Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dhaifina Azimatunisa

NIM : 2119160009
Kelas : Biologi IC

ANALISIS TERBENTUKNYA BAYANGAN PADA MATA

A. Sistem Optik Mata

Sistem optik mata memiliki ciri khusus sebagai berikut.


1. Mata dapat mengamati kejadian pada sudut yang sangat besar selagi memandang sebuah
benda yang terletak tepat didepannya secara cermat.

2. Berkedip merupakan alat pembersih dan pelumas built-in (terpasang tetap dan siap pakai)
bagi lensa depan (kornea).
3. Terdapat sistem pemfokusan otomatis cepat yang memungkinkan kita melihat benda
sampai sedekat 20 cm (sekitar 8 in) dalam satu detik dan kemudian melihat benda jauh.
Pada keadaan rileks, focus untuk mata normal terpasang untuk jarak “tak terhingga”
(melihat jauh
4. Mata dapat bekerja secara efektif menerima cahaya dengan rentang intensitas yang sangat
lebar, yaitu sekitar 10 milyar berbanding satu (1010:1), siang hari yang terik sampai
malam gulita.
5. Mata memiliki sistem penyesuaian bukan lensa yang otomatis (iris).
6. Kornea memiliki penghapus goresan yang built-in; walaupun tidak dapat pasokan darah,
kornea terdiri dari selsel hidup dan dapat memperbaiki kerusakan lokal
7. Mata memiliki sistem pengendali tekanan otomatis yang mempertahankan tekanan
internalnya sekitar 1,6 kPa (12mmHg) sehingga bentuk bola mata dapat dipertahankan.
Apabila „penyok‟, mata dengan cepat kembali ke bentuknya semula.
8. Mata terletak di wadah yang terlindung kuat yang hamper seluruhnya diliputi tulang.
Masing masing mata bersandar pada bantalan lemak yang meredam goncangan keras
9. Bayangan tampak terbalik di retina peka-cahaya di bagian belakang bola mata tetapi otak
secara otomatis mengoreksi hal ini
10. Otak memadukan bayangan dari kedua mata sehingga kita memiliki persepsi kedalaman
yang baik dan penglihatan tiga dimensi sejati. Apabila penglihatan diri salah satu mata
lenyap, penglihatan dari mata yang tersisa masih memadai untuk sebagian besar
kebutuhan
11. Otot mata memungkinkan mata bergerak fleksibel ke atas dank e bawah, ke samping, dan
secara diagonal. Setelah sedikit latihan, mata bahkan dapat dibuat bergerak melingkar

B. Mekanime Penglihatan dan Pembentukan Bayangan Pada Mata

Sistem optik yang paling penting bagi manusia adalah mata. Di depan lensa mata
terdapat selaput yang membentuk suatu celah lingkaran. Selaput inilah yang disebut iris dan
berfungsi memberi warna pada mata. Celah lingkaran disebut pupil. Lebar pupil dikendalikan
oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenainya. Jumlah cahaya yang memasuki
mata dikendalikan oleh iris. Iris mengatur ukuran biji mata, sedang tebal lensa dikendalikan
oleh otot siliari. Kornea mata adalah bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam
yang dilapisi oleh selaput bening.

Di belakang kornea terdapat cairan (aqueous humor). Cairan ini berfungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Di bagian yang lebih dalam lagi terdapat
lensa yang dibuat dari bahan bening, berserat dan kenyal. Lensa inilah disebut lensa mata/
lensa kristalin. Cahaya memasuki mata melalui iris menembus biji mata, dan oleh lensa
difokuskan sehingga jatuh ke retina atau selaput jala.
Retina adalah lapisan serat saraf yang menutupi bagian belakang. Retina mengandung
struktur indracahaya yang sangat halus disebut batang dan kerucut dan memancarkan
informasi yang diterima saraf optik dan dikirim ke otak.Apabila kita ingin melihat benda yang
jauh letaknya maka otot siliari akan mengendor dan berakibat sistem lensa kornea berada pada
panjang focus maksimumnya yaitu kira-kira 2,5 cm (jarak dari kornea ke retina). Bila letak
benda didekatkan maka otot siliari akan meningkatkan kelengkungan lensa sehingga
mengurangi panjang fokusnya dan bayangan akan difokuskan ke retina.
Proses perubahan kelengkungan lensa inilah yang disebut akomodasi. Jarak terdekat
(posisi benda di depan mata) dimana lensa memfokuskan cahaya yang masuk tetap jatuh di
retina disebut titik dekat. Jika benda lebih didekatkan ke mata maka lensa tidak dapat
memfokuskan cahaya. Cahaya yang masuk tidak jatuh di retina maka bayangan menjadi
kabur. Posisi titik dekat ini beragam dari satu orang ke orang yang lain dan berubah dengan
meningkatnya usia. Sebagai contoh, seseorang yang usianya 10 tahun maka titik dekatnya
dapat sekitar 7 cm di depan mata, sedang seseorang yang usianya 60 tahun maka titik
dekatnya dapat sekitar 200 cm.
Bagaimana proses pembentukan bayangan di retina jika mata kita melihat suatu
benda? Proses pembentukan bayangan di retina ditunjukkan pada Gambar 6.

Benda yang tingginya y terletak pada jarak S1 maka tampak kecil Karena bayangan
yang terbentuk di retina kecil dengan tinggi bayangan y‟. Bayangan yang ditangkap di retina
adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Otak kitalah yang menerjemahkan sehingga kalau kita
melihat suatu benda maka kita dapat melihat seolah-olah bayangan tegak dan tidak terbalik
Sistem lensa mata yang positif menyebabkan terkumpulnya sinar hasil pembiasan
pada retina. Posisi bitnik kuning retina sendiri terletak pada garis median dari sistem lensa
mata. Bila sinar datang sejajar sumbu utama akan dibelokan melalui jari-jari lensa, sedangkan
bila sinar datang melalui pusat kelengkungan lensa akan diteruskan dan bila sinar datang dari
arah selain itu akan dibelokan sejajar sumbu utama.

Konvergensi tepat pada retina hanya diperoleh bila benda yang dilihat berada 6 meter
atau lebih jauhnya dari mata. Bila jarak benda kurang dari 6 meter, maka konvergensi
berkurang dan bayangan yang terbentuk tidak tepat pada retina. Jarak 6 meter adalah jari-jari
kelengkungan lensa mata, sehingga benda harus berada di ruang 3 agar bayangan yang
terbentuk tepat pada retina. Semakin jauh jarak benda, semakin jelas bayangan yang
terbentuk.

Sumber: Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-BiRuNi’ 04 (2) (2015) 285-297


(https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index)

Anda mungkin juga menyukai