaya.
1) Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada
kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi.
Misalnya wilayah pegunungan kapur (karst), wilayah
beriklim dingin, dan wilayah vegetasi mangrove.
2) Wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya misalnya
wilayah suku Banjar, wilayah industri tekstil, dan wilayah
pertanian sawah basah.
b. Wilayah Fungsional (Nodal Region)
Wilayah yang dicirikan dengan kegiatan yang saling berhubungan
antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Misalnya wilayah
Jabodetabek secara fisik memang berbeda (heterogen), namun secara
fungsional saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup di
setiap wilayah.
D. Teori Atau Bahasan Yang Digunakan Metode Klasse
Alat analisis Klassen Typology (Tipologi Klassen) digunakan untuk
mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi
masing-masing daerah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah
berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan
pendapatan per kapita daerah. Melalui analisis ini diperoleh empat
karateristik pola dan struktur pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu:
daerah cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth and high income), daerah
maju tapi tertekan (high income but low growth), daerah berkembang cepat
(high growth but income), dan daerah relatif tertinggal (low growth and low
income) (Kuncoro dan Aswandi, 2002: 27-45) dan (Radianto, 2003: 479-
499).

E. Penggunan tipologi klassen dalam perencanaan wilayah


1. Langkah langkah penyusunan tipologi klassen
a. Data Yang Digunakan
Data yang digunakan pada praktikum ini adalah Data Pendapatan
Regional Bruto (PDRB) Perkapita dan pertumbuhan Pendapatan
Regional Bruto Kabupaten Aceh Utara.
b. Metode Analisis
Analisis yang digunakan pada praktikum ini adalah Analisis
Tipologi Klassen yaitu analisis yang digunakan untuk
mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan
ekonomi masing-masing daerah.
2. Kriteria-kritera
K r i t e r i a ya n g d i gu n a k a n u n t u k m e m b a gi d a e r a h
k e c a m a t a n d a l a m p en e l i t i a n i n i a d a l a h se b a ga i b e r i k u t :
a . D a e r a h c e p a t m a j u d a n c e p a t t u m b u h , ya i t u d a e r a h
ya n g m e m i l i k i t i n gk a t p e r t um b u h a n e k o n o m i d an
t i n gk a t p e n d a p a t a n ya n g l e b i h t i n ggi d i s b a n d i n g
rata-rata kabupaten.
b . Daerah maju tapi tertekan, yaitu daerah yang memiliki
pendapatan perkapita lebihtinggi, tetapi tingkat
pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding dengan
rata-rata kabupaten.
c . Daerah berkembang adalah yaitu daerah yang memiliki tingkat
pertumbuhan tinggi,tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih
rendah dibanding rata-rata kabupaten.
d . Daerah relatif tertinggal yaitu adalah daerah yang memiliki
tingkat pertumbuhandan pendapatan perkapita yang lebih
rendah dibanding dengan rata-rata kabupaten
BAB III

STUDI KASUS

A. PERMASALAHAN KASUS
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara penetapan Analisis Tipologi Klassen?
2. Bagaimana penentuan suatu daerah berdasarkan Analisis Tipologi
Klassen?

B. TUJUAN
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara penetapan Analisis Tipologi Klassen.
2. Untuk mengetahui penentuan suatu daerah berdasarkan Analisis
Tipologi Klassen.
C. PROSES PERHITUNGAN DAN PENYUSUNAN TIPOLOGI
KLASSEN
Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator
utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita
daerah.
Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur
pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu: daerah cepat-maju dan cepat-
tumbuh (high growth and high income), daerah maju tapi tertekan (high
income but low growth), daerah berkembang cepat (high growth but
income), dan daerah relatif tertinggal (low growth and low income)
(Kuncoro dan Aswandi, 2002: 27-45) dan (Radianto, 2003: 479-499).

PDRB Perkapita
(y)
Y1> y Y1< y
Laju
Pertumbuhan
PDRB (r)
Daerah cepat maju Daerah
dan cepat tumbuh Berkembang
R1> r
Cepat

Daerah Maju Tapi Daerah Relatif


R1< r Tertekan Tertinggal
Kriteria yang digunakan untuk membagi daerah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh, yaitu daerah yang memiliki tingka
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi
dibanding rata-rata kabupaten/kota.
2. Daerah maju tapi tertekan, yaitu daerah yang memiliki pendapatan
perkapita lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih
rendah dibanding dengan rata-rata kabupaten/kota.
3. Daerah berkembang adalah yaitu daerah yang memiliki tingkat
pertumbuhan tinggi, tetapi tingkat pendapatan perkapita lebih rendah
dibanding rata-rata kabupaten/kota.
4. Daerah relatif tertinggal yaitu adalah daerah yang memiliki tingkat
pertumbuhan dan pendapatan perkapita yang lebih rendah dibanding
dengan rata-rata kabupaten/kota.

D. ANALISIS TIPOLOGI KLASSEN


Tipologi Wilayah Kabupaten
Berdasarkan analisis laju pertumbuhan ekonomi dan analisis PDRB
Perkapita yang telah dilakukan pada masing-masing kabupaten dan kota
diatas, maka tipologi klassen untuk kabupaten di Provinsi Sumatera Barat
seperti terlihat pada table dibawah ini:

Keterangan :
Daerah maju tapi tertekan
Daerah relatif tertinggal
Daerah cepat maju dan cepat tumbuh
Daerah cepat berkembang
 Daerah cepat maju dan cepat tumbuh, terdapat lima kabupaten pada
tipologi ini. Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Sijunjung,
Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh
Kota dan Kabupaten Dharmasraya. Dimana laju pertumbuhan PDRB
kabupaten-kabupaten tersebut lebih besar dibandingkan pertumbuhan
PDRB rata-rata, dan memiliki pertumbuhan PDRB perkapita juga lebih
besar dibandingkan rata-rata PDRB perkapita.

 Daerah maju tapi tertekan, terdapat satu kabupaten pada tipologi ini,
yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dimana laju pertumbuhan
PDRB Kabupaten Kepulauan Mentawai lebih kecil dibandingkan rata-
rata PDRB kabupaten, akan tetapi memiliki pertumbuhan PDRB
perkapita lebih besar dibandingkan PDRB perkapita rata-rata kabupaten

 Daerah cepat berkembang, terdapat satu kabupaten pada tipologi ini.


Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Pasaman Barat. Dimana laju
pertumbuhan PDRB Kabupaten tersebut lebih besar dibandingkan
pertumbuhan PDRB rata-rata kabupaten, akan tetapi memiliki
pertumbuhan PDRB perkapita lebih kecil dibandingkan PDRB
perkapita rata-rata kabupaten

 Daerah relatif tertinggal, terdapat lima kabupaten yang tergolong pada


tipologi ini, yaitu: Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok,
Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok
Selatan. Dimana laju pertumbuhan PDRB kabupatenkabupaten tersebut
lebih kecil dibandingkan PDRB rata-rata kabupaten, dan juga memiliki
PDRB perkapita lebih kecil dibandingkan PDRB perkapita ratarata
kabupaten.
DAFTAR PUSTAKA

Link jurnal :

- jurnal1
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/68296/SELVIA%
20ELYSANTI.pdf?sequence
- jurnal2
http://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?journal=JFTSP&page=article&op
=viewFile&path[]=8544&path[]=7197
- jurnal3
http://eprints.ums.ac.id/49903/1/PUBLIKASI.pdf
- jurnal4
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33787641/ANALISIS
_FAKTOR-
FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_PERTUMBUHAN_EKONOMI_
DAN_KETIMPANGAN_REGIONAL_ANTAR_KABUPATEN-
KOTA_DI_PROPINSI_JAWA_BARAT.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAI
WOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1527748034&Signature=o4QPcvrWF
8ZqpUOaRNvYwVGXkAA%3D&response-content-
disposition=inline%3B%20filename%3DANALISIS_FAKTOR-
FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI.pdf

Link skripsi :

http://lib.unnes.ac.id/21621/1/7450408052-s.pdf

Link makalah

- makalah 1
http://fardiman.blogspot.com/2013/10/analisis-tipologi-klassen.html
- makalah 2
https://www.scribd.com/doc/250141074/makalah-ekonomi
- Makalah 3
https://edoc.tips/queue/makalah-manajemen-keuangan-daerah-analisis-
potensi-pendapatan_pdf?&queue_id=-
1&v=1527746491&u=MTE0LjEyNS4xNzMuMQ==

buku :

MUDRAJAD KUNCORO, Ph.D.

Anda mungkin juga menyukai