BAB I
PENDAHULUAN
bumi. Kita sering mengamati pergerakan matahari yang terbit di sebelah timur dan
tenggelam di bagian barat. Pada waktu malam kita melihat bulan dan bintang
dilangit. Dalam hal ini yang terjadi karena adanya Gravitasi yang membuat planet–
Gravitasi adalah gaya tarik–menarik yang terjadi antara semua partikel yang
benda langit berada pada orbit masing–masing dalam mengitari matahari. Fisika
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya
makhluk hidup, dan benda–benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik
benda–benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa
Gravitasi menarik segala benda yang berada di atmosfir bumi untuk jatuh
kembali ke tanah dengan akselerasi (g) rata–rata 9.8 m/s². Dengan gravitasi itu
1
2
dengan itu pulalah kita bisa berdiri stabil di tempat kita berada.
satelit selama berbulan – bulan. Perlu diketahui bahwa persoalan yang dipikirkan
Newton ini telah ada sejak zaman Yunani kuno. Ada dua persoalan dasar yang telah
diselidiki oleh orang Yunani, jauh sebelum Newton lahir. Persoalan yang selalu
dipertanyakan adalah mengapa benda – benda selalu jatuh ke permukaan bumi dan
bagaimana gerakan planet – planet, termasuk matahari dan bulan ( matahari dan
bulan pada waktu itu digolongkan menjadi planet – planet ). Orang – orang Yunani
pada waktu itu melihat kedua persoalan di atas ( benda yang jatuh dan gerakan
Demikian hal itu berlanjut hingga zaman Newton. Jadi apa yang dihasilkan
oleh dibangun di atas hasil karya orang – orang sebelum dirinya. Yang
memandang kedua persoalan dasar di atas (gerak jatuh benda dan gerakan planet)
disebabkan oleh satu hal saja dan pasti mematuhi hukum yang sama. Pada abad ke-
17, menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang menjadi penyebab jatuhnya
buah apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada orbitnya ketika
bumi tetap berada pada orbitnya. Dalam karya tulis ini, penulis mencoba mengkaji
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis membatasi masalah pada : “Hukum
Dalam penulisan karya tulis ini, beberapa masalah yang akan dibahas yaitu
sebagai berikut :
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam
Gravitasi Newton
Percepatan Gravitasi
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan metode literatus atau
serta mencari data melalui buku pegangan dan internet. Sumber dari internet
Bab II Landasan Teori yang terdiri atas Hukum Newton tentang Gravitasi,
Bab III Penerapan Hukum Newton tentang Gravitasi dalam kehidupan sehari
– hari
BAB II
LANDASAN TEORI
beberapa pemahaman dan pengamatan empiris yang telah dilakukan oleh ilmuwan–
yang tepat tentang pergerakan planet – planet, yang semula dikira planet – planet
dalam gerak melingkarnya. Kemudian dari data hasil pengamatan yang teliti
merumuskan tiga hukum empiris yang dikenal sebagai hukum Keppler mengenai
gerak planet.
Jika malam telah tiba, perhatikanlah bulan di langit ! Apakah bulan dalam
Perhatikan pula situasi pohon sekitarmu ? Apakah ada daun pada pohon
sedang bulan yang massanya jauh lebih besar dibandingkan selembar daun tidak
jatuh ke bumi ?
Permasalahan di atas telah dikaji oleh Sir Isaac Newton pada abad 16
masehi. Newton mengemukakan, bahwa ternyata ada suatu ”gaya pada suatu jarak”
5
6
yang memungkinkan dua benda atau lebih untuk berinteraksi. Istilah tersebut oleh
Michael Faraday, pada abad 18 diubah menjadi istilah ”medan”. Adapun pengertian
medan adalah tempat di sekitar suatu besaran fisis yang masih dipengaruhi oleh
besaran tersebut dalam suatu entitas tertentu. Sebagai contoh, gaya gravitasi akan
bekerja pada massa suatu benda yang masih berada dalam medan gravitasi suatu
benda atau planet. Jika medan gravitasi sudah dapat diabaikan, maka sebuah massa
yang berada di sekitar besaran benda tersebut tidak dapat dipengaruhi. Dengan
demikian, dapatlah kamu pahami, mengapa daun yang massanya lebih kecil
dibanding bulan yang massanya jauh lebih besar dapat ditarik bumi. Dalam
menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding oleh massa masing-masing
benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda, dan dirumuskan
m1.m2
F G. 2
r
F = gaya tarik – menarik antara kedua benda (N)
Gaya gravitasi adalah interaksi antara dua buah benda yang saling tarik-
menarik dengan massa yang sama dan terpisah dengan jarak tertentu. Gaya gravitasi
merupakan besaran vektor, sehingga bila suatu benda mengalami gaya tarik
gravitasi dari lebih satu benda sumber gravitasi, maka teknik mencari resultannya
dipergunakan teknik pencarian resultan vektor. Misalnya dua buah gaya F1 dan F2
Gambar :
Teori ini kemudian dikembangkan lebih jauh lagi bahwa setiap benda
angkasa akan saling tarik – menarik, dan ini bisa dijelaskan mengapa bumi harus
bumi – matahari. Dengan menggunakan fenomena tarik menarik gravitasi ini juga,
meteor yang mendekat ke bumi dalam perjalanannya di ruang angkasa akan tertarik
jatuh ke bumi.
diberikan bumi pada bulan sebagaimana besar gaya gravitasi bumi yang bekerja
pada benda – benda di permukaan bumi. Sebagaimana yang kita ketahui, besar
8
percepatan gravitasi di bumi adalah 9,8 m/s2. Jika gaya gravitasi bumi mempercepat
benda dengan percepatan 9,8 m/s2, berapakah percepatan di bulan ? karena bulan
2 2 r
2
ax
y T 2r
Diketahui orbit bulan yang hampir bulat mempunyai jari – jari sekitar
384.000 km dan periode ( waktu yang diperlukan untuk melakukan satu putaran )
Percepatan bulan terhadap bumi ini sebanding dengan gravitasi bumi. Jadi
percepatan gravitasi bulan terhadap bumi 3.600 kali lebih kecil dibandingkan
Bulan berjarak 384.000 km dari bumi. Jarak bulan dengan bumi ini sama dengan
60 kali jari – jari bumi ( jari – jari bumi = 6380 km ). Jika jarak bulan dari bumi (60
kali jari – jari bumi) dikuadratkan, maka hasilnya sama dengan 3.600.
gravitasi yang diberikan oleh bumi pada setiap benda semakin berkurang terhadap
kuadrat jaraknya ( r ) dari pusat bumi. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut : 1
Gaya gravitasi
r2
Selain faktor jarak Newton juga menyadari bahwa gaya gravitasi juga
bergantung pada massa benda. Hukum III Newton kita pelajari bahwa jika ada gaya
aksi maka ada gaya reaksi. Ketika bumi memberikan gaya aksi berupa gaya
9
gravitasi kepada benda lain, maka bendaa tersebut memberikan gaya reaksi yang
sama besar tetapi berlawanan arah terhadap bumi. Karena besarnya gaya aksi dan
reaksis sama, maka besar gaya gravitasi juga harus sebanding dengan massa 2
antara massa dan gaya gravitasi. Secara matematis ditulis sebagai berikut :
ma .mb
Gaya Gravitasi
r2
sebanding
Ma = massa bumi, Mb = massa benda lain, r = jarak antara pusat bumi dan
pusat benda lain. Setelah membuat penalaran mengenai hubungan antara besar gaya
gravitasi dengan massa dan jarak. Newton membuat penalaran baru berkaitan
dengan gerak planet yang selalu berada pada orbitnya ketika mengitari matahari,
menyatakan bahwa “jika planet – planet selalu berada pada orbitnya, maka pasti
ada gaya gravitasi yang bekerja antara matahari dan planet serta gaya gravitasi
antara planet, sehingga benda langit tersebut tetap berada pada orbitnya masing –
masing. Luar biasa perkiraan Newton ini. Tidak puas dengan penalarannya di atas,
maka ia menyatakan bahwa jika gaya gravitasi bekerja antara bumi dan benda –
benda di permukaan bumi, serta antara matahari dan planet – planet. Kemudian
pada tahun 1687 Newton mencetuskan Hukum Gravitasi Universal. Hukum yang
yang berada pada jarak tertentu dari bumi akan mengalami gaya gravitasi. Jika m
adalah massa bumi dan Mb adalah massa benda, gaya gravitasi yang dialami benda
Dengan menyamakan persamaan kedua rumus (1) dan (2) tersebut maka
didapatkan : m.mb mb
m.a G. a G
rb2 rb2
oleh gaya tarik bumi yang besarnya 10 m/s2 atau 9,8 m/s2 atau setara dengan 1 G.
bumi adalah mb
g G
rb2
suatu benda di sekitar suatu benda atau planet. Adapun besar medan gravitasi
𝑀
atau percepatan gravitasi dirumuskan : g = G
𝑟2
1. Ketika melempar bola ke atas, bola akan jatuh ke tanah dan tidak akan
2. Lompat tali, ketika melakukan lompat tali, tali tidak akan tetap di atas
– 1630). Penemuannya didasarkan oleh data yang diamati oleh Tycho Brahe
manusia yang terbatas, yang setiap hari mengamati matahari, bulan dan
matahari dalam lintasan yang melingkar. Tentu saja pendapat ini lebih baik
antara lintasan – lintasan orbit planet dengan data pengamatan Tycho Brahe.
mencaro model baru. Pada tahun 1609, barulah ditemukan bentuk orbit yang
F1
F2
Matahari
Hukum I ini dapat menjelaskan akan lintasan planet yang berbentuk elips,
planet bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai tertarik dengan gerak
Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal
kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi , hanya satu yang
Kepler.
Kepler I, dimensi paling panjang pada orbit elips disebut sumbu mayor/
semiutama / semimayor.
15
Dari model di atas diperlihatkan bentuk elips dari lintasan orbit planet
fokusnya yang ditandai dengan F1 dan F2. Sedangkan planet berada pada
jarak r1 dari F2 atau r1 dari F1. Jika pposisi planet berubah maka jarak r1
Jarak c dari titik pusat merupakan titik fokus dimana c2 = a2 + b2. Bentuk
elips orbit ditentukan oleh eksentrisitas (e) elips tersebut. Semakin kecil
Ketika planet berada pada jarak terjauh dari matahari, maka pada saat itu
planet berada pada titik aphelion. Letaknya pada gambar yaitu pada
ujung kiri elips ( sebelah kiri F1 ). Jarak dari aphelion ke matahari dapat
pada ujung kanan elips ( sebelah kanan F2 ) maka planet sedang berada
pada titik perihelion. Pada saat itu planet berada pada jarak terdekat
menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang
mempunyai harga yang sama pada semua titik sepnjang orbit yang
berbentuk elips.
hukum II Kepler. Kedua luasan ini mempunyai luas yang sama. Pada
selang waktu yang sama, garis khayal yang menghubungkan planet dan
matahari menyapu luasan yang memiliki besar yang sama. Oleh karena
planet lebih kecil atau lambat. Edangkan ketika planet bergerak dari d ke
e (titik perihelion) kecepatan orbit planet lebih besar atau cepat. Maka
titik ephelion.
Keterangan :
berikut :
18
m1.m2
Persamaan hukum gravitasi Newton : Fg G.
r2
BAB III
menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur
dalam laboratorium.
diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari – jari bumi R
G.M go .R 2
go M
R2 G
11
5,96 1024 kg
6, 67 10
Telah Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 1011 m
Fgravitasi FSentripetal
19
20
2
G.M M .M B M B .v B
.
rB2 rB
Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih
besar dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak
satelit buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi.
Untuk menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu hukum
pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari – jari bumi R.
Ditinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang bekerja pada
G.M .m G.M .m
F m.a
r2 r2
v 2 G.M .m G.M
m. v
r r2 r
G.M R 2
Karena r = R + h, maka v
R h R2
G.M R 2 R2 go
v go . R
R2 R h Rh Rh
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit akan
pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat, yaitu
Fgravitasi FSentripetal
v 2 G.M .m G.M
m. v
r r2 r
G.M R 2
Karena r = R + h, maka v
R h R2
G.M R 2 R2 go
v go . R
R2 R h Rh Rh
22
Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat
mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan gaya
Sentripentalnya.
Fgrafitasi FSentripetal
v2 v2 g
m. m.g m. m v RB
r r r
Untuk posisi orbit geosinkron, yaitu bila periode orbit satelit sama dengan periode
rotasi bumi, maka jari-jari orbit satelit dapat ditentukan sebagai berikut.
g R 2 .g 2 r
v RB atau v 2 = B karena v
r r T
2 r
2
RB2 T 2 .g .RB2
maka =g r 3
T r 4 2
r 3
4, 24 107 m
4 3,14 2
23
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Hukum Gravitasi Newton yaitu setiap massa menarik massa titik lainnya
dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar
gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian massa kedua benda dan
gravitasi atau gaya tarik – menarik dapat berlaku secara universal dan
dengan kuadrat jarak kedua benda. Hukum tarik – menarik gravitasi Newton
dalam bidang fisika berarti gaya tarik untuk saling mendekat satu sama lain.
Dalam bidang fisika tiap benda dengan massa m1 selalu mempunyai gaya
semesta menarik semua benda lain dengan gaya sebanding dengan hasil kali
massa benda – benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
23
24
menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin
diukur di laboratorium.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil yang telah dituliskan dalam karya tulis ini, maka
disarankan :
2. Kepada penulis selanjutnya untuk lebih melengkapi data – data atau lebih
menyempurnakan karya tulis ini apabila dirasa karya tulis ini masih kurang
DAFTAR PUSTAKA
https://artikelnesia.com/2011/09/20/contoh-penerapan-hukum-newton-i-ii-
dan-iii/
http://www.berpendidikan.com/2015/12/pengertian-rumus-dan-bunyi-hukum-
newton-1-2-3-serta-contoh-soal-hukum-newton.html
https://fisika79.wordpress.com/2011/05/10/aplikasi-hukum-gravitasi-newton/
25