Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

I.Kasus (masalah utama) : Harga diri rendah.

Harga diri rendah adalah evaluasi diri yang negatif dan berhubungan dengan perasaan
yang lemah, tidak berdaya , putus asa, ketakutan,rentan, rapuh, tidak berharga dan tidak
mampu.Harga diri rendah juga memainkan peran besar dalam depresi. Hal ini yang dapat
mengindikasikan penolakan diri dan membeci diri sendiri, yang dinyatakan baik secara
langsung dan tidak langsung. (Stuart, 2016).

Harga diri rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima oleh
lingkungan dan gambaran-gambaran negatif tentang dirinya (Barry, dalam yosep,2009)

Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan
diri yang negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
dalam mencapai keinginan(Herman, 2011). Gangguan harga diri dapat dijabarkan sebagai
perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, yang menjadikan hilangnya rasa percaya diri
seseorang karena merasa tidak mampu dalam mencapai keinginan.( Fitria,2009. Konsep diri
terdiri atas komponen-komponen berikut ini :

1) Citra tubuh (Body Image)


Citra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan
tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta
perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi (Stuart & Sundeen, 2013).
2) Ideal Diri (Self Ideal)
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai
dengan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal tertentu (Stuart & Sundeen,
2013).
3) Identitas Diri (Self Identifity)
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu
kesatuan yang utuh (Stuart dan Sundeen, 2013).
4) Peran Diri (Self Role)
Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan
dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Peran yang diterapkan adalah
peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan (Stuart & Sundeen, 2013).
2.1PROSES TERJADINYA MASALAH

Tanda dan gejala: Didasari oleh: Dikaitkan dengan


mengkritik diri sendiri,rasa :ansietas yang
penerimaan, kehangatan,
bersalah yang rendah,fungsi
keterlibatan, konsistensi,dan rasa
berlebihan,pengecilan kelompok yang
hormat.
diri,menifestasi efektif,dan
fisik(penyakit),menunda penerimaan,dan
kepuasan,menyangkal toleransi dari orang
kesenangan diri,hubungan penerimaan lain
yang terganggu,menarik
diri dari realitas,menunda
kepuasan ,merusak diri,
merusak orang lain

HARGA DIRI Melibatkan:


TANTANGAN
RENDAH PENERIMAAN
TANGGUNG JAWAB

Sumber

Diri sendiri Orang :rasa cinta dan rasa


menghargai
2.1.PENYEBAB

2.1.1. Faktor predisposisi

Faktor predisposisi terjadinya harga rendah kronik adalah penolakan orang


tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal,ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang
tidak realistis.(fitria,2009)

2.1.2. Faktor presifitasi

Faktor pretisipasi terjadinya harga diri kronis adalah hilangnya sebagian


anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami
kegagalan, serta menurunya produktiivitas.(Fitria 2009).

Menurut Struat(2016), terdapat 3 sumber pencetus, anatara lain:

1. Trauma seperti kekerasan fisik, seksual atau psikologis. Selain itu mengalami
trauma yang mereka anggap mengancam kehidupannya atau orang lain,
seperti hampir tenggelam.melihat atau menyaksikan aksi kejahatan.
2. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dan individu dan mengalaminya secara frustasi.Ada dua kategori
yaitu:Transisi perkembangan dan transisi sehat-sakit.
3. Stresor biologis,dimana stresor ini termassuk kekurangan
oksigen,hiperventilasi, ketidakseimbangan biokimia,kelelahan yang berat,
dan isolasi sensorik dan emosional. Alkohol,obat-obatan dan zat lainnya
dapat mendistrosi konsep diri.

2.2. TANDA DAN GEJALA

Menurut stuart(2016), perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah


dinyatakan dengan dua cara yaitu:

1.perilaku langsung, yaitu ekspresi langsung dari harga diri rendah


berupa:mengkritik diri sendiri ,pengecilan diri,rasa bersalah dan khawatir,menisfestasi
fisik atau penyakit,menunda kepuasan,menyangkal kesenangan diri,hubungan yang
terganggu,merusak diri dan merusak orang lain.

2.perilaku tidak langsung,yaitu bentuk perilaku yang tidak langsung


melengkkapi kebencian diri. Pola perilaku tidak langsung ini bersifat kronis dan sulit
untuk diubah antara lain:ilusi dan tujuan realistis,rasa yang berlebihan pada diri.

2.3. SUMBER KOPING

Menurut stuart (2016), semua orang tanpa memerhatikan gangguan perilakunya,


mempunyai beberapa bidang kelebihan personal, meliputi:
 Olahraga dan kegiatan diluar ruangan
 Hobi dan kerajinan
 Seni ekspresif
 Kesahatan dan keperawatan diri
 Bakat khusus
 Imajinasi dan kreativitas
 Hubungan interpersonal
 Bakat khusus

2.4. MEKANISME KOPING

Menurut stuart (2016) Mekanisme koping termasuk pertahanan koping


jangka panjang
pendek atau jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanann
ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang
men
yakitkan. Pertaahanan tersebut mencakup berikut ini :
Jangka pendek :
1)
Aktivitas yang memberikan pelarian semestara dari krisis identitas diri
(misalnya, konser musik, bekerja keras, menonton tv secara
obsesif)
2)
Aktivitas yang memberikan identitas penggantisemestara ( misalnya, ikut serta
dalam klub sosial, agama, politik, kelompok,gerakan, atau geng)
3)
Aktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang
tidak menentu ( misalnya, olahraga yang kompetitif, prestasi akademik, kontes
untuk mendapatkan popularitas)

Pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini : 1)


1)Penutupan identitas : adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang
terdekat tanpa memerhatikan keinginan,aspirasi,atau potensi diri individu
2)
Identitas negatif : asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan
yang diterima masyarakat.Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan
fantasi, disosiasi,isolasi, proyeksi, pengalihan ( displacement, berbalik marah
terhadap diri sendiri, dan amuk )

2.5. PENATALAKSANAAN

Terapi pada gangguan jiwa skizofrenia dewasa ini sudah dikembnagkan


sehingga penderita tidak mengalami diskriminasi bahkan metodenya lebih
manusiawi dari pada masa sebelumnya. Terapi yang dimaksud meliputi:Terapi
kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang lain,
penderita lain, perawat dan dokter, maksudnya supaya ia tidak mengasingkan
diri lagi karena bila ia menarik diri ia dapat
a.Psikofarmaka

Berbagai jenis obat psikofarmaka yang beredar dipasaran yang hanya


diperoleh dengan resep dokter, dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan
generasi pertama (typical) dan golongan kedua (atypical). Obat yang termasuk
golongan generasi pertama misalnya chlorpromazine HCL(psikotropik untuk
menstabilkan senyawa otak)dan Haloperidol(mengobati kondisi gugup). Obat
yang termasuk generasi kedua misalnya, Risperidone(untuk ansietas),
Aripiprazole(untuk antipsikotik). (Hawari,2001)

b.Psikoterapi

. Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang
lain, penderita lain, perawat dan dokter, maksudnya supaya ia tidak
mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri ia dapat membentuk
kebiasaan yang kurang baik. Dianjurkan untuk mengadakan permainan atau
latihan bersama. (Maramis,2005)

c.Terapi Modalitas

Terapi modalitas/ perilaku merupakan rencana pengobatan untuk skizofrenia


yang ditunjukan pada kemampuan dan kekurangan pasien. Teknik perilaku
menggunakan latihan keterampilan sosial untuk

2.6. RENTAN RESPON

Respon adaptif Respon maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Difusi Depersonali


diri positf rendah identitas sasi
III.ANALISA MASALAH

3.1.POHON MASALAH
Menurut fitra(2009) dan Yosep (2009),pohon masalah pada pasien dengan
harga diri rendah kronik adalah sebegai berikut:

Resiko perilaku kekerasanan

Gangguan sensori persepsi:halusinasi

Isolasi sosial

Harga diri rendah kronik

Koping individu tidak efektif

Anda mungkin juga menyukai