OLEH :
MUH. ILHAM
F 111 09 071
TEKNIK SIPIL S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2014
Abstrak
Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ayaupun di bawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut
yang berada di darat.
Sumber air adalah empat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di
atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang
dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan
manusia serta lingkungannya.
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah aliran sungai adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk
secara alamiah,dimana semua air hujan yang jatuh ke daerah ini akan mengalir
melalui sungai dan anak sungai yang bersangkutan. Defenisi lain yaitu suatu daerah
tertentu yang bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa, sehingga merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam
fungsinya untuk menampung air yang berasal dari air hujan dan sumber-sumber air
lainnya yang penyimpanannya dan pengalirannya dihimpun dan ditata berdasarkan
hukum-hukum alam sekelilingnya demi keseimbangan daerah tersebut; daerah sekitar
sungai meliputi punggung bukit atau gunung merupakan tempat sumber air dan
semua curahan air hujan yang mengalir ke sungai, sampai daerah dataran dan muara
sungai (Kamus Istilah Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah Ditjen Tata
Ruang dan Pengembangan Wilayah, 2002)[Kodotie,R.Sjarief].
Ada yang menyebutnya dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS), daerah
Tangkapan Ait (DPA).Dalam istilah bahasa Inggris juga ada beberapa macam istilah
yaitu Catchment Area, watershed, River Basin, dll.
Gambar 2.1. Ilustrasi Batas Daerah Aliran Sungai dan Batas Administratif
Kabupaten/Kota
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada hakekatnya air tidak dibatasi
oleh batas administrasi namun oleh batas aliran sungainya (DAS) atau catchment
area.
Sumberdaya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung
didalamnya.
Erosi adalah peristiwa terkikisnya lapisan permukaan bumi oleh angin atau
air. Sedangkan sedimentasi adalah proses pengendapan partikel butiran tanah
baik yang halus maupun kasar yang di terbawa aliran air. Faktor penentu
erosi dan sedimentasi ini adalah iklim, topografi, dan sifat tanah serta
kondisi vegetasi.
Erosi pada pantai atau yang biasa disebut dengan abrasi dapat
mengakibatkan berkurangnya luasan daerah pantai. Erosi dan sedimentasi
adalah masalah yang saling berkaitan. Sebab pada dasarnya peningkatan
sedimentasi yang berakibat pendangkalan baik itu di sungai, waduk, atau
danau merupakan "manifestasi" atas peningkatan erosi di permukaan.
Upaya-upaya konservasi yang dapat dilakukan, antara lain:
upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan akibat daya rusak air,
Ditempuh melalui strategi antara lain, sbb:
memetakan dan menetapkan kawasan rawan bencana terkait air sebagai
acuan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah dan pengendalian
pemanfaatan ruang pada setiap WS;
mengintegrasikan perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan drainase
kawasan produktif, drainase jalan,
meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat yang tinggal di kawasan
rawan banjir dan kekeringan;
meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi dampak
perubahan iklim global dan daya rusak air;
memprakarsai pembentukan pola kerjasama yang efektif antara kawasan
hulu dan kawasan hilir dalam pengendalian daya rusak air;
mempertahankan kawasan yang memiliki fungsi retensi banjir sebagai
prasarana pengendali banjir oleh para pemilik kepentingan;
meningkatkan dan menjaga kelestarian fungsi hutan oleh para pemilik
kepentingan;
meningkatkan ketertiban penggunaan sempadan sungai;
meningkatkan penyebarluasan informasi mengenai kawasan retensi banjir
kawasan rawan bencana yang terkait air;
mengurangi aliran permukaan (runoff) oleh para pemilik kepentingan;
meningkatkan kapasitas alir sungai dan saluran air oleh para pemilik
kepentingan;
mengintegrasikan perencanaan, pembangunan dan pengelolaan drainase
kawasan produktif, drainase perkotaan, drainase jalan, dan sungai ke dalam
sistem pengendalian banjir; dan
menyediakan prasarana pengendalian banjir untuk melindungi prasarana
umum, kawasan permukiman, dan kawasan produktif.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Keberlanjutan pemanfaatan dan pencagaran sumber daya alam merupakan
suatu proses perubahan di mana terdapat kesinambungan pemanfaatan dan
pencagaran sumber daya alam, arah investasi pemanfaatan sumber daya alam dan
perubahan kelembagaan yang berkaitan dengan pemanfaatan dan perlindungan
sumber daya alam konsisten dengan sasaran saat ini dan di masa dan masa yang akan
datang. Jadi,Pengelolaan Daerah aliran Sungai (DAS) diharapkan dapat memberikan
kerangka kerja kearah tercapainya pembangunan yang berkelanjutan. Serta menjadi
sumber daya yang dapat diperbaharui, yaitu tumbuhan, tanah dan air agar dapat
memberikan manfaat maksimal dan berkesinambungan.
4.2 Saran
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan DAS sebenarnya tidak cukup
mengandalkan peran dari Pemerintah atau dalam hal ini Negara semata-mata namun
juga harus melibatkan peran serta masyarakat dan peran Swasta secara bersinergi.
Negara dalam hal ini penguasa yang berwenang harus mampu membuat aturan dan
regulasi yang benar-benar berpihak pada kelangsungan, keberadaan daya dukung,
daya tampung, dan fungsi sumber daya air seperti dengan melakukan pengaturan
penggunaan air tanah (air bawah permukaan) dan membuat sistem pembuangan air
terpusat (off site) ditiap-tiap kota.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseana_xxviii(3)17-25.pdf
http://surososipil.files.wordpress.com/2008/08/bab1-agung.pdf
http://s3.amazonaws.com/ppt-download/babipendahuluan-130417215122-
phpapp02.docx?response-content
disposition=attachment&Signature=ls6EYlVhz0K8HSG3OBxkEhTLrLI%3
D&Expires=1417431390&AWSAccessKeyId=AKIAI6DXMWX6TBWAHQC
Q
http://viennettalover.blogspot.com/2013/03/konservasi-sumber-daya-air.html
LAMPIRAN