Bekisting Beton
Bekisting Beton
BAB IV
PEKERJAAN ACUAN DAN PERANCAH ATAU BEKISTING
(FORMWORK)
1. Ekonomis.
2. Kokoh dan kuat.
3. Mudah dipasang dan dibongkar.
4. Mampu menahan gaya horisontal.
1. Syarat Kekuatan
Yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah
ketika menerima beban yang bekerja.
2. Syarat Kekakuan
Yaitu bagaimana material bekisting tidak mengalami perubahan
bentuk/deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
3. Syarat Stabilitas
Yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh
tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
Selain itu, perencanaan dan desain bekisting harus memenuhi aspek bisnis
dan teknologi sehingga pertimbangan-pertimbangan dibawah ini setidaknya harus
terpenuhi:
a. Kualitas
Ukuran harus sesuai dengan yang diinginkan.
Posisi letak acuan dan perancah harus sesuai rencana.
Hasil akhir permukaan beton harus baik, tidak ada acuan yang
bocor.
b. Keamanan
Acuan dan perancah harus stabil pada posisinya.
Kokoh yang berarti acuan harus stabil pada posisinya.
Acuan dan perancah harus kaku tidak bergerak dan bergeser dari
posisinya sehingga mampu menahan beban-beban khususnya
vertikal dan horisontal.
c. Ekonomis
Mudah dikerjakan dengan tidak banyak membutuhkan tenaga
kerja.
Mudah dipasang atau dirangkai untuk menghemat waktu.
Acuan dan perancah harus mudah dibongkar dengan tidak merusak
beton.
4.3.1 Kayu
Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang paling tua diketahui dan sangat
penting untuk bangunan, sebab kayu mudah didapat, harganya relatif murah dan
mudah dikerjakan. Kayu memiliki sifat kuat, fleksibel, serba guna, tahan lama,
ringan, dan mudah pengerjaannya.
Keterangan :
Papan Multiplek terdiri dari suatu papan kayu tipis yang berlapis-lapis
yang jumlah lapisannya ganjil, selain itu lapisan-lapisan papan tersebut direkatkan
dengan lem. Ketebalan lapisan tersebut sekitar 1,5-2,5 dan 3 mm. Supaya dapat
mencegah tertarik melengkung, maka jumlah lapisan per papan multiplek akan
dipilih dalam jumlah yang ganjil terhadap pusat susunan lapisan yang simetris.
Arah dari serat-serat kayu dibagian lapisan yang ganjil itu sejajar satu dengan
yang lain, sedangkan arah dari serat-serat kayu dilapisan yang genap tegak lurus
satu dengan yang lain. Disebabkan bentuk susunan ini, kekuatan dari papan
multipleks hampir sama disemua arah.
4.3.3 Baja
bagian struktur beton tersebut belum cukup mampu untuk dapat berdiri menopang
dirinya sendiri. Hal yang terpenting diharapkan dari suatu penopang dalam suatu
konstruksi bekisting adalah:
1. Stempel Kayu
Stempel dari kayu gergajian, kayu bulat dan kayu yang diberi kekuatan,
sudah digunakan sejak dahulu sebagai alat penopang pada bekisting.
Tetapi dalam tahun-tahun terakhir ini penggunaannya semakin berkurang.
Karena muncul berbagai macam material yang tidak memerlukan banyak
penagaan namun dengan kemungkinan penyetelan yang sangat luas.
2. Stempel Baja
5. Stempel Sekrup
6. Stempel Konstruksi
2. Pemikul Tersusun
1. Bekisting Tradisional.
2. Bekisting Semi Sistem.
3. Bekisting Full Sistem.
Adalah suatu bekisting yang terdiri dari papan dan kayu balok, dikerjakan
ditempat oleh orang-orang yang ahli. Bekisting tradisional masih banyak dijumpai
pada proyek-proyek yang relatif kecil dan penggunaannya hanya terbatas pada
beberapa kali pakai saja. Untuk bentuk-bentuk yang rumit, akan membutuhkan
bahan yang relatif banyak. Karena akan banyak terjadi penggergajian/pemotongan
yang dilakukan sehingga biaya investasi dapat membengkak oleh karena
banyaknya bagian-bagian yang hilang akibat penggergajian.
Bekisting tradisional adalah bekisitng yang setiap kali bisa dilepas dan
dibongkar menjadi bagian-bagian dasar, dapat disusun kembali menjadi sebuah
bentuk lain. Selain itu bekisting cara tradisional adalah bekisting yang bahan
dasarnya dapat digunakan kembali dalam bentuk lain.
Pada umumnya bekisting kontak terdiri dari kayu papan atau material plat,
sedangkan konstruksi penopang disusun dari kayu balok (pada lantai) dan dari
stempel-stempel bentuk yang diinginkan pada kerja beton.
Penggunaan material pada sistem ini hanya beberapa kali pengulangan dan
untuk konstruksi yang rumit harus diadakan penggergajian. Dalam hal biaya,
investasi bekisting tradisional pada awalnya dapat dikatakan rendah, akan tetapi
karena adanya penggergajian pada saat pelaksanaan yang akan memakan waktu,
bahan dan ongkos kerja, maka pada pekerjaan yang sedikit/rendah proses
pengulangannya, bekisting tradisional ini dapat dikatakan mahal.
yang Digunakan
Gambar 4.13 Diagram Alir Pemilihan Sistem Acuan dan Perancah atau Bekisting
2. Waktu Pelaksanaan
3. Alat Angkat
Jenis pekerjaan akan menentukan tipe acuan dan perancah yang paling
sesuai dipergunakan. Jika pekerjaan mempunyai bentuk yang sangat
rumit diperlukan pekerjaan khusus sehingga tipe perancah sistem penuh
tidak dapat dipergunakan. Untuk perumahan masal dimana komponen
struktur yang digunakan seragam, maka tipe perancah semi sistem
sangat baik untuk digunakan. Untuk bangunan tinggi, dimana
kebanyakan tinggi lantai dan komponen kebanyakan tipikal, perancah
tipe full sistem sangat ideal untuk digunakan, karena dapat
dipergunakan berulang-ulang.
1. Pada komponen tangga biasanya bahan acuan dan perancah akan lebih
ekonomis jika dibandingkan dengan komponen lainnya. Untuk itu
komponen tangga dari bahan pracetak akan lebih ekonomis dibandingkan
dengan pembuatan langsung ditempat.
2. Bahan perancah dari kayu akan mempunyai nilai ekonomis jika digunakan
untuk bangunan bertingkat rendah (volume pekerjaan relatip kecil)
sehingga kemungkinan pemakaian secara berulang-ulang sangat terbatas.
Persiapan Pembongkaran:
a) Ijin pembongkaran kolom secara tertulis dari yang berwenang :
Direksi Pengawas, SiteManager atau Pelaksana dari Main
Kontraktor (form terlampir).
b) Lokasi penempatan hasil bongkaran dan balok tatakan.
c) Alat-alat bongkar : linggis, kunci pas, tambang, safety belt.
d) Tenaga bongkar minimal 2 orang (1 orang tukang, 1 orang
kenek).
Pelaksanaan Pembongkaran:
Pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah pengecoran
berumur 12 jam atau tergantung yang diijinkan oleh pengawas
lapangan (biasanya paling lambat setelah umur beton 24 jam).
b) Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan
pekerjaan, kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan
panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam
pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil
akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan
dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan
c) Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan
sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending.
Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los
besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi.
Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas
bekisting yang sudah jadi.
3. Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai
selanjutnya pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat
dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk balok dan
pelat sudah siap.
a) Pelaksanaan Pembongkaran
Sebelum mulai pembongkaran bekisting pelat lantai, kita
mengajukan ijin (tertulis) pembongkaran pelat lantai maupun
balok (biasanya pelat dibongkar umur 7 hari dan balok pada umur
10 hari).
b) Pembongkaran Pelat
dijatuhkan dari atas) dan ditumpuk rapi pada tempat yang telah
disiapkan.
Persiapan bongkar
Finish
2. Persiapan Pembongkaran
Pembongkaran point (a.) dan (b.) dilakukan lapis demi lapis sampai
klam dinding terlepas semua.
Langkah 7: Pelepasan Panel Core Wall dilakukan satu persatu sisi (a.)
Langkah 7: Pelepasan Panel Core Wall dilakukan satu persatu sisi (b.)
akan dapat menahan dengan baik berbagai perkuatan yang timbul sewaktu
berlangsungnya pengecoran dan pemadatan beton.
Tempatkan panel bekisting yang telah dibongkar pada tempat yang telah
ditentukan. Jangan menaruhnya secara sembarangan.
Penguat melintang dan horizontal pada penopang adalah salah satu faktor
yang sering terkait dengan kegagalan bekisting, diantaranya:
Pelepasan dan pembongkaran yang tidak benar
Perkuatan yang tidak memadai