Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 5

LOKASI DAN POLA RUANG

Teori Weber :
Industrial Location Theory
ASUMSI TEORI WEBER
1. Unit studi terisolasi, homogen, konsumen terpusat
di titik tertentu, semua perusahaan dapat
memasuiki pasar yang tidak terbatas (persaingan
sempurna)
2. Sumber daya alam : air, pasir, lempung tersedia
dimana-mana (Ubiquitous)
3. Bahan lainnya sperti mineral dan bji besi tersedia
terbatas pada sejumlah tempat
4. Tenaga kerja tidak tersedia secara
luas,mengelompok pada beberapa lokasi dan
mobalitasnya tebatas.
KONSEP WEBER

 Konsep ini dijelaskan dengan menggunakan


segitiga lokasional, dimana lokasi optium (P)
adalah keseimbangan antara kekuatan yang
ditimbulkanoleh sumber bahan baku (input 1
dan input 2) dan titik pasar (market).
 Untuk mengetahui apakah lokasi optium lebih
dekat ke sumber input atau pasar, digunakan
indeks bahan, yaitu perbandingan berat input
bahan local dengan berat produk akhir.
Perhitungan Indeks Bahan (IB)
Bobot Bahan Baku Lokal
IB = ----------------------------
Bobot Produk Akhir

Keterangan:
-IB > 1, perusahaan akan berlokasi dekat ke bahan baku,
-IB < 1, perusahaan akan berlokasi dekat ke pasar
FAKTOR LOKASI MENURUT ALFRED
WEBER (1909)
 Berdasarkan kelaziman yang terjadi
 Berlaku umum dan praktis untuk setiap kegiatan industry (biaya
transport, biaya tenaga kerja, biaya lahan, dll).
 Berlaku khusus dan hanya terjadi pada kegiatan tertentu pada
bobot (bahan mentah dan produk mudah busuk, kelembapan
udara, aliran air)
 Berdasarkan pengaruh ruang
 Faktor regional dimana industry tertarik pada aspek geografis
tertentu, jaringan utama orientasi industry (ketersediaan lahan,
simpul transportasi, tempat bongkar-muat, pelabuhan)
FAKTOR REGIONAL YANG MURNI EKONOMI ADALAH
HARGA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA, BIAYA
TRANSPORT
LANJUTAN WEBER

 Faktor aglomerasi/deglomerasi dimana dalam jaringan


utamanya tidak tergantung pada orientasi geografis, antar
industri saling terkait atau saling berjauhan (menekan harga
melalui produksi massal, penggunaan mesin yg lebih baik
(internal faktor), ketersediaan bantuan (eksternal faktor)
 Berdasarkan sifat dan keadaan
 Faktor alamiah dan teknis: posisi dan iklim, tingkat upah
(umr), kualitas tenaga kerja
 Faktor sosial budaya: tingkat suku bunga, tingkat pendidikan,

tingkat kinerja
FAKTOR LOKASI UNTUK KEGIATAN INDUSTRI
 Faktor lokasi dari sisi makro
 Transportasi

 Jarak terhadap pemasok, konsumen


 Ketersediaan komunikasi (pos, bank, telkom, etc)
 Posisi terhadap jaringan jalan (arteri, kolektor, tol)
 Posisi terhadap jaringan kereta api & terminal container
 Posisi terhadap kanal, angkutan sungai & penyeberangan
 Posisi terhadap bandara, pelabuhan
 Tenaga kerja

 Ketersediaan tenaga kerja


 Kemampuan/keterampilan (profesional, tukang, buruh)
 Upah tenaga kerja
 Tempat pelatihan tenaga kerja (blk)
 Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
 Iklim (temperatur, kelembaban, curah hujan, etc.)

 Pajak, retribusi, pungutan, insentif


LANJUTAN
 Faktor lokasi dari sisi mikro
 Lahan

 Layanan transportasi

 Penyediaan energi

 Kelistrikan (tegangan, kinerja, gardu induk, biaya samb.)

 Gas (jenis pelayanan, jaring distribusi, harga, biaya samb.)

 Batubara

 Penyediaan air bersih

 Layanan jaringan pdam (sambungan, kinerja, sumber air, harga


jual)
 Penggunaan air tanah (kualitas, kuantitas)

 Pengolahan limbah cair

 Pengelolaan limbah padat

 Kegiatan usaha yg berdekatan


TUJUAN TEORI WEBWER
 Menemukan atau menjelaskan lokasi optimal (lokasi
terbaik secara ekonomis). Dan kebanyakan ekonom
sependapat bahwa lokasi optimal adalah
memberikan keuntungan maksimal, artinya
keuntungan tertinggi yang diperoleh dengan cara
mengeluarkan biaya paling rendah. Dan
kenyataannnya yang ada di lapangan sulit
ditemukan lokasi yang dapat mengakomodasikan
keinginan untuk memperoleh keuntungan yang
maksimal, karena lokasi industri dibagi ke dalam
least cost location dan maksimum revenue location.
PENGELOMPOKKAN INDUSTRI
 weight losing
Industri yang hasil produksinya memiliki berat yang lebih ringan
daripada bahan bakunya, misalnya industri kertas.Industri ini
memiliki indeks material < / > 1. Dengan indeks material > 1,
maka biaya transportasi bahan baku menuju pabrik akan lebih
mahal apabila dibandingkan dengan biaya transportasi produk
jadi menuju pasaran (market). Oleh karena itu, lokasi pabrik
seharusnya diletakkan di dekat sumber bahan baku (resources
oriented).
 weight gaining

Lokasi industri ini lebih baik diletakkan di dekat pasar.


Penggunaan kedua prinsip untuk menentukan lokasi industri di
atas akan mengalami kesulitan apabila berat benda yang masuk
ke dalam perhitungan tidak jauh berbeda.
PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN LOKASI
INDUSTRI

 Lokasi sumber daya & pasar


 Mengubah permintaan untuk produk
 Biaya transportasi untuk pembuatan &
distribusi
 Skala operasi
 Ketersediaan modal
LANJUTAN PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI

 Aglomerasi ekonomi dicapai melalui ketersediaan


layanan khusus & antar-industri keterkaitan antara
pemasok & pelanggan dalam manufaktur khusus
daerah
 Variasi dalam pembuatan biaya; terutama dalam
biaya tenaga kerja, tetapi juga biaya tanah,
pembuangan limbah, dan perusahaan & persediaan
pajak
VARIABEL LOKASI INDUSTRI
TRANSPORTATION
INPUTS
ASSEMBL BIAYA
Y COSTS DISTRIBUSI
PROSES
BAHAN PRODUK PASAR
MANUFAKTUR
PEMASUKAN
FAKTOR PENGELUARAN
PRODUKSI

TEKNIK SKAL
A

3 KEPUTUSAN
UTAMA
LOKASI

Anda mungkin juga menyukai