Unsur Output
a. Kajian teori
2. LOS (Length of stay) merupakan rata-rata lama hari rawat. Hal ini
menunjukan lama waktu perawatan setiap pasien. Standar nasional
untuk RSU dalam satu tahun adalah 7-10 hari, semakin pendek length of
stay pasien semakin baik.
lama hari perawatan
LOS = jumlah pasien keluar hidup atau mati 𝑥100%
3. TOI (Turn Over Internal) menunjukan waktu rata-rata suatu tempat tidur
kosong atau waktu antara satu tempat tidur ditinggalkan oleh pasien
sampai dengan diisi lagi. Standar 1-3 hari untuk RSU dalam 1 tahun.
108
4. BTO (Bed Turn Over), menunjukan frekuensi pemakaian tempat tidur
rumah sakit atau satu satuan waktu tertentu. BTO menggambarkan
tentang tingkat pemakaian tempat tidur. Standar 4-45 kali untuk RSU
dalam satu tahun, sedangkan yang baik lebih dari 40 kali
(Djojodibroto,1997)
Jumlah Pasien keluar
BTO = jumlah tempat tidur
Tabel 2.35
Indikator Efisiensi RSU
No Indikator Standar
1 BOR 75-85 %
b. Kajian Data
Tabel 2.36
Bulan Indikator
109
Standar 60%-85% 6-9 1-3 40-50
Analisa Data
7,35 (59,78%) , bulan Januari 7,74 (95,55%) dan bulan febuari 7,50
2) LOS (lama rata-rata hari perawatan) pasien di ruang Anggrek Pada bulan
desember7,35 (2,46) , bulan januari 33,39 (4,91) dan bulan februari 28,11
(4,24) hal ini menunjukan bahwa lama rata-rata hari perawatan di ruang
Anggrek lebih baik karena lebih singkat dari standar nasional menurut
Desember 1,41 bulan januari 1,39 dan bulan februari 1,41. Hal ini
desember 26,46 bulan januari 9,08 dan bulan februari 8,38 hal ini
110
2. Standar Asuhan Keperawatan (Instrumen ABC)
a. kajian Teori
3. Penelitian
4. Statistik
5. Pendidikan
6. Audit
111
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam membuat dokumentasi
keperawatan adalah :
1. Lengkap
2. Teliti
3. Fakta
4. Logis
5. Dapat dibaca
Komponen dokumentasi keperawatan :
1. Pengkajian : meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data.
Pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
dan penunjang.
2. Diagnosa keperawatan : menggambarkan masalah pasien baik aktual
maupun potensial berdasarkan hasil pengkajian data
3. Rencana keperawatan : menentukan prioritas, tujuan, kemungkinan,
pemecahan, metode pendekatan pemecahan masalah.
4. Implementasi : pemberian tindakan keperawatan, aktivitas keperawatan
5. Evaluasi : memeriksa kembali hasil pengkajian dan intervensi awal
untuk mengidentifikasi masalah dan rencana keperawatan pasien
termasuk strategi keperawatan yang telah diberikan untuk memecahkan
masalah pasien
6. Catatan asuhan keperawatan : pencatatan merupakan data tertulis
tentang kesehatan pasien dan perkembangan pasien selama dalam
pemberian asuhan keperawatan.
112
Instrumen A
a. Kajian teori
Instrumen A merupakan evaluasi terhadap pendokumentasian asuhan
keperawatan yang telah baku. Evaluasi dilakukan pada 5 dokumentasi asuhan
keperawatan yang dirawat minimal 4 hari di ruang Anggrek RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten.
b. Kajian data
Dari hasil pengkajian tersebut diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 2.37
Hasil Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Pada Ibu Di
Ruang Anggrek Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tanggal 2-4 Maret 2018
(N=9 RM Pasien)
NO Aspek yang Hasil Keterangan
dinilai
1 Pengkajian 87,7% 87,7% pengkajian yang ada di ruang
Keperawatan Anggrek termasuk kriteria baik, hal ini
berdasarkan hasil observasi yang kami
lakukan tenaga kesehatan selalu mengkaji
langsung jika ada pasien baru yang baru
masuk. Meliputi bio-psiko dan sosial,
12,3% data yang belum dicatat secara
maksimal, ada pengkajian yang lebih
sering dikosongkan atau tidak dilengkapi,
misal dari kajian spiritual terkadang tidak
diisi hal ini karena dalam formatnya
kurang spesifik karena secara umum.
113
2 Diagnosa 91,6% 91,6% masalah atau diagnosa
Keperawatan keperawatan sudah meliputi etiologi,
symptom dan problem dan sesuai SPO
Rumah sakit RSST. 8,4% diagnosa yang
muncul belum sesuai dengan diagnosa
aktual/potensial/resiko. Tenaga kesehatan
ruang Anggrek sudah paham mengenai
konsep penyakit dari klien, sehingga
tenaga kesehatan dapat memberikan
diagnosa keperawatan yang sering muncul
pada klien tersebut.
3 Perencanaan 92% 92% perencanaan keperawatan sudah
Keperawatan dilakukan secara maksimal dan 8% belum
menuliskan tujuan dan indikator seperti
tidak tercantumnya DS, DO, kreteria hasil
secara spesifik. Hal ini dikarenakan
adanya sistem kerja yang kurang
maksimal jika di siang dan malam hari,
banyaknya kegiatan dengan pembagian
tenaga kesehatan di siang dan malam yang
kurang membuat mobilisasi harus cepat,
sehingga pengkajian ini tidak terpenuhi
secara maksimal.
114
4 Implementasi 93% 93% implementasi telah dilaksanakan
Keperawatan sesuai intervensi yang telah dibuat dan
sebanyak 7% masih ada yang tidak sesuai
dengan intervensi yang direncanakan, hal
ini dikarenakan tidak semua rencana
tindakan daat terlaksana tergantung dari
kondisi klien, berdasarkan observasi yang
kami lakukan, perencanaan yang ada
diruang Anggrek tidak semua bisa
dilakukan karena mengingat keterbatasan
waktu dan tenaga serta keadaan klien
sediri yang memaang tidak harus
diberikan intervensi yang direncanakan.
5 Evaluasi 91,7% 91,7%sudah sesuai dengan engukuran
Keperawatan SOAP dan 8,3% ada yang kurang untuk
data evaluasi SOAP
6 Dokumentasi 95% 95% pendokumentasian sudah dilakukan
/Catatan dengan baik dalam asuhan keperawatan,
Asuhan setia melakukan tindakan keperawatan
Keperawatan tenaga kesehatan sudah mencantumkan
SOAP yang lengkap, mencantumkan
nama dan araf dan sebanyak 5% belum
secara urut dalam SOAP
Skor total
Jml item x n = 90,7%
Sumber : Studi dokumentasi dan observasi tanggal 2-4-2018
115
Analisa Data :
Penerapan Asuhan Keperawatan ruang Anggrek sudah baik hal ini dapat
dilihat dari hasil kajian data seperti tabel diatas bahwa hasil rata-rata untuk
penerapan asuhan keperawatan sebanyak 90,7% hal ini ditunjang dengan
adanya tenaga kesehatan yang dasar pendidikan baik diantaranya minimal
adalah lulusan DIII kebidanan sehingga untuk proses penerimaan informasi
akan lebih mudah dan membantu kelancaran pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Sisanya sebesar 9,3% diantaranya masih ada beberapa
pendokumentasian tenaga kesehatan yang tidak diisi, misal ada pengkajian
bio-siko-sosial-spiritual, masih ada tenaga kesehatan yang mengisi secara
rutinitas tidak dikaji secara mendalam, atau tergantung dari pengkajian jika
memang tidak sesuai dengan keadaan klien perawat tidak mengisi pengkajian
tersebut, seperti pada pengkajian spiritual jarang sekali diisi, hal ini karena
format pengkajianya yang bersifat umum jika dilihat dari pasien.
Tabel 2.38
Hasil Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan pada Bayi Di Ruang
Anggrek Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tanggal 2-4 Maret 2018
(N=8 RM Pasien)
NO Aspek yang Hasil Keterangan
dinilai
116
langsung jika ada pasien baru yang baru
117
3 Perencanaan 93% 93% perencanaan keperawatan sudah
secara maksimal.
118
tidak semua bisa dilakukan karena
direncanakan.
Skor total
119
Analisa Data :
dapat dilihat dari hasil kajian data seperti tabel diatas bahwa hasil rata-rata
keperawatan.
rutinitas tidak dikaji secara mendalam, atau tergantung dari engkajian jika
memang tidak sesuai dengan keadaan klien tenaga kesehatan tidak mengisi
pengkajian tersebut, seperti pada pengkajian spiritual jarang sekali diisi, hal
ini karena format pengkajianya yang bersifat umum jika dilihat dari pasien
120
Instrumen B
a. Kajian teori
Instrumen B merupakan alat hitung untuk mengevaluasi persepsi pasien
terhadap mutu asuhan keperawatan. Cara memperoleh data yaitu melalui angket
yang diberikan kepada pasien atau keluarga yang memenuhi kriteria : dapat
membaca dan menulis, dinyatakan pulang dan telah dirawat minimal selama 3
hari angket terdiri dari 4 kolom yang diisi pasien atau keluarga dengan tanda
centang. Petugas atau tenaga kesehatan yang ditunjuk memberikan penjelasan
pengisisan kolom kepada pasien atau keluarga.
Instrumen B
Tabel 2.39
Persepsi Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan
Di Ruang Anggrek RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
(N=10)
No Kriteria selalu Sering Kadang Tidak
-kadang pernah
1 Apakah tenaga kesehatan √
selalu menanyakan
121
3 Apakah tenaga kesehatan √
selalu menanyakan
pernah menanyakan
anda?
menanyakan/
memoperkenalkan berapa
apakah membantu
menyuapinya?
122
7 Pada saat anda/ keluarga √
jarum infus?
kesehatan menganjurkan
bergerak?
perawat memasang
pintu/ mempersilahkan
123
10 Apakah ruangan tidur anda/ √
cukup terang
tenaga kesehatan
menggosok gigi
membersihkan, mengganti
rambut
124
15 Apakah tenaga kesehatan √
pernah memberikan
terlalu lama
memberikan penjelasan,
penggunaannya, peraturan
125
pada pagi, sore, dan malam
hari?
ketika dibutuhkan?
selalu memberikan
penjelasan sebelum
memberikan tindakan
selalu bersedia
mendengarkan dan
126
memperhatikan setiap
keluhan anda?
meminumkan obat?
pengobatan pemeriksaan
perbolehkan pulang?
Jumlah 61 81,3%
Total 61/75x100=81,3%
127
Analisa Data
Dari angket persepsi mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada 9
pasien pulang diperoleh nilai 81,3 % yang berarti masuk kategorik baik namun
masih ada hal-hal yang harus lebih ditingkatkan terutama di poin-poin
kebersihan dan perawatan diri pasien, untuk memberikan asuhan perawatan
yang profesional .
INSTRUMEN C
a. Kajian teori
Instrumen C yaitu evaluasi tentang pedoman observasi tindakan keperawatan.
Observasi yang dilakukan adalah tindakan keperawatan yang dilakukan selama 3
hari pada tanggal 2-4 Maret 2018.
b. Kajian data
Dari observasi beberapa tindakan keperawatan yang dilakukan oleh kepegawaian
selama 3 hari didapatkan hasil :
No Prasat N Nilai % Keterangan
1 Tehnik menyusui 8 7,8% Tidak mengevaluasi
Tidak
mendokumentasikan
Tidak menganjurkan
pasien cuci tangan
2 Perawatan pada 8 9,5% Tidak melakukan salam
luka jaitan theraupetik
perenium
3 Serah terima untuk 8 10,4% Tidak melakukan cuci
rawat gabung tangan dengan benar
4 Pemberian vitamin 8 7,8% Mengidntifikasi pasien
A pada Ibu Nifas Tidak mencuci tangan
128
Tidak memberikan
salam dan
memperkenalkan
pasien
Menanyakan
persetujuan atau
kesiapan pasien
Menjelaskan maksut
dan tujuan pemberian
vitamin A
Tidak menjelaskan
manfaat
129
Analisa Data
Tabel 2.40
Evaluasi Hasil Kepuasan Pelayanan Keperawatan di Ruang Perawatan
Anggrek RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten N=9
130
4 Tenaga kesehatan menghargai √
pendapat dan keputusan anda
5 Bersikap santun dan sabra √
melayani kebutuhan anda
6 Tenaga kesehatan menjelaskan √
tentang tindakkan yang akan
dilakukan dengan ramah
7 Tenaga kesehatan memberikan √
inforsement positif setiap
kerjasama dan kooperatif dalam
pengobatan dan perawat
8 Tenaga kesehatan tanggap √
terhadap permasalahan yang ada
dan siap membantu
9 Tenaga kesehatan menjelaskan √
tentang peran tenaga kesehatan
10 Tenaga kesehatan bertanya √
mengkaji dan memeriksa lebih
lanjut tentang masalah yang anda
hadapi
11 Tenaga kesehatan mengajarkan √
cara memenuhi kebutuhan diri
anda secara mandiri sesuai dengan
masalah dan kemampuan anda
12 Tenaga kesehatan menyarankan √
anda untuk berdoa atau beribadah
sesuai dengan agama anda selama
anda dirawat
131
13 Tenaga kesehatan memperhatikan √
kenyamanan dan keamanan
lingkungan sekitar anda
14 Tenaga kesehatan menhargai dan √
menjaga privasi anda saat
memenuhi kebutuhan
15 Tenaga kesehatan memberikan √
edukasi pada anda dan keluaraga
anda terhadap upaya peningkatan
kesehatan
16 Tenaga kesehatan memberikan √
dukungan kepadaanda dan
keluarga untuk berserah diri
kepada tuhan YME setiap
menjalani program perawatan dan
pengobatan
17 Tenaga kesehatan memberikan √
penjelasan tentang alternative
pengobatan dan perawatan yang
dapat anada lakukan untuk
memperoleh kesehatannya
kembali
18 Tenaga kesehatan melakukan √
kontrak waktu setiap melakukan
tindakan keperawatan dan
pengobatan
132
19 Tenaga kesehatan cepat tanggap √
dan merspon saat anda
membutuhkan bantuan
20 Tenaga kesehatan membantu √
memenuhi kebutuhan anda
21 Tenaga kesehatan memberikan √
penjelasan kepada penunggu anad
agar mematubhi aturan dan tata
tertib rumah sakit
22 Tenaga kesehatan membantu √
memenuhi kebutuhan anda
23 Tenaga kesehatan memberikan √
penjelasan kepada penunggu anad
agar mematubhi aturan dan tata
tertib rumah sakit
24 Tenaga kesehatan mendatangi dan √
menghibur anda pada saat anda
cemas/berduka
25 Tenaga kesehatan mampu √
memberikan keyakinan dan
kepercayaan bahwa para tenaga
kesehatan yang ada sudah
bersertifikasi dan berkerja sesuai
standard
Jumlah 69,6%
Sumber : Data Primer Ruang Anggrek RSST Klaten 2018
133
Analisa data
Berdasarkan data diatas dari 9 responden didapatkan hasil 69,6%% pasien
merasa puas. Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa masih ada pasien
merasa kurang puas dengan pelayanan keeperawatan,dengan adanya hal ini
diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan kebutuhan pasien dan lebih
tanggap dengan kondisi pasien agar tingkat kepuasan menjadi lebih baik.
Tabel 2.41
Evaluasi Hasil Kepuasan Mahasiswa di Ruang Perawatan Anggrek
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten N=7
No Aspek yang di nilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
1 Mengorientasikan 2 5 0
rumah sakit dengan
jelas dan bermanfaat
2 Mengorientasikan 4 1 1
ruangan dengan jelas
bermanfaat
3 Menginformasikan 1 4 0
tentang penugasan,
ketentuan, dan
kewajiban dengan jelas
4 Ci menyampaikan 4 5 1
kontrak dengan
bimbingan
5 Kepala ruang, ci dan 4 2 1
perawat menmfasilitasi
pencapaian
kompetensi
6 Metode bimbingan 2 5 0
yang digunakan CI
sesuai
7 Intensitas pertemuan 2 4 1
CI praktikum lebih
dari 2 kali
134
8 Sarana dan prasarana 1 3 3
yang ada pendukung
pencapaian
kompetensi
9 Materi bimbingan 1 4 2
yang diberikan adalah
terbaru
10 Lingkungan fisik, 0 2 5
fisikologis dan sosial
Rs dan bangsal
mendukung proses
bimbingan
11 Pembimbingan yang 4 3 0
diberikan membuat
praktikum merasa ikut
puas
12 CI menjalin hubungan 1 4 2
baik dengan
mahasiswa
Jumlah total 52x3=156 84x2=168 32
presentasi 356/504x100=70,6%
Analisa data
135
a. Kajian Teori
Untuk dapat menilai mutu dari hasil asuhan keperawatan telah ditetapkan
indikator keperawatan. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu
peristiwa atau kondisi. Green (1992) dan WHO (1981) menguraikan indikator
adalah variaber mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak
langsung.
1. Sahih (valid)
2. Dapat dipercaya (reliable)
3. Peka (sensitive)
4. Spesifik (specific)
5. Berhubungan (relevan)
136
3) Kepuasan pasien
Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan
tercapai bila terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap pelayanan
keperawatan yang diharapkan.
4) Pengetahuan
Discharge planning adalah suatu proses yang dipakai sebagai
pengambilan keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan pasien untuk
kesempurnaan kepindahanpasien dari satu tempat perawatan ke tempat lain.
Dalam perencanaan pulang, pasien dapat dipindahkan kerumahnya sendiri
atau keluarga, fasilitas rehabilitasi, nursing home, hospice, home care atau
tempat lain diluar rumah sakit
Bentuk kinerja klinis kepegawaian dapat dilihat dari kejadian infeksi
nosocomial, angka, infeksi jarum infuse, perawatan jahitan perenium dan
kejadian pasien jatuh, infeksi nosocomial adalah infeksi yang diperoleh ketika
seseorang dirawat di rumah sakit atau infeksi yang didapat selama perawatan
atau pemeriksaaan di rumah sakit.tanpa adanya tanda-tanda infeksi, dan
minimal terjadi selama 48 jam sesudah masuknya kuman. Infeksi terjadi
setelah pasien dengan masa perawatan lebih lama dari masa inkubasinya.
Infeksi nosocomial dapat menyebar melalui beberapa jalur, yaitu jalur kontak,
jalur droplet dan jalur debu.Jalur kontak dibagi atas kontak langsung dan tidak
langsung (Depkes RI, 2003).
137
138