42 Hadits Metode Dakwah Nabi

MUHAMMAD NUR FAQIH
42 HADITS
METODE DAKWAH RASULULLAH
BISSALAM PUBLISHING
42 HADITS METODE DAKWAH RASULULLAH
JUDUL BUKU 42 HADITS METODE BERDAKWAH
RASULULLAH
PENULIS MUHAMMAD NUR FAQIH
TAHUN 1439 H / 2017
PENERBIT BISSALAM PUBLISHING
2
PEMBUKAAN
Segala pujian hanya milik Allah. Shalawat serta salam semoga
terlimpah kepada baginda yang mulia, Muhammad, keluarga,
sahabat, dan pengikut beliau. Amma ba’du
Berdakwah adalah salah satu identitas seorang muslim,

sebagaimana firman Allah azza wajalla :
ِ ‫َّاس ََتْمرو َن ِِبلْمعر‬

‫وف َوتَ ْن َه ْو َن َع ِن لل ُْمن ََ ِر‬ ِ ْ ‫ُكنتم َخي ر أ َُّم ٍة أُ ْخ ِرج‬
ُْ َ ُ ُ ِ ‫ت ل لن‬ َ َْ ُْ
‫اب لَ ََا َن َخ ْي ًرل ََّّلُم ۚ ِم ْن ُه ُم لل ُْم ْؤِمنُو َن‬ ِ ِ ِ
ِ ‫َّلل ۗ ولَو آمن أ َْهل لل‬
ِ َ‫َْت‬
ُ َ َ ْ َ َّ ‫َوتُ ْؤمنُو َن ِب‬
ِ ‫وأَ ْكثَ رُهم للْ َف‬
‫اس ُقو َن‬ ُ ُ َ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.”1
1
QS. Ali Imran : 110
3
Penyematan gelar ‘umat terbaik’ merupakan tanda bahwa

berdakwah adalah salah satu pembeda kaum muslimin dengan
umat lain. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Abdurrahman bin
Nashir As Sa’dy rahimahullahu ;
،‫يمدح تعالى هذه األمة ويخبر أنها خير األمم التي أخرجها هللا للناس‬
،‫وذلك بتكميلهم ألنفسهم باإليمان المستلزم للقيام بكل ما أمر هللا به‬
‫وبتكميلهم لغيرهم باألمر بالمعروف والنهي عن المنكر المتضمن‬
‫دعوة الخلق إلى هللا وجهادهم على ذلك وبذل المستطاع في ردهم‬
‫ فبهذا كانوا خير أمة أخرجت للناس‬،‫عن ضاللهم وغيهم وعصيانهم‬
“Pujian Allah untuk umat ini dengan menggelari mereka sebagai

umat terbaik adalah kabar gembira untuk mereka. Hal tersebut,
karena (selain) mereka beriman untuk menepati seluruh ketetapan
Allah, mereka juga mengajak yang lain untuk beriman dengan
cara memerintah yang baik dan mencegah yang lain dari
kemungkaran. (Juga yang menjadikan mereka umat terbaik
adalah) usaha mereka untuk berdakwah demi terhindarnya umat
dari kesesatan dan kemaksiatan. Maka jadilah mereka umat
terbaik di antara manusia lain”2
2
Tafsir As Sa’dy terhadap Ali Imran 110
4
Namun, seringkali kegiatan mulia ini rusak karena ulah sebagian

penyeru yang tidak meneladani Rasulullah dalam berdakwah.
Akibatnya, tidak hanya dirinya tercela oleh orang-orang yang
diajak, tetapi apa yang ia bawa yaitu Islam dan Kaum muslimin
lain turut memburuk di hadapan musuh Islam.
Penting bagi setiap penyeru, sebelum menyingsingkan lengan

baju menyeru umat kepada kebaikan, ia belajar bagaimana cara
mendidik. Bukankah Allah ‫ ﷻ‬telah menetapkan teladan dalam diri
rasulullah di firman-Nya ;
ٌ‫سنَة‬ َِّ ‫ول‬ِ ‫لََق ْد َكا َن لَ َُ ْم ِِف ر ُس‬

َ ‫ُس َوةٌ َح‬
ْ ‫لَّلل أ‬ َ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.”3
Bagaimana cara berdakwah adalah bentuk keteladanan yang

harus ditapaki oleh seorang penyeru. Sebelum ia mengharap
kebaikan lebih dari hasil seruannya. Maka, pertama kali ia harus
memperbaiki bagaiama ia menyeru. Buku ini diharapkan sedikit
3
QS. Al Ahzab : 21
5
memberi gambaran dan faidah kepada pembaca tentang etika

Rasulullah dalam berdakwah.
Pengambilan hadits-hadits, penulis batasi hanya hadits yang telah

disepakati keshahihannya. Hal ini untuk berhati-hati dari berdusta
mengatasnamakan Rasulullah ‫ﷺ‬. Juga, memberikan ketenangan
di hati pembaca bahwa apa yang mereka dapatkan adalah benar
dari perkataan nabi yang mulia.
Tidaklah buku ini kecuali hanya sedikit sekali menggambarkan

keindahan pekerti beliau dalam berdakwah. Adanya kesalahan
dalam pengambilan kesimpulan merupakan kekurangan penulis
sebagai seorang pelajar. Jika dirasa ada kelebihan, maka hal
tersebut milik Allah semata.
6
DAFTAR ISI
PEMBUKAAN ........................................................................... 3
MENGIKHLASKAN NIAT DALAM BERDAKWAH .......... 10
BERHATI-HATI DARI AMALAN YANG TIDAK IKHLAS 12
TAUHID ADALAH MATERI DAKWAH UTAMA DAN
PERTAMA ............................................................................... 13
MENGHINDARI KESYIRIKAN ............................................ 15
MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP SUNNAH........ 17
TEGAR DI ATAS SUNNAH DAN MENINGGALKAN
KEBID’AHAN ......................................................................... 18
MENGAJARKAN AL QUR’AN KEPADA KHAYALAK .... 20
MENAHAN DIRI DARI TAMPIL DI DEPAN KHAYALAK
SEBELUM WAKTUNYA ....................................................... 21
LARANGAN MENYAMPAIKAN HADITS PALSU ............ 23
MENJADI PENYERU KEBAIKAN BUKAN KESESATAN 24
MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP PONDASI
AGAMA ISLAM ...................................................................... 27
SEORANG DA’I MEMPEROLEH DUA KEBAIKAN .......... 29
MENGHIASI DIRI DENGAN AKHLAK MULIA ................. 31
MENGHINDARI AKHLAK YANG KEJI YANG
MENJAUHKAN MANUSIA DARI KEBAIKAN .................. 33
JUJUR ....................................................................................... 35
SABAR DAN TIDAK MUDAH EMOSI................................. 37
7
ADIL DAN TIDAK BERAT SEBELAH ................................. 38

SALING BERDISKUSI LANGKAH DAKWAH DENGAN
PARA DAI YANG LAIN ......................................................... 41
TAWADHU’............................................................................. 43
MEMPERTIMBANGKAN AKIBAT BURUK TATKALA
MENYUARAKAN KEBAIKAN ............................................. 44
PRINSIP TARGHIB (MOTIVASI) .......................................... 46
PRINSIP TARHIB (ANCAMAN) ........................................... 48
MEMBESARKAN HATI ORANG YANG MENERIMA
NASEHAT ................................................................................ 49
MENJAGA SEMANGAT BERDAKWAH DAN TIDAK
MENAMPAKKAN KELEMAHAN DI HADAPAN OBYEK
DAKWAH ................................................................................ 52
MEMPERHATIKAN KONDISI OBYEK DAKWAH ............ 54
MENYESUAIKAN KONTEN DENGAN KEPRIBADIAN
OBYEK DAKWAH.................................................................. 56
MENEMPATKAN OBYEK DAKWAH SESUAI
KEDUDUKANNYA DI MASYARAKAT .............................. 58
MENDAKWAHI KELUARGA TERLEBIH DAHULU ......... 60
MEMPERBANYAK SENYUM ............................................... 62
MENYEBARKAN SALAM .................................................... 63
MENGHINDARKAN MAJELIS ILMU DARI GHIBAH....... 65
MEMOHON PERTOLONGAN KEPADA ALLAH ............... 69
MEMBERIKAN JAWABAN BERLEBIH KETIKA DITANYA
MAD’U ..................................................................................... 73
8
MEMBERIKAN PERMISALAN ............................................. 77

MENGGUNAKAN PENGULANGAN JIKA DIPERLUKAN 79
9
MENGIKHLASKAN NIAT DALAM

BERDAKWAH
Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :
‫ َوإِنَّ َما ِلك ُِل أ‬،ِ‫إِنَّ َما أاْل َ أع َما ُل ِبالنِيَّات‬

‫ فَ َم أن كَانَتأ‬،‫ام ِر ٍئ َما نَ َوى‬
ُ‫ فَ ِه أج َرتُه‬،‫ام َرأ َ ٍة يَ أن ِك ُح َها‬
‫ِه أج َرتُهُ إِلَى ُد أنيَا يُ ِصيبُ َها أ َ أو ِإلَى أ‬
‫ِإلَى َما َها َج َر ِإ َل أي ِه‬
“Segala sesuatu bergantung pada niat dan setiap orang
mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrah untuk
Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya tersebut untuk Allah dan
Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrah untuk dunia atau wanita
yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk hal tersebut”4
∞∞(֍)∞∞
Berdakwah adalah salah satu amalan yang Allah puji para pelaku
di dalamnya. Maka untuk menghasilkan pahala yang besar dari
amalan yang tidak sederhana ini, penting untuk selalu
4
HR. Bukhari 54 dan Muslim 1907
10
mengikhlaskan niat berdakwah hanya untuk Allah. Bukan untuk

meraih pujian manusia, apalagi berharap perbendaharaan dunia.
11
BERHATI-HATI DARI AMALAN YANG

TIDAK IKHLAS
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
َِّ ‫من تَ علَّم ِعلْما ِِمَّا ي ب ت غَى بِ ِه وجه‬

ِ ‫لَّلل ﷻ َل ي تَ علَّمهُ لَِّل لِي‬
‫يي َ بِ ِه‬ ُ ََُ َُْ َ ُْ ً َ َ ْ َ
‫ف ل ْْلَن َِّة يَ ْوَم لل ِْقيَ َام ِة‬ ُّ ‫ضا ِم َن‬

َ ‫للدنْ يَا ََلْ ََِي ْد َع ْر‬ ً ‫َع َر‬
“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya ia mencari ilmu

untuk wajah Allah, namun ia niatkan untuk mendapatkan
perbendaharaan dunia, maka ia tidak akan mencium bau surga di
hari kiamat”5
∞∞(֍)∞∞
Orang yang berdakwah tidak bisa lepas dari proses menuntut ilmu
sebelumnya. Kegiatan menyeru kebaikan yang mulia, tidak bisa
dicampur adukkan dengan proses yang tidak baik (dengan
ketidakikhlasan).
5
HR. Ibnu Majah 252 dan Ahmad 8457
12
TAUHID ADALAH MATERI DAKWAH

UTAMA DAN PERTAMA
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama hendak
mengutus Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ke Yaman, beliau
berpesan :
‫ فَ أليَك أُن أ َ َّو َل َما ت َ أدعُو ُه أم‬،‫ب‬ ِ ‫علَى قَ أو ٍم ِم أن أ َ أه ِل ا أل ِكتَا‬

َ ‫ِإنَّكَ ت َ أق َد ُم‬
‫ فَأ َ أخ ِب أر ُه أم أ َ َّن‬، َ‫َّللاَ تَعَالَى فَ ِإذَا ع ََرفُوا ذَ ِلك‬ َّ ‫إِلَى أ َ أن يُ َو ِحدُوا‬
،‫ت فِي يَ أو ِم ِه أم َولَ أيلَتِ ِه أم‬
ٍ ‫صلَ َوا‬َ ‫س‬ َ ‫علَ أي ِه أم َخ أم‬َ ‫ض‬ َ ‫َّللاَ قَ أد فَ َر‬
َّ
‫علَ أي ِه أم َزكَاةً فِي‬ َ ‫ض‬ َ ‫َّللاَ أافت َ َر‬
َّ ‫ فَأ َ أخ ِب أر ُه أم أ َ َّن‬،‫صلَّ أوا‬
َ ‫فَ ِإذَا‬
‫ير ِه أم فَ ِإذَا أَقَ ُّروا‬
ِ ‫علَى فَ ِق‬َ ‫ فَت ُ َر ُّد‬،‫غنِ ِي ِه أم‬َ ‫أ َ أم َوا ِل ِه أم ت ُ أؤ َخذُ ِم أن‬
‫اس‬ِ َّ‫ق ك ََرائِ َم أ َ أم َوا ِل الن‬َّ ‫ فَ ُخ أذ ِم أن ُه أم َوت َ َو‬، َ‫ِبذَ ِلك‬
“Sungguh kau akan menghadapi penduduk ahli kitab. Hendaknya
yang pertama kali kau berikan adalah ajakan untuk mentauhidkan
Allah. Jika mereka sudah memahami hal tersebut, perintahkanlah
kewajiban shalat lima kali dalam sehari semalam. Jika mereka
sudah shalat, ajaklah mereka untuk membayarkan zakat dari
13
harta-harta orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada

orang miskin. Jika mereka setuju, ambillah harta mereka, dan
berhati-hatilah dari harta berharga yang mereka miliki.”6
∞∞(֍)∞∞
Hal yang pertama kali Rasulullah perintah untuk sampaikan
adalah ajakan untuk mentauhidkan Allah dan menjauhi
kesyirikan. Maka seorang dai perlu memperhatikan masalah ini
sebelum beranjak ke masalah besar yang lain.
6
HR Bukhari 1458 dan Muslim 19
14
MENGHINDARI KESYIRIKAN
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallama bersabda :
ُ‫ َم ْن َع ِم َل َع َمال أَ ْش َر َك فِ ِيه غَ ِْْيي فَ ُه َو لَه‬:‫ار َك َوتَ َع َاَل‬ َّ ‫ول‬

َ َ‫لَّللُ تَب‬ ُ ‫يَ ُق‬
ِ ‫للشرَك ِاء َع ِن‬

‫للش ْر ِك‬ ُّ
َ ُّ ‫ َوأ َََن أَ ْغ ََن‬،ُ‫ُكله‬
“Allah tabaaraka wata’ala mengatakan : Barangsiapa yang
beramal dan dalam amalnya menyekutukan Aku dengan selain-
Ku maka Aku tinggalkan ia bersama kesyirikannya. Sungguh Aku
tidak butuh terhadap orang-orang musyrik terhadap
kesyirikannya.”7
∞∞(֍)∞∞
Manifestasi dari sebuah keikhlasan adalah seorang hamba
menjauhi kesyirikan. Sebagai bukti nyata bahwa tauhid yang ia
persaksikan dalam kalimat syahadat adalah benar adanya. Pun
dengan materi yang ia bawakan kepada umat akan senantiasa
berisi dua hal, anjuran berbuat baik (termasuk di dalamnya
7
HR Muslim 2985 dan Ahmad 7999
15
Tauhid) dan peringatan dari berbuat buruk (termasuk di dalamnya

syirik).
16
MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP

SUNNAH
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallama bersabda :
‫علَ أي ِه أ َ أم ُرنَا فَ ُه َو َرد‬ َ ‫ع َم ًًل لَ أي‬

َ ‫س‬ َ ‫َم أن ع َِم َل‬
“Barangsiapa beramal dengan suatu amalan yang tidak ada dasar
perintah dari kami, maka ia tertolak”8
∞∞(֍)∞∞
Sebagai salah satu dari dua syarat ibadah seorang hamba diterima,
mutaba’ah (mengikuti petunjuk Rasulullah) adalah konsekuensi
tauhid yang benar dari seorang hamba. Maka seorang yang
memisahkan antara tauhid dan mutaba’ah, hanya akan menuai
kerusakan dari apa yang didakwahkannya.
8
17
‫‪42 HADITS METODE DAKWAH RASULULLAH‬‬
‫‪TEGAR DI ATAS SUNNAH DAN‬‬

‫‪MENINGGALKAN KEBID’AHAN‬‬
‫‪Dari Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :‬‬
‫ٍ‬
‫لت يَ ْوم ُُثَّ أَقْبَ َل َعلَْي نَا فَ َو َعََنَا َم ْو ِعََةً‬ ‫ول َِّ‬
‫لَّلل ﷺ ذَ َ‬ ‫صلَّى بِنَا َر ُس ُ‬
‫َ‬
‫ال قَائِ ٌل‪ََ :‬‬ ‫ت ِم ْن ها للْعيو ُن وو ِجلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬

‫ت م ْن َها للْ ُقلُ ُ‬
‫وب‪ ،‬فَ َق َ‬ ‫بَليغَةً َذ َرفَ ْ َ ُ ُ َ َ‬
‫َن َه ِذهِ َم ْو ِعََةُ ُم َوِد ٍع‪ ،‬فَ َماذَل تَ ْع َه ُد لِلَْي نَا؟ فَ َقا َل‪:‬‬ ‫ول َِّ‬
‫لَّلل َكأ َّ‬ ‫َر ُس َ‬
‫اع ِة‪َ ،‬ولِ ْن َع ْب ًدل َحبَ ِشيا فَِننَّهُ َم ْن‬ ‫ُوصي َُم بِت ْقوى َِّ‬
‫أ ِ‬
‫للس ْم ِع َوللطَّ َ‬
‫لَّلل َو َّ‬ ‫ْ َ َ‬
‫سن َِّت َو ُسن َِّة‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي ِع ِ‬
‫ْيل‪ ،‬فَ َعلَْي َُ ْم ب ُ‬
‫سيَ َرى ل ْخت َالفًا َكث ً‬
‫ش م ْن َُ ْم بَ ْعدي فَ َ‬
‫َ ْ‬
‫لج ِذ‪،‬‬
‫س َُول ِِبا و َعضُّول َعلَْي َها ِِبلنَّو ِ‬
‫ين ََتَ َّ‬ ‫لْلُلَ َف ِاء للْم ْه ِديِني َّ ِ ِ‬
‫ْ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫للرلشد َ‬ ‫َ َ‬
‫ت ْلْل ُُموِر فَِن َّن ُك َّل ُُْم َدثٍَة بِ ْد َعةٌ َوُك َّل بِ ْد َع ٍة َ‬
‫ض َاللَةٌ‬ ‫ولِ ََّ ُكم و ُُْم َد ََث ِ‬
‫َ َْ‬
‫‪Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama suatu hari shalat‬‬

‫‪bersama kami, kemudian beliau menghadap kami dan‬‬
‫‪memberikan wejangan yang dalam, membuat mata menitik, dan‬‬
‫‪18‬‬
menyentuh lubuk hati. Kemudian seorang mengatakan, Wahai

Rasulullah, ini seolah wejangan orang yang hendak berpisah.
Adakah wasiatmu untuk kami? Maka beliau (Rasulullah) pun
menjawab :
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk senantiasa bertakwa kepada

Alah, tunduk dan patuh kepada para pemimpin kalian walau
seorang hamba sahaya. Sungguh, orang yang hidup setelah aku
meninggal kelak akan mendapati perselisihan yang sangat
banyak. Maka, pegang teguhlah sunnahku dan sunnah khulafaur
rasyidin yang mendapat petunjuk. Konsistenlah berada di atas
sunnah dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Berhati-hatilah
dari perkara baru dalam agama. Karena sesungguhnya setiap yang
baru adalah bid’ah dan setiap kebid’ahan adalah kesesatan”9
∞∞(֍)∞∞
Bid’ah akan semakin menjauhkan seorang dari sunnah. Maka,
selayaknya bagi para dai tidak segan menampakkan perkara
sunnah dalam dirinya.
9
HR. Abu Dawud 4607 dan Ibnu Majah 43
19
MENGAJARKAN AL QUR’AN KEPADA

KHAYALAK
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :
ُ‫َخ ْي ُرُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم للْ ُق ْرآ َن َو َعلَّ َمه‬
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan

mengajarkannya”10
∞∞(֍)∞∞
Maka, seorang dai tidak boleh lalai dari mempelajari Al Qur’an
serta mengajarkannya kepada khayalak. Bahkan, dakwah tauhid
yang ia bawa semakin kuat dengan semakin banyak hujjah yang
tertanam dalam dirinya (Al Qur’an yang dihafal). Aib, bagi
seorang penyeru yang tidak menghafal Al Qur’an, memahami,
serta mengamalkannya.
10
HR. Bukhari 5028, Abu Dawud 1452, Tirmidzy 2907, Ibnu Majah 211, Ad
Darimy 3381, dan Ahmad 405.
20
MENAHAN DIRI DARI TAMPIL DI

DEPAN KHAYALAK SEBELUM
WAKTUNYA
Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallahu ‘anhu, beliau
berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
ِ ِ ِ ِ ِ ً ‫ْم لنْتِ َز‬ ِ

‫ْم‬ ُ ِ‫ َولََ ْن يَ ْقب‬،‫لعا يَ ْن تَ ِزعُهُ م َن للْعبَاد‬
َ ‫ض للْعل‬ ُ ِ‫لَّللَ َل يَ ْقب‬
َ ‫ض للْعل‬ َّ ‫لِ َّن‬
َّ ِ ِ ِ ِ ‫بَِق ْب‬
،‫وسا ُج َّه ًال‬ ُ ‫ َح ََّّت لذَل ََلْ يُ ْب ِق َعال ًما لَّتَ َذ للن‬،‫ض للْعُلَ َماء‬
ً ُ‫َّاس ُرء‬
‫َضلُّول‬ َ َ‫سئِلُول فَأَفْ تَ ْول بِغَ ِْْي ِع ْل ٍم ف‬

َ ‫ضلُّول َوأ‬ ُ َ‫ف‬
“Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu serta merta dari
seorang hamba. Melainkan Allah akan mengangkatnya dengan
mewafatkan para ahli ilmu. Sampai tidak tersisa seorang alim pun
dan manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin.
21
Lalu mereka ditanya, kemudian berfatwa tanpa ilmu. Mereka itu

sesat lagi menyesatkan orang lain”11
∞∞(֍)∞∞
Tukang bangunan yang salah mendesain, hanya akan
merubuhkan bangunan fisik. Tapi hancuran yang disebabkan
kecerobohan orang-orang bodoh dalam berfatwa akan meluas di
permukaan bumi. Hadits ini merupakan peringatan terkhusus dai-
dai muda yang belum kokoh dalam keilmuan tapi terburu dalam
menjawab ragam masalah agama.
11
HR. Bukhari 100, Muslim 2673, At Tirmidzy 2652, Ibnu Majah 52, Ad
Darimy 245, dan Ahmad 6511.
22
LARANGAN MENYAMPAIKAN HADITS

PALSU
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
ِ ِ
‫ار‬ َ ‫ فَِننَّهُ َم ْن َك َذ‬،‫َل تَ َْذبُول َعلَ َّي‬
َ َّ‫ب َعلَ َّي فَ لْيَل ْج للن‬
“Jangan engkau berdusta atas namaku, barangsiapa yang berbuat

demikian maka akan dijerumuskan ke neraka”12
∞∞(֍)∞∞
Seburuk-buruk perkataan tanpa ilmu adalah kedustaan atas nama
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama. Bagaimana
mungkin seorang penyeru berbuat hal sedemikian nista?!
12
HR. Muslim 1, At Tirmidzy 2660, Ibnu Majah 31, dan Ahmad 584.
23
‫‪MENJADI PENYERU KEBAIKAN BUKAN‬‬

‫‪KESESATAN‬‬
‫‪Dari Hudzaifah bin Al Yaman radhiyallahu ‘anhu, beliau‬‬
‫‪berkata:‬‬
‫للش ِر‬
‫َسأَلُهُ َع ِن َّ‬ ‫لْلَ ِْْي َوُك ْن ُ‬ ‫ول َِّ‬
‫لَّلل ﷺ َع ِن ْ‬
‫تأْ‬ ‫َّاس يَ ْسأَلُو َن َر ُس َ‬
‫َكا َن للن ُ‬
‫ِِ ٍ‬ ‫ول َِّ‬
‫لَّلل لِ ََّن ُكنَّا ِِف َجاهليَّة َو َش ٍر فَ َا َ‬
‫اء ََن‬ ‫ََمَافَةَ أَ ْن يُ ْد ِرَك ِِن‪ ،‬فَ ُقل ُ‬
‫ْت‪َ ََ :‬ر ُس َ‬
‫ْت‪َ :‬و َه ْل‬ ‫لْلَ ِْْي ِم ْن َش ٍر‪ ،‬قَ َ‬

‫ال‪ :‬نَ َع ْم‪ ،‬قُل ُ‬ ‫لَّللُ ِِبَ َذل ْ‬
‫لْلَ ِْْي فَ َه ْل بَ ْع َد َه َذل ْ‬ ‫َّ‬
‫للش ِر ِم ْن َخ ٍْْي‪ ،‬قَ َ‬

‫ال‪ :‬نَ َع ْم َوفِ ِيه َد َخ ٌن‪ ،‬قُل ُ‬
‫ْت‪َ :‬وَما َد َخنُهُ‪،‬‬ ‫ك َّ‬‫بَ ْع َد َذلِ َ‬
‫ف ِم ْن ُه ْم َوتُ ْن َِ ُر‪ ،‬قُل ُ‬

‫ْت‪ :‬فَ َه ْل بَ ْع َد‬ ‫ال‪ :‬قَ ْوٌم يَ ْه ُدو َن بِغَ ِْْي َه ْديِي تَ ْع ِر ُ‬
‫قَ َ‬
‫َجابَ ُه ْم‬
‫َّم َم ْن أ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫لْلَ ِْْي ِم ْن َش ٍر‪ ،‬قَ َ‬
‫ال‪ :‬نَ َع ْم ُد َعاةٌ ل ََل أَبْ َولب َج َهن َ‬ ‫ك ْ‬ ‫َذلِ َ‬
‫ال‪ُ :‬ه ْم ِم ْن‬ ‫ول َِّ‬

‫لَّلل ِ‬
‫ص ْف ُه ْم لَنَا‪ ،‬فَ َق َ‬ ‫لِلَْي َها قَ َذفُوهُ فِ َيها‪ ،‬قُل ُ‬
‫ْت‪َ ََ :‬ر ُس َ‬
‫ْت‪ :‬فَ َما ََت ُْم ُرِِن لِ ْن أَ ْد َرَك ِِن ذَلِ َ‬

‫ك‪ ،‬قَا َل‪:‬‬ ‫ِج ْل َدتِنَا وي تَ ََلَّمو َن ِِبَل ِ‬
‫ْسنَتِنَا‪ ،‬قُل ُ‬ ‫ََ ُ‬
‫‪24‬‬
ِ
َ َ‫ فَِن ْن ََلْ يَ َُ ْن ََّلُ ْم ََج‬:‫ْت‬
‫اعةٌ َوَل‬ َ ‫اعةَ لل ُْم ْسل ِم‬
ُ ‫ قُل‬،‫ني َولِ َم َام ُه ْم‬ َ َ‫تَ ل َْزُم ََج‬
‫َص ِل َش َا َرةٍ َح ََّّت‬ َّ ‫ْك لل ِْف َر َق ُكلَّ َها َولَ ْو أَ ْن تَ َع‬

ْ ‫ض ِِب‬ َ ‫ فَا ْعتَ ِز ْل تِل‬:‫ال‬ ٌ ‫لِ َم‬
َ َ‫ ق‬،‫ام‬
َ ِ‫ت َعلَى ذَل‬

‫ك‬ َ ْ‫ت َوأَن‬ َ ‫يُ ْد ِرَك‬
ُ ‫ك لل َْم ْو‬
“Para sahabat bertanya kepada Nabi ‫ ﷺ‬tentang kebaikan, maka
aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir
aku terjebak di dalamnya. Akupun mengatakan, Wahai
Rasulullah kami dulu berada di masa jahiliyah dan keburukan.
Kemudian Allah berikan kebaikan kepada kami yaitu Islam.
Apakah setelah kebaikan ini adalagi keburukan? Beliaupun
menjawab, benar. Aku melanjutkan, lantas setelah keburukan
adakah kebaikan? Beliau menjawab, ya tapi di dalamnya ada
asap. Aku pun bertanya, apa itu asap? Beliau menjawab, suatu
kaum yang membuat ajaran dengan selain ajaranku. Engkau
mengenal mereka dan mengingkarinya. Aku pun bertanya,lalu
apakah setelah kebaikan ini akan datang keburukan lagi? Beliau
mengatakan, ya akan muncul para penyeru ke neraka Jahannam.
Barangsiapa menerima seruan tadi, maka merekapun akan
menjerumuskan ke neraka. Aku kembali menimpali, jika
demikian jelaskan karakteristika mereka kepada kami wahai
25
Rasulullah. Beliau menjelaskan, mereka dari golongan kita dan

berbicara dengan bahasa kita. Aku bertanya, apa saran dari
engkau wahai Rasulullah jika aku menjumpai keadaan seperti
ini. Beliau menerangkan, senantiasalah bersama dengan jamaah
kaum muslimin dan pemimpin mereka. Aku mengatakan, jika
tidak ada jamaah dan pemimpin?. Beliau pun menjawab,
tinggalkan semua kelompok-kelompok sempalan itu, walaupun
kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu.”13
∞∞(֍)∞∞
Sebuah rumah tanpa pondasi yang kuat akan mudah runtuh.
Begitupun keislaman seorang hamba, jika tidak dibangun atas
asas yang kuat akan cepat sekali lenyap. Seorang dai harus
mengutamakan kelima perkara tersebut. Karena sejatinya seluruh
perkara dalam Islam akan bermuara kepada lima perkara tersebut.
13
HR. Bukhari 7084, Muslim 1847, Abu Dawud 4244, Ibnu Majah 3979, dan
Ahmad 23282.
26
MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP

PONDASI AGAMA ISLAM
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
‫ول‬
ُ ‫َن ُُمَ َّم ًدل َر ُس‬ َّ ‫ادةِ أَ ْن َل لِلَهَ لَِّل‬
َّ ‫لَّللُ َوأ‬ َ ‫ َش َه‬،‫س‬ ِْ ‫بُِِن‬
ٍ ْ‫لْل ْس َال ُم َعلَى ََخ‬ َ
ِ ‫ و‬،‫ ول ْْل ِج‬،ِ‫للزَكاة‬ ِ ِ
ِ َّ ‫ ولِقَ ِام‬،‫لَّلل‬
‫ضا َن‬ َ َ َ َ َّ ‫ َولِيتَاء‬،‫للي َالة‬
َ ‫ص ْوم َرَم‬ َ َّ
“Islam itu terbangun di atas lima perkara : persaksian bahwa tiada

ilah yang berhak di sembah kecuali Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, mengerjakan shalat, menunaikan zakat, berhaji, dan
berpuasa di bulan Ramadhan”14
∞∞(֍)∞∞
Sebuah rumah tanpa pondasi yang kuat akan mudah runtuh.
Begitupun keislaman seorang hamba, jika tidak dibangun atas
asas yang kuat akan cepat sekali lenyap. Seorang dai harus
14
27
mengutamakan kelima perkara tersebut. Karena sejatinya seluruh

perkara dalam Islam akan bermuara kepada lima perkara tersebut.
28
SEORANG DA’I MEMPEROLEH DUA

KEBAIKAN
Dari Jarir bin Abdillah Al Bajaly radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
ِ
‫ُجوِر َم ِن لتَّبَ َعهُ غَْي َر‬ ْ ‫َم ْن َس َّن ُسنَّةَ َخ ٍْْي فَاتُّبِ َع َعلَْي َها فَ لَهُ أ‬
ُ ‫َج ُرهُ َومثْ ُل أ‬
‫ َوَم ْن َس َّن ُسنَّةَ َش ٍر فَاتُّبِ َع َعلَْي َها َكا َن َعلَْي ِه‬،‫ُجوِرِه ْم َش ْي ئًا‬ ِ ٍ ‫م ْن ُق‬
ُ ‫وص م ْن أ‬ َ
‫وص ِم ْن أ َْوَزل ِرِه ْم َش ْي ئًا‬

ٍ ‫ غَْي َر َم ْن ُق‬،ُ‫ِوْزُرهُ َوِمثْ ُل أ َْوَزل ِر َم ِن لتَّبَ َعه‬
“Barangsiapa yang mencontohkan kebaikan maka baginya pahala

dan pahala semisal orang yang mengerjakan tanpa mengurangi
sedikitpun dari pahala mereka. Dan barangsiapa memberikan
teladan buruk, maka baginya dosa dan dosa semisal orang-orang
yang mengikuti jejaknya tanpa mengurangi dosa mereka
sedikitpun”15
∞∞(֍)∞∞
HR. Muslim 1017, An Nasa’iy 2554, Ibnu Majah 203, Ad Darimy 529, dan
15
Ahmad 19156.
29
Ini adalah pendorong yang sangat baik bagi seorang dai. Apa
yang ia lakukan sebenarnya adalah sebuah proses sederhana
untuk mendapatkan pahala yang melimpah ruah tanpa usaha
berlebih. Sekedar memberikan contoh kebaikan bagi orang-orang
sekitar.
30
MENGHIASI DIRI DENGAN AKHLAK

MULIA
Dari Qatadah bin Di’amah rahimahullahu, beliau berkata, aku
bertanya kepada ‘Aisyah, Wahai ibunda kaum mukminin beritahu
aku bagaimana akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama. Maka
‘Aisyah pun menjawab :
‫ فنن خلق نيب هللا صلى هللا‬: ‫ قالت‬,‫ بلى‬: ‫ألست تقرأ للقرلن؟ قلت‬
.‫عليه وسلم كان للقرلن‬
“Tidakkah engkau membaca Al Qur’an? Aku (Qatadah)

menjawab : benar, aku membacanya. (Kemudian Aisyah
melanjutkan) Begitulah, akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallama adalah Al Qur’an”16
∞∞(֍)∞∞
Materi dakwah utama adalah Al Qur’an dan As Sunnah. Seorang
da’i yang hendak mengajak manusia kepada keduanya, terlebih
16
HR. Abu Dawud 1346, An Nasa’iy 1315, Ibnu Majah 1191, dan Ahmad
24269.
31
dahulu berakhlak dengan pekerti yang termaktub dalam Al

Qur’an dan As Sunnah. Begitulah nabi shallallahu ‘alaihi
wasallama yang tanpa harus banyak berbicara, manusia akan
memahami Al Qur’an dari melihat keseharian beliau.
32
MENGHINDARI AKHLAK YANG KEJI

YANG MENJAUHKAN MANUSIA DARI
KEBAIKAN
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha :
ِ‫َخو للْع ِشْية‬ ِ َ َ‫َّيب ﷺ فَ لَ َّما رآهُ ق‬

ِ ِ‫لستَأْذَ َن َعلَى للن‬ َّ ‫أ‬
َ َ ُ‫سأ‬ َ ‫ ب ْئ‬:‫ال‬ َ ْ ‫َن َر ُج ًال‬
ِ ُّ ِ‫س تَطَلَّ َق للن‬ ِ ‫وبِْئس لبن للْع ِش‬
‫ط‬
َ‫س‬َ َ‫َّيب ﷺ ِِف َو ْج ِهه َولنْ ب‬ َ َ‫ فَ لَ َّما َجل‬، ‫ْية‬
َ َ ُْ َ َ
‫ت‬
َ ْ‫ني َرأَي‬ ِ َِّ ‫ول‬ َ ِ‫ت لَهُ َعائ‬ َّ ‫ فَ لَ َّما لنْطَلَ َق‬،‫لِلَْي ِه‬
َ ‫ ح‬،‫لَّلل‬ َ ‫ ََ َر ُس‬:ُ‫شة‬ ْ َ‫ قَال‬،‫للر ُج ُل‬
،‫ْت لِلَْي ِه‬ ِ َ ‫ ُُثَّ تَطَلَّ ْق‬،‫ َك َذل َوَك َذل‬:ُ‫ْت لَه‬
َ َ‫ت ِِف َو ْج ِهه َولنْ ب‬
َ ‫سط‬ َ ‫للر ُج َل قُل‬
َّ
ِ ‫ لِ َّن َش َّر للن‬،‫ َم ََّت َع ِه ْدتِِِن فَ َّحا ًشا‬:ُ‫شة‬

‫َّاس‬ َِّ ‫ول‬
َ ِ‫لَّلل ﷺ ََ َعائ‬ ُ ‫ال َر ُس‬
َ ‫فَ َق‬
ِ ِ
ِ‫لَّلل م ْن ِزلَةً ي وم للْ ِقيام ِة من تَ رَكه للنَّاس لتَِقاء َش ِره‬
َ ُ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َّ ‫ع ْن َد‬
“Suatu ketika ada seorang laki-laki berkunjung ke rumah nabi ‫ﷺ‬,

kala melihat laki-laki tersebut, Rasulullah pun mengatakan,
sungguh seburuk-buruk saudara atau kerabat adalah laki-laki
tersebut. Ketika laki-laki tersebut sampai di hadapan nabi, maka
33
nabi menampakkan wajah yang sumringah dan akrab. Aisyah pun

terheran dengan hal tersebut dan bertanya, Wahai Rasulullah,
ketika engkau melihat laki-laki tersebut engkau mengatakan hal
demikian dan demikian. Kemudian engkau tampakkan kepadanya
wajah yang akrab. Rasulullah pun menjawab, Wahai ‘Aisyah
sejak kapan engkau dapati aku berbuat keji? Sungguh, seburuk-
buruk manusia di sisi Allah di hari kiamat kelak adalah orang-
orang yang manusia lari darinya karena takut akan
kekejiannya”17
∞∞(֍)∞∞
Inti dari dakwah para nabi adalah mendekatkan manusia pada
kebaikan. Maka, siapapun yang dalam menyeru justru membuat
manusia lari dari kebaikan, sungguh ia telah menyelisihi
kesantunan dakwah para utusan Allah di muka bumi.
17
HR. Bukhari 6054, Muslim 2591, Abu Dawud 4791, At Tirmidzy 1996,
Malik 2628, dan Ahmad 24106.
34
JUJUR
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallama, beliau bersabda :
َّ ‫ َولِ َّن‬،‫ْب يَ ْه ِدي لِ ََل ل ْْلَن َِّة‬

‫للر ُج َل‬ ِ ِ‫للي ْد َق يَ ْه ِدي لِ ََل لل‬
َّ ِ‫ْب َولِ َّن لل‬ ِ ‫لِ َّن‬
‫ب يَ ْه ِدي لِ ََل للْ ُف ُاوِر َولِ َّن‬ ِ ِِ

َ ‫ َولِ َّن للْ ََذ‬،‫ي ُد ُق َح ََّّت يَ َُو َن صدي ًقا‬
ْ َ‫لَي‬
َِّ ‫للرجل لَي َْ ِذب ح ََّّت ي َْت ِع ْن َد‬ ِ
‫لَّلل‬ َ َ ُ َ ُ َ َ ُ َّ ‫ َولِ َّن‬،‫ور يَ ْهدي لِ ََل للنَّا ِر‬
َ ‫للْ ُف ُا‬
‫َك َّذ ًلِب‬
“Sesungguhnya kejujuran mengantarkan seseorang kepada

kebaikan. Dan kebaikan akan membawa ke surga. Sesungguhnya,
seorang akan berlaku jujur dan berusaha jujur sampai Allah
menuliskannya sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya
kedustaan mengantarkan seseorang kepada keburukan. Dan
keburukan membawa ke neraka. Sesungguhnya, seseorang akan
35
berlaku dusta dan giat melakukannya sampai Allah catat ia

sebagai pendusta”18
∞∞(֍)∞∞
Dalam sejarah, tidak pernah ditemukan Rasulullah ‫ ﷺ‬berdusta
dalam ucapan maupun perbuatan. Oleh karena itu, kafir Makkah
tidak menemukan cara untuk memojokkan beliau sebagai seorang
pendusta terhadap risalah yang beliau bawa. Mengingat, sebelum
beliau memulai dakwah, semua orang mengenal beliau sebagai
sosok yang dapat dipercaya.
18
HR. Bukhari 6092, Muslim 2606, Abu Dawud 4989, At Tirmidzy 1971, Ibnu
Majah 46, Malik 2828, Ad Darimy 2757, dan Ahmad 3638.
36
SABAR DAN TIDAK MUDAH EMOSI

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah
َ َ‫سهُ ِع ْن َد للْغ‬
ِ‫ض‬ ُ ِ‫للش ِدي ُد للَّ ِذي َيَْل‬
َ ‫ك نَ ْف‬ َّ ‫ لِ ََّّنَا‬،‫لي َر َع ِة‬
ُّ ‫للش ِدي ُد ِِب‬
َّ ‫س‬َ ‫لَْي‬
“Orang kuat bukanlah yang selalu menang dalam perkelahian.
Akan tetapi ialah yang mampu mengendalikan diri tatkala marah”
∞∞(֍)∞∞
Seorang dai akan selalu berhadapan dengan hal-hal yang
terkadang memancing emosinya. Baik tentang keadaan
masyarakat, masalah dakwah, dan lain-lain. Maka, menjadi
keharusan baginya untuk menghiasi diri dengan kesabaran yang
lebih dibanding yang lain. Selain itu, ketidaksabaran seorang dai
berpengaruh dalam pengambilan keputusan, kecermatan dalam
membedakan mana yang benar dan salah, dan kedua hal tersebut
bermuara kepada kebinasaan bagi pengucap maupun pendengar.
37
ADIL DAN TIDAK BERAT SEBELAH

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata :
‫ َوَم ْن‬:‫ال‬
َ ‫ فَ َق‬،‫ت‬ ِ ‫ََهَّهم َشأْ ُن للْمرأَةِ للْم ْخز‬
ْ َ‫وميَّ ِة للَِّت َس َرق‬ َّ ‫أ‬
ُ َ َْ ْ ُ َ ‫شا أ‬
ً ْ‫َن قُ َري‬
‫ُس َامةُ بْ ُن َزيْ ٍد‬ َِّ ‫ول‬

ِ ُ ‫ ومن ََْي ََِت‬:‫لَّلل ﷺ فَ َقالُول‬ َ ‫يُ ََلِ ُم فِ َيها َر ُس‬
َ ‫ئ َعلَْيه لَِّل أ‬ ْ ََ
َِّ ‫ول‬
‫ أَتَ ْش َف ُع‬:‫لَّلل ﷺ‬ ُ ‫ال َر ُس‬ َِّ ‫ول‬
َ ‫لَّلل ﷺ فَ ََلَّ َمهُ أ‬
َ ‫ فَ َق‬،ُ‫ُس َامة‬ ِ ‫ِح ُّ ر ُس‬
َ
‫ين‬ ِ َّ َ َ‫ لِ ََّّنَا أ َْهل‬:‫ال‬ َِّ ‫ود‬ِ ‫ِِف ح ٍد ِمن ح ُد‬
َ ‫ك للذ‬ َ َ‫ ق‬،َّ‫ام فَا ْختَطَ َ ُُث‬
َ َ‫لَّلل ُُثَّ ق‬ ُ ْ َ
‫يف تَ َرُكوهُ َولِذَل َس َر َق فِي ِه ُم‬ َّ ‫قَ ْب لَ َُ ْم أَنَّ ُه ْم َكانُول لِذَل َس َر َق فِي ِه ُم‬
ُ ‫للش ِر‬
ْ َ‫ت ُُمَ َّم ٍد َس َرق‬

‫ت‬ ِ َ‫َن ف‬
َ ‫اط َمةَ بِْن‬ َِّ ‫يف أَقَامول َعلَي ِه ل ْْل َّد و ْلْي‬
َّ ‫لَّلل لَ ْو أ‬ ِ ‫للض‬
ُ َ َ ْ ُ ُ ‫َّع‬
‫ت يَ َد َها‬
ُ ‫لََقطَ ْع‬
“Bahwasanya orang-orang Quraisy disibukkan dengan perkara
wanita bani Makhzum yang mencuri. Mereka berkata, siapa yang
berani mendiskusikan masalah ini (berharap ada keringanan
hukum –pent) kepada Rasulullah?Tidak ada yang berani untuk
berbicara seperti itu kecuali Usamah bin Zaid, yaitu orang
38
kecintaan Rasulullah ‫ﷺ‬. Maka usamah pun pergi menghadap

beliau dan Rasulullah menjawab, apakah kamu hendak
memberikan syafaat dalam menanggalkan had (hukuman) Allah?
Kemudian beliau berdiri dan berkhutbah, Sungguh yang
menghancurkan umat sebelum kalian tatkala mereka melihat
seorang pencuri dari pembesar mereka maka mereka
membiarkan. Dan apabila pelakunya dari golongan bawah,
mereka menegakkan hukum hadd atasnya. Demi Allah, sekiranya
Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya aku sendiri yang
akan memotong tangannya”19
∞∞(֍)∞∞
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama mempraktekkan
puncah adil yang harus dimiliki seorang pemimpin umat ataupun
dai. Sampai-sampai beliau mengumpamakan dengan putri
kesayangan beliau, Fatimah radhiyallahu ‘anha (meskipun
mustahil beliau melakukan hal tersebut). Beliau ingin
menjelaskan kepada umatnya untuk berlaku adil dalam setiap
keadaan. Bahkan jika kemungkaran dilakukan oleh keluarga
19
HR. Bukhari 3475, Muslim 1688, Abu Dawud 4373, At Tirmidzy 1430, An
Nasa’iy 4894, Ibnu Majah 2547, Ad Darimy 2348, dan Ahmad 24138.
39
terdekat sang dai, maka tidak ada yang menghalanginya untuk

tetap tegas menyuarakan kebenaran.
40
SALING BERDISKUSI LANGKAH

DAKWAH DENGAN PARA DAI YANG
LAIN
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah
‫جعلها هللا َر ْْحَة ْلمت فَمن‬ ِ ِ َّ‫أما لن هللا ورسوله لَغَنِي‬

َ ‫ان َع ْن َها َولََن‬ ُ ََ
ً‫كها َل ْيعدم غيا‬ ِ ‫ش‬

َ ‫ار م ْن ُهم َل ْيعدم رشدل َومن تَر‬
َ َ َ‫لست‬
ْ
“Ketahuilah sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya tidak butuh

kepadanya (musyawarah), akan tetapi Allah jadikan hal itu
sebagai rahmat kepada umatku. Barangsiapa yang
bermusyawarah, dia tidak akan kehilangan arah yang benar. Dan
barangsiapa yang mengabaikan musyawarah, dia tidak akan
kehilangan pendapat yang salah”20
∞∞(֍)∞∞
20
HR. Ibnu Ady, Al Baihaqy, Thabrany, Ahmad, dan Hakim.
41
Dakwah tak akan lepas dari polemik. Untuk menemukan solusi

terkadang tak cukup mengandalkan seorang saja. Perlu adanya
saling tolong menolong sesama dai untuk menggali penyelesaian
atas masalah yang ada. Hal ini juga menunjukkan kerendah hatian
seorang penyeru untuk menerima masukan dari yang lain.
42
TAWADHU’
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallama dalam sebuah khutbah, beliau mengatakan :
‫َح ٍد‬
َ ‫َح ٌد َعلَى أ‬ ََّ ِ‫لَّللَ ﷻ أ َْو َحى ل‬
َ ‫ أَ ْن تَ َو‬:‫َل‬
َ ‫لضعُول َح ََّّت َل يَ ْف َخ َر أ‬ َّ ‫لِ َّن‬
“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku : hendaklah

kalian bersikap rendah hati sehingga tidak ada yang saling
membanggakan diri terhadap yang lain”21
∞∞(֍)∞∞
Dakwah juga tentang merendahkan hati di bawah bimbingan
kebenaran. Sikap rendah hati tidak merendahkan kedudukan
seseorang, bahkan justru memuliakannya. Hal itu akan
berpengaruh kepada keberhasilan dakwah, karena masyarakat
melihat seorang dai sebagai sosok yang tidak kebal akan masukan
positif dan tidak segan untuk menerima kritik yang membangun.
21
HR. Ibnu Majah 4214.
43
MEMPERTIMBANGKAN AKIBAT
BURUK TATKALA MENYUARAKAN
KEBAIKAN
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
ِِ ِِ
ُّ ِ‫اه ْم للن‬
‫َّيب‬ ُ ‫ال ِِف طَائ َفة لل َْم ْساد فَ َز َج َرهُ للن‬
َ ‫ فَ نَ َه‬،‫َّاس‬ ٌّ ِ ‫اء أَ ْع َر‬
َ َ‫لِب فَ ب‬ َ ‫َج‬
ٍ
َ ‫ فَأ ُْه ِر‬،‫وب ِم ْن َماء‬
‫يق َعلَْي ِه‬ ٍ ُ‫َّيب ﷺ بِ َذن‬
ُّ ِ‫ضى بَ ْولَهُ أ ََم َر للن‬
َ َ‫ﷺ فَ لَ َّما ق‬
“Datang seorang badui kemudian ia langsung kencing di salah
satu sudut masjid. Manusia pun bukan kepalang marahnya,
namun Nabi ‫ ﷺ‬tetap tenang sembari menahan amarah mereka.
Setelah badui tersebut selesai kencing Rasulullah memerintahkan
para sahabat mengambilkan air dan beliau sendiri yang menuang
ke bekas kencing badui tadi”22
∞∞(֍)∞∞
Pertimbangan Rasulullah ‫ ﷺ‬untuk tidak serta merta membiarkan
para sahabat menegur badui tadi adalah :
22
HR. Bukhari 219, Muslim 284, At Tirmidzy 147, An Nasa’iy 53, Ibnu Majah
528, Ad Darimy 767, dan Ahmad 12082.
44
1. Karakteristik orang badui berbeda dengan orang yang tinggal

di sebuah perkotaan. Boleh jadi jika Rasulullah ‫ ﷺ‬membiarkan
para sahabat beliau menegur badui yang sembarangan kencing
akan menyebabkan kebencian yang sangat dan lari dari
kebenaran padahal saat itu mereka berada di awal-awal
keislaman.
2. Beliau ‫ ﷺ‬menimbang dampak buruk seandainya beliau
menegur saat si badui belum selesai menunaikan hajat, yaitu
kekhawatiran bahwa air kencing akan tercecer dan mengotori
lebih banyak tempat. Berbeda ketika dibiarkan sampai selesai,
maka setelahnya akan lebih mudah dibersihkan.
45
PRINSIP TARGHIB (MOTIVASI)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama
bersabda kepada Muad bin Jabal radhiyallahu ‘anhu :
،‫َّاس‬ ِ َ َ‫ ق‬،َ‫لَّللَ َل يُ ْش ِر ُك بِ ِه َش ْي ئًا َد َخ َل ل ْْلَنَّة‬

َّ ‫َم ْن لَِق َي‬
َ ‫ أ ََل أُبَش ُر للن‬:‫ال‬
‫اف أَ ْن يَتََِّلُول‬ َ ‫ َل لِِِن أ‬:‫ال‬
ُ ‫َخ‬ َ َ‫ق‬
“Barangsiapa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak

menyekutukan-Nya dengan sesuatu, maka ia akan masuk surga.
Muadz pun menimpali, bolehkah aku mengabarkan ini kepada
manusia? Rasulullah menjawab, jangan, aku khawatir mereka
akan malas beramal.”23
∞∞(֍)∞∞
Ahlussunnah memiliki dua kaidah dalam penyampaian dakwah,
yaitu prinsip targhib (motivasi) dan prinsip tarhib (ancaman).
Yang mana, ini merupakan uslub qur’any (metode berbasis Al
Qur’an). Para penyeru kebatilan (golongan di luar ahlussunnah)
23
HR. Ahmad 12606
46
tidak akan memakai dua prinsip ini. pasti mereka akan

memusnahkan salah satu di antara keduanya. Kelompok khawarij
misalnya, yang lebih condong menggunakan prinsip tarhib.
Sementara kelompok mu’tazilah lebih memakai prinsip targhib.
Ahlussunnah berada di antara dua kubu ekstrim tersebut.
Dalam hadits ini, Rasulullah mengabarkan kabar gembira untuk

mendorong orang-orang beriman melaksanakan perintah. Kabar
surga adalah kabar terbaik teruntuk orang-orang yang hatinya
masih terpatri rasa iman.
47
PRINSIP TARHIB (ANCAMAN)

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
‫ال َذ َّرةٍ ِم ْن كِ ٍْب‬

ُ ‫َل يَ ْد ُخ ُل ل ْْلَنَّةَ َم ْن َكا َن ِِف قَ لْبِ ِه ِمثْ َق‬
“Tidak akan masuk surga, orang-orang yang di dalam hatinya

terdapat sedikit sekali rasa sombong”24
∞∞(֍)∞∞
Namun, adakalanya sesekali waktu seorang mendapat teguran
keras. Seorang dai pun harus pandai mencari saat yang tepat
kapan ia harus memotivasi sasaran dakwah dan kapan harus
menyajikan materi berisi teguran bagi para pendengarnya.Kabar
neraka (tidak masuk surga) adalah kabar terburuk yang tidak akan
pernah terbersit dalam diri seorang yang tumbuh dalam
keimanan.
24
HR. Muslim 91, Abu Dawud 4091, At Tirmidzy 1998, Ibnu Majah 59, dan
Ahmad 3644.
48
‫‪MEMBESARKAN HATI ORANG YANG‬‬

‫‪MENERIMA NASEHAT‬‬
‫‪Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:‬‬
‫ول َِّ‬
‫لَّلل‬ ‫ي َها َعلَى ر ُس ِ‬ ‫للر ُج ُل ِِف َحيَاةِ للنِ ِ‬
‫َّيب ﷺ لِذَل َرأَى ُرْؤََ قَ َّ‬ ‫َكا َن َّ‬
‫َ‬
‫ت غُ َال ًما‬ ‫ول َِّ‬
‫لَّلل ﷺ َوُك ْن ُ‬ ‫ي َها َعلَى ر ُس ِ‬
‫ت أَ ْن أ ََرى ُرْؤََ فَأَقُ َّ‬
‫ﷺ فَ تَ َمن َّْي ُ‬
‫َ‬
‫ت ِِف‬ ‫ول َِّ‬
‫لَّلل ﷺ فَ َرأَيْ ُ‬ ‫ت أ َََن ُم ِِف للْم ْس ِا ِد َعلَى َع ْه ِد ر ُس ِ‬
‫َشاِب‪َ ،‬وُك ْن ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َخ َذ ِلِن فَ َذ َهبَا ِِب لِ ََل للنَّا ِر‪ ،‬فَِن َذل ِه َي َمطْ ِويَّةٌ َكطَ ِي‬ ‫للن َّْوِم َكأ َّ‬
‫َن َملَ ََ ْ ِ‬
‫ني أ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت أَقُ ُ‬
‫ول‬ ‫للْبِْئ ِر‪َ ،‬ولِذَل ََّلَا قَ ْرََنن‪َ ،‬ولِذَل ف َيها أ ََُن ٌ‬
‫س قَ ْد َع َرفْ تُ ُه ْم‪ ،‬فَ َا َع ْل ُ‬
‫ال َِل‪ََ :‬لْ تُ َر ْ‬

‫ع‪،‬‬ ‫آخ ُر‪ ،‬فَ َق َ‬
‫ك َ‬ ‫َّلل ِم َن للنَّا ِر‪ ،‬قَ َ‬
‫ال‪ :‬فَ لَ ِقيَ نَا َملَ ٌ‬ ‫أَعُوذُ ِِب َِّ‬
‫ال‪:‬‬ ‫ول َِّ‬

‫لَّلل ﷺ فَ َق َ‬ ‫يةُ َعلَى ر ُس ِ‬
‫َ‬ ‫ي ْت َها َح ْف َ‬
‫يةَ فَ َق َّ‬
‫يتُ َها َعلَى َح ْف َ‬
‫ي ْ‬
‫فَ َق َ‬
‫ام ِم َن‬ ‫لَّلل لَو َكا َن ي ِ ِ‬

‫يلي م َن لللَّْي ِل فَ ََا َن بَ ْع ُد َل يَنَ ُ‬
‫َُ‬
‫ِ‬ ‫نِ ْع َم‪َّ ،‬‬
‫للر ُج ُل َع ْب ُد َّ ْ‬
‫لللَّْي ِل لَِّل قَلِ ًيال‬

‫‪49‬‬
“Para sahabat memiliki kebiasaan kala bermimpi mereka

menceritakan mimpi tersebut kepada Rasulullah ‫( ﷺ‬untuk
ditanyakan bagaimana tafsirnya –pent). Aku pun sempat terpikir
hal tersebut. Hingga suatu ketika, saat masih remaja, aku tidur di
masjid dan bermimpi melihat dua malaikat yang membawa saya
ke neraka yang tepinya berdinding seperti sumur dengan dua tali
seperti tali sumur. Ternyata dalam sumur tersebut ada orang-
orang yang saya kenal. Aku pun segera berucap, Aku berlindung
kepada Allah dari siksa neraka. Lalu aku berjumpa dengan
malaikat yang lain yang kemudian berkata kepadaku, engkau
akan aman. Aku pun menceritakan mimpi ini kepada Hafshah
radhiyallahu ‘anha yang kemudian beliau bercerita kepada
Rasulullah ‫ﷺ‬. Lalu beliaupun bersabda : sebaik-baik lelaki adalah
Abdullah kalua seandainya ia mengerjakan shalat malam.
Setelah ucapan beliau itu, saya sama sekali tidak tidur malam
kecuali hanya sedikit.”25
∞∞(֍)∞∞
25
HR. Bukhari 1156, Muslim 2479, Ibnu Majah 3919, Ad Darimy 1440, dan
Ahmad 6330.
50
Sebelum peristiwa mimpi tersebut, Rasulullah sudah mengetahui

bagaimana keadaan para sahabat beliau, bahkan kaum muda
sekalipun. Tatkala momen untuk mendidik masing-masing di
antara mereka tersedia, Rasulullah ‫ ﷺ‬pun tak menyiakannya.
Bukankah lebih mudah beliau mengatakan Kerjakan shalat
malam supaya demikian dan demikian.?! Benar, lebih mudah
namun tidak lebih menarik perhatian seorang pemuda yang
beranjak menuju kematangan. Beliau paham dengan
membesarkan hati seorang yang beliau seru, terutama pemuda,
akan semakin menumbuhkan kecintaan mereka terhadap seruan.
Dengan hal tersebut, diharapkan mereka menerapkannya tanpa
merasa terbebani sedikitpun.
51
MENJAGA SEMANGAT BERDAKWAH

DAN TIDAK MENAMPAKKAN
KELEMAHAN DI HADAPAN OBYEK
DAKWAH
ِ ‫لَّلل ِمن للْم ْؤِم ِن للض‬

ِ ‫َّع‬ ِ ُّ ‫لل ُْم ْؤِم ُن للْ َق ِو‬
‫ َوِِف ُك ٍل‬،‫يف‬ ُ َ َّ ‫َح ُّ لِ ََل‬
َ ‫ي َخ ْي ٌر َوأ‬
ِ ِ ‫ و‬،‫ك‬
‫ك‬ َ َ‫ َولِ ْن أ‬،‫لستَع ْن ِِب ََّّلل َوَل تَ ْع َا ْز‬
َ َ‫صاب‬ ْ ‫لح ِر‬
ْ َ َ ُ‫ص َعلَى َما يَ ْن َفع‬ ْ ‫َخ ْي ٌر‬
َِّ ‫ قَ َدر ل‬:‫ ولَ َِن قُل‬،‫ْت َكا َن َك َذل وَك َذل‬
‫َّلل‬ ُ ‫ لَ ْو أَِِن فَ َعل‬:‫َش ْيءٌ فَ َال تَ ُق ْل‬
ُ ْ ْ َ َ
ِ َ‫للش ْيط‬
‫ان‬ َّ ‫ فَِن َّن لَ ْو تَ ْفتَ ُح َع َم َل‬،‫اء فَ َع َل‬
َ ‫َوَما َش‬
“Mukmin yang kuat lebih Allah sukai daripada mukmin lemah.

Bersemangatlah dalam melakukan kebaikan atau sesuatu yang
memberimu manfaat. Senantiasalah memohon pertolongan Allah
dan jangan bersikap lemah. Kala sesuatu menimpamu, jangan
mengatakan andai aku berbuat demikian tentu akan seperti ini
dan seperti itu. Akan tetapi, katakanlah, ini semua terjadi karena
52
takdir dan kehendak Allah. Karena jika berandai-andai ia telah

membuka ruang gerak syaithan.”26
∞∞(֍)∞∞
Selain kondisi psikis, seorang da’i juga wajib memperhatikan
kondisi fisik. Karena kelancaran dakwah yang ia emban, setelah
taufik dari Allah, kesehatan adalah faktor penting agar dakwah
berjalan dengan baik. Hal ini turut mempengaruhi kejiwaan
obyek dakwah yang turut bersemangat kala melihat teladan
mereka kuat dalam beramal.
Tidak bersikap lemah adalah mental yang harus dimiliki seorang

mukmin. Merupakan bentuk kemuliaan diri kala ia mampu
menahan agar tidak menampakkan sikap lemah sehingga
menumbuhkan rasa iba di hati obyek dakwah. Jika tidak
demikian, dikhawatirkan niat seorang dai melenceng dari yang
semestinya.
26
HR. Muslim 2664, Ibnu Majah 79, dan Ahmad 8791.
53
MEMPERHATIKAN KONDISI OBYEK

DAKWAH
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
ِ ِ َِّ ‫ول‬
ِ َّ ‫ لِِِن َْل َََتَخَّر َع ِن‬،‫لَّلل‬
ُ‫للي َالة ِِف للْ َف ْا ِر ِمَّا يُطيل‬ ُ َ ‫ ََ َر ُس‬:‫ال َر ُج ٌل‬
َ َ‫أق‬
ِ ‫ض ِِف مو‬
‫ض ٍع‬ ِ َِّ ‫ول‬ ِ َ‫ فَ غ‬،‫بِنَا فَُال ٌن فِ َيها‬
ْ َ َ َ‫لَّلل ﷺ َما َرأَيْ تُهُ غ‬ ُ ‫ض َ َر ُس‬
ِ ِ َ َ‫ ُُثَّ ق‬،‫ضبًا ِم ْنهُ يَ ْوَمئِ ٍذ‬

َ ‫ لِ َّن م ْن َُ ْم ُمنَ ف ِر‬،‫َّاس‬
‫ين‬ ُ ‫ ََيَيُّ َها للن‬:‫ال‬ َ َ‫َكا َن أَ َش َّد غ‬
‫اج ِة‬
َ َ‫ْي َو َذل ل ْْل‬ِ
َ ‫يف َوللْ ََب‬
ِ ‫ فَِن َّن َخ ْل َفهُ للض‬،‫فَمن أ ََّم للنَّاس فَ لْي تَا َّوْز‬
َ ‫َّع‬ َ َ َ َْ
“Seorang laki-laki bertanya, Wahai Rasulullah sungguh aku tidak

ikut shalat shubuh berjamaah karena fulan yang menjadi imam
suka memanjangkan bacaan shalat. Rasulullah pun marah, yang
tidak pernah aku (Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu) lihat beliau
marah seperti itu. Kemudian beliau ‫ ﷺ‬mengatakan, Wahai
sekalian manusia, sungguh di antara kalian ada orang-orang
yang menjadikan orang lain lari (dari kebaikan). Barangsiapa
yang memimpin shalat maka jangan berlebihan. Karena di
54
belakangnya ada orang yang lemah, tua, dan memiliki

keperluan”27
∞∞(֍)∞∞
Rasulullah ‫ ﷺ‬adalah pribadi yang penyabar. Para sahabat
mengetahui perubahan hati beliau dari raut wajah. Betapa tidak
ringan perkara yang memancing kemarahan Rasulullah? Ini
menjadi pelajaran bagi para pemuka kaum muslimin kala
memimpin dan menyeru memperhatikan kondisi yang diseru. Hal
ini bertujuan mendapatkan maslahat yang lebih baik, yaitu tidak
membuat manusia lari dari kebaikan yang lebih. Dalam hadits
tersebut Rasulullah memerintahkan sahabat yang memimpin
shalat untuk meringankan bacaan, supaya orang-orang tidak lari
dari kebaikan yaitu shalat berjama’ah.
27
HR. Bukhari 90, Muslim 466, Ibnu Majah 984, Ad Darimy 1294, dan Ahmad
17065.
55
MENYESUAIKAN KONTEN DENGAN

KEPRIBADIAN OBYEK DAKWAH
Dari Amru bin Taghlib radhiyallahu ‘anhu
‫ َوتَ َر َك‬،‫ َوتَ َر َك قَ ْوًما‬،‫س ٍْيب بِِق ْس َم ٍة فَأَ ْعطَى قَ ْوًما‬ ِ َِّ ‫ول‬
َ ‫لَّلل ﷺ أُِِتَ ب‬ َ ‫أَن َر ُس‬
َّ ‫ي ِع َد لل ِْم ْن بَ َر فَ َح ِم َد‬ ِ َّ
َ‫لَّلل‬ َ َ‫ ف‬،‫ين تَ َر َك أَنَّ ُه ْم َعتَ بُول‬
َ ‫ فَ بَ لَغَهُ َع ِن للذ‬،‫قَ ْوًما‬
‫ َولِ َّن للَّ ِذي‬،‫للر ُج َل‬ َّ ‫لَّلل لِِِن ْلُ ْع ِطي‬
َّ ُ‫للر ُج َل َوأ ََدع‬ َِّ ‫ و‬:‫ال‬ ِ
َ َ َ‫ ق‬،‫َوأَثْ ََن َعلَْيه‬
‫ين ِِف قُلُوِبِِ ْم‬ ِِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ ََّ ِ‫أ ََدعُ أَح ُّ ل‬
َ ‫ َولََ ْن أُ ْعطي أَق َْو ًلما للَّذ‬،‫َل م َن للذي أُ ْعطي‬ َ
ْ ‫لَّللُ ِِف قُلُوِبِِ ْم ِم َن‬

‫لْلَ ِْْي‬ ِ ‫ِمن‬
َّ ‫ َوأَكِ ُل أَق َْو ًلما لِ ََل َما َج َع َل‬،‫للشبَ ِع َول ْْلََز ِع‬ َ
َِّ ‫ول‬ ِ ‫لَّلل ما أ‬
ِ ‫ُح ُّ أَ ْن َِل بِ ََلِم ِة ر ُس‬ ِ ِ ِ
‫لَّلل ﷺ‬ َ َ َ َ َّ ‫م ْن ُه ْم َع ْم ُرو بْ ُن تَ ْغل َ فَ َو‬
‫َّع ِم‬
َ ‫ُْحْ ُر للن‬
“Bahwasanya Rasulullah pernah mendapatkan ghanimah, lantas
beliau membagikannya pada sebagian orang dan mengabaikan
yang lain. Sampai kepada beliau bahwa ada orang-orang yang
mencela atas tindakan beliau ini. Maka, beliau naik ke atas
56
mimbar, beliau memuji dan menyanjung Allah kemudian

mengatakan : Demi Allah aku memang memberi kepada sebagian
dan mengabaikan yang lain. Tidaklah orang yang kuabaikan dari
ghanimah melainkan ia lebih aku cintai daripada mereka yang
kuberi. Karena aku tahu dari yang kuberi ini hati mereka terliputi
kecemasan dan keresahan. Sementara (golongan yang
kuabaikan) aku serahkan kepada Allah karena telah memberikan
kebaikan dalam hati mereka. Di antara mereka itu adalah Amr
bin Taghlib. (Umar bin Taghlib lantas mengatakan) Demi Allah
saya teramat gembira dengan perkataan Rasulullah tersebut
melebihi unta merah.”28
∞∞(֍)∞∞
Rasulullah ‫ ﷺ‬sangat memperhatikan kondisi kepribadian obyek
dakwah yang beliau seru. Begitulah seorang dai teladan, ia tahu
bagaimana berdakwah kepada jiwa yang mudah sekali terpantik
rasa marah, pula menyeru kebaikan kepada hati yang mudah
sekali menitikkan air mata, dan sebagainya.
28
HR. Bukhari 923 dan Ahmad 20672.
57
MENEMPATKAN OBYEK DAKWAH

SESUAI KEDUDUKANNYA DI
MASYARAKAT
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah
ِ
َ‫ َويَ ْنه‬،‫ َو ََي ُْم ْر ِِبل َْم ْع ُروف‬،‫ْي‬ ِ َّ ‫ وي رح ِم‬،‫لَْيس ِمنَّا من ََل ي وقِ ِر للْ ََبِْي‬
َ ‫لليغ‬ َ ََْ َ َُ ْ ْ َ َ
‫َع ِن لل ُْم ْن ََ ِر‬
“Bukan golongan kami orang-orang yang tidak menghormati

sesepuh dan tidak menyayangi yang muda, (serta bukan golongan
kami –pent-) yang tidak memerintahkan kebaikan atau mencegah
kemungkaran”29
∞∞(֍)∞∞
Tidakkah kalimat ini lahir, kecuali dari orang yang telah
mendapat bimbingan secara langsung dari Allah ‘azza wajalla.
Ucapan yang menunjukkan puncak pemahaman seseorang
29
HR. At Tirmidzy 1921 dan Ahmad 2329.
58
terhadap kiat terbaik mendidik, yaitu memposisikan obyek

dakwah sesuai kedudukan yang semestinya.
Menyeru kelompok yang lebih tua secara umur perlu sedikit

menudukkan ego di bawah mereka, bukan dengan cara
menggurui yang terkesan tidak sopan, bukan pula menuntun
mereka seolah kawan seumuran.
Mendidik generasi muda pun tak jauh beda. Hanya saja golongan
ini perlu didekati dengan merangkul mereka dan membawa
tangan mereka kepada kebaikan.
59
MENDAKWAHI KELUARGA TERLEBIH

DAHULU
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
ِ ‫ات ص‬ ِ ِ ِِ ِ
‫احبُ َُ ْم‬ َ َ ‫ َولِذَل َم‬،‫ َوأ َََن َخ ْي ُرُك ْم ْل َْهلي‬،‫َخ ْي ُرُك ْم َخ ْي ُرُك ْم ْل َْهله‬
ُ‫فَ َدعُوه‬
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap

keluarganya. Aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.
Jika salah seorang di antara kalian meninggal, doakanlah ia”30
∞∞(֍)∞∞
Sebelum keluar dari rumah, seorang harus dan selayaknya
memperhatikan tiang-tiang rumahnya. Akankah ia meninggalkan
rumah sementara hampir-hampir rayap menggerogoti rumahnya
sendiri? Begitulah perumpaan seorang yang hendak menyeru
kebaikan tapi melupakan keluarga sendiri. Karena tidak ada yang
30
HR. Abu Dawud 4899, At Timridzy 2612, Ad Darimy 2306, dan Ahmad
24204.
60
lebih berhak menerima kebaikan setelah dirinya kecuali

keluarganya.
61
MEMPERBANYAK SENYUM
Dari Abu Dzar Al Ghifary radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
ٌ‫ص َدقَة‬ ِ ‫ك ِِف وج ِه أ‬

َ ‫ك‬
َ َ‫يك ل‬
َ ‫َخ‬ ْ َ َ ‫س ُم‬
ُّ َ‫تَ ب‬
“Senyummu di hadapan saudaramu terhitung sedekah”31
∞∞(֍)∞∞
Dai adalah seorang yang tercermin dalam dirinya sifat kemuliaan.
Di antara sifat kemuliaan tersebut adalah tidak berwajah angker
di hadapan manusia, terutama sesama muslim. Betapa banyak
kisah yang menceritakan tentang ketertarikan orang-orang kafir
kepada Islam bermula karena mereka melihat keramahan yang
terpancar di wajah kaum muslimin.
31
HR. Muslim 553, Abu Dawud 1285, Ibnu Majah 3683, dan Ahmad 21363.
62
MENYEBARKAN SALAM
‫َدلُّ َُ ْم‬ ِ ِ
ُ ‫ أ‬،‫ َوَل تُ ْؤمنُول َح ََّّت ََتَابُّول أ ََوَل‬،‫َل تَ ْد ُخلُو َن ل ْْلَنَّةَ َح ََّّت تُ ْؤمنُول‬
‫للس َال َم بَ ْي نَ َُ ْم‬ ُ ْ‫ أَف‬،‫َعلَى َش ْي ٍء لِذَل فَ َعلْتُ ُموهُ ََتَابَ ْب تُ ْم‬

َّ ‫شول‬
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, tidak

akan beriman (sempurna) sebelum kalian saling mencintai.
Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian
melakukannya akan tumbuh rasa cinta di hati kalian. Sebarkanlah
salam di antara kalian”32
∞∞(֍)∞∞
Penerimaan terhadap seruan kebaikan juga bermula dari
kecintaan seseorang kepada pembawa seruan tersebut. Seorang
dai akan mudah diterima oleh masyarakat karena mereka sudah
mencintainya terlebih dahulu. Dan, inilah resep dari seorang yang
32
HR. Muslim 54, Abu Dawud 5193, At Tirmidzy 2688, Ibnu Majah 68, dan
Ahmad 9084.
63
perkataannya melembutkan hati pendengarnya, yaitu Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallama. Yaitu dengan banyak menebar
salam kepada sesama muslim, baik yang sudah kenal maupun
belum kenal.
64
MENGHINDARKAN MAJELIS ILMU

DARI GHIBAH
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah
،‫اك ِب َما َي ْكَرُُه‬ َ ‫ ِذ ْكُر َك أ‬:‫ال‬

َ ‫َخ‬ َ ‫ َق‬،‫َعَل ُم‬
ِ
ُ ‫ ه‬:‫أ ََت ْدُرو َن َما اْلغ َيب ُة ؟ َقاُلوا‬
ْ ‫َّللا َوَر ُسوُل ُه أ‬
‫ول َفَق ِد‬ ِ ِ ‫ " ِإن ك‬:‫َخي ما أَ ُقول؟ َقال‬

ِ ‫ان ِفي أ‬ ِ
ُ ‫ان فيه َما َتُق‬
َ َ ْ َ ُ َ َ ‫ أَ َفَأرَْي َت ِإ ْن َك‬:‫يل‬
َ ‫ق‬
ِ ‫ واِن َلم يكن ِف‬،‫ا ْغتبته‬
‫يه َفَق ْد َب َه هت ُه‬ ْ ُ َ ْ ْ َ ُ َ َْ
“Tahukah kalian apa itu ghibah? (Para sahabat) pun menjawab :

Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallama pun menjawab : Kalian menyebutkan sesuatu tentang
saudaramu yang ia benci. Beliau pun ditanya, walaupun apa
yang aku katakan itu benar? Beliau shallallahu ‘alaihi
wasallama kembali melanjutkan : Jika benar apa yang engkau
katakan, maka engkau telah menggunjingnya. Dan jika tidak
benar, engkau telah memfitnahnya”33
33
HR. Muslim 2589, Abu Dawud 4874, At Tirmidzy 1934, Ad Darimy 2756,
dan Ahmad 7146.
65
∞∞(֍)∞∞
Majelis ilmu adalah majelis yang mulia. Di dalamnya tersebut
nama Allah dan sifat-sifat-Nya. Sungguh tidak layak, seorang
yang dengan sengaja memasukkan ke dalam majelis mulia ini
perkataan sia-sia atau bahkan menjerumuskan pelakunya ke
neraka. Di antara perkataan sia-sia tersebut adalah menggunjing
saudara sesama muslim.
Kami mengingatkan diri kami dan para calon penyeru kebaikan

yang membaca risalah ini, agar sebisa mungkin menjaga lisan
dari menyebar aib saudara sendiri. Tidakkah kita sedih saat Allah
juga tampakkan keburukan kita di hadapan seluruh makhluk-Nya
kelak di hari kiamat? Kita bisa menghindarinya dengan cara
menutup rapat aib orang lain semasa di dunia. Karena, boleh jadi
ia telah menangisi seluruh perbuatannya di malam hari dan Allah
telah menutup rapat aibnya. Akan tetapi engkau di siang hari
justru menambah timbakan keburukanmu dengan mengumbar
kesalahannya.
66
TIDAK MENGAPA SESEKALI

BERCANDA
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
ُّ ِ‫ قال للن‬،‫لْحل ِِْن‬

:‫َّيب ﷺ‬ َِّ ‫ول‬
ِْ ،‫لَّلل‬ َ ‫ ََ َر ُس‬:‫ال‬ َّ ‫أ‬
َّ ِ‫َن َر ُج ًال أَتَى للن‬
َ ‫َّيب ﷺ فَ َق‬
َ ‫ فَ َق‬،‫َصنَ ُع بَِولَ ِد للنَّاقَ ِة‬

ُّ ِ‫ال للن‬
‫َّيب‬ َ ُ‫لِ ََّن َح ِامل‬
ْ ‫ َوَما أ‬:‫ قال‬،‫وك َعلَى َولَ ِد ََنقَ ٍة‬
ِْ ‫ َو َه ْل تَلِ ُد‬:‫ﷺ‬
‫لْلبِ َل لَِّل للنُّو ُق‬
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi ‫ ﷺ‬dan mengatakan Wahai
Rasulullah bawalah aku bersama di tunganganmu. Nabi ‫ﷺ‬
menjawab Baiklah, aku akan membawamu ke atas anak unta
betina. Laki-laki itu pun bertanya, apa yang bisa kuperbuat
dengan anak unta betina?. Rasulullah ‫ ﷺ‬menimpali, bukankah
yang melahirkan unta juga anak unta?!”
∞∞(֍)∞∞
Bercanda adalah salah satu cara yang bisa digunakan seorang dai
untuk mencairkan suasana. Namun bercanda yang diajarkan
67
Rasulullah adalah bercanda yang tidak mengandung kedustaan

dan tidak menyebabkan sakit hati bagi yang dibercandai.
68
‫‪MEMOHON PERTOLONGAN KEPADA‬‬

‫‪ALLAH‬‬
‫‪Dari Abu Dzar Al Ghifary radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah‬‬
‫‪shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda, Allah tabaraka wata’ala‬‬
‫‪berfirman:‬‬
‫يا ِعب ِادي‪ِ :‬إِني َحهرم ُت ُّ‬

‫الظْل َم َعَلى َن ْف ِسي َو َج َعْل ُت ُه َبْيَن ُك ْم ُم َحهرًما‪َ ،‬ف ََل‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬
‫َه ِد ُك ْم‪َ ،‬يا‬ ‫ظاَل ُموا‪َ ،‬يا ِعَب ِادي‪ُ :‬كُّل ُك ْم َض ٌّ‬
‫ال ِإهَّل َم ْن َه َدْي ُت ُه‪َ ،‬ف ْ‬
‫اس َت ْهُدوِني أ ْ‬ ‫َت َ‬
‫اس َت ْط ِع ُموِني أُ ْط ِع ْم ُك ْم‪َ ،‬يا ِعَب ِادي‪:‬‬ ‫ِ‬ ‫ُّ‬ ‫ِ ِ‬

‫عَبادي‪ُ :‬كل ُك ْم َجائ ٌع ِإهَّل َم ْن أَ ْط َع ْم ُت ُه‪َ ،‬ف ْ‬
‫اس َت ْك ُسوِني أَ ْك ُس ُك ْم‪َ ،‬يا ِعَب ِادي‪ِ :‬إهن ُك ْم ُت ْخ ِطُئو َن‬ ‫ُّ‬
‫ُكل ُك ْم َع ٍار ِإهَّل َم ْن َك َس ْوُت ُه‪َ ،‬ف ْ‬
‫اس َت ْغ ِفُروِني أَ ْغ ِفْر َل ُك ْم‪َ ،‬يا‬

‫يعا‪َ ،‬ف ْ‬
‫ِ‬
‫وب َجم ً‬
‫ِ ُّ‬ ‫ه ِ‬
‫ِباللْيل َوالهن َه ِار َوأََنا أَ ْغفُر الذُن َ‬
‫ِعَب ِادي‪ِ :‬إهن ُك ْم َل ْن َتْبُل ُغوا َضرِي‪َ ،‬ف َت ُضُّروِني َوَل ْن َتْبُل ُغوا َن ْف ِعي‪َ ،‬ف َتْن َف ُعوِني‪َ ،‬يا‬
‫آخَرُك ْم‪َ ،‬واِْن َس ُك ْم َو ِجهن ُك ْم‪َ ،‬كاُنوا َعَلى أَ ْتَقى َقْل ِب َر ُج ٍل‬ ‫ْ َ‬ ‫ِعَب ِادي‪َ :‬ل ْو أ ه‬
‫َن أ هَوَل ُكم و ِ‬
‫آخَرُك ْم‪،‬‬ ‫ْ َ‬ ‫اح ٍد ِمْن ُك ْم‪َ ،‬ما َزَاد َذلِ َك ِفي ُمْل ِكي َشْيًئا‪َ ،‬يا ِعَب ِادي‪َ :‬ل ْو أ ه‬
‫َن أ هَوَل ُكم و ِ‬ ‫وِ‬
‫َ‬
‫ص َذلِ َك ِم ْن ُمْل ِكي‬ ‫ِ‬

‫َواِْن َس ُك ْم َو ِجهن ُك ْم‪َ ،‬كاُنوا َعَلى أَ ْف َج ِر َقْل ِب َر ُج ٍل َواحدٍ‪َ ،‬ما َنَق َ‬
‫‪69‬‬
‫اموا ِفي َص ِعي ٍد‬ ‫ِه‬ ِ ‫ َل ْو أ ه‬:‫ َيا ِعَب ِادي‬،‫َشْيًئا‬

ُ ‫ َق‬،‫ َواِْن َس ُك ْم َوجن ُك ْم‬،‫َن أ هَوَل ُك ْم َوآخَرُك ْم‬
‫ ِإهَّل‬،‫ص َذِل َك ِم هما ِعْن ِدي‬ ٍ ‫طْي ُت ُك هل ِإْن َس‬

َ ‫ان َم ْسأََل َت ُه َما َنَق‬ َ ‫َع‬ ِ‫و‬
ْ ‫ َف َسأَُلوِني َفأ‬،ٍ‫احد‬ َ
‫ُح ِصي َها‬ ِ ِ ِ ُ ‫ص اْل ِم ْخَي‬

ْ ‫ ِإهن َما ه َي أ‬:‫ َيا عَبادي‬،‫ط ِإ َذا أ ُْد ِخ َل اْلَب ْحَر‬
ْ ‫َع َماُل ُك ْم أ‬ ُ ‫َك َما َيْنُق‬
‫ َو َم ْن َو َج َد َغْيَر َذلِ َك َف ََل‬،‫َّللا‬ ِ ُ ‫ ُث هم أ َُوِف‬،‫َل ُك ْم‬

َ ‫يك ْم ِإهي‬
َ ‫اها َف َم ْن َو َج َد َخْيًار َفْلَي ْح َمد ه‬
ُ‫وم هن ِإهَّل َن ْف َسه‬

َ ‫َيُل‬
“Wahai hamba-Ku, aku mengharamkan kedzaliman atas diriku.

Pun aku mengharamkan kedzaliman antar sesama kalian, maka
janganlah kalian saling mendzalimi. Wahai hamba-Ku, kalian
seluruhnya berada dalam kesesatan kecuali orang yang telah
kuberi petunjuk. Mintalah petunjuk kepada-Ku maka akan
kuberi. Wahai hamba-Ku, kalian itu berada dalam kelaparan
kecuali yang telah Aku beri makan. Mintalah makan kepada-Ku
niscaya akan aku kabulkan. Wahai hamba-Ku, kalian semua
telanjang kecuali yang telah kuberikan pakaian. Mintalah pakaian
kepadaku, akan kuberikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku,
sesungguhnya setiap kalian senantiasa berbuat salah di malam
dan siang hari, dan Aku maha mengampuni dosa seluruhnya.
Maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian
70
ampunan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan

sanggup mendatangkan bahaya bagi-Ku dan kalian tidak akan
sanggup mendatangkan manfaat untuk-Ku. Wahai hamba-Ku,
seandainya generasi awal kalian dan akhir, baik dari kalangan
manusia atau jin, memiliki hati sebagaimana orang yang paling
bertaqwa di antara kalian, niscaya hal tersebut tidak menambah
sedikitpun kerajaan-Ku. Dan seandainya generasi awal kalian dan
akhir, baik dari kalangan manusia atau jin, memiliki hati
sebagaimana orang yang paling jahat di antara kalian, niscaya hal
tersebut tidak mengurangi sedikitpun kerajaan-Ku. Wahai
hamba-Ku, seandainya generasi awal kalian dan akhir, baik dari
kalangan manusia atau jin, berdiri di atas satu bukit kemudian
memohon sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan semua
permintaan kalian. Dan hal tersebut tidaklah sedikitpun
mengurangi apa ang berada di sisi-Ku, kecuali sekedar seperti
sebuah jarum yang dimasukkan ke dalam lautan (tak teranggap).
Wahai hamba-Ku, sesungguhnya itu adalah amal kalian yang
Aku hitung untuk kalian. Kemudian Aku penuhi balasannya.
Maka barangsiapa yang mendapati balasannya berupa kebaikan,
71
pujilah Allah. Dan barangsiapa yang mendapati selain kebaikan

maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri”34
∞∞(֍)∞∞
Jangan ragu untuk senantiasa menengadahkan permohonan
kepada Dzat yang seluruh perbendaharaan langit dan bumi ada
dalam kekuasaan-Nya. Jika Allah tidak segan menghadirkan
permisalan berupa kebutuhan pakaian dan makan, maka kenapa
sebagai hamba yang penuh kelemahan malu untuk memohon
kebaikan dalam setiap langkah dakwah yang dijalankan?
34
HR. Muslim 2577, At Tirmidzy 2495, Ibnu Majah 4257, dan Ahmad 21367.
72
MEMBERIKAN JAWABAN BERLEBIH

KETIKA DITANYA MAD’U
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
َِّ ‫ول‬
‫لَّلل لِ ََّن نَ ْرَك ُ للْبَ ْح َر َوََْ ِم ُل‬ َ ‫ ََ َر ُس‬:‫ال‬ َِّ ‫ول‬
َ ‫لَّلل ﷺ فَ َق‬ َ ‫َسأ ََل َر ُج ٌل َر ُس‬
‫ضأُ ِم ْن َم ِاء‬ َّ ‫ فَِن ْن تَ َو‬،‫يل ِم َن لل َْم ِاء‬

َّ ‫ أَفَ نَ تَ َو‬،‫ضأ ََْن بِ ِه َع ِط ْشنَا‬ ِ
َ ‫َم َعنَا للْ َقل‬
َِّ ‫ول‬
ُ‫ور َما ُؤهُ ل ْْلِ ُّل َم ْي تَ تُه‬
ُ ‫ ُه َو للطَّ ُه‬:‫لَّلل ﷺ‬ َ ‫للْبَ ْح ِر؟ فَ َق‬
ُ ‫ال َر ُس‬
“Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬: Wahai

Rasulullah, suatu ketika kami mengendarai perahu dan
membawa sedikit air. Kalau kita berwudhu dengannya, kita akan
kehausan. Bolehkah kami berwudhu dengan air laut? Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallama menjawab : Air laut itu airnya suci
lagi mensucikan dan bangkai hewan laut halal dimakan”35
∞∞(֍)∞∞
35
HR. Abu Dawud 83, At Tirmidzy 69, An Nasa’iy 59, Ibnu Majah 386, Malik
45, Ad Darimy 755, dan Ahmad 7233.
73
Rasulullah memberikan jawaban berlebih dari apa yang

ditanyakan. Ini merupakan kebiasaan baik yang hampir saja
lenyap dari seorang dai. Kebanyakan akan merasa bosan ketika
seorang bertanya banyak hal, bahkan menjawab dengan jawaban
yang singkat sekali. Namun, kebijaksanaan yang terkumpul
dalam diri Rasulullah memandang bahwa kelak si penanya akan
menghadapi masalah lain selain kekurangan air. Maka beliau
hadirkan jawaban tambahan sebagai solusi ketika kelak ia
menghadapinya.
74
MELEMPAR TEKA-TEKI
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama, beliau bersabda:
‫ فَ َح ِدثُ ِوِن‬،‫ط َوَرقُ َها َولِنَّ َها َمثَ ُل لل ُْم ْسلِ ِم‬ َّ ‫لِ َّن ِم َن‬
ُ ‫للش َا ِر َش َا َرًة َل يَ ْس ُق‬
َِّ ‫ال َعب ُد‬
‫ َوَوقَ َع ِِف‬:‫لَّلل‬ ِ ِ
ْ َ َ‫ ق‬،‫َّاس ِِف َش َا ِر للْبَ َولدي‬
ُ ‫َما ه َي؟ فَ َوقَ َع للن‬
‫ ِه َي‬:‫ال‬ َِّ ‫ول‬
َ َ‫لَّلل؟ ق‬ َ ‫ َح ِدثْ نَا َما ِه َي ََ َر ُس‬:‫ ُُثَّ قَالُول‬،ُ‫نَ ْف ِسي أَنَّ َها للنَّ ْخلَة‬
ُ‫للنَّ ْخلَة‬
“Di antara pepohonan, ada pohon yang daunnya tidak gugur dan
dia seperti keadaan seorang muslim. Beritahukan kepadaku
pohon apakah itu? Maka orang-orang langsung teringat kepada
jenis pohon yang ada di pedalaman. Abdullah bin Umar berkata
‘Terbetik dalam hatiku bahwa pohon yang dimaksud adalah
kurma, namun aku merasa malu mengungkapkannya’. Kemudian
para sahabat berkata kepada Rasulullah, beritahukan kepada
75
kami pohon apa itu Rasulullah. Beliau ‫ ﷺ‬pun menjawab, itu

adalah pohon kurma”36
∞∞(֍)∞∞
Tak ada salahnya seorang dai dalam satu dua kesempatan
mengajukan teka-teki kepada jamaah. Hal ini bertujuan
mengurangi ketegangan saat kajian dan mencairkan kembali
suasana. Juga metode ini sangat manjur untuk memancing rasa
ingin tahu dari masyarakat.
36
HR. Bukhari 62, Muslim 2811, At Tirmidzy 2867, Ad Darimy 290, dan
Ahmad 4599.
76
MEMBERIKAN PERMISALAN
Dari Abu Musa Al Asy’ary radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
‫َمثَ ُل لل ُْم ْؤِم ِن للَّ ِذي يَ ْق َرأُ للْ ُق ْرآ َن َك َمثَ ِل ْلْلُتْ ُر َّج ِة ِرحيُ َها طَيِ ٌ َوطَ ْع ُم َها‬
ِ ِ َّ ِ
َ ‫ َوَمثَ ُل لل ُْم ْؤم ِن للذي َل يَ ْق َرأُ للْ ُق ْرآ َن َك َمثَ ِل للت َّْم َرة َل ِر‬، ٌ ِ‫طَي‬
‫يح ََّلَا‬
‫للرْحيَانَِة ِرحيُ َها‬

َّ ‫ َوَمثَ ُل لل ُْمنَافِ ِق للَّ ِذي يَ ْق َرأُ للْ ُق ْرآ َن َمثَ ُل‬،‫َوطَ ْع ُم َها ُحل ٌْو‬
‫ َوَمثَ ُل لل ُْمنَافِ ِق للَّ ِذي َل يَ ْق َرأُ للْ ُق ْرآ َن َك َمثَ ِل ل ْْلَْنََلَ ِة‬،‫طَيِ ٌ َوطَ ْع ُم َها ُم ٌّر‬
ٌ ‫س ََّلَا ِر‬
‫يح َوطَ ْع ُم َها ُمر‬ َ ‫لَْي‬
“Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Qur’an
adalah seperti buah utrjuah, berbau harum dan memiliki rasa
manis. Sementara seorang mukmin yang tidak membaca Al
Qur’an adalah seperti kurma, tidak berbau tapi memiliki rasa
manis. Perumpamaan seorang munafik yang membaca Al Qur’an
adalah seperti buah raihanah, baunya harum tapi berasa pahit.
77
Adapun munafik yang tidak membaca Al Qur’an adalah seperti

handzalah, tak berbau juga pahit rasanya.”37
∞∞(֍)∞∞
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama dalam beberapa
sabdanya menggunakan metode ini. Yaitu memberikan
permisalan sehingga materi dakwah tersampaikan ke pendengar
dengan baik. Permisalan yang beliau gunakan mampu
membangkitkan motivasi bagi pendengar hingga tercapailah
tujuan seruan beliau.
37
HR. Bukhari 5020, Muslim 797, Abu Dawud 4829, At Tirmidzy 2865, An
Nasa’iy 5038, Ibnu Majah 214, Ad Darimy 3406, dan Ahmad 19549.
78
MENGGUNAKAN PENGULANGAN JIKA

DIPERLUKAN
Dari Abu Bakrah Nafi’ bin Masruh Ats Tsaqafy radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda :
:‫ال‬ َِّ ‫ول‬

َ َ‫ ق‬،‫لَّلل‬ َ ‫ بَلَى ََ َر ُس‬:‫أ ََل أُنَبِئُ َُ ْم ِِبَ ْك َِب للْ ََبَائِ ِر ثََال ًَث؟ قَالُول‬
ِ ‫ وجلَس وَكا َن مت‬،‫ وعُ ُقو ُق للْوللِ َدي ِن‬،‫َّلل‬

ِ ُ ‫لْل ْشر‬
‫ أ ََل‬:‫ال‬
َ ‫ فَ َق‬،‫ََّئًا‬ ُ َ َ ََ ْ َ َ َّ ‫لك ِِب‬َ ِْ
َ ََ ‫لل يُ ََ ِرُرَها َح ََّّت قُلْنَا لَْي تَهُ َس‬

‫ت‬ َ َ‫للزوِر ق‬
َ ‫ فَ َما َز‬:‫ال‬ ُّ ‫َوقَ ْو ُل‬
“Maukah kalian kuberitahu dosa besar yang paling besar? (beliau

mengatakannya sebanyak tiga kali). (Para sahabat pun menjawab)
mau ya Rasulullah. Beliaupun menjawab, yaitu berbuat syirik
kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua. Kemudian beliau
duduk setelah sebelumnya bersandar, lantas melanjutkan
ketahuilah juga kesaksian palsu. Abu Bakrah mengatakan :
beliau terus mengucapkannya sampai kami mengatakan andai
saja beliau berhenti”38
38
HR. Bukhari 2654, Muslim 87, At Tirmidzy 1901, dan Ahmad 20385.
79
∞∞(֍)∞∞
Menggunakan metode pengulangan sangat dianjurkan demi
menguatkan pemahaman para pendengar. Ini juga memerlukan
kesabaran dari seorang dai, karena tidak sedikit di luaran sana
masyarakat yang hanya bisa paham kecuali setelah disampaikan
berulang kali.
80
MENGGUNAKAN ILUSTRASI
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
َّ ‫ َو َخ‬،ُ‫ط َخطا ِِف لل َْو َس ِط َخا ِر ًجا ِم ْنه‬

‫ط‬ َّ ‫ َو َخ‬،‫َّيب ﷺ َخطا ُمربَّ ًعا‬ َّ ‫َخ‬
ُّ ِ‫ط للن‬
َ
،‫ارل لِ ََل َه َذل للَّ ِذي ِِف لل َْو َس ِط ِم ْن َجانِبِ ِه للَّ ِذي ِِف لل َْو َس ِط‬ ِ
ً َ‫ُخطَطًا صغ‬
‫ َو َه َذل‬،‫ط بِ ِه‬
َ ‫َحا‬ ِ ٌ ‫ و َه َذل أَجلُهُ ُُِمي‬،‫لْلنْسا ُن‬
َ ‫ أ َْو قَ ْد أ‬،‫ط بِه‬ َ َ َ ِْ ‫ َه َذل‬:‫ال‬
َ َ‫َوق‬
ُ‫ فَِن ْن أَ ْخطَأَه‬،‫لض‬
ُ ‫ار ْلْلَ ْع َر‬
ُ َ‫ط لليغ‬ ْ ِ‫ َو َه ِذه‬،ُ‫ِج أ ََملُه‬
ِ ُ َ‫لْلُط‬ ِ
ٌ ‫للَّذي ُه َو َخار‬
َ ‫ َولِ ْن أَ ْخطَأَهُ َه َذل نَ َه‬،‫شهُ َه َذل‬

‫شهُ َه َذل‬ َ ‫َه َذل نَ َه‬
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama menggambar kotak segi

empat dan membuat garis di tengah yang keluar dari kotak
tersebut. Kemudian beliau menggambar garis-garis pendek ke
arah garis tengah tadi. Kemudian beliau ‫ ﷺ‬mengatakan : ini
manusia, ini adalah ajalnya yang mengitarinbya dan garis yang
keluar ini adalah rintangan, jika yang ini tidak mengenainya,
81
maka digigit oleh yan ini, dan jika yang ini tidak mengenainya,
maka akan digigit oleh yang ini”39
∞∞(֍)∞∞
Untuk memperjelas maksud beliau shallallahu ‘alaihi
wasallama, kurang lebih begini ilustrasi yang beliau gambarkan:
ajal
cita-cita
Rintangan
Metode ini tidak hanya sekali beliau ‫ ﷺ‬gunakan, berguna untuk

memastikan para peserta kajian memahami apa yang sedang
disampaikan guru. Terlebih ketika obyek dakwah adalah anak-
anak yang lebih menikmati sajian ringkas tapi membekas di
pikiran mereka. Maka, gambar atau ilustrasi adalah metode yang
sangat tepat digunakan.
39
HR. At Tirmidzy 2454, Ibnu Majah 4231, Ad Darimy 2771, dan Ahmad
3652.
82
MENGGUNAKAN METODE
PENAFSIRAN
‫ ُُثَّ لِيَ ْن ِز ْعهُ فَِن َّن ِِف‬،ُ‫َح ِد ُك ْم فَ لْيَ ْغ ِم ْسه‬ ِ ‫ب ِِف َشر‬
َ ‫لب أ‬َ ُّ ‫لِ َذل َوقَ َع‬
ُ ‫للذ َِب‬
ِ ِ
ً ‫لِ ْح َدى َجنَا َح ْيه َد‬
ً ‫لء َو ْلْلُ ْخ َرى ش َف‬
‫اء‬
“Jika lalat jatuh ke bejana salah seorang di antara kalian,

hendaklah ia mencelupkan seluruh tubuh lalat itu ke bejana lalu
membuangnya. Karena di salah satu sayapnya terdapat penyakit
dan di sayap yang lain terdapat obat”40
∞∞(֍)∞∞
Rasulullah ‫ ﷺ‬tidak sekedar memerintahkan umatnya dengan
sesuatu, melainkan menjelaskan secara detail kapan perintah itu
harus dikerjakan, apa alasannya, dan hikmah perintah tersebut.
Hal ini juga penting diperhatikan oleh seorang dai, sehingga
40
HR. Bukhari 3320, Abu Dawud 3844, Ibnu Majah 3505, Ad Darimy 2081,
dan Ahmad 7141.
83
ketika dihadapkan umat yang kritis, ia mampu menghadirkan dan

mempersiapkan materi dakwah dengan lebih baik.
84
MENGGUNAKAN PENDEKATAN
LOGIKA
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
َ َ‫ك ِم ْن لِبِ ٍل؟ ق‬ ِ َِّ ‫ول‬

:‫ال‬ َ َ‫ َه ْل ل‬:‫ال‬ ْ ‫ ُول َد َِل غُ َال ٌم أ‬،‫لَّلل‬
َ ‫ فَ َق‬،‫َس َو ُد‬ َ ‫ََ َر ُس‬
َ َ‫ َه ْل فِ َيها ِم ْن أ َْوَر َق ؟ ق‬:‫ال‬

:‫ال‬ َ َ‫ َما أَل َْولنُ َها؟ ق‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ ُْحْ ٌر‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫نَ َع ْم‬
‫ك َه َذل‬ َ َ‫ ق‬،‫ لَ َعلَّهُ نَ َز َعهُ ِع ْر ٌق‬:‫ال‬

َ َ‫ فَ لَ َع َّل لبْ ن‬:‫ال‬ َ ِ‫ََّن ذَل‬
َ َ‫ك؟ ق‬ َّ ‫ فَأ‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫نَ َع ْم‬
ُ‫نَ َز َعه‬
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan mengatakan,

Wahai Rasulullah bayiku telah lahir, tapi kok warnanya
hitam?!41 Rasulullah ‫ ﷺ‬hanya bertanya, kamu punya unta? Laki-
laki itu menjawab, punya. Kembali beliau ‫ ﷺ‬bertanya, apa saja
warnanya? Laki-laki itu mengatakan,merah. Lalu beliau ‫ﷺ‬
mengatakan, apakah ada yang berwarna keabuan?. Laki-laki itu
menjawab, ada. Beliau ‫ ﷺ‬mengatakan, kira-kira kenapa kok bisa
41
Laki-laki tersebut bermaksud mempertanyakan kenapa anaknya lahir dalam
keadaan berbeda dengannya.
85
begitu? Dia pun menjawab, mungkin memang ada faktor

keturunan. Beliau ‫ ﷺ‬bersabda : mungkin saja anakmu itu juga
dipengaruhi oleh faktor keturunan.”42
∞∞(֍)∞∞
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama tidak langsung
memberikan kesimpulan dari pertanyaan awal sang penanya.
Melainkan, beliau menggiring laki-laki tersebut mendapatkan
jawaban dengan sendirinya. Metode yang seperti ini sangat tepat
dimunculkan untuk menambah kemantapan dalam menjawab
pertanyaan. Karena penanya dengan sendirinya menemukan
jawaban dengan urutan logika yang terarah. Tentu saja dengan
catatan, bahwa alur logika tidak terjebak dalam logical fallacy.
HR. Bukhari 5305, Muslim 1500, Abu Dawud 2128, An Nasa’iy 3478, Ibnu
42
Majah 2002, dan Ahmad 7189.

86
MENGAJAR LEWAT KISAH

Dari Khabbab bin Al Aratt radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
:‫ فَ ُقلْنَا‬،‫لَّلل ﷺ َو ُه َو ُمتَ َو ِس ٌد بُ ْر َد ًة لَهُ ِِف ِظ ِل للْ ََ ْعبَ ِة‬

َِّ ‫ول‬ِ ‫َش ََ ْوََن لِ ََل ر ُس‬
َ
‫ قَ ْد َكا َن َم ْن قَ ْب لَ َُ ْم يُ ْؤ َخ ُذ‬:‫ال‬ ِ ‫أ ََل تَستَ ْن‬
َ ‫ فَ َق‬،‫ أ ََل تَ ْدعُو لَنَا؟‬،‫ي ُر لَنَا‬ ْ
َ ‫ فَ يُ َااءُ ِِبل ِْم ْن‬،‫ فَ يُ ْا َع ُل فِ َيها‬،‫ض‬

َ ُ‫شا ِر فَ ي‬
‫وض ُع‬ ِ ‫للر ُج ُل فَ يُ ْح َف ُر لَهُ ِِف ْلْل َْر‬
َّ
‫يد َما ُدو َن َْلْ ِم ِه‬ ِ ‫ش‬

ِ ‫اط ل ْْل ِد‬
َ َ ‫ط ِِب َْم‬
ُ‫ش‬َ ُْ‫ َوَي‬،‫ني‬ ْ ِ‫ فَ يُ ْا َع ُل ن‬،‫َعلَى َرأْ ِس ِه‬
ِ ْ ‫ي َف‬
ِ ِ َِّ ‫ و‬،‫ك َعن ِدينِ ِه‬ِ ِ

‫ْي‬
َ ‫لَّلل لَيَت َّم َّن َه َذل ْلْل َْم ُر َح ََّّت يَس‬ َ ُ َ‫ فَ َما ي‬،‫َو َعَ ِْمه‬
ْ َ ‫ي ُّدهُ ذَل‬
ِ ‫ و‬،‫لَّلل‬ ِ ِ َّ
‫للذئْ َ َعلَى‬ َ ََّ ‫اف لَِّل‬
ُ َ‫ت َل ََي‬ ْ ‫اء لِ ََل َح‬
َ ‫ض َرَم ْو‬ َ ‫ص ْن َع‬
َ ‫للرلك ُ م ْن‬
‫ َولَ َِنَّ َُ ْم تَ ْستَ ْع ِالُو َن‬،‫غَنَ ِم ِه‬

“Kami mengadu kepada Rasulullah, sementara beliau berbaring
berbantalkan burdah miliknya di Ka’bah. Kami berkata, tidakkah
engkau memohonkan pertolongan kepada kami? Tidakkah
engkau mendoakan kami? Rasulullah ‫ ﷺ‬pun bersabda ‘Sungguh
ada orang-orang sebelum kalian, diambil salah seorang dari
87
mereka kemudian dibuatkan galian untuknya di tanah dan dia

dikubur di dalamnya hingga kepalanya saja yang terlihat. Lalu
didatangkan gergaji dan diletakkan di atas kepalanya lalu
dibelah dua. Daging dan tulangnya disisir dengan sisir besi,
maka hal itu tidak membuatnya berpaling dari agamanya. Demi
Allah, Allah akan menyempurnakan perkara agama ini hingga
orang yang menunggang kendaraan dari Shan’a sampai ke
Hadhramaut tidak takut kecuali hanya kepada Allah dan kepada
serigala terhadap kambingnya. Akan tetapi kalian terlalu
terburu-buru.”43
∞∞(֍)∞∞
Metode yang beliau terapkan adalah metode yang sejalan dengan
Al Qur’an. Karena Al Qur’an sebagian darinya merupakan kisah-
kisah para generasi terdahulu. Penyampaian kisah dalam
berdakwah adalah cara yang tepat menumbuhkan penghayatan
karena telah adanya contoh sebelumnya.
43
HR. Bukhari 6943, Abu Dawud 2649, An Nasa’iy 5320, dan Ahmad 21057.
88
‫‪UCAPAN “AKU TIDAK TAHU” ADALAH‬‬

‫‪SEBAGIAN DARI ILMU‬‬
‫‪Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :‬‬
‫َي للْبِ َق ِاع َخ ْي ٌر ؟‪،‬‬ ‫ول َِّ‬

‫لَّلل‪ ،‬أ ُّ‬ ‫ال‪َ ََ :‬ر ُس َ‬ ‫اء َر ُج ٌل لِ ََل للنِ ِ‬
‫َّيب ﷺ فَ َق َ‬ ‫َج َ‬
‫َي للْبِ َق ِاع َش ٌّر؟‪ ،‬فَ َق َ‬
‫ال‪ :‬ل أَ ْد ِري ‪،‬‬ ‫ال‪ :‬ل أَ ْد ِري ‪ ،‬فَ َق َ‬
‫ال‪ :‬أ ُّ‬ ‫فَ َق َ‬
‫ول َِّ‬
‫لَّلل ﷺ‪:‬‬ ‫ال َر ُس ُ‬
‫يل‪ ،‬قَ َ‬‫ِ‬
‫ال‪ :‬فَ لَ َّما نَ َز َل َج ْب َرلئ ُ‬
‫ك‪ ،‬قَ َ‬
‫ال‪َ :‬س ْل َربَّ َ‬
‫فَ َق َ‬
‫َي للْبِ َق ِاع َش ٌّر؟‪ ،‬فَ ُقل ُ‬

‫ْت‪ :‬ل أَ ْد ِري ‪،‬‬ ‫َي للْبِ َق ِاع َخ ْي ٌر َوأ ُّ‬ ‫لِِِن ُسئِل ُ‬
‫ْت أ ُّ‬
‫ض‬ ‫يل‪َ :‬وأ َََن ل أَ ْد ِري َح ََّّت أ ْ‬

‫َسأ ََل َرِِب‪ ،‬قَ َ‬ ‫ِ‬
‫ال‪ :‬فَانْ تَ َف َ‬ ‫ال‪َ :‬ج ْب َرلئ ُ‬
‫فَ َق َ‬
‫ال َّ‬
‫لَّللُ‪ََ :‬‬ ‫ي َع َق ِم ْن َها ُُمَ َّم ٌد ﷺ فَ َق َ‬
‫اد أَ ْن يُ ْ‬ ‫يل لنْتِ َف َ‬
‫اضةً َك َ‬ ‫ِ‬
‫َج ْب َرلئ ُ‬
‫َي للْبِ َق ِاع َخ ْي ٌر؟‪ ،‬فَ ُقل َ‬ ‫ِ‬

‫ك‬ ‫ْت‪ :‬ل أَ ْد ِري‪ ،‬فَ َ‬
‫سأَلَ َ‬ ‫ك ُُمَ َّم ٌد أ ُّ‬
‫يل يَ ْسأَلُ َ‬
‫َج ْب َرلئ ُ‬
‫ْت‪ :‬ل أَ ْد ِري‪ ،‬ولِ َّن َخ ْي ر للْبِ َق ِاع للْمس ِ‬
‫اج ُد‪َ ،‬و َش َّر‬ ‫َي للْبِ َق ِاع َش ٌّر‪ ،‬فَ ُقل َ‬
‫أ ُّ‬
‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫"‬ ‫للْبِ َق ِاع لْل ْ‬
‫َس َول ُق‬
‫‪89‬‬
“Seorang datang kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬lalu berkata, Wahai

Rasulullah bagian bumi mana yang paling baik?. Beliau ‫ ﷺ‬pun
menjawab, aku tidak tahu. Orang tersebut melanjutkan,bagian
bumi mana yang paling buruk? Beliau ‫ ﷺ‬kembali menjawab, aku
tidak tahu. Orang itu pun berkata, jika demikian tanyakanlah
kepada Rabbmu. Tatkala Jibril alaihissalam datang, Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬pun bertanya kepada Jibril, Wahai Jibril bagian
bumi manakah yang paling baik? Jibril pun menjawab, aku tidak
tahu. Nabi ‫ ﷺ‬kembali bertanya, bagian bumi mana yang paling
buruk? Jibril kembali menjawab, aku tidak tahu. Nabi ‫ ﷺ‬pun
berkata, tanyakanlah hal ini kepada Rabbmu. Jibril pun bergetar
dan Nabi sampai hampir pingsan, lalu Jibril mengatakan,aku
tidak pernah bertanya kepadaNya sesuatupun. Maka Allah ‫ﷻ‬
berfirman : Muhammad telah bertanya kepadamu, belahan bumi
mana yang paling baik dan engkau menjawab tidak tahu. Dia
juga bertanya, belahan bumi mana yang paling buruk dan engkau
jawab tidak tahu. Sampaikanlah kepadanya, sebaik-baik bagian
bumi adalah masjid dan seburuk-buruk bagian bumi adalah
pasar.”44
44
HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak 279 dan Baihaqy 4593.
90
∞∞(֍)∞∞
Ini adalah metode dakwah yang sering dilupakan oleh para dai.
Seiring semakin tenarnya nama, semakin malu untuk mengatakan
tidak tahu kepada jamaah. Mungkin mereka lupa, bahwa
Rasulullah manusia terbaik dan Jibril malaikat terbaik, telah
mendahului ucapan tidak tahu terhadap sesuatu yang belum
datang kepada mereka ilmu. Maka, tidak ada yang malu berkata
tidak tahu kecuali orang-orang yang tumbuh dalam dirinya
kesombongan dan tidak paham kadar dirinya sendiri.
91

42 Hadits Metode Dakwah Nabi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

42 Hadits Metode Dakwah Nabi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MUHAMMAD NUR FAQIH

JUDUL BUKU 42 HADITS METODE BERDAKWAH

PENULIS MUHAMMAD NUR FAQIH

TAHUN 1439 H / 2017

PENERBIT BISSALAM PUBLISHING

Berdakwah adalah salah satu identitas seorang muslim,

ِ ‫َّاس ََتْمرو َن ِِبلْمعر‬

Penyematan gelar ‘umat terbaik’ merupakan tanda bahwa

“Pujian Allah untuk umat ini dengan menggelari mereka sebagai

Namun, seringkali kegiatan mulia ini rusak karena ulah sebagian

Penting bagi setiap penyeru, sebelum menyingsingkan lengan

ٌ‫سنَة‬ َِّ ‫ول‬ِ ‫لََق ْد َكا َن لَ َُ ْم ِِف ر ُس‬

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

Bagaimana cara berdakwah adalah bentuk keteladanan yang

memberi gambaran dan faidah kepada pembaca tentang etika

Pengambilan hadits-hadits, penulis batasi hanya hadits yang telah

Tidaklah buku ini kecuali hanya sedikit sekali menggambarkan

ADIL DAN TIDAK BERAT SEBELAH ................................. 38

MEMBERIKAN PERMISALAN ............................................. 77

MENGIKHLASKAN NIAT DALAM

‫ َوإِنَّ َما ِلك ُِل أ‬،ِ‫إِنَّ َما أاْل َ أع َما ُل ِبالنِيَّات‬

mengikhlaskan niat berdakwah hanya untuk Allah. Bukan untuk

BERHATI-HATI DARI AMALAN YANG

َِّ ‫من تَ علَّم ِعلْما ِِمَّا ي ب ت غَى بِ ِه وجه‬

‫ف ل ْْلَن َِّة يَ ْوَم لل ِْقيَ َام ِة‬ ُّ ‫ضا ِم َن‬

“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya ia mencari ilmu

TAUHID ADALAH MATERI DAKWAH

‫ فَ أليَك أُن أ َ َّو َل َما ت َ أدعُو ُه أم‬،‫ب‬ ِ ‫علَى قَ أو ٍم ِم أن أ َ أه ِل ا أل ِكتَا‬

harta-harta orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada

ُ‫ َم ْن َع ِم َل َع َمال أَ ْش َر َك فِ ِيه غَ ِْْيي فَ ُه َو لَه‬:‫ار َك َوتَ َع َاَل‬ َّ ‫ول‬

ِ ‫للشرَك ِاء َع ِن‬

Tauhid) dan peringatan dari berbuat buruk (termasuk di dalamnya

MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP

‫علَ أي ِه أ َ أم ُرنَا فَ ُه َو َرد‬ َ ‫ع َم ًًل لَ أي‬

‫‪TEGAR DI ATAS SUNNAH DAN‬‬

‫ال قَائِ ٌل‪ََ :‬‬ ‫ت ِم ْن ها للْعيو ُن وو ِجلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬

‫‪Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama suatu hari shalat‬‬

menyentuh lubuk hati. Kemudian seorang mengatakan, Wahai

“Aku wasiatkan kepada kalian untuk senantiasa bertakwa kepada

MENGAJARKAN AL QUR’AN KEPADA

ُ‫َخ ْي ُرُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم للْ ُق ْرآ َن َو َعلَّ َمه‬

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan

MENAHAN DIRI DARI TAMPIL DI

ِ ِ ِ ِ ِ ً ‫ْم لنْتِ َز‬ ِ

‫َضلُّول‬ َ َ‫سئِلُول فَأَفْ تَ ْول بِغَ ِْْي ِع ْل ٍم ف‬

Lalu mereka ditanya, kemudian berfatwa tanpa ilmu. Mereka itu

LARANGAN MENYAMPAIKAN HADITS

“Jangan engkau berdusta atas namaku, barangsiapa yang berbuat

‫‪MENJADI PENYERU KEBAIKAN BUKAN‬‬

‫ْت‪َ :‬و َه ْل‬ ‫لْلَ ِْْي ِم ْن َش ٍر‪ ،‬قَ َ‬

‫للش ِر ِم ْن َخ ٍْْي‪ ،‬قَ َ‬

‫ف ِم ْن ُه ْم َوتُ ْن َِ ُر‪ ،‬قُل ُ‬

‫ال‪ُ :‬ه ْم ِم ْن‬ ‫ول َِّ‬

‫ْت‪ :‬فَ َما ََت ُْم ُرِِن لِ ْن أَ ْد َرَك ِِن ذَلِ َ‬

‫َص ِل َش َا َرةٍ َح ََّّت‬ َّ ‫ْك لل ِْف َر َق ُكلَّ َها َولَ ْو أَ ْن تَ َع‬

َ ِ‫ت َعلَى ذَل‬

Rasulullah. Beliau menjelaskan, mereka dari golongan kita dan

MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP

“Islam itu terbangun di atas lima perkara : persaksian bahwa tiada

mengutamakan kelima perkara tersebut. Karena sejatinya seluruh

SEORANG DA’I MEMPEROLEH DUA

‫وص ِم ْن أ َْوَزل ِرِه ْم َش ْي ئًا‬

“Barangsiapa yang mencontohkan kebaikan maka baginya pahala

MENGHIASI DIRI DENGAN AKHLAK