Teori Weber :
Industrial Location Theory
ASUMSI TEORI WEBER
1. Unit studi terisolasi, homogen, konsumen terpusat
di titik tertentu, semua perusahaan dapat
memasuiki pasar yang tidak terbatas (persaingan
sempurna)
2. Sumber daya alam : air, pasir, lempung tersedia
dimana-mana (Ubiquitous)
3. Bahan lainnya sperti mineral dan bji besi tersedia
terbatas pada sejumlah tempat
4. Tenaga kerja tidak tersedia secara
luas,mengelompok pada beberapa lokasi dan
mobalitasnya tebatas.
KONSEP WEBER
Keterangan:
-IB > 1, perusahaan akan berlokasi dekat ke bahan baku,
-IB < 1, perusahaan akan berlokasi dekat ke pasar
FAKTOR LOKASI MENURUT ALFRED
WEBER (1909)
Berdasarkan kelaziman yang terjadi
Berlaku umum dan praktis untuk setiap kegiatan industry (biaya
transport, biaya tenaga kerja, biaya lahan, dll).
Berlaku khusus dan hanya terjadi pada kegiatan tertentu pada
bobot (bahan mentah dan produk mudah busuk, kelembapan
udara, aliran air)
Berdasarkan pengaruh ruang
Faktor regional dimana industry tertarik pada aspek geografis
tertentu, jaringan utama orientasi industry (ketersediaan lahan,
simpul transportasi, tempat bongkar-muat, pelabuhan)
FAKTOR REGIONAL YANG MURNI EKONOMI ADALAH
HARGA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA, BIAYA
TRANSPORT
LANJUTAN WEBER
tingkat kinerja
FAKTOR LOKASI UNTUK KEGIATAN INDUSTRI
Faktor lokasi dari sisi makro
Transportasi
Layanan transportasi
Penyediaan energi
Batubara
TEKNIK SKAL
A
3 KEPUTUSAN
UTAMA
LOKASI