Anda di halaman 1dari 31

D.

Unsur Output

1. Efisiensi Ruang Rawat

a. Kajian teori

Efisiensi pelayanan meliputi 4 indikator mutu pelayanan kesehatan yang


meliputi BOR, LOS,TOI dan BTO.

1. BOR (Bed Occupancy Rate) merupakan indikator untuk menilai


seberapa efektifitas pemakaian tempat tidur yang tersedia disuatu
ruangan atau rumah sakit dalam jangka waktu tertentu. Standar nasional
untuk RSU dalam satu tahun adalah 75-85%
Jumlah hari perawat
BOR = jumlah TT+Hasil Perawatan 𝑥100%

2. LOS (Length of stay) merupakan rata-rata lama hari rawat. Hal ini
menunjukan lama waktu perawatan setiap pasien. Standar nasional
untuk RSU dalam satu tahun adalah 7-10 hari, semakin pendek length of
stay pasien semakin baik.
lama hari perawatan
LOS = jumlah pasien keluar hidup atau mati 𝑥100%

3. TOI (Turn Over Internal) menunjukan waktu rata-rata suatu tempat tidur
kosong atau waktu antara satu tempat tidur ditinggalkan oleh pasien
sampai dengan diisi lagi. Standar 1-3 hari untuk RSU dalam 1 tahun.

Jumlah hari perawat


TOI =jumlah TT+Hasil Perawatan 𝑥100%

108
4. BTO (Bed Turn Over), menunjukan frekuensi pemakaian tempat tidur
rumah sakit atau satu satuan waktu tertentu. BTO menggambarkan
tentang tingkat pemakaian tempat tidur. Standar 4-45 kali untuk RSU
dalam satu tahun, sedangkan yang baik lebih dari 40 kali
(Djojodibroto,1997)
Jumlah Pasien keluar
BTO = jumlah tempat tidur

Tabel 2.35
Indikator Efisiensi RSU
No Indikator Standar

1 BOR 75-85 %

2 LOS 7-10 hari

3 TOI 1-3 hari

4 BTO 5-45 ali

b. Kajian Data

Tabel 2.36

Efisiensi ruang rawat di ruang Anggrek desember-februari 2018

Bulan Indikator

BOR LOS TOI BTO

Desember 59,78% 2,55 1,59 26,46

Januari 59,55% 4,91 1,39 9,08

Februari 57,69% 4,24 1,41 8,38

109
Standar 60%-85% 6-9 1-3 40-50

Keterangan Lebih Lebih Lebih Lebih


singkat singkat singkat banyak
Sumber: medicar report RSST klaten ruang Anggrek. 2017-2018

 Analisa Data

1) BOR ( pemakaian tempat tidur) diruang Anggrek pada bulan Desember

7,35 (59,78%) , bulan Januari 7,74 (95,55%) dan bulan febuari 7,50

(57,69%) . dengan demikian pemakaian tempat tidur tidak sangat memenuhi

standar nasional menurut Depkes 2005 yaitu antara 60%-85% .

2) LOS (lama rata-rata hari perawatan) pasien di ruang Anggrek Pada bulan

desember7,35 (2,46) , bulan januari 33,39 (4,91) dan bulan februari 28,11

(4,24) hal ini menunjukan bahwa lama rata-rata hari perawatan di ruang

Anggrek lebih baik karena lebih singkat dari standar nasional menurut

Depkes 2005 yaitu 6-9 hari.

3) TOI (waktu rata-rata tempat tidur kosong ) di ruang Anggrek BULAN

Desember 1,41 bulan januari 1,39 dan bulan februari 1,41. Hal ini

menunjukan bahwa tidak seusai dengan standar nasional menurut Depkes

2005 yaitu antara 1-3 hari

4) BTO ( frekuensi pemakaian tempat tidur ) di ruang Anggrek pada bulan

desember 26,46 bulan januari 9,08 dan bulan februari 8,38 hal ini

menunjukan bahwa tidak sesuai dengan standar nasional menurut Depkes

2005 yaitu 40-50 x / tahun.

110
2. Standar Asuhan Keperawatan (Instrumen ABC)

a. kajian Teori

Dokumentasi keperawatan yang penting bagi asuhan keperawatan


pasien di rumah sakit. Dokumen asuhan keperawatan merupakan bukti dari
pelaksanaan keperawatan yang menggunakan metode pendekatan proses
keperawatan dan catatan tentang tanggapan atau respon pasien terhadap
penyakit.

Dokumentasi keperawatan merupakan sistem pencatatan yang dilakukan


oleh perawat yang di dalamnya juga berisi laporan yang mengenai kegiatan
asuhan keperawatan yang dilakukan sekaligus juga mencatat tingkat kesakitan
dari pasien dan jenis, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam
memenuhi kebutuhan pasien.

Dokumentasi keperawatan merupakan suatu yang mutlak harus ada


untuk perkembangan keperawatan, khususnya proses profesionalisasi
keperawatan serta upaya untuk membina dan mempertahankan akuntabilitas
tenaga kesehatan dan keperawatan.

Dokumentasi keperawatan mempunyai tujuan :


1. Komunikasi

2. Dokumentasi legal ( Dasar Hukum)

3. Penelitian

4. Statistik

5. Pendidikan

6. Audit

111
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam membuat dokumentasi
keperawatan adalah :
1. Lengkap
2. Teliti
3. Fakta
4. Logis
5. Dapat dibaca
Komponen dokumentasi keperawatan :
1. Pengkajian : meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data.
Pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
dan penunjang.
2. Diagnosa keperawatan : menggambarkan masalah pasien baik aktual
maupun potensial berdasarkan hasil pengkajian data
3. Rencana keperawatan : menentukan prioritas, tujuan, kemungkinan,
pemecahan, metode pendekatan pemecahan masalah.
4. Implementasi : pemberian tindakan keperawatan, aktivitas keperawatan
5. Evaluasi : memeriksa kembali hasil pengkajian dan intervensi awal
untuk mengidentifikasi masalah dan rencana keperawatan pasien
termasuk strategi keperawatan yang telah diberikan untuk memecahkan
masalah pasien
6. Catatan asuhan keperawatan : pencatatan merupakan data tertulis
tentang kesehatan pasien dan perkembangan pasien selama dalam
pemberian asuhan keperawatan.

112
Instrumen A

a. Kajian teori
Instrumen A merupakan evaluasi terhadap pendokumentasian asuhan
keperawatan yang telah baku. Evaluasi dilakukan pada 5 dokumentasi asuhan
keperawatan yang dirawat minimal 4 hari di ruang Anggrek RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten.
b. Kajian data
Dari hasil pengkajian tersebut diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :

Tabel 2.37
Hasil Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Pada Ibu Di
Ruang Anggrek Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tanggal 2-4 Maret 2018
(N=9 RM Pasien)
NO Aspek yang Hasil Keterangan
dinilai
1 Pengkajian 87,7% 87,7% pengkajian yang ada di ruang
Keperawatan Anggrek termasuk kriteria baik, hal ini
berdasarkan hasil observasi yang kami
lakukan tenaga kesehatan selalu mengkaji
langsung jika ada pasien baru yang baru
masuk. Meliputi bio-psiko dan sosial,
12,3% data yang belum dicatat secara
maksimal, ada pengkajian yang lebih
sering dikosongkan atau tidak dilengkapi,
misal dari kajian spiritual terkadang tidak
diisi hal ini karena dalam formatnya
kurang spesifik karena secara umum.

113
2 Diagnosa 91,6% 91,6% masalah atau diagnosa
Keperawatan keperawatan sudah meliputi etiologi,
symptom dan problem dan sesuai SPO
Rumah sakit RSST. 8,4% diagnosa yang
muncul belum sesuai dengan diagnosa
aktual/potensial/resiko. Tenaga kesehatan
ruang Anggrek sudah paham mengenai
konsep penyakit dari klien, sehingga
tenaga kesehatan dapat memberikan
diagnosa keperawatan yang sering muncul
pada klien tersebut.
3 Perencanaan 92% 92% perencanaan keperawatan sudah
Keperawatan dilakukan secara maksimal dan 8% belum
menuliskan tujuan dan indikator seperti
tidak tercantumnya DS, DO, kreteria hasil
secara spesifik. Hal ini dikarenakan
adanya sistem kerja yang kurang
maksimal jika di siang dan malam hari,
banyaknya kegiatan dengan pembagian
tenaga kesehatan di siang dan malam yang
kurang membuat mobilisasi harus cepat,
sehingga pengkajian ini tidak terpenuhi
secara maksimal.

114
4 Implementasi 93% 93% implementasi telah dilaksanakan
Keperawatan sesuai intervensi yang telah dibuat dan
sebanyak 7% masih ada yang tidak sesuai
dengan intervensi yang direncanakan, hal
ini dikarenakan tidak semua rencana
tindakan daat terlaksana tergantung dari
kondisi klien, berdasarkan observasi yang
kami lakukan, perencanaan yang ada
diruang Anggrek tidak semua bisa
dilakukan karena mengingat keterbatasan
waktu dan tenaga serta keadaan klien
sediri yang memaang tidak harus
diberikan intervensi yang direncanakan.
5 Evaluasi 91,7% 91,7%sudah sesuai dengan engukuran
Keperawatan SOAP dan 8,3% ada yang kurang untuk
data evaluasi SOAP
6 Dokumentasi 95% 95% pendokumentasian sudah dilakukan
/Catatan dengan baik dalam asuhan keperawatan,
Asuhan setia melakukan tindakan keperawatan
Keperawatan tenaga kesehatan sudah mencantumkan
SOAP yang lengkap, mencantumkan
nama dan araf dan sebanyak 5% belum
secara urut dalam SOAP
Skor total
Jml item x n = 90,7%
Sumber : Studi dokumentasi dan observasi tanggal 2-4-2018

115
Analisa Data :
Penerapan Asuhan Keperawatan ruang Anggrek sudah baik hal ini dapat
dilihat dari hasil kajian data seperti tabel diatas bahwa hasil rata-rata untuk
penerapan asuhan keperawatan sebanyak 90,7% hal ini ditunjang dengan
adanya tenaga kesehatan yang dasar pendidikan baik diantaranya minimal
adalah lulusan DIII kebidanan sehingga untuk proses penerimaan informasi
akan lebih mudah dan membantu kelancaran pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Sisanya sebesar 9,3% diantaranya masih ada beberapa
pendokumentasian tenaga kesehatan yang tidak diisi, misal ada pengkajian
bio-siko-sosial-spiritual, masih ada tenaga kesehatan yang mengisi secara
rutinitas tidak dikaji secara mendalam, atau tergantung dari pengkajian jika
memang tidak sesuai dengan keadaan klien perawat tidak mengisi pengkajian
tersebut, seperti pada pengkajian spiritual jarang sekali diisi, hal ini karena
format pengkajianya yang bersifat umum jika dilihat dari pasien.

Tabel 2.38
Hasil Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan pada Bayi Di Ruang
Anggrek Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tanggal 2-4 Maret 2018
(N=8 RM Pasien)
NO Aspek yang Hasil Keterangan

dinilai

1 Pengkajian 88.1% 88,1% pengkajian yang ada di ruang

Keperawatan Anggrek termasuk kriteria baik, hal ini

berdasarkan hasil observasi yang kami

lakukan tenaga kesehatan selalu mengkaji

116
langsung jika ada pasien baru yang baru

masuk. Meliputi bio-psiko dan sosial,

12% data yang belum dicatat secara

maksimal, ada pengkajian yang lebih

sering dikosongkan atau tidak dilengkapi,

misal dari kajian spiritual terkadang tidak

diisi hal ini karena dalam formatnya

kurang spesifik karena secara umum.

2 Diagnosa 95,8% 95,8% masalah atau diagnosa

Keperawatan keperawatan sudah meliputi etiologi,

symptom dan problem dan sesuai SPO

Rumah sakit RSST. 4,2% diagnosa yang

muncul belum sesuai dengan diagnosa

aktual/potensial/resiko. Tenaga kesehatan

di ruang Anggrek sudah paham mengenai

konsep penyakit dari klien, sehingga

tenaga kesehatan dapat memberikan

diagnosa keperawatan yang sering muncul

pada klien tersebut.

117
3 Perencanaan 93% 93% perencanaan keperawatan sudah

Keperawatan dilakukan secara maksimal dan 7% belum

menuliskan tujuan dan indikator seperti

tidak tercantumnya DS, DO, kreteria hasil

secara spesifik. Hal ini dikarenakan

adanya sistem kerja yang kurang

maksimal jika di siang dan malam hari,

banyaknya kegiatan dengan pembagian

kesehatan di siang dan malam yang

kurang membuat mobilisasi harus cepat,

sehingga pengkajian ini tidak terpenuhi

secara maksimal.

4 Implementasi 96,3% 96,3% implementasi telah dilaksanakan

Keperawatan sesuai intervensi yang telah dibuat dan

sebanyak 3,7% masih ada yang tidak

sesuai dengan intervensi yang

direncanakan, hal ini dikarenakan tidak

semua rencana tindakan daat terlaksana

tergantung dari kondisi klien, berdasarkan

observasi yang kami lakukan,

perencanaan yang ada diruang Anggrek

118
tidak semua bisa dilakukan karena

mengingat keterbatasan waktu dan tenaga

serta keadaan klien sediri yang memaang

tidak harus diberikan intervensi yang

direncanakan.

5 Evaluasi 95,3% 95,3% sudah sesuai dengan engukuran

Keperawatan SOAP dan 4,7% ada yang kurang untuk

data evaluasi SOAP

6 Dokumentasi 95% 95% pendokumentasian sudah dilakukan

/Catatan dengan baik dalam asuhan keperawatan,

Asuhan setiap melakukan tindakan keperawatan

Keperawatan tenaga keseatan sudah mencantumkan

SOAP yang lengkap, mencantumkan

nama dan paraf dan sebanyak 5% belum

secara urut dalam SOAP

Skor total

Jml item x n = 93,9%

Sumber : Studi dokumentasi dan observasi tanggal 2-4-2018

119
Analisa Data :

Penerapan Asuhan Keperawatan ruang Anggrek sudah baik hal ini

dapat dilihat dari hasil kajian data seperti tabel diatas bahwa hasil rata-rata

untuk penerapan asuhan keperawatan sebanyak 93,9% hal ini ditunjang

dengan adanya perawat yang dasar pendidikan baik diantaranya minimal

adalah lulusan DIII kebidanan sehingga untuk proses penerimaan informasi

akan lebih mudah dan membantu kelancaran pendokumentasian asuhan

keperawatan.

Sisanya sebesar 6,1% diantaranya masih ada beberapa

pendokumentasian tenaga kesehatan yang tidak diisi, misal ada pengkajian

bio-siko-sosial-spiritual, masih ada tenaga kesehatan yang mengisi secara

rutinitas tidak dikaji secara mendalam, atau tergantung dari engkajian jika

memang tidak sesuai dengan keadaan klien tenaga kesehatan tidak mengisi

pengkajian tersebut, seperti pada pengkajian spiritual jarang sekali diisi, hal

ini karena format pengkajianya yang bersifat umum jika dilihat dari pasien

120
Instrumen B

a. Kajian teori
Instrumen B merupakan alat hitung untuk mengevaluasi persepsi pasien
terhadap mutu asuhan keperawatan. Cara memperoleh data yaitu melalui angket
yang diberikan kepada pasien atau keluarga yang memenuhi kriteria : dapat
membaca dan menulis, dinyatakan pulang dan telah dirawat minimal selama 3
hari angket terdiri dari 4 kolom yang diisi pasien atau keluarga dengan tanda
centang. Petugas atau tenaga kesehatan yang ditunjuk memberikan penjelasan
pengisisan kolom kepada pasien atau keluarga.
Instrumen B
Tabel 2.39
Persepsi Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan
Di Ruang Anggrek RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
(N=10)
No Kriteria selalu Sering Kadang Tidak
-kadang pernah
1 Apakah tenaga kesehatan √

selalu memperkenalkan diri

2 Apakah tenaga kesehatan √

selalu menanyakan

bagaimana nafsu makan

anda/ keluarga anda?

121
3 Apakah tenaga kesehatan √

selalu menanyakan

bagaimana nafsu makan

anda/ keluarga anda?

4 Apakah tenaga kesehatan √

pernah menanyakan

pantangan dalam hal

makanan anda/ keluarga

anda?

5 Apakah tenaga kesehatan √

menanyakan/

memoperkenalkan berapa

jumlah makanan dan

minuman yang biasa anda/

keluarga anda habiskan?

6 Apabila anda/ keluarga anda √

tidak mampu makan sendiri,

apakah membantu

menyuapinya?

122
7 Pada saat anda/ keluarga √

anda dipasang infus, apakah

tenaga kesehatan selalu

memeriksa cairan/ tetesanya

dan area sekitar pemasangan

jarum infus?

8 Apakah anda/ keluarga anda √

mengalami kesulitan buang

air besar, apakah tenaga

kesehatan menganjurkan

makan buah-buahan sayuran,

minum yang cukup , banyak

bergerak?

9 Pada saat tenaga kesehatan √

membantu anda/ mengalami

kesulitan buang air besar-

buang iar kecil, apakah

perawat memasang

sampiran/ selimut, menutup

pintu/ mempersilahkan

pengunjung keluar ruangan?

123
10 Apakah ruangan tidur anda/ √

keluarga anda terlalu selalu

di jaga kebersihanya, dengan

disapu dan di pel setiap hari?

11 pakah lantai kamar mandi, √

tidak licin, tidak berbau, dan

cukup terang

12 Selama anda/keluarga anda √

belum mandi (dalam

keadaan istirahat total)

apakah di mandikan oleh

tenaga kesehatan

13 Apakah anda/keluarga anda √

dibantu jika tidak mampu

menggosok gigi

membersihkan, mengganti

pakaian, atau menyisir

rambut

14 Apakah alat-alat linen √

diganti saat kotor

124
15 Apakah tenaga kesehatan √

pernah memberikan

penjelasan akibat dari

kurang bergerak, berbaring

terlalu lama

16 Pada saat anda/keluarga √

anda, masuk rumah sakit,

apakah tenaga kesehatan

memberikan penjelasan,

tentang fasilitas yang

tersedia dan cara

penggunaannya, peraturan

tata tertib yang berlaku

17 Selama anda/keluarga anda √

dalam perawatan apakah

tenaga kesehatan memanggil

nama dengan benar?

18 Selama anda/keluarga anda √

dalam perawatan apakah

tenaga kesehatan mengawasi

keadaan anda secara teratur

125
pada pagi, sore, dan malam

hari?

19 Apakah anda/keluarga anda √

dalam perawatan apakah

tenaga kesehatan segera

memberikan bantuan segera

ketika dibutuhkan?

20 Apakah tenaga kesehatan √

bersikap sopan dan ramah?

21 Apakah anda/keluarga anda √

mengetahui tenaga kesehatan

yang bertanggung jawab

setiap kali pergantian dinas?

22 Apakah tenaga kesehatan √

selalu memberikan

penjelasan sebelum

memberikan tindakan

perawatan atau pengobatan?

23 Apakah tenaga kesehatan √

selalu bersedia

mendengarkan dan

126
memperhatikan setiap

keluhan anda?

24 Dalam hal memberikan obat √

apakah tenaga kesehatan

,membantu menyiapkan atau

meminumkan obat?

25 Selama pasien di rawat √

apakah di berikan penjelasan

tentang perawatan atau

pengobatan pemeriksaan

lanjutan setelah pasien di

perbolehkan pulang?

Jumlah 61 81,3%

Total 61/75x100=81,3%

Sumber : Angket Kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan asuhan

keperawatan di Ruang Anggrek RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

127
Analisa Data
Dari angket persepsi mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada 9
pasien pulang diperoleh nilai 81,3 % yang berarti masuk kategorik baik namun
masih ada hal-hal yang harus lebih ditingkatkan terutama di poin-poin
kebersihan dan perawatan diri pasien, untuk memberikan asuhan perawatan
yang profesional .

INSTRUMEN C

a. Kajian teori
Instrumen C yaitu evaluasi tentang pedoman observasi tindakan keperawatan.
Observasi yang dilakukan adalah tindakan keperawatan yang dilakukan selama 3
hari pada tanggal 2-4 Maret 2018.
b. Kajian data
Dari observasi beberapa tindakan keperawatan yang dilakukan oleh kepegawaian
selama 3 hari didapatkan hasil :
No Prasat N Nilai % Keterangan
1 Tehnik menyusui 8 7,8%  Tidak mengevaluasi
 Tidak
mendokumentasikan
 Tidak menganjurkan
pasien cuci tangan
2 Perawatan pada 8 9,5%  Tidak melakukan salam
luka jaitan theraupetik
perenium
3 Serah terima untuk 8 10,4%  Tidak melakukan cuci
rawat gabung tangan dengan benar
4 Pemberian vitamin 8 7,8%  Mengidntifikasi pasien
A pada Ibu Nifas  Tidak mencuci tangan

128
 Tidak memberikan
salam dan
memperkenalkan
pasien
 Menanyakan
persetujuan atau
kesiapan pasien
 Menjelaskan maksut
dan tujuan pemberian
vitamin A
 Tidak menjelaskan
manfaat

5 Melepas jahitan 8 9,2%  Tidak mencuci tangan


perenium  Tidak memberikan
penkes untuk
melakukan perawatan
secara mandiri
 Tidak memberikan re
inforcement positif
Total skor 8,9%

129
Analisa Data

Dari 5 tindakan keperawatan yang di observasi selama 2 hari Hasil


observasi tindakan keperawatan yang dilakukan di ruang Anggrek RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro klaten termasuk dalam kategori baik , dengan nilai rata-
rata 8,9 % untuk kegiatan yang sudah dilakukan, namun masih ada yang harus
diperbaiki dari segi tindakan ke pasien

Hasil observasi total intrumen ABC di Ruang Anggrek RSUP Dr.


Soeradji Tirtonegoro Klaten tanggal 2-4 maret 2018 didapatkan hasil yaitu
pada instrumen A untuk ibu sebanyak 90,7% untuk bayi sebanyak 93,9% ,
instrumen B sebanyak 81,3 % Dan instrumen C sebanyak 8,9 %.

Tabel 2.40
Evaluasi Hasil Kepuasan Pelayanan Keperawatan di Ruang Perawatan
Anggrek RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten N=9

No Pernyataan SELALU SERING KADANG- TIDAK


KADANG PERNAH
1 Tenaga kesehatan menyapa √
dengan senyum dan salam serta
menanyakan nama anda dengan
sopan
2 Tenaga kesehatan mengenalkan √
diri dengan menyebutkan
namanya pada saat kontak awal
dengan anda
3 Tenaga kesehatan mendengarkan √
keluhan dengan penuh perhatian

130
4 Tenaga kesehatan menghargai √
pendapat dan keputusan anda
5 Bersikap santun dan sabra √
melayani kebutuhan anda
6 Tenaga kesehatan menjelaskan √
tentang tindakkan yang akan
dilakukan dengan ramah
7 Tenaga kesehatan memberikan √
inforsement positif setiap
kerjasama dan kooperatif dalam
pengobatan dan perawat
8 Tenaga kesehatan tanggap √
terhadap permasalahan yang ada
dan siap membantu
9 Tenaga kesehatan menjelaskan √
tentang peran tenaga kesehatan
10 Tenaga kesehatan bertanya √
mengkaji dan memeriksa lebih
lanjut tentang masalah yang anda
hadapi
11 Tenaga kesehatan mengajarkan √
cara memenuhi kebutuhan diri
anda secara mandiri sesuai dengan
masalah dan kemampuan anda
12 Tenaga kesehatan menyarankan √
anda untuk berdoa atau beribadah
sesuai dengan agama anda selama
anda dirawat

131
13 Tenaga kesehatan memperhatikan √
kenyamanan dan keamanan
lingkungan sekitar anda
14 Tenaga kesehatan menhargai dan √
menjaga privasi anda saat
memenuhi kebutuhan
15 Tenaga kesehatan memberikan √
edukasi pada anda dan keluaraga
anda terhadap upaya peningkatan
kesehatan
16 Tenaga kesehatan memberikan √
dukungan kepadaanda dan
keluarga untuk berserah diri
kepada tuhan YME setiap
menjalani program perawatan dan
pengobatan
17 Tenaga kesehatan memberikan √
penjelasan tentang alternative
pengobatan dan perawatan yang
dapat anada lakukan untuk
memperoleh kesehatannya
kembali
18 Tenaga kesehatan melakukan √
kontrak waktu setiap melakukan
tindakan keperawatan dan
pengobatan

132
19 Tenaga kesehatan cepat tanggap √
dan merspon saat anda
membutuhkan bantuan
20 Tenaga kesehatan membantu √
memenuhi kebutuhan anda
21 Tenaga kesehatan memberikan √
penjelasan kepada penunggu anad
agar mematubhi aturan dan tata
tertib rumah sakit
22 Tenaga kesehatan membantu √
memenuhi kebutuhan anda
23 Tenaga kesehatan memberikan √
penjelasan kepada penunggu anad
agar mematubhi aturan dan tata
tertib rumah sakit
24 Tenaga kesehatan mendatangi dan √
menghibur anda pada saat anda
cemas/berduka
25 Tenaga kesehatan mampu √
memberikan keyakinan dan
kepercayaan bahwa para tenaga
kesehatan yang ada sudah
bersertifikasi dan berkerja sesuai
standard
Jumlah 69,6%
Sumber : Data Primer Ruang Anggrek RSST Klaten 2018

133
Analisa data
Berdasarkan data diatas dari 9 responden didapatkan hasil 69,6%% pasien
merasa puas. Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa masih ada pasien
merasa kurang puas dengan pelayanan keeperawatan,dengan adanya hal ini
diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan kebutuhan pasien dan lebih
tanggap dengan kondisi pasien agar tingkat kepuasan menjadi lebih baik.

Tabel 2.41
Evaluasi Hasil Kepuasan Mahasiswa di Ruang Perawatan Anggrek
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten N=7
No Aspek yang di nilai Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
1 Mengorientasikan 2 5 0
rumah sakit dengan
jelas dan bermanfaat
2 Mengorientasikan 4 1 1
ruangan dengan jelas
bermanfaat
3 Menginformasikan 1 4 0
tentang penugasan,
ketentuan, dan
kewajiban dengan jelas
4 Ci menyampaikan 4 5 1
kontrak dengan
bimbingan
5 Kepala ruang, ci dan 4 2 1
perawat menmfasilitasi
pencapaian
kompetensi
6 Metode bimbingan 2 5 0
yang digunakan CI
sesuai
7 Intensitas pertemuan 2 4 1
CI praktikum lebih
dari 2 kali

134
8 Sarana dan prasarana 1 3 3
yang ada pendukung
pencapaian
kompetensi
9 Materi bimbingan 1 4 2
yang diberikan adalah
terbaru
10 Lingkungan fisik, 0 2 5
fisikologis dan sosial
Rs dan bangsal
mendukung proses
bimbingan
11 Pembimbingan yang 4 3 0
diberikan membuat
praktikum merasa ikut
puas
12 CI menjalin hubungan 1 4 2
baik dengan
mahasiswa
Jumlah total 52x3=156 84x2=168 32
presentasi 356/504x100=70,6%

Analisa data

Berdasarkan data diatas dari 7 responden didapatkan hasil 70,6%


mahasiswa merasa belum puas. Dari analisa tersebut dapat disimpulkan
bahwa masih ada mahasiswa merasa kurang puas dengan bimbingan CI dalam
praktek mahasiswa, dengan adanya hal ini diharapkan bimbingan CI di ruang
Anggrek lebih memperhatikan mahasiswa agar tingkat kepuasan mahasiswa
menjadi lebih baik.

135
a. Kajian Teori
Untuk dapat menilai mutu dari hasil asuhan keperawatan telah ditetapkan
indikator keperawatan. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu
peristiwa atau kondisi. Green (1992) dan WHO (1981) menguraikan indikator
adalah variaber mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak
langsung.

Indikator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk


mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak terhadap
pelayanan (Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan, Dirjen Bina Pelayanan
Medik Depkes RI, 2008)

Karakteristik suatu indikator adalah :

1. Sahih (valid)
2. Dapat dipercaya (reliable)
3. Peka (sensitive)
4. Spesifik (specific)
5. Berhubungan (relevan)

Indikator mutu pelayanan klinik sebagai berikut :

1) keselamatan pasien (pasien safety)


Pasien aman dari kejadian jatuh, decubitus, kesalahan pemberian obat.
2) Perawatan diri
Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan dasar manusia
yang harus terpenuhi agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat dari
tidak terpenuhinya kebutuhan kebersihan dan perawatan diri, misalnya
penyakit kulit, rasa tidak nyaman, ISK, dll.

136
3) Kepuasan pasien
Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan
tercapai bila terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap pelayanan
keperawatan yang diharapkan.
4) Pengetahuan
Discharge planning adalah suatu proses yang dipakai sebagai
pengambilan keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan pasien untuk
kesempurnaan kepindahanpasien dari satu tempat perawatan ke tempat lain.
Dalam perencanaan pulang, pasien dapat dipindahkan kerumahnya sendiri
atau keluarga, fasilitas rehabilitasi, nursing home, hospice, home care atau
tempat lain diluar rumah sakit
Bentuk kinerja klinis kepegawaian dapat dilihat dari kejadian infeksi
nosocomial, angka, infeksi jarum infuse, perawatan jahitan perenium dan
kejadian pasien jatuh, infeksi nosocomial adalah infeksi yang diperoleh ketika
seseorang dirawat di rumah sakit atau infeksi yang didapat selama perawatan
atau pemeriksaaan di rumah sakit.tanpa adanya tanda-tanda infeksi, dan
minimal terjadi selama 48 jam sesudah masuknya kuman. Infeksi terjadi
setelah pasien dengan masa perawatan lebih lama dari masa inkubasinya.
Infeksi nosocomial dapat menyebar melalui beberapa jalur, yaitu jalur kontak,
jalur droplet dan jalur debu.Jalur kontak dibagi atas kontak langsung dan tidak
langsung (Depkes RI, 2003).

137
138

Anda mungkin juga menyukai