Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATA KULIAH INTERPRETASI RUANG

“KAWASAN BUDIDAYA”

Disusun oleh :

Nama : Elma A. Tuahuns


Nim : 20177405
Kelas : B

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKILTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan banyak nikmat, dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “Kawasan Budidaya” dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada
segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat untuk para pembaca.

Ambon, 4 Juni 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN MANFAAT

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
B. KLASIFIKASI
C. FUNGSI

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan


dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan yang
digunakan atau diambil manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Kawasan Budidaya tersebut diklasifikasikan menjadi 9 (sembilan) kawasan
berdasarkan peruntukannya yaitu :
1. kawasan peruntukan hutan produksi
2. kawasan peruntukan hutan rakyat
3. kawasan peruntukan pertanian
4. kawasan peruntukan perikanan
5. kawasan peruntukan pertambangan
6. kawasan peruntukan permukiman
7. kawasan peruntukan industry
8. kawasan peruntukan pariwisata
9. kawasan pertahanan keamanan.
Pada kawasan peruntukan pertanian dalam arti luas, apabila dilihat dari sisi
penggunaan lahan dengan klasifikasi untuk lahan sawah dan lahan bukan
sawah maka sebagian besar adalah digunakan untuk lahan bukan sawah.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan
a. Melakukan pemeliharaan contoh yang mewakili unit biotik utama
untuk melestarikan fungsinya dalam ekosistem.
b. Melakukan pemeliharaan keanekaragaman ekolgis dan hukum
lingkungan.
c. Memelihara obyek, struktur dan tapak peninggal atau warisan
kebudayaan.
d. Melakukan perlindungan terhadap panorama alam tetapi terbatas
pada sebagian areal taman nasional.
e. Menyiapkan fasilitas rekreasi dan turisme, tetapi terbatas pada
beberapa areal taman nasional.
f. Menyiapkan fasilitas pendidikan, penelitian, dan pemantauan
lingkungan di dalam areal alamiah.
2. Manfaat

 Estetika
Taman nasional bisa dijadikan suatu yang bisa menjaga
keseimbangan baik biotik ataupun abiotik pada daratan ataupun
perairan.

 Ekonomi
Taman nasional bisa dipergunakan sehingga mempunyai nilai
ekonomis yang bisa menolong dalam peningkatan pendapatan
penduduk ataupun devisa negara.

 Ekologi
Taman nasional bisa menjaga keseimbangan kehidupan baik
pada biotik ataupun abiotik di daratan ataupun diperairan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KAWASAN BUDIDAYA

Kawasan Budi Daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudi dayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Yang termaksud
dalamkawasan budi daya ialah kawasan peruntukkan hutan produksi,
kawasan peruntukkan hutan rakyat, kawasan peruntukkan pertanian,
kawasan peruntukkan pertambangan, kawasan peruntukkan
permukiman,kawasan peruntukkan ndustri, kawasan peruntukkan
pariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan dan kaswasan
pertahanan keamanan.

B. KLASIFIKASI KAWASAN BUDI DAYA


Kawasan budidaya budidaya merupakan merupakan kawasan yang telah
dibentuk oleh campur tangan manusia (man-made). Kawasan budidaya
dibagi menjadi 2 klasifikasi utama, yaitu budidaya pertanian dan non
pertanian.

1. Budidaya Pertanian
mencakup pertanian lahan basah dan lahan kering. Pertanian lahan
basah didominasi oleh oleh budidaya tanaman pangan, sedangkan
lahan kering didominasi oleh perkebunan dan kehutanan.

2. Budidaya non pertanian adalah budidaya untuk permukiman, baik


perkotaan maupun pedesaan. Kawasan budidaya non pertanian ini
dapat berfungsi untuk perumahan, perdagangan dan jasa, pendidikan
maupun industri. Indikator dari kawasan budidaya non pertanian
adalah kepadatan penduduk, bangunan dan sarana prasarana.
C. FUNGSI KAWASAN BUDI DAYA

1. Kawasan peruntukan hutan produksi


Kawasan peruntukan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap, hutan
produksi terbatas, dan hutan produksi yang dikonversi. Ketentuan lebih
rinci untuk masing-masing jenis peruntukan diatur dalam bagian
ketentuan teknis.
Kawasan peruntukan hutan produksi memiliki fungsi antara lain:
 Penghasil kayu dan bukan kayu;
 Sebagai daerah resapan air hujan untuk kawasan sekitarnya;
 Membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat;
 Sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi
hasil)

2. Kawasan peruntukan pertanian


Kegiatan kawasan peruntukkan pertanian meliputi pertanian tanam
pangan dan palawija, perkebunan tanaman keras, peternakan, perikanan
air tawar dan perikanan air laut.
Kawasan peruntukan pertanian memiliki fungsi antara lain:

 Menghasilkan bahan pangan, palawija, tanaman keras, hasil


peternakan dan perikanan;
 Sebagai daerah resapan air hujan untuk kawasan sekitarnya:
 Membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat
setempat.

3. Kawasan peruntukan pertambangan


Sesuai dengan ketentuan pasal 4 (2) Undang-Undang omor 11 tahun
1997 tentang ketentuan-ketentuan pokokpertambangan, dinyatakan
bahwa kewenangan pemerintah daerah atas bahan galian mencangkup
atas bahan galian C yang melingkupi penguasaan dan pengaturan usaha
pertambangannya. Untuk bahan galian strategis golongan A dan vital
atau golongan B, pelaksanaanya dilakukan oleh mentri. Khusus bahan
galian golongan B, pengaturan usaha pertambangannya dapat diserakan
kepada pemerintah daerah provinsi.

Kawasan peruntukan pertambangan memiliki fungsi antara lain:


 Menghasilkan barang hasil tambang yang meliputi minyak dan gas
bumi, bahan galian pertambangan secara umum, dan bahan galian
 Mendukung upaya penyediaan lapangan kerja;
 Sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi
hasil) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
4. Kawasan peruntukan permukiman

Kawasan peruntukan permukiman memiliki fungsi antara lain:


 Sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang
mendukung peri kehidupan dan penghidupan masyarakat
sekaligus menciptakan interaksi sosial;
 Sebagai kumpulan tempat hunian dan tempat berteduh keluarga
serta sarana bagi pembinaan keluarga.

5. Kawasan peruntukan industri


Sebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat
dikelola oleh satu pengelola tertentu. Dalam hal ini, kawasan yang
dikelola oleh satu pengelola tertentu tersebut disebut kawasan industri.

Kawasan peruntukan industri memiliki fungsi antara lain:


 Memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi
kegiatan produksi di satu lokasi dengan biaya investasi
prasarana yang efisien;
 Mendukung upaya penyediaan lapangan kerja;
 Meningkatkan nilai tambah komoditas yang pada gilirannya
meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di
wilayah yang bersangkutan;
 Mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkungan
yang mungkin ditimbulkan.

6. Kawasan peruntukan pariwisata


Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasan
peruntukan pariwisata dapat berupa wisata alam ataupun wisata sejarah
dan konservasi budaya.

Kawasan peruntukan pariwisata memiliki fungsi antara lain:


 Memperkenalkan, mendayagunakan, dan melestarikan nilai-
nilai sejarah/ budaya lokal dan keindahan alam;
 Mendukung upaya penyediaan lapangan kerja yang pada
gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di
wilayah yang bersangkutan.
7. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa memiliki fungsi antara lain:


 Memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar
masyarakat yang membutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat
yang menjual jasa (sisi penawaran);
 Menyerap tenaga kerja di perkotaan dan memberikan kontribusi
yang dominan terhadap PDRB.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kawasan budi daya yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten/Kota


harus dikelola dalam rangka optimalisasi implementasi rencana. Di dalam
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 disebutkan bahwa yang termasuk
dalam kawasan budi daya adalah kawasan peruntukan hutan produksi,
kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian, kawasan
peruntukan perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan
peruntukan permukiman, kawasan peruntukan industri, kawasan
peruntukan pariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan,
dan kawasan pertahanan keamanan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.penataanruang.com/kawasan-budidaya.html

https://musnanda.com/2011/02/17/kawasan-budidaya-dan-kawasan-
lindung/

Modul studio analisis kawasan oleh Dr. Pieter Th. Berhitu. ST. MT

Anda mungkin juga menyukai