Anda di halaman 1dari 1

Mekanisme penyusunan UKL UPL

Dalam penyusunan UKL UPL, mekanisme pekerjaan penyusun dokumen terbagi menjadi :

1. Pengumpulan data sekunder dan primer, adalah tahap pengumpulan data yang diantaranya adalah profiling
kegiatan usaha yang akan dibangun/dikaji, dan pengambilan sample kualitas lingkungan di sekitar lokasi
kegiatan usaha. Pada tahap ini kerjasama dengan pemilik usaha memegang peranan penting dalam kelancaran
pengumpulan data, karena tidak jarang beberapa pemilik usaha tidak memiliki data yang lengkap seputar
kegiatan usahanya seperti misalnya tidak memiliki gambar denah teknis bangunan sesuai IMB, IMB/SKRK
Hilang, Persetujuan Warga Sekitar tidak lengkap atau belum ditandatangani RT atau lurah, belum memiliki
rencana atau Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan masih banyak lagi lainnya.
2. Penyusunan Dokumen, Setelah data dirasa cukup dan hasil laboratorium sudah selesai diuji oleh pihak
laboratorium, maka pihak konsultan akan mulai menyusun dokumen lingkungan dari data tersebut. Kecepatan
penyusunan dokumen tergantung dari ketelitian dan ketangkasan penyusun. Penyusun yang sudah terbiasa
umumnya memerlukan 3-4 hari kerja bahkan bisa mencapai 1-2 hari jika data cukup lengkap.
3. Asistensi Dokumen, setelah dokumen selesa disusun, maka akan ditandatangani oleh pemilik usaha diatas
materai untuk kemudian diserahkan pada Instansi Lingkungan setempat untuk dilakukan penilaian administratif,
beberapa intansi di kabupaten/kota ada yang mengadakan rapat asistensi antara konsultan dan tim penilai
sebelum di bahas di rapat pembahasan dokumen dengan harapan poin-poin teknis dapat diperbaiki.
4. Rapat Pembahasan Dokumen, Setelah dokumen hasil penilaian administratif dan asistensi (jika ada) selesai
diperbaiki atau revisi oleh konsultan, maka dokumen kembali dimasukkan ke Instansi Lingkungan Terkait untuk
dilakukan pembahasan. Pembahasan dihadiri oleh Pemrakarsa dalam hal ini pemilik usaha dengan tujuan
sasaran dan permintaan pengelolaan yang dibuat dapat dipahami dan disetujui langsung oleh pemilik usaha.
Dikhawatirkan jika perwakilan yang datang pada saat pembahasan, maka pengelolaan lingkungan yang
diharapkan bisa saja tidak disetujui oleh pemilik usaha sehingga tidak dapat diterapkan. Tim penilai yang datang
adalah Instansi terkait perizinan tersebut. Jika Klinik maka umumnya dihadiri oleh dinas kesehatan, instansi
perizinan terpadu, Tataruang. Jika Industri maka akan dihadiri oleh disperindag, dinsosnaker, dan dinas
perijinan terkait. Rapat pembahasan pasti akan menghasilkan koreksi dan revisi dokumen dalam bentuk berita
acara. Tidak pernah kami temui rapat pembahasan yang tidak ada revisi.
5. Revisi Dokumen, Tugas konsultan adalah merevisi dokumen hasil pembahasan dan didiskusikan dengan
pemilik usaha. setelah dokumen di revisi, maka akan diserahkan kembali pada instansi lingkungan terkait. Jika
Masih terdapat revisi akan dikembalikan untuk di revisi dan jika sudah tepat, maka instansi terkait akan
membuat rekomendasi lingkungan terkait izin tersebut. Pada beberapa daerah dikeluarkan oleh Kepala Daerah,
maka Instansi Lingkungan akan membuat Nota Dinas dan Draft Surat Rekomendasi untuk ditandatangani oleh
kepala daerah.

Anda mungkin juga menyukai