Hemolisis yang timbul akibat inkompatibilitas golongan darah ABO atau defisiensi
enzim G6PD.
Hemolisis ini dapat timbul karena adanya pendarahan tertutup (sefal hematoma,
pendarahan suba poneoratik) atau inkompatilibitas golongan darah Rh.
KLASIFIKASI
Ikterus fisiologis timbul pada hari kedua dan hari ketiga dan hilang pada minggu
pertama, selambat-lambatnya 10 hari setelah lahir. Kadar bilirubin indirek tidak
melebihi 10 mg% pada neonatus yang cukup bulan dan 12,5 mg% untuk neonatus
yang kurang bulan, peningkatan kadar bilirubin tidak melebihin 5 mg% setiap hari,
kadar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg%.
Ikterus patologis, ikterus terjadi pada 24 jam pertama, kadar bilirubin serum
melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan dan melebihi 12,5 mg% pada
neonatus yang kurang bulan terjadi peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg% perhari,
ikterusnya menetap sesudah dua minggu pertama dan kadar bilirubin direk melebihi
1mg%.
MENIFESTASI
c. Kematian.
d. Kernikterus
PENATALAKSANAAN
Tindakan umum :
1. Pemeriksaan golongan darak ibu, (Rh, ABO) pada waktu hamil
2. Mencegah trauma lahir, pemberi obat pada ibu hamil atau bayi baru lahir yang dapat menimbulkan
ikterus, infeksi, dan dehidrasi.
3. Pemberi makanan dini dengan jumlah cairan dan kalori yang sesuai dengan keburtuhan tubuh bayi baru
lahir
4. Pengobatan terhadap faktor penyebab bila diketahui
Tindakan khusus :
1. Pemberian fenobarbital
2. Anti biotik bila terjadi infeksi
3. Foto terapi
4. Transfusi tukar.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium (pemeriksaan darah)
Pemeriksaan bilirubin serum. Pada bayi prematur kadar bilirubin lebih dari
14gm%/dl dan bayi cukup bulan kadar bilirubin 10mg%/dl merupakan keadaan
yang tidak fisilogis.
Hb, HCT, hitung darah lengkap.
Protein serum total
USG untuk mengevaluasi anatomi cabang kantong empedu
Radioisotop scan dapat digunakan untuk membantu membedakan hepatitis dan
atresia bilinari
LAPORAN KASUS HIPERBILIRUBINMENIA