Disusun oleh :
Kelas 2A
YOGYAKARTA
2017
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
A. Pengertian
B. Tanda dan Gejala
C. Patofisiologis
D. Pemeriksaan Penunjang
E. Komplikasi
F. Penatalaksanaan
A. Asuhan keperawatan
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
3
bermakna. Bentuk infeksi yang dijumpai pada sindrom nefrotik adalah
peritonitis, infeksi saluran kemih, dam spesis.
B. Tujuan :
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
4
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
5
C. PATOFISIOLOGIS
Glomeruli adalah bagian dari ginjal yang berfungsi untuk menyaring
darah. Pada nefrotik sidrom, glomeruli mengalami kerusakan karena
inflamasi dan hialinisasi sehingga protein-protein yang berukuran kecil
seperti albumin, immunoglobulin dan anti-trombin dapat melewati ginjal
dan keluar bersama urine (Toto,2009).
Albumin adalah protein didalam darah yang berfungsi mempertahankan
tekanan osmotic koloid. Albumin berfungsi mencegah kebocoran darah
dari pembuluh darah ke dalam jaringan. Nfrotik sindrom adalah
dikarenkan kerusakan mikrivaskuler dan retensi natrium dan air oleh
karena kerusakan ginjal ( akibat peningkatan sekresi angiotensin)
(Toto,2009).
Didalam merespon kebocoran albumin, hati (liver) mensitesis lebih
banyak protein, dan kadar protein-protein yang berukuran lebih besar
menjadi meningkat. Peningkatan lipoprotein, kemudian direabsorbsi oleh
sel-sel tubuler, yang kemudian menumpuk dan membentuk oval fat bodies
atau fatty casts (Toto,2009).
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Toto,2009)
1. Laboratorium
a) Pemeriksaan sempel urin
Pemeriksaan sempel urine menunjukan adanya proteinuria
(adanya protein di dalam darah )
b) Pemeriksaan darah
1) Hipoalbuminemia, dimana kadar albumin kurang
dari 30 gram/liter.
2) Hiperkolestrolemia (kadar kolestrol dalam darah
meningkat), khususnya peningkatan Low Density
Lipoprotein (LDL), yang secara umum bersamaan
dengan peningkatan VLDL.
6
c) Pemeriksaan elektrolit, ureum dan kreatinin yang berguna
untuk mengetahui fungsi ginjal.
2. Pemeriksaan lain
Pemeriksaan lebih lanjut perlu dlakukan apabila penyebabnya
belum diketahui secara jelas, yaitu :
a) Biopsi ginjal (jarang dilakukan pada anak-anak)
b) Pemeriksaan penanda auti-imune (ANA,ASOT,C3,
cryoglobulins, serum electrophoresis)
E. KOMPLIKASI (Toto,2009)
a. Trombosit vena, akibat kehilangan-trombin 3, yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya thrombosis. Thrombosis vena ini sering
terjadi pada vena renalis. Tindakan yang dilakukan untuk
mengatasinya adalah dengan pemberian heparin.
b. Infeksi (seperti haemopilus influenza and streptococcus
pneumonia), akibat kehilangan immunoglobulin.
c. Gagal ginjal akut, akibat hypovolemia. Disamping terjadinya
penumpukan cairan didalam jarinagan, terjadi juga kehilangan
cairan didalam intravaskuler.
d. Edema pulmonal, akibat kebocoran cairan, kadang-kadang masuk
kedalam paru-paru yang menyebabkan hipoksia dan dispnea.
F. PENATALAKSANAAN (Toto,2009)
a. Suportif
1. Memonitor dan mempertahankan volume cairan tubuh yang
normal.
a) Memonitor urin output
b) Pemeriksaan tekanan darah secara berkala
c) Pembatasan cairan, sampai 1 liter
d) pemberian diuretik (Furosemid IV)
2. Memonitor fungsi ginjal
7
a) lakukan pemeriksaan elektrolit, ureum dan kreatinin
setiap hari.
b) Hitung GFR setiap hari
c) Mencegah komplikasi
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa :
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme regulasi
Intervensi(NIC) :
1. Kaji lokasi dan luasnya edema
2. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien
3. Monitor indikasi kelebihan cairan / retensi edema
Rasional :
Implementasi :
Evaluasi :
9
2. Berat badan sudah normal
3. Sudah tidak ada kelebihan cairan(edema)
2. Diagnosa :
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
Intervensi(NIC) :
1. Menentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhan gizi
2. Instrusikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi
3. Atur diet yang diperlukan (makanan protein tinggi)
Rasional :
Implementasi :
Evaluasi :
10
2. Monitor intake / asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi
yang adekuat
Rasional :
Implementasi :
Evaluasi :
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sindrom Nefrotik (SN) adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma yang
ditandai dengan edema anasarka, proteinuria masif,hipoalbuminemia,
hiperkolesterolemia, dan lipiduria.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, H., 2002, Pemeriksaan Laboratorium pada Penyakit Ginjal, dalam Alatas,
H., Tambunan, T., Trihono, P., dan Pardede, S. (Editor), Buku Ajar
Nefrologi Anak: Jakarta, Balai Penerbit FKUI.
13