Anda di halaman 1dari 24

1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR


PENGARUH NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP LAJU
ALIRAN DARAH PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada praktikum mata kuliah
Fisiologi Hewan Air Tahun Akademik 2017-2018

Disusun Oleh
Kelompok 2

Prita Safa Ardelia 230110170176


Fikri Alimajid 230110170177
Nurbakti Sulihtia 230110170184
Hanifa Khairunisa 230110170188

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
PANGANDARAN

2018

1
DAFTAR ISI

BAB Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1.2 Tujuan............................................................................................
1.3 Manfaat..........................................................................................
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Ikan Mas ...........................................................................
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas......................................................................
2.1.2 Morfologi Ikan Mas ......................................................................
2.1.3 Habitat Ikan Mas ...........................................................................
2.2 Sistem Peredaran Darah Ikan ........................................................
2.3 Darah .............................................................................................
2.4 Nikotin...........................................................................................
2.5 Alkohol ..........................................................................................
2.6 Akuades .........................................................................................
III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................
3.2 Alat dan Bahan ..............................................................................
3.2.1 Alat ................................................................................................
3.2.2 Bahan .............................................................................................
3.3 Prosedur Praktikum .......................................................................
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum .............................................................................
4.2 Pembahasan ...................................................................................
V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan........................................................................................
5.2 Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
LAMPIRAN ..........................................................................................

i
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
1. Tabel 1 Alat Praktikum .....................................................................
2. Tabel 2 Bahan Praktikum .................................................................
3. Tabel 3 Hasil Praktikum Suhu 31o C ...............................................
4. Tabel 4 Hasil Praktikum Suhu 34o C................................................
5. Tabel 5 Hasil Praktikum Suhu 25o C................................................

ii
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman
1. ..............................................................................................................
2. ..............................................................................................................
3. ..............................................................................................................

iii
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman
1. Gambar 1 Alat Praktikum ................................................................
2. Gambar 2 Bahan Praktikum.............................................................

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem peredaran darah berperan dalam mengedarkan bahan-bahan


(nutrien dan oksigen) ke organ-organ yang membutuhkannya, mengangkut zat-zat
sisa hasil metabolisme dan patogen sebelum statusnya menjadi berbahaya . Ikan
merupakan hewan yang berdarah dingin (poikiloterm) dimana sistem peredaran
darahnya merupakan sistem peredaran darah tunggal yaitu dalam satu siklusnya
hanya satu kali melewati jantung. Jantung ikan mempunyai 4 ruang yang terletak
dibagian posterior lengkung insang dan di atas Ithmus atau terletak dibawah faring
di dalam rongga pericardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak
dianterior (muka), 4 ruang tersebut adalah bilik (ventrikel), serambi (atrium),
sinus venosus, dan conus ateriosus.

Darah dari seluruh tubuh masuk ke sinus venocus melalui ductus cuvieri,
dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus
venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari
sinus venosus. Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.
Selanjutnya darah dipompa ke atrium yang kemudian dilanjutkan ke ventrikel,
darah di ventrikel masih miskin akan oksigen, oleh karena itu darah dari ventrikel
akan dipompa melalui aorta ventral ke insang. Dalam insang karbon dioksida
dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang
banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh tubuh.

Darah ikan tersusun dari sel-sel darah yang tersuspensi di dalam plasma
yang diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Volume darah ikan teleostei, heleostei,
dan chondrostei sebanyak 3% dari bobot tubuh, sedangkan ikan chondrocthyes
6.6% dari bobot tubuh.

Darah ikan tampak pucat dan relatif sedikit bila dibanding dengan
vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel
darah putih. Lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran terdapat di dekat
lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.
Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam penelitian system
sirkulasi darah adalah tekanan dan aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan
bagaimana pengaruh alcohol yang bersifat fasa dilatasi dan nikotin yang bersifat
fasa konstriksi akan mempengaruhi laju alir darah.

1.2 Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh penambahan


larutan alcohol dan nikotin pada pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan
mas terhadap laju alir darah dibandingkan dengan penambahan aquades sebagai
kontrol.

1.3 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah kita dapat
mengetahui efek yang ditimbulkan oleh larutan uji terhadap laju aliran darah pada
ikan.

2
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Ikan Mas
Ikan adalah hewan bertulang belakang yang hidup di dalam air, bernafas
dengan insang, bergerak dengan sirip, berkembang biak dengan bertelur, kulitnya
bersisik dan berdarah dingin (poikilothermal). Ikan mas memiliki nama latin
Cyprinus carpio.

Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum,


badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed)
dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), di bagian mulut di hiasi dua
pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna
dan warna badan sangat beragam.

Ikan mas termasuk Osteichthyes atau bertulang sejati yang berciri-ciri


antara lain kulit memiliki kelenjar mucous, respirasi menggunakan insang, bersifat
ovipar, serta suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan.

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Sumber : ediaswanto.wordpress.com
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas
Menurut Saanin (1984) ikan mas di klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Pisces
Kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Subfamili : Cyprininae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
Nama Lokal : Ikan Mas

2.1.2 Morfologi Ikan Mas


Secara morfologi, ikan mas memiliki ciri-ciri bentuk tubuh agak
memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat
disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran
pendek. Hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil
tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan ke
dalam tipe sisik cycloid dengan warna yang sangat beragam.

Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan
ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan
anggota gerak yang bebas. Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga
peritoneum dan pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada
sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang.

4
Gambar 1 Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus)
Sumber : http://perikananindonesia.com (2013)

Gambar 2. Morfologi Ikan Mas


Sumber : www.gelerigambarhewan.net

2.1.3 Habitat Ikan Mas

Huet (1971) menyatakan habitat ikan mas hidup pada kolam kolam air
tawar dan danau-danau serta perairan umum lainnya. Dalam perkembangannya
ikan ini sangat peka terhadap perubahan kualitas lingkungan. Ikan mas merupakan
salah satu ikan yang hidup di perairan tawar yang tidak terlalu dalam dan aliran
air tidak terlalu deras. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian
150- 600 meter di atas permukaan air laut dan pada suhu 25-30°C. Meskipun
tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau
atau muara sungai yang bersalinitas 25-30 ppt.

2.2 Sistem Peredaran Darah


Darah terdiri dari cairan plasma dan sel-sel darah yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Plasma darah
adalah suatu cairan jernih yang mengandung mineral-mineral terlarut, hasil
absorbsi dari pencernaan makanan, buangan hasil metabolisme oleh jaringan,
enzim, antibodi serta gas terlarut. Di dalam plasma darah terkandung garam-
garam anorganik (natrium klorida, natrium bikarbonat dan natrium fosfat), protein
(dalam bentuk albumin, globulin dan fibrinogen), lemak (dalam bentuk lesitin dan
kolesterol), hormon, vitamin, enzim dan nutrient.

5
Sel darah ikan diproduksi di dalam jaringan hematopoietik yang terletak di
ujung anterior ginjal dan limpa. Berbeda dengan mamalia, pada ikan tidak ada
sumsum tulang. Namun demikian, ikan memiliki limfonodus. Pada ikan, darah
dibentuk di dalam organ ginjal, limpa dan timus.

Berdasarkan warna dan fungsi, darah dikelompokkan menjadi sel darah


merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Sel darah putih dikelompokkan
berdasarkan pada ada tidaknya butir-butir (granul) dalam sitoplasma, yaitu
granulosit dan agranulosit. Kelompok granulosit meliputi neutrofil, eosinofil dan
basofil. Jenis ini memiliki sifat reaksi terhadap zat tertentu yaitu leukosit eosinofil
yang bersifat asidofil (berwarna merah oleh eosin), leukosit basofil berwarna
basofil (ungu) dan leukosit netrofil bersifat tidak basofil maupun asidofil.
Temasuk ke dalam kelompok agranulosit, yaitu monosit dan limfosit.

Eritrosit pada ikan merupakan sel dengan jumlah paling banyak, mencapai
4x106 sel/mm3. Jumlah eritrosit bervariasi pada tiap spesies dan biasanya
dipengaruhi oleh stres dan suhu lingkungan. Jumlah eritrosit pada teleost berkisar
antara 1.05 x 106 sel/mm3 dan 3.0 x 106 sel/mm3. Jumlah eritrosit pada ikan mas
(Cyprinu carpio) adalah 1.43 x 106 sel/mm3. Menurut Alifuddin (1993), jumlah
eritrosit pada ikan mas adalah 2 x 106 sel/mm3

Eritrosit mengandung haemoglobin yang berfungsi membawa oksigen dari


insang ke jaringan tubuh. Kadar haemoglobin dalam darah berhubungan erat
dengan jumlah sel darah merah (eritrosit). Konsentrasi haemoglobin diukur
berdasarkan pada intensitas warna dan dinyatakan dalam satuan gram
haemoglobin/100 ml darah (gr/100 ml)Konsentrasi haemoglobin ikan mas
(Cyprinus carpio) adalah 6.40 % gr/dl dengan volume kapasitas oksigen sebesar
12.50 ml/dl.

Alat-alat peredaran darah ikan Mas terdiri dari , Cor (jantung), disebelah
posterior dari insang, dibatasi dari ruang perut (cavum abdominalis) oleh septum
transversum (sekat rongga badan). Cor terbungkus oleh selaput pericardium.

6
Cor terdiri dari :
1. sinus venosus, berdinding tipis
2. atrium, merah coklat
3. ventrikel, merah coklat.
a. Bulbus arteriosus, warna putih.
b. Arteria (pembuluh nadi )
c. Vena (pembuluh balik)
d. Lien, warna merah coklat, memanjang di daerah intestinum.
e. Arteria dan vena

Darah kotor dari seluruh tubuh berkumpul melalui ductus cuvieri,


kemudian menuju sinus venosus – atrium – ventrikel – bulbus arteriosus dan aorta
ventralis. Aorta ventralis bercabang-cabang sesuai dengan banyaknya insang, dan
menuju insang, yaitu arteria branchialis afferent. Arteria ini bercabang-cabang
lagi menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil (kapiler) pada hemibranchii
(daun insang) untuk pengambilan oksigen. Kemudian berkumpul lagi menjadi
arteria branchialis efferent. Yang menuju kepala bersatu membentuk aorta
carotis, dan ke tubuh bagian belakang aorta dorsalis. Aorta dorsalis bercabang-
cabang menuju organ-organ tubuh.
Darah yang kembali ke jantung mengalir kembali melalui :
a. Vena cardialis posterior, dari tubuh bagian belakang.
b. Vena cardialis anterior, dari tubuh bagian depan.
c. Vena hepatica dari hepar (hati).

7
Gambar 3. Sistem Peredaran Darah Ikan Mas
Sumber : www.DosenBiologi.com
2.3 Darah

Darah memiliki peranan besar dalam menyebarkan rangkaian nutrisi,


mengedarkan zat-zat kimia,membawa sisa-sisa metabolisme serta mengangkut
oksigen dan karbondioksida. Darah memiliki komponen pendukung yang
membantu ikan untuk mempertahankan diri dari berbagai serangan penyakit.
Komponen yang terdapat dalam darah terdiri dari trombosit dan plasma darah.

Plasma darah dalam tubuh ikan terdiri dari sel-sel dan cairah darah. Ada
tiga sel darah yang membentuk plasma darah, yaitu Erythrocyte,
Leucocyte dan Thrombocyte. Pembentukan sel-sel darah pada hewan yang berusia
muda terjadi dalam kantung yolk, hati, spleen, dan limfa. Sedangkan
pembentukan sel-sel darah pada hewan yang telah dewasa terjadi di dalam
sumsum tulang.

Adapun penjelasan tentang sel darah yang membentuk plasma darah,


adalah sebagai berikut :

1. Erythrocyte

Erythrocyte adalah sel darah merah yang terdapat dalam tubuh ikan.
Keberadaan Erythrocyte menyebabkan darah ikan berwarna merah. Hemoglobin
yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh terdapat

8
dalam erythrocyte. Jumlah erythrocyte dalam tubuh ikan berkisar antara 20.000-
3.000.000/mm3.

2. Leucocyte

Leucocyte adalah sel darah putih yang terdapat dalam tubuh ikan.
Leucocyte memiliki dua kelompok sel yang disebut granulacyte dan agranulacyte.
Granulacyte memiliki butir-butir (granula), sedangkan agranulacyte tidak
memiliki butir-butir (granula). Leucocyte adalah unsur atau bagian dari dalam
pembuluh darah, namun memiliki fungsi utama yang ada di luar pembuluh darah.
Di dalam Leucocyte terdapat enzim yang dapat menimbulkan reaksi kimia.

3. Thrombocyte

Thrombocyte adalah sel darah yang terdapat dlam tubuh ikan yang
memiliki ukuran lebih kecil dari erythrocyte. Thrombocyte adalah penghasil
utama dari thrombokinase.

Hematrokit adalah kadar volume eritrosit yang ada dalam darah ikan.
Hematrokit merupakan volume eritrosit yang telah dipisahkan dengan plasma
darah dan dinyatakan dalam bentuk pesen. Hematrokit pun disebutkan sebagai
perbandingan antara sel darah merah dengan seluruh volume darah. Hematrokit
dapat menentukan tingkat kesehatan ikan. Keadaan hematrokit dalam darah ikan
akan menurun saat ikan mengalami stres akibat perubahan atau pencemaran
lingkungan yang terjadi di habitat ikan.

Faktor lain yang turut berperan dalam nilai hematrokit darah ikan adalah
nutrisi, umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahannya. Menurut para
peneliti, apabila kadar hemotrokit dalam darah ikan sebanyak 22% saja maka ikan
dalam keadaan anemia atau tidak sehat. Kadar hemotrokit dalam darah ikan
sangat dinamis, berkisar antara 5 sampai 60%.

Dalam berbagai literatur disebutkan, jika keadaan hemotrokit dalam darah


ikan semakin berkurang maka dapat mengindikasikan ikan tidak makan, adanya
kontaminasi, kandungan protein pakan rendah, kurang asupan vitamin atau
terinfeksi penyakit.

9
Gambar 4. Saluran Darah

Sumber : perpustakaancyber.blogspot.com

2.4 Nikotin

Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang


ditemukan secara alami di berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat.
Nikotin merupakan 0.3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari
hasil biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Nikotin merupakan racun
syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis
insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan.
Nikotin memiliki kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat
kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak
menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Pada
penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan peredaran darah,
Sehingga aliran darah lebih cepat, begitu juga dengan alcohol merupakan zat
penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai
efek stimulasi ringan, sehingga aliran darah yang terjadi lebih cepat dibandingkan
dengan penambahan nikotin

2.5 Alkohol

Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah
kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Walaupun pengaruh terhadap

10
individu berbeda – beda, terdapat hubungan antarakonsentrasi alkohol di dalam
darah (Blood Alkohol Concentration – BAC) dan efeknya. Euphoria ringan akan
terjadi seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah.

2.5 Akuades

Aquades adalah air hasil destilasi / penyulingan sama dengan air murni
atau H2O, kerena H2O hampir tidak mengandung mineral. Sedangkan air mineral
adalah pelarut yang universal. Oleh karena itu air dengan mudah menyerap atau
melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan mudah menjadi
tercemar. Dalam siklusnya di dalam tanah, air terus bertemu dan melarutkan
berbagai mineral anorganik, logam berat dan mikroorganisme. Jadi, air mineral
bukan aquades (H2O) karena mengandung banyak mineral.

a. Aquadest (Aqua Destilata) yaitu air yang dihasilkan dari satu kali proses
destilasi/penyulingan, sering disebut air murni namun tetap mengandung
mineral-mineral tertentu.
b. Aquabidest (Aqua Bidestilata) yaitu air yang dihasilkan dari proses
destilasi/penyulingan bertingkat (2x proses destilasi/penyulingan) dan
mengandung mineral lebih sedikit dari Aquadest.
c. Aquademin (Aqua Demineralisata) yaitu air bebas mineral baik ion positif
yang berasal dari logam (besi dan magnesium dll), kesadahan (kalsium dll)
maupun ion negatif yang berasal dari udara, gas halogen, belerang dll serta
memenuhi persyaratan mikroorganisme tertentu. Akuades dalam
praktikum ini berperan sebagai variable control.

11
12

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Fisiologi Hewan Air Pengaruh Nikotin Dan Alkohol Terhadap


Laju Aliran Darah Pada Benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio) dilaksanankan di
Laboratorium Kampus Wonoharjo, PSDKU Unpad Pangandaran pada Kamis, 15
Maret 2018 pukul 13.00 – selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Pengaruh


Nikotin Dan Alkohol Terhadap Laju Aliran Darah Pada Benih Ikan Mas
(Cyprinus Carpio) adalah sebagai berikut :

3.2.1 Alat
Tabel 1. Alat Praktikum
No Nama Alat Fungsi
1 Hand counter Menghitung bukaan operculum
2 Timer / stopwatch Mengamati waktu
3 Mikroskop Alat untuk membantu pengamatan
4 Pipet Tetes Memabntu mengambil cairan yang
akan digunakan
5 Petridis Menyimpan ikan
3.2.2 Bahan
Tabel 2. Bahan Praktikum
No Nama Bahan Fungsi

1 Aquades Cairan untuk membersihkan


2 Larutan alcohol 70% Cairan pengujian
3 Larutan nikotin Cairan pengujian
4 1 Ekor benih ikan mas Ikan yang akan diamati
5 Tisue Pembersih alat atau bahan praktikum

13
3.3 Prosedur Praktikum

Pengaruh Perubahan Suhu Panas Media Air Terhadap Membuka dan


Menutup Operculum Benih Ikan Nila. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
percobaan ini antara lain :

1. Menyiapkan mikroskop dalam posisi sudah fokus

2. Mengambil seekor benih ikan mas, kemudian meletakkannya dalam


petridish, insangnya ditutup dengan tisue, lalu mengamati aliran darah
pada bagian sirip ekor yang akan terlihat aliran darah ikan tersebut.

3. Membasahi sirip ekor dengan aquades, lalu dihitung berapa jumlah


aliran darah per menit yang melalui satu tempat tertentu, diulangi
sebanyak tiga kali

4. Setelah selesai point 3, meneteskan larutan nikotin secukupnya pada


sirip ekor ikan mas lalu diamati dan dihitung berapa jumlah aliran per
menit yang melalui satu saluran tertentu, diulangi sebanyak tiga kali

5. Sirip ekor kemudian dibilas dengan aquades agar terbebas dari


pengaruh nikotin, lalu diteteskan alkohol 70% secukupnya pada sirip
ekor, lalu diamati dan dihitung jumlah aliran darah seperti sebelumnya,
dan diulangi sebanyak tiga kali

6. Mencatat hasil pengamatan

Gambar 2 Bagan alir prosedur praktikum

14
15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , menghasilkan data dalam
bentuk tabel tentang pengaruh nikotin dan alkohol terhadap laju aliran darah pada
ikan Mas , sebagai berikut:
Tabel 3 Pengaruh Nikotin & Alkohol Terhadap Laju Aliran Darah Ikan Mas
Jenis Ikan Aquades Nikotin Alkohol

Ikan Mas 223 257 235

4.2 Pembahasan

Dalam praktikum pengaruh nikotin & alcohol terhadap laju aliran darah
ikan mas, kami menghitung jumlah sel darah yang mengalir pada suatu titik
tertentu pada bagian otot dalam waktu 1 menit. Hasil pengamatan menunjukan
bahwa aliran sel darah yang lewat di satu titik pada percobaan 1 (aquades) terlihat
normal, pada percobaan ke-2 (nikotin) aliran sel darah terlihat semakin cepat
dibandingkan dengan percobaan pertama, selanjutnya pada percobaan ke-3
(alcohol) aliran sel darah cenderung melambat dibandingkan dengan kedua
percobaan sebelumnya.
16

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Darah merupakan media yang mengedarkan zat-zat (nutrien dan oksigen)


maupun sisa hasil metabolism serta zat-zat pathogen sebelum status menjadi
berbahaya. Aliran darah dapat tergganggu karena masuknya zat-zat tertentu dalam
darah, seperti pada praktikum yang kami lakukan menunjukan bahwa nikotin dan
alohol dapat mempengaruhi laju aliran darah.

Nikotin merupakan zat stimulant yang dapat mempercepat laju aliran darah
dikarenakan efek kerjanya yang memacu kerja jantung serta mempersempit
pembuluh darah. Sedangkan alcohol merupakan salah satu zat depresan yang
dapat memperlambat laju aliran darah dikarenakan efek kerjanya yang menekan
susunan syaraf pusat sehingga laju aliran darah cemnderung menjadi melambat.
Aliran darah yang ditetesi aquades cenderung normal, karena aquades adalah zat
murni yang tidak terkandung zat stimulant maupun depresan di dalamnya
5.2 Saran

Pengamat harus lebih teliti ketika menghitung banyaknya sel darah yang
mengalir dalam 1 titik. Kefokusan mikroskop harus diperhatikan, agar
pengamatan dapat dilakukan dengan mudah. Tetesan nikotin, alcohol, dan
aquades harus sama, agar pengamatan lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R. dan U. Tang. 2002. Fisiologi Hewan Air. University Riau Press.
Riau. 217 p.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta. Jakarta.
Bleeker et al. 1965. Morfologi dan anatomi pada ikan. Bagian I. Surabaya.

17
LAMPIRAN
A. Gamabar 1 Alat Praktikum

Hand Counter Pipet Tetes


https://www.ebay.ie https://www.scribd.com

Alkohol Tisue
https://www.scribd.com https://www.scribd.com

Petridis Mikroskop
http://www.jagadkimia.com https://www.bukalapak.com

18
19

Anda mungkin juga menyukai