Abortus Insipiens
Abortus Insipiens
Gejala klinis :
- Serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka.
- Hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran.
- Ada kontraksi yang sering dan kuat.
- Perdarahan dan bertambah sesuai dengan pembukaan serviks uterus.
- Besar uterus masih sesuai umur kehamilan.
- Kehamilan positif pada tes urin.
- Hasil USG didapati pembesaran uterus sesuai usia kehamilan, gerak janin dan
gerak jantung janin masih jelas walau sudah mulai tidak normal.
- Terlihat penipisan serviks uterus dan pembukaannya. (Saifuddin, 2010)
Dasar diagnosis :
- Anamnesa : Perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri /
kontraksi rahim.
- Pemeriksaan dalam : Ostium terbuka, buah kehamilan masih dalam
rahin, dan ketuban utuh (mungkin menonjol).
(Sulaiman, 2004)
Apabila wanita tersebut berada pada trimester pertama kehamilan, tidak ditemukan
perdarahan atau nyeri berlebihan, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak mengalami
distress emosional yang berat, dan kadar hematokrit terakhir mencapai 30 %, maka dapat
bidan tawarkan dua pilihan kepada klien.
1. Pilihan pertama adalah berkonsultasi dengan dokter untuk membantu mengakhiri
kehamilan dengan cara penyedotan (suction) D&C.
2. Pilihan lain adalah beristirahat di rumah dan menunggu sampai terjadi aborsi
spontan. Apapun yang menjadi pilihan, jangan lupa menjelaskan situasi yang
dihadapi kepada dokter konsultan bidan. Apabila wanita tersebut memilih untuk
tetap di rumah sampai aborsi spontan terjadi :
- Anjurkan klien memeriksa suhu tubuhnya setiap 4 jam (kecuali sedang tidur)
atau lebih sering bila klien menggigil, dan untuk menghubungi bidan, bila
perdarahan yang terjadi melebihi daya tampung pembalut yang biasa
digunakan dalam waktu 1 jam, atau bila terdapat keping darah berukuran lebih
dari 3 cm atau bila suhu tubuhnya mencapai 38˚C atau lebih.
- Klien juga harus segera menelpon jika merasa akan mengalami keguguran.
- Apabila klien mengalami dua kali atau lebih aborsi spontan secara berurutan,
jika memungkinkan, minta klien menyimpan produk konsepsi di dalam sebuah
wadah untuk penelitian genetika. Produk konsepsi tersebut juga bisa dikirim
ke laboratorium untuk pemeriksaan vilus plasenta guna memastikan terjadinya
abortus kompletus dan kehamilan berlangsung di dalam rahim.
- Apabila hasil pengkajian menunjukan data yang berada di luar batasan di atas,
atur pertemuan agar dokter konsultan mengevaluasi klien tersebut. Dengan
demikian, maka SAB dapat diakhiri dengan D&C. (Varney, 2007)
Daftar Pustaka
Chalik. 1997. Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika.
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Maryunani, Anik. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal. Jakarta : TIM.
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo. Jakarta : Bina
Pustaka Sarwono.
Sulaiman, Sastrawinata, dkk. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstetri Patologi.
Jakarta : EGC
Varney, Helen. 2004. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : ECG