Anda di halaman 1dari 45

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

STRUKTUR TUBUH MANUSIA

OLEH

NAMA : Ni Luh Kade Novita Wahyuningrum


NIM : 17.321.2691
KELAS : A11-A

POGRAM ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

TAHUN 2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem pencernaan makanan adalah suatu sistem pengolahan makanan


menjadi zat-zat makanan yang dapat diserap oleh darah, dan sisa-sisa makanannya
dibuang keluar dari tubuh. Proses pencernaan makanan berlangsung secara mekanis dan
kimiawi, yang dilakukan oleh sistem pencernaan makanan. Sistem pencernaan makanan
pada manusia meliputi, saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Proses pencernaan
makanan harus melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya di cerna pada tubuh tahap
pertama melalui Mulut, kemudian melalui Faring, melewati Kerongkongan, dicerna
diLambung, kemudian menuju Pankreas, selanjutnya Hati, setelah itu Kandung Empedu,
dilanjutkan menuju Usus Halus, Usus Besar, dan berakhir Rektum dan Anus. Adapun
sistem Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh
semua makhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu organism
dengan lingkungannya.
Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu Katabolisme dan
Anabolisme. Didalam tubuh terjadi 3 proses metabolism utama yaitu Metabolisme
Karbohidrat, Metabolisme Protein dan Metabolisme Lemak Pencernaan lemak tidak
terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat enzim lipase yang
dapat menghidrolisis atau memecah lemak. Sistem sesorik persepsi adalah stimulus atau
rangsang yang datang dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke dalam
tubuh melalui organ sensori ( panca indera). Sistem sensori berfungsi menerima dan
menghantar impuls ataurangsangan dari reseptor (alat indera) ke sistem saraf pusat, yaitu
otak (ensefalon) dansumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori
berhubungan dengansaraf asosiasi (intermediet).

Sistem respirasi atau Bernafas merupakan salah satu ciri dan aktivitas makhluk
hidup. Istilah pernapasan berbeda dengan respirasi. Bernapas adalah proses pengambilan
O2 dari lingkungan dan pengeluaran CO2 dan uap air dari dalam tubuh ke lingkungan.
Respirasi adalah proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik di dalam sel guna
memperoleh energi. Beberapa fungsi bernafas yang penting yaitu Mengambil O2 dan
Mengeluarkan CO2. Sistem kardiovaskuler adalah bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini
terdiri dari jantung , pembukuh darah (arteri,kapilar dan vena), dan darah yang mengalir
di dalamnya. jantung, pembuluh darah dan darah. Sistem integumen adalah sistem organ
yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan
internal atau lingkungan eksternal). Kompenen integumen yaitu kulit, kuku jari tangan
dan kuku jari kaki dan, rambut. Untuk mengetahaui lebih lanjut mengenai struktur tubuh
manusia bisa kita baca di dalam pembahasan.

1.2 BAHAN KAJIAN

Setruktur tubuh umum manusia

A. Sistem Pencernaan dan Metabolisme Tubuh


B. Sistem Sensorik Persepsi
C. Sistem Respirasi
D. Sistem Kardiovaskuler
E. Sistem Integumen
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SISTEM PENCERNAAN DAN METABOLISME TUBUH

A. SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan makanan adalah suatu sistem pengolahan makanan menjadi zat-zat
makanan yang dapat diserap oleh darah, dan sisa-sisa makanannya dibuang keluar dari tubuh.
Proses pencernaan makanan berlangsung secara mekanis dan kimiawi, yang dilakukan oleh
sistem pencernaan makanan. Sistem pencernaan makanan pada manusia meliputi, saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.

1. Mulut ( Kavum Oris)

Di dalam mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh
enzim amilase (ptialin). Bagian-bagian penyusun rongga mulut ialah :

a. Bibir
Bibir tersusun dari jaringan ikat dan otot rangka. Bagian luar bibir dilapisi kulit yang
mengandung folikel rambut, kelenjar keringat dan sabasea. Bagian transisional
mengandung banyak pembuluh kapiler sehingga tampak berwarna merah.
b. Gigi
Struktur gigi terdiri atas tiga bagian, yaitu mahkota/korona (bagian gigi yang terlihat),
leher gigi/korum (diselubungi oleh gusi), dan akar gigi/radiks (bagian yang tertanam di
dalam rahang). Anatomi gigi terdiri atas 4 lapisan yaitu :
- Email, merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi permukaan gigi.
- Dentin (Tulang gigi), merupakan lapisan sebelah dalam dari email yang berwarna
kekuningan.
- Sementum, merupakan lapisan luar akar gigi yang berbatasa dengan tulang rahang.
- Pulpa, merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat pembuluh darah dan serabut
saraf yang menjulur hingga akar gigi.
Berdasarkan bentuknya, gigi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

 Gigi seri (Insivius/I)


 Gigi Taring (Kaninus/C)
 Gigi geraham depan (Premolar/P)
 Gigi geraham belakang (Molar/M)

Manusia memiliki 2 susunan gigi, yaitu :

1. Gigi primer (gigi sulung/gigi susu), tumbuh pada usia 6-26 bulan, berjumlah 20 buah.
Pada usia sekitar 6-14 tahun, gigi primer akan tanggal dan digantikan dengan gigi
permanen.
2. Gigi sekunder (gigi permanen), berjumlah 32 buah, tumbuh pertama kali pada usia 6
tahun.
c. Lidah
Pada permukaan dorsal lidah terdapat papila-papila yang membentuk tekstur kasar. Pada
otot lidah terdapat kelenjar von ebner yang menyekresikan cairan.

d. Kelenjar Saliva
Di dalam mulut terdapat 3 pasang kelenjar saliva, yaitu kelenjar parotid (kelenjar ludah
terbesar, terletak agak ke bawah di depan telinga), submandibula (terletak di rahang
bawah), dan sublingual (terletak di bawah lidah dekat kelenjar subman dibular).

2. Faring (Pharinx)

Faring berbentuk seperti tabung.Bagian superior disebutnasofaring, padanasofaringbermuara


tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga, Bagian media disebut oro
faring, bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring
yang menghubungkan orofaring dengan laring.

3. Kerongkongan (Esofagus)

Panjang esofagus sekitar 25 cm dengan diamter 2,54 cm. Mukosa esofagus memproduksi
mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus, tetapi tidak menghasilkan enzim pencernaan.
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapatdaerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep,
yaitu epiglotis yang mengaturmakanan agar tidak masuk ketrakea (tenggorokan).

4. Lambung (Ventrikulus)

Lambung adalah organ pencernaan yang berbentuk seperti huruf J, terletak di rongga perut
bagian atas sebelah kiri, di bawah diafragma. Lambung terbagi menjadi 4 bagian yaitu :

1. Kardia, berbatasan dengan esofagus oleh otot sfingter esofageal.


2. Fundus, bagian yang membulat terletak di atas sebelah kiri.
3. Badan, bagian terbesar lambung yang terletak di bawah fundus.
4. Pilorus, bagian bawah yang menyempit berbatasan dengan usus halus oleh otot sfingter
pilorus.

Lambung tersusun dari tiga lapisan otot polos, yaitu lapisan sirkuler,
longitudinal/melintang, dan obliquel miring. Kelenjar lambung menghasilkan 2-3 liter cairan
lambung (gastric juice) yang mengandung enzim pencernaan, asam klorida, mukus, garam-
garam dan air. Masuknya makanan ke dalam mulut, tampilan makanan, bau dan pikiran tentang
makanan, dapat merangsang sekresi cairan lambung. Pencernaan secara kimiawi dalam
lambung, yaitu :

- Pencernaan protein
 Pepsinogen (disekresi oleh sel utama) diubah menjadi pepsin oleh asam
klorida. Pepsin ialah enzim proteolitik yang menghidrolisis protein menjadi
polipeptida/pepton.
 Renin (diproduksi oleh lambung bayi), enzim ini sangat penting untuk
mencerna ASI.

- Pencernaan Lemak
Lipase lambung (disekresi oleh sel utama) menghidrolisis lemak susu menjadi asam
lemak dan gliserol, tetapi aktivitasnya terbatas dalam kadar pH rendah.
- Pencernaan Karbohidrat
Enzim amilase dalam saliva yang terbawa bersama bolus akan tetap bekerja dalam
lambung. Lambung tidak memproduksi enzim pencerna karbohidrat.

5. Pankreas

Pankreas terletak secara horizontal di bagian belakang bawah lambung. Pankreas tersusun
dari sel-sel eksotrin dan sel-sel endokrin. Enzim-enzim dalam pankreas yaitu :

- Tripsinogen, diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin


- Kimotripsin
- Lipase
- Amilase
- Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase.
6. Hati ( Hepar )

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai
fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap
kedalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah kedalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada
akhirnya masuk kedalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-
pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

7. Kandung Empedu

Empedu berupa kantong berbentuk seperti terong, berukuran sekitar 8-10 cm, berwarna
hijau, dan terdapat pada lekukan di bawah lobus kanan hati. Cairan empedu bersifat alkali, terdiri
atas air, garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, musin, dan zat lainnya. Pigmen empedu
disalurkan ke usus halus, sebagian berubah menjadi sterkobilin yang mewarnai feses.

8. Usus Halus (Intestinum Tenue)

Usus halus berbentuk seperti tabung yang terletak diantara lambung dan usus besar,
berdiameter 2,5 cm dan panjang 3-5 m. Usus halus terdiri dari dari tiga bagian, yaitu :

1. Usus dua belas jari (Duodenum), memiliki panjang 25-30 cm, Bagian usus dua belas
jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulboduodenale dan
berakhir di ligamentum Treitz.Lambung melepaskan makanan kedalam usus dua
belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usush alus. Makanan
masuk kedalam duodenum melalui sfing terpilorus dalam jumlah yang bisa di cerna
oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung
untuk berhenti mengalirkan makanan.
2. Usus kosong (Jejenum),) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang
seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus
kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
3. Usus Penyerapan (Ileum), adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, )ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7
dan 8 (netralatausedikitbasa).

Struktur usus halus banyak memiliki jonjot usus (vilus = tunggal, vili = jamak), setiap
jonjot usus mengandung jaring-jaring kapiler dan pembuluh limfe. Pada usus halus terjadi
gerakan peristaltik dari kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkuler yang menggerakkan
kimus ke arah bawah di sepanjang saluran.

9. Usus Besar (Kolon)

Usus besar tidak memiliki jonjot usus, tetapi memiliki daya regang yang cukup besar. Usus
besar terdiri dari :

1. Sekum, merupakan kantong tertutup dan memiliki apendiks vermiform (umbai cacing)
2. Kolon
3. Rektum, memiliki panjang 12-13 cm, tersusun dari mukosa saluran anal berupa lipatan-
lipatan vertikal yang berisi arteri dan vena, sfingter anal otot polos, sfingter anal otot
rangka yang mengitari anus.
10. Rektum dan Anus

Merupakan lubang tempat pengeluaran feses dari tubuh, sebelum dibuang melalui anus,
feses ditampung terlebih dahulu dalam rektum. Apabila feses telah siap dibuang, maka otot
sfingter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus.

B. METABOLISME TUBUH

Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk
hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu organism dengan lingkungannya.
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metabole” yang berarti perubahan, dapat kita
katakana bahwa makhluk hidup mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses
kimiawi untuk mempertahankan hidupnya.

Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu :


 Katabolisme yang merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk
dijadikan energy.
 Anabolisme yang merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organic dari molekul molekul
tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.

Didalam tubuh terjadi 3 proses metabolism utama yaitu :


1. Metabolisme Karbohidrat
Pada proses pencernaan makanan,karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian
dengan menggunakan molekul air).Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan
polisakarida menjadi monosakarida.Ketika makanan dikunyah,makanan akan bercampur dengan
air liur yang mengandung enzim ptialin (suatu α amilase yang disekresikan oleh kelenjar parotis
di dalam mulut).Enzim ini menghidrolisis pati(salah satu polisakarida) menjadi maltosa dan
gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa.makanan berada di
mulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak lebih dari 3-5% dari pati yang telah
dihidrolisis pada saat makanan ditelan.Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dlaam mulut
untuk dipecah oleh ptialin menjadi maltosa,tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus menerus
selama satu jam setalah makanan memasuki lambung,yaitu sampai isi lambung bercampur
dengan zat yang disekresikan oleh lambung.Selanjutnya aktivitas ptialin dari air liur dihambat
oelh zat asam yang disekresikan oleh lambung.Hal ini dikarenakan ptialin merupakan enzim
amilase yang tidak aktif saat PH medium turun di bawah 4,0.
Setelah makan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas
jari),makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas.Pati yang belum di pecah akan
dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas.Sekresi pankreas ini mengandung α
amilase yang fungsinya sama dengan α-amilase pada air liur,yaitu memcah pati menjadi maltosa
dan polimer glukosa kecil lainnya.Namun,pati pada umumnya hampir sepenuhnya di ubah
menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya sebelum melewati lambung.
Hasil akhir dari proses pencernaan adalah glukosa,fruktosa,glaktosa,manosa dan monosakarida
lainnya.Senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati
oleh darah.
 Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan mengalami dau proses di dalam
hati,yaitu:
 Pertama,Glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-
sel tubuh
 Kedua,jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah),glukosa akan di ubah
menjadi glikogen(gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara otomatis akan
menjaga keseimbangan gula darah.Glikogen di simpan di dalam hati,jika sewaktu-waktu
dibutuhkan,glikogen di ubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenaline.

2. Metabolisme Protein
Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayur-sayuran.Protein
dicerna di lambung oleh enzim pepsin,yang aktif pada pH 2-3 (suasana asam).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.Salah satu hal
terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna
kolagen.Kolagen merupakan bahan daasar utama jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan.
Pepsin memulai proses pencernaan Protein.Proses pencernaan yang dilakukan pepsin meliputi
10-30% dari pencernaan protein total.Pemecahan protein ini merupakan proses hidrolisis yang
terjadi pada rantai polipeptida.Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus.Ketika
protein meninggalkan lambung,biasanya protein dalam bentuk proteosa,pepton,dan polipeptida
besar.Setelah memasuki usus,produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan bercampur
dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik,seperti tripsin,kimotripsin,dan
peptidase.Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida
kecil.Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu penyerapan melalui
dinding usus,hasil penguraian protein dalam sel,dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Asam
amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses penguraian protein dalam
hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan. Dalam hal ini, hati berfungsi sebagai
pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati
menjadi senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH3(amonia) dan NH4OH (amonium
hidroksida),serta senyawa yyang tidak mengandung unsur N.Senyawa yang mengandung unsur
N akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung di dalam hati karena hanya sel-sel
hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh
tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal laul dikeluarkan melalui urin.
Sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan baku
karbohidrat dan lemak,sehingga dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.

3. Metabolisme Lemak
Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak
terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan lemak terjadi
di dalam usus,karena usus mengandung lipase.Lemak keluar dari lambung masuk ke dalam usus
sehingga merangsang hormon kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung
empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua
belaas jari).Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam
mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar
menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil. Ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida)
yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari
penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak
dan monoligserida (gliserida tunggal). Pengeluaran cairan pankreas dirancang oleh hormon
sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan
cairan pankreas,serta pankreoenzim yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim
dalam cairan pankreas.Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus
halus.Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada
dinding usus,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-
partikel kecil(jaringan lemak). Saat dibutuhkan,timbunan lemak tersenit akan diangkut menuju
hati.
2.2 SISTEM SENSORI PERSEPSI

Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar tubuh.
Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori ( panca indera).

Sistem sensori berfungsi menerima dan menghantar impuls ataurangsangan dari reseptor (alat
indera) ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dansumsum belakang (medula spinalis).
Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengansaraf asosiasi (intermediet). Sistem sensoris
menempatkan atau memungkinkan individuberinteraksi atau berhubungan dengan
lingkungannya. Setiap sensasi yang diterimatergantung pada kuatnya stimulasi yang diterima
oleh reseptor atau target organ.

Sel saraf sensoris disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan(impuls)
dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) Jalannya proses sensori hingga di
persepsikan : Rangsangan→reseptor→saraf sensori→sumsum tulangbelakang dan otak→saraf
motoris→efektor→persepsi. Ker ja utama dari sistem saraf yangberfungsi menghantarkan impuls
listrik yang terbentuk Setiap neuron terdiri dari akibatadanya suatu stimulus (rangsang). satu
badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma daninti sel. Dari badan sel keluar dua macam
serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Dendritberfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf,
sedangkan akson berfungsi mengirimkanimpuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke
jaringan lain.

Persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan serta perbedaan antar hal
yang terjadi melalui proses mengamati, mengetahui dan mengartikan setelah mendapat rangsang
melalui indera

Manusia tergantung dari beragam stimulus sensori untuk memberi makna dan kesan pada
kejadian yang telah terjadi pada lingkungan mereka.
Beragam stimulus tersebut merupakan dasar dalam pembentukan persepsi yang datang dari
banyak sumber melalui:

– Indera penglihatan (visual)


– Indera pendengaran (auditori)
– Indera perabaan (taktil)
– Indera penciuman (olfaktori)
– Indera pengecap/rasa (gustatori)

1.Indra Penglihatan (MATA)

Indra penglihatan yang terletak pada mata ( organ visus ) yang terdiri dari organ okuli assesoria
(alat bantu mata) dan okulus (bola mata). Saraf indra penglihatan, saraf optikus, muncul dari sel-
sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf optikus.

a.Organ Okuli Assesoria Organ okuli assesoria (alat bantu mata), terdapat di sekitar bola mata
yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri dari :

 Kavum orbita, merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan
puncaknya mengarah ke depan dan ke dalam.
 Supersilium (alis mata) merupakan batas orbita dan potongan kulit tebal yang
melengkung , ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai kosmetik atau alat
kecantikan dan sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik.
 Palpebra (kelopak mata) merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak
didepan bulbus okuli. Kelopak mata atas lebih besar dari pada kelopak mata bawah.
Fungsinya adalah pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata.
 Aparatus lakrimalis (air mata). Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis superior dan
inferior. Melalui duktus ekskretorius lakrimalis masuk ke dalam sakus konjungtiva.
Melalui bagian depan bola mata terus ke sudut tengah bola mata ke dalam kanalis
lakrimalis mengalir ke duktus nasolakrimatis terus ke meatus nasalis inferior.
 Muskulus okuli (otot mata) merupakan otot ekstrinsik mata terdiri dari :
 Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya mengangkat kelopak
mata.
 Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata.
 Muskulus rektus okuli inferior, fungsinya untuk menutup mata.
 Muskulus rektus okuli medial, fungsinya menggerakan bola mata.
 Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakan bola mata ke dalam dan
ke bawah.
 Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah dan
ke luar.
 Konjungtiva. Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva palpebra, merupakan
lapisan mukosa. Bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut
konjungtiva bulbi. Pada konjungtiva ini sering terdapat kelenjar limfe dan pembuluh
darah.

b.Okulus Okulus (mata) meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus optikus saraf otak II,
merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbu okuli dengan otak dan merupakan bagian
penting organ visus

c.Tunika okuli Tonika okuli terdiri dari :

1. Kornea, merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat
membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera, terdiri dari 5 lapisan
epitel kornea, 2 lamina elastika anterior (bowmen), 3 subtansi propia, 4 lamina elastika
posterior, dan 5 endotelium. Kornea tidak mengandung pembuluh darah peralihan, antara
kornea ke sklera.
2. Sklera, merupakan lapisan fibrosa yang elastis yang merupakan bagian dinding luar bola
mata dan membentuk bagian putih mata. Bagian depan sklera tertutup oleh kantong
konjungtiva.

d. Tunika vaskula okuli

Tunika vaskula okuli merupakan lapisan tengah dan sangat peka oleh rangsangan pembuluh
darah. Lapisan ini menurut letaknya terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Koroid, merupakan selaput yang tipis dan lembab merupakan bagian belakanang tunika
vaskulosa. Fungsinya memberikan nutrisi pada tunika.
2. Korpus siliaris, merupakan lapisan yang tebal, terbentang mulai dari ora serata sampai ke
iris. Bentuk keseluruhan seperti cincin, dan muskulus siliaris. Fungsinya untuk terjadinya
akomodasi
3. Iris, merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung
pigmen, berbentuk bulat seperti piring dengan penampang 12 mm, tebal 12 mm, di
tengah terletak bagian berlubang yang disebut pupil. Pupil berguna untuk mengatur
cahaya yang masuk ke mata, sedangkan ujung tepinya melanjut sampai korpus siliaris.
Pada iris terdapat 2 buah otot: muskulus sfingter pupila pada pinggir iris, muskulus
dilatator pupila terdapat agak pangkal iris dan banyak mengandung pembuluh darah dan
sangat mudah terkena radang, bisa menjalar ke korpus siliaris.

e.Tunika nervosa Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut retina. Retin

dibagi atas 3 bagian :

a. Pars optika retina, dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan khatulistiwa
bola mata.
b. Pars siliaris, merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar.
c. Pars iridika melapisi bagian permukaan belakang iris.

2.Indra pendengaran (TELINGA)

Indra pendengaran merupakan salah satu alat pancaindra untuk mendengar. Anatomi telinga
terdiri dari telinga bagian luar, tengah, dan dalam.

a.Telinga bagian luar Aurikula (daun telinga), menampung gelombang suara yang datang dari
luar masuk ke dalam telinga.

Meastus akustikus eksterna (liang telinga). Saluran penghubung aurikula dengan membran
timpan, panjangnya 2,5 cm, terdiri dari tulang rawan dan tulang keras. Saluran ini mengandung
rambut, kelenjar subasea. Dan kelenjar keringat khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk
serum.

Membran timpani antara telinga luar dan telinga tengah terdapat selaput gendang telinga yang
disebut membran typani.
b.Telinga bagian tengah Kavum timpani, rongga didalam tulang temporalis yang didalamnya
terdapat 3 buah tulang pendengaran yaitu maleus, incus, stapes yang melekat pada bagian dalam
membra timpani.

Antrum timpani merupakan rongga tidak teratur yang agak luas, terletak dibagian bawah
samping dari kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa, merupakan lanjutan dari
lapisan mukosa kavum timpani. Rongga ini berhubungan dengan beberapa rongga kecil yang
disebutn sellula mastoid yang terdapat dibelakang bawah antrum, di dalam tulang temporalis.
Tuba auditiva eustaki. Saluran tulang rawan yang panjangnya 3,7 cm berjalan miring ke bawah
agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa.

c.Telinga bagian dalam Telinga bagian dalam terletak pada bagian tulang keras pilorus
temporalis, terdapat reseptor pendengaran, dan alat pendengaran ini disebut labirin.

 Labiritus osseous, serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan yang dinamakan
perilimfe. Labiritus osseous terdiri dari vestibulum, koklea, dan kanalis semisirkularis.
 Labirintus membranous, terdiri dari:
 Utrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gepeng terpaut pada
tempatnyaoleh jaringan ikat. Pada dinding belakang utrikulus terdapat muara dari
duktus semisirkularis dan pada dinding depannya ada tabung halus disebut
utrikulosa sirkularis, saluran yang menghubungkan antara utrikulus dan sakulus.
 Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagian
depan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat.
 Duktus semisirkularis. Ada tiga tabung selaput semisirkularis yang berjalan pada
kanalis semesirkularis (superior, posterior, dan lateralis). Bagian duktus yang
melebar disebut dengan ampula selaput. Setiap ampula mengandung celah sulkus
ampularis merupakan tempat masuknya cabang ampula nervus akustikus.
 Duktus koklearis merupakan saluran yang bentuknya agak segitiga seolah-olah
membuat batas pada koklea timpani. Duktus koklearis mulai dari kantong buntu
(seikum vestibular)ndan berakhir tepat diseberang kanalis lamina spiralis pada
kantong buntu (seikum ampulare)
3.Indra penciuman (HIDUNG)

Alat penciuman terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus olfaktorius. Nervus
olfaktorius dilapisi oleh sel-sel yang sangat khusus yang mengeluarkan fibril-fibril yang sangat
halus, terjalin dengan serabut-serabut dari bulbus oftaktorius yang merupakan otak terkecil.

Konka nasalis terdiri dari lipatan selaput lendir. Pada bagian puncaknya terdapat saraf-saraf
pembau. Kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau suatu udara, udara yang kita
isap melewati bagian atas dari rongga hidung melalui konka nasalis. Pada konka nasalis terdapat
tiga pasang karang hidung:

1. Konka nasalis superior


2. Konka nasalis media
3. Konka nasalis inferior

Disekitar rongga hidung terdapat rongga-rongga yang disebut sinus nasalis yang terdiri dari:

1. Sinus maksilaris (rongga tulang hidung)


2. Sinus sfenoidalis (rongga tulang baji)
3. Sinus frontalis (rongga nasalis inferior)

Sinus ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradangan pada rongga hidung, lendir-lendir
dari sinus para nasalis akan keluar. Jika tidak dapat mengalir ke luar akan menjadi sinusitis.

4.Indra Pengecap (LIDAH)

Lidah terdiri dari dua kelompok yaitu otot intrinsik melakukan gerakan halus dan otot ekstrinsik
yang melaksanakan gerak kasar pada waktu mengunyah dan menelan. Lidah terletak pada dasar
mulut, ujung,serta tepi lidah bersentuhan dengan gigi, dan terdiri dari otot serat lintang dan
dilapisi oleh selaput lendir yang dapat digerakan ke segala arah. Lidah terbagi menjadi:

1. Radiks lingua (pangkal lidah)


2. Dorsum lingua (punggung lidah)
3. Apeks lingua (ujung lidah)
Bila lidah digulung ke belakang tampak permukaan bawah yang disebut frenulum lingua, sebuah
struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut.
Permukaan atas seperti berludru dan ditutupi pupil-pupil, terdiri dari tiga jenis yaitu:

1. Papila sirkumvalata
2. Papila fungiformis
3. Papila filiformis

5.Indra Peraba (KULIT)

Tubuh kita diselimuti oleh kulit. Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tubuh sebelah
dalam kita dari pengaruh luar. Kulit juga berfungsi mengatur suhu tubuh dan sebagai indra
peraba. Melalui indra peraba, kita dapat merasakan sakit, panas, atau dingin apabila sesuatu
menyentuh kulit. Hal itu dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas berbagai penerima
rangsang yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan, panas, dan dingin.

Bagian-Bagian Kulit dan Fungsinya Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita. Kulit terdiri
atas tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis.

 Epidermis.
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis tersusun atas kulit ari
dan lapisan malpighi. Pada epidermis terdapat saluran keringat, lubang kulit atau pori-
pori, dan ujung rambut. Kulit ari merupakan lapisan epidermis terluar. Kulit ari tersusun
atas sel-sel terluar dari lapisan malpighi yang telah mati. Kulit ari berfungsi mencegah
masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan mencegah menguapnya air dari tubuh.
Lapisan malpighi berada di sebelah dalam kulit ari. Lapisan ini tersusun atas sel-sel yang
aktif membelah diri.

 Dermis.
Dermis berada di bawah atau di sebelah dalam epidermis. Pada dermis terdapat kelenjar
keringat, kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, saraf, dan reseptor indra peraba.
 Hipodermis.
Hipodermis adalah lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini mengandung banyak
jaringan lemak yang berguna untuk menghangatkan tubuh.
Cara Kerja Kulit Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan,
dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor.
Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan
diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk
menanggapi rangsang tersebut.

2.3 SISTEM RESPIRASI

Bernafas merupakan salah satu ciri dan aktivitas makhluk hidup. Istilah pernapasan berbeda
dengan respirasi. Bernapas adalah proses pengambilan O2 dari lingkungan dan pengeluaran
CO2 dan uap air dari dalam tubuh ke lingkungan. Respirasi adalah proses pembakaran (oksidasi)
senyawa organik di dalam sel guna memperoleh energi. Respirasi bertujuan menghasilkan
energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup seperti mengatur
suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan, dan reproduksi.
Jadi kegiatan bernapas dengan respirasi saling berhubungan karena pada proses pernapasan
dimasukkan oksigen dan oksigen tersebut digunakan untuk respirasi guna menghasilkan energi.

Beberapa fungsi bernafas yang penting adalah:

1. Mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh untuk mengadakan
pembakaran.
2. Mengeluarkan CO2 yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran kemudian dibawa oleh
darah ke paru-paru untuk dibuang.

Respirasi Manusia
Pada manusia, organ pernapasan utamanya adalah paru-paru dan dibantu oleh alat-alat
pernapasan lain.
Jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh adalah:
Rongga hidung → faring (rongga tekak) → laring → trakea (batang tenggorok) → bronkus →
paru-paru → alveolus →sel-sel tubuh.

Alat Pernafasan Manusia

1.Rongga hidung

Rongga hidung merupakan tempat yang paling awal dimasuki udara pernapasan. Udara
pernapasan masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung yang dilengkapi silia dan
selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung,
mengatur suhu udara pernapasan, dan menyelidiki adanya bau udara. Rongga hidung
berhubungan dengan tulang dahi, kelenjar air mata, telinga bagian tengah, serta rongga mulut.

Di dalam rongga hidung udara akan mengalami penyaringan dan penghangatan


Penyaringan diperuntukkan bagi benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya debu.
Benda-benda ini dihalangi oleh rambut-rambut rongga hidung. Adanya indera pembau
memungkinkan tubuh untuk menghindari gas-gas yang berbau tidak enak masuk dalam saluran
pernapasan.

Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh. Bila udara yang
masuk suhunya lebih rendah dari suhu tubuh, darah kapiler akan melepaskan energinya ke
rongga hidung sehingga suhu udara yang masuk menjadi hangat. Adanya lendir menyebabkan
udara kering yang masuk ke rongga hidung menjadi lembab.

2. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring
(tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pitasuara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat
tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga tidak mengakibatkan gangguan
kesehatan.
3. Laring

Kotak suara yang menghubungkan faring dengan trakea. Tabung pendek berbentuk
seperti kotak triangular dan ditopang oleh tiga kartilago tidak berpasangan (kartilago tiroid,
kartilago krikoid , dan epiglotis ) dan tiga kartilago berpasangan ( kartilago ariteniod , kartilago
kornikulata,dan kartilago kuneiform).

4. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher


dansebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin
tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-
benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannyamelingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus.

6. Bronkiolus,

Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga
tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju
paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3
cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2.
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung
bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri
khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian
awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. fungsi dari bronkiolus
adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-paru.

7. Paru-paru (Pulmo) .

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada
dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmosinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
(pleuravisceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang
rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat
rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari
plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap
air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang
sangat lebar untuk pertukaran

Mekanisme Pernafasan (Ventilasi Pulmunar)

Otot pernapasan utama adalah otot inspirasi, yang terpenting adalah diafragma; kontraksi
diafragma akan mendatarkan kubah, mengurangi tekanan rongga toraks, sehingga menarik udara
masuk ke paru-paru. Otot interkostalis eksterna membantu dengan cara menaikkan iga dan
meningkatkan dimensi rongga toraks. Pernapasan yang tenang normalnya adalah pernapasan
diafragma; otot inspirasi aksesorius (misalnya skalenus, sternomastoideus) membantu inspirasi
jika terdapat tahanan jalan napas atau ventilasi yang tinggi. Ekspirasi dicapai dengan rekoil pasif
paru dan dinding dada, namun, pada laju ventilasi yang tinggi, ekspirasi dibantu oleh kontraksi
otot abdomen yang mempercepat rekoil diafragma dengan meningkatkan tekanan abdomen
(misalnya olahraga). Volume dan tekanan paru. Volume tidal adalah volume udara yang keluar
dan masuk paru saat pernapasan normal; volume tidal istirahat normal adalah -500 mL, namun,
seperti volume paru lainnya, volume ini bergantung pada usia, jenis kelamin, dan tinggi badan.
Kapasitas vital adalah volume tidal maksimum, yaitu ketika seseorang menarik napas sedalam-
dalamnya dan menghembuskan napas sehabis-habisnya. Perbedaan volume antara ekspirasi
istirahat dan ekspirasi maksimum disebut volume cadangan ekspirasi; hal yang sama pada
inspirasi disebut volume cadangan inspirasi. Volume paru setelah inspirasi maksimum adalah
kapasitas paru total, sedangkan volume paru setelah ekspirasi maksimum adalah volume residu.
Kapasitas residu fungsional (functional residual capacity, FRC) adalah volume paru pada akhir
pemapasan normal, ketika otot-otot respirasi berelaksasi. Besar FRC ditentukan oleh
keseimbangan antara rekoil elastis ke arah luar oleh dinding dada dan rekoil elastis ke arah
dalam oleh paru. Keduanya dikoupling oleh cairan di dalam rongga pleura dada yang kecil,
sehingga terjadi tekanan negatif (tekanan intrapleura: -0,2 sampai -0,5 kPa). Oleh karena itu,-
perforasi dada menyebabkan udara tersedot ke dalam rongga pleura, dan dinding dada akan
mengembang, sementara paru kolaps (pneumotoraks). Penyakit yang mempengaruhi rekoil
elastis paru akan mengubah FRC; fibrosis akan meningkatkan rekoil sehingga mengurangi FRC,
sedangkan emfisema, di mana terjadi kerusakan struktur paru, rekoil berkurang dan FRC
meningkat. Selama inspirasi, perluasan rongga toraks membuat tekanan intrapleura menjadi lebih
negatif, menyebabkan paru dan alveoli mengembang, dan mengurangi tekanan alveolar. Hal ini
memunculkan gradien tekanan antara alveoli dengan mulut, dan menarik udara ke paru. Selama
ekspirasi, tekanan intrapleura dan tekanan alveolar meningkat, walaupun, kecuali saat ekspirasi
paksa (misalnya batuk), tekanan intrapleura tetap negatif pada keseluruhan siklus karena
ekspirasi normalnya adalah pasif.

Ruang rugi (dead space) adalah volume jalan napas yang tidak berperan dalam pertukaran gas.
Ruang rugi anatomis mencakup saluran napas dan turun hingga ke bronkiolus terminalis;
normalnya -150 mL. Ruang rugi alveolar adalah alveoli yang tidak mampu mengadakan
pertukaran gas; dalam kesehatan, hal ini tidaklah penting. Ruang rugi fisiologis adalah jumlah
ruang rugi anatomis dan alveolar Prinsip dasar

1. Toraks adalah rongga tertutup kedap udara disekeliling paru-paru yang terbuka ke
atmosfer hanya melalui jalur sistem pernafasan.
2. Pernafasan adalah proses inspirasi (inhalasi) udara ke dalam paru-paru dan ekspirasi
(ekshalasi) udara dari paru-paru ke lingkungan luar tubuh.
3. Sebelum inspirasi dimulai, tekanan udara atmosfer (sekitar 760 mmHg) sama dengan
tekanan udara dalam alveoli yang disebut sebagai tekanan intra-alveolar
(intrapulmonar).
4. Tekanan intrapleura dalam rongga pleura (ruang antar pleura) adalah tekanan sub-
atmosfer, atau kurang dari tekanan intra-alveolar.
5. Peningkatan atau penurunan volume rongga toraks mengubah tekanan intrapleura dan
intra-alveolar yang secara mekanik menyebabkan pengembangan atau pengempisan
paru-paru.
6. Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya.

Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks.

a. Inspirasi membutuhkan kontraksi otot dan energi

(1) Diafragma, yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang relaks akan memipih saat
berkontraksi dan memperbesar rongga toraks ke arah inferior.

(2) Otot interkostal eksternal mengangkat iga ke atas dan ke depan saat berkontraksi sehingga
memperbesar rongga toraks ke arah anterior dan superior.

(3) Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam, otot-otot sternokleidomastoid, pektoralis
mayor, serratus anterior, dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraks.

b. Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses
pasif. Pada ekspirasi dalam, otot interkostal internal menarik kerangka iga ke bawah dan otot
abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma.
1. Transport gas
a. Transport O2 Sekitar 97% oksigen dalain darah dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan
hemoglobin (Hb), 3% oksigen sisanya larut dalam plasma.

1. Setiap molekul dalam keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu
molekul oksigen untuk membentuk oksihemoglobin (Hb02) berwarna merah tua. Ikatan ini tidak
kuat dan reversibel. Hemoglobin tereduksi (111Th) berwarna merah kebiruan.

2. Kapasitas oksigen adalah volume maksirnum oksigen yang dapat berikatan dengan
sejumlah hemoglobin dalam darah.

a) Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul hemoglobin. Setiap gram hemoglobin
dapat mengikat 1,34 ml oksigen.

b) 100 ml darah rata-rata mengandung 15 gram hemoglobin untuk maksimum 20 ml O2 per 100
ml darah (15 X 1,34). KonsentraSi hemoglobin ini biasanya dinyatakan sebagai persentase
volume dan merupakan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

3. Kejenuhan oksigen darah adalah rasio antara volume oksigen aktual yang terikat
pada hemoglobin dan kapasitas oksigen. Kejenuhan oksigen dibatasi oleh jumlah hemoglobin
atau PO2.

4. Kurva disosiasi oksigen-hemoglobin. Grafik memperlihatkan persentase kejenuhan


hemoglobin pada garis vertikal dan tekanan parsial oksigen pada garis horisontal.
a) Kurva berbentuk S (sigmoid) karena kapasitas pengisian oksigen pada hemoglobin
(afinitas pengikatan oksigen) bertambah jika kejenuhan bertambah. Deinikian pula, jika
pelepasan oksigennya (pelepasan oksigen terikat) meningkat, kejenuhan oksigen darah pun
meningkat. Hemoglobin dlkatakan 97% jenuh pada PO2 100 mmHg, seperti yang terjadi pada
udara alveolar.

b) Lereng kurva disosiasi ini menjadi tajam di antara tekanan 10 sampai 50 mmHg dan
mendatar di antara 70 sampai 100 mmHg. Dengan deinikian, pada tingkat PO2 yang tinggi,
muatan yang besar hanya sedikit memengaruhi kejenuhan hemoglobin.
c) Jika PO2 turun sampai di bawah 50 mmHg, seperti yang terjadi dalam jaringan tubuh,
perubahan PO2 ini walaupun sangat sedikit dapat mengakibatkan perubahan yang besar pada
kejenuhan hemoglobin dan volume oksigen yang dilepas.

d) Darah arteri secara normal membawa 97% oksigen dan kapasitasnya untuk melakukan
hal tersebut. Oleh karena itu, pernapasan dalam atau menghirup oksigen murni tidak dapat
memberi ‘peningkatan yang berarti pada kejenuhan hemoglobin dengan oksigen. Menghirup
oksigen murni dapat meningkatkan penghantaran oksigen ke dalam jaringan karena volume
oksigen terlarut dalam plasma darah meningkat.

e) Dalam darah vena, PO2 mencapai 40 mmHg dan hemoglobin masih 75% jenuh, ini
menunjukkan bahwa darah hanya melepas sekitar seperempat muatan oksigennya saat melewati
jaringan. Hal ml memberikan rentang keamanan yang tinggi jika sewaktu-waktu pernapasan
terganggu atau kebutuhan oksigen jaringan meningkat.

c.Transport CO2

Karbon dioksida yang berdifusi ke dalam darah dan janingan dibawa ke paru-paru melalui cara
berikut ini:

1. Sejumlah kecil karbon dioksida (7% sampai 8%) tetap terlarut dalam plasma.
2. Karbon dioksida yang tersisa bergerak ke dalam sel darah merah, di mana 25%-nya
bergabung dalam bentuk reversibel yang tidak kuat dengan gugus amino di bagian globin pada
hemoglobin untuk membentuk karbaminohemoglobin.

3. Sebagian besar karbon dioksida dibawa dalam bentuk bikarbonat, terutama dalam plasma.
a) Karbon dioksida dalam sel darah merah benikatan dengan air untuk membentuk asam
karbonat dalam reaksi bolak-balik yang dikatalis oleh anhidrase karbonik.

b) Reaksi di atas berlaku dua arab, bergantung konsentrasi senyawa. Jika konsentrasi CO2
tinggi, seperti dalam Jaringan, reaksi beglangsung ke kanan sehingga lebih banyak terbentuk ion
hidrogen dan bikarbonat. Dalam paru yang konsentrasi C02-nya lebih rendah, reaksi berlangsung
ke kiri dan melepaskan karbon dioksida
 Pernafasan Dada
Pada pernapasan dada, otot yang berperan aktif adalah otot tulang antar rusuk.
Otot ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu otot antar tulang rusuk luar yang berperan
mengangkat tulang-tulang rusuk dan otot antar tulang rusuk dalam yang berperan
menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.

Bila otot antar tulang rusuk luar berkonstraksi, tulang rusuk terangkat hingga volume udara
rongga dada bertambah besar. Hal ini menyebabkan tekanan udara rongga dada menjadi kecil
dari tekanan udara rongga paru-paru, sehingga mendorong paru-paru mengembang dan
mengubah tekanannya menjadi lebih kecil dari pada tekanan udara bebas. Dari semua proses ini,
selanjutnya akan terjadi aliran udara dari luar ke dalam rongga paru-paru melalui rongga hidung,
batang tenggorok, bronkus dan alveolus. Proses ini disebut inspirasi.
Bila otot antar tulang rusuk dalam berkonstraksi dan otot-otot antar tulang rusuk bagian luar
relaksasi, tulang rusuk tertarik ke posisis semula sehingga mendesak dinding paru-paru.
Akibatnya rongga paru-paru mengecil dan menyebabkan tekanan udara di dalamnya meningkat.
Hal ini yang menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar. Proses ini disebut
ekspirasi.
 Pernafasan Perut
Pada pernafasan perut, otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot dinding
rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal ini
menyebabkan volume rongga dada bertambah besar, sehingga tekanan udara di dalamnya
mengecil. Penurunan tekanan udara akan diikuti mengembangnya paru-paru. Hal ini
menyebabkan terjadinya aliran udara ke dalam paru-paru (inspirasi).
Bila otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkonstraksi, isi rongga perut akan
terdesak ke arah diafragma, sehingga posisi diafragma akan cekung ke arah rongga dada. Hal ini
menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga menyebabkan
isi rongga paru-paru terdorong ke luar dan terjadilah ekspirasi.

Volume udara pernapasan dalam paru-paru


Dalam keadaan normal, volume udara inspirasi dan sekitar 500 ml. volume udara dalam
paru-paru dan kecepatan pertukaran saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur melalui spirometer.
Pertukaran O2 dan CO2 dalam tubuh

Oksigen sangat diperlukan dalam semua kegiatan tubuh. Oleh karena itu pemasukkan oksigen
dari luar ke dalam tubuh tidak boleh berhenti. Difusi oksigen dari paru-paru ke sel-sel jaringan
tubuh terjadi akibat perbedaan tekanan oksigen. Pada waktu tekanan uadar luar satu atmosfer
150 mmHg, di arteri(760 mmHg), besarnya tekanan okasigen di paru-paru 40 mmHg,
sehingga 40 mmHg dan di jaringan  100 mmHg, di vena  oksigen dapat berdifusi ke sel-sel
jaringan tubuh. Dalam kondisi biasa, 300 liter sehari semalam atau ¼ liter tiapkita
memerlukan oksigen menit. Jumlah ini bertambah apabila aktivitas tubuh meningkat.

2. 4 SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskuler adalah bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari jantung ,
pembukuh darah (arteri,kapilar dan vena), dan darah yang mengalir di dalamnya.

a) jantung adalah pompa muskular untuk menggerakan darah


b) pembuluh darah adalah serangkaian tuba tempat darah mengalir
c) darah adalah cairan yang mengalir dalah pembuluh . jarak semua sel tubuh dari sumber
nutrisi ini tidak pernah mlebihi satu milimeter.
1. Jantung
ukuran dan bentuk
 jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua
paru-paru dibagian tengah rongga toraks . Dua pertiga jantung terletak di sebelah kri
garis midsternal. jantung dilindungi mediastinum.
 jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. bentuknya seperti
kerucut tumpul. ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan; ujung bawah
yang mengerucut (apeks) mengarah e panggul kiri.
2. Pelapis
 Parikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan
mengecil,membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada
diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru-paru.
 Lapisan fibrosa luar pada parikardium tersusun dari serabut kolagen yang membentuk
lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung.
 Lapisan serosa dalam terdiri dari dua lapisan.
a) membran visera (epikardium) menutup permukaan jantung .
b) membran parieteral melapisi permukaan bagian dalam fibrosa perikardium.
 Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal. Ruang
ini mengandung cairan perikardial yang disekresi lapisan serosa untuk melumasi membran
dan mengurangi friksi.
3. Dinding jantung
tersusun dari tiga lapisan.
a) Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesoltelial yang berada diatas jaringan
ikat.
b) Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk
memompa darah.
c) Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotelial yang terletak diataas jaringan
ikat. lapisan ini melapisi jantung,kutub dan menyambung dengan lapisan endotelial
yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.
4. Ruang jantung
1 ada empat ruang , atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum intratrial;
ventrikel kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular.
2 Dinding atrium relatif tipis. atrium menerima darah dari vena yang mebawa darah
kembali kejantung.
a) Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung , menerima darah
dari seliruh jaringan kecuali paru-paru.

a. Vena Kava Superior


Vena Kava Superior terletak di bagian atas jantung yang berfungsi sebagai
pembawa kembali darah yang kaya dengan oksigen dari seluruh tubuh ke
bagian atas jantung. Bisa dibilang Vena Kava Superior adalah rute balik darah
yang menuju jantung kembali untuk dipompa dan dikirmkan kembali
keseluruh tubuh.
b. Vena Cava InFerior
Vena Cava Inferior merupakan vena terbesar dalam tubuh. Vena Cava
InFerior berfungsi untuk membawa darah dari tubuh bagian bawah
ke serambi kanan jantung, dan juga mengalirkan darah dari tubuh bagian atas
ke serambi kanan jantung.

c. Antrium kiri dibagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari
atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. atrium kiri menampung empeta
vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.\

b) Ventrikel
Ventrikel sering disebut dengan bilik. Ventrikel merupakan bagian bawah
jantung yang terbagi menjadi dua macam bilik, dimana fungsi bilik kiri atau
ventrikel kiri adalah untuk menerima darah dari ventrikel kiri
dan membawanya ke seluruh tubuh. Begitu pula ventrikel kanan atau bilik
kanan yang juga berfungsi untuk menerima darah dari ventrikel kanan dan
membawanya ke seluruh tubuh.

c) Katub-katub Jantung

Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-


bilik jantung . Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan. Katub-
katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka membuka dan menutup
secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah. Katub
jantung dibagi dalam dua jenis, yaitu katub atrioventrikuler, dan katub
semilunar.

 Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan
menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah
kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid
terdiri dari 3 daun katup.
 Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium
kiri menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid
menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua
daun katup.
 Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam
ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis
bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan
berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal
trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun
katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila
ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir
dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.

 Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal
aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi
sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan
menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah
masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

d) Aliran darah ke jantung. jalur untu menuju dan meninggalakan paru-paru


disebut sirkuit pulmonar; jalur menuju dan menibggalkan bagian tubuh
disebut sirkuit sistemik.

 sirkuit pulmonar. sisi kanan jantung menerima darh terdeogsigenasi


darah tubuh dan mengalirkan ke paru-paru unutuk dioksigenasi. darah
yang sudah teroksigenasi kembali ke sisi kiri jantung.

Atrium kanan -> kutub trikuspid -> ventrikel kanan -> katub semilunar
-> trunkus pulmonar -> arteri pulmonar kanan-kiri -> kapilar paru ->
vena pulmonar -> atrium kiri
 sirkuit sistemik. sisi kiri jantung menerima darah terokseginasi dari
paru-paru dan mengalirkan keseluruh tubuh.

Atrium kiri -> kutup bikuspid -> vetrikel kiri -> katup semilunar ->
trunkus aorta -> regia dan organ tubuh (otot, ginjal,otak dll

e) sirkulasi koroner
Arteri koroner jantung
Pembuluh darah arteri jantung atau arteri coroner jantung dibagi menjadi dua
bagian yaitu arteri coroner kanan dan arteri coroner kiri. Arteri-arteri coroner
ini merupakan percabangan langsung dari aorta dan arteri ini terletak diatas
sulkus coroner.
Arteri coroner kiri jantung memperdarahi bagian belakang jantung. Arteri
coroner kiri jantung bercabang lagi menjadi bebedapa arteri, diantaranya
adalah.
 Cabang dari arteri coroner kiri yang pertama adalah arteri
interventrikuler adalah cabang dari arteri coroner kiri jantung yang menyuplai
darah ke bagian anterior (depan) ventrikel kanan dan ventrikel kiri serta
membentuk satu cabang lagi yang disebut dengan arteri marginalis kiri yang
khusus menyuplai darah ke ventrikel kiri.
 Cabang arteri coroner kiri yang kedua adalah arteri sirkumfleksa yang
menyuplai darah ke bagian atrium kiri dan ventrikel kiri. Dibagian posterior,
arteri sirkumfleksa kemudian menyatu dengan arteri coroner kanan jantung.
Arteri coroner kanan jantung pada umumnya memperdarahi bagian depan
jantung. Arteri ini juga memiliki cabang-cabang yang menyuplai darah ke
masing-masing tempat. Berikut adalah cabang-cabang arteri coroner kanan.
 Cabang pertama arteri coroner kanan jantung adalah arteri interventrikuler
posterior yang menyuplai darah untuk kedua dinding ventrikel baik ventrikel
kanan maupun ventrikel kiri.
 Cabang dari arteri coroner kanan yang kedua adalah arteri marginalis
kanan yang menyuplai darah untuk atrium kanan dan ventrikel kanan.
Arteri-arteri coroner jantung ini berperan untuk mengalirkan darah dari
jantung dan untuk jantung itu sendiri. Selain pembuluh darha arteri yang
berfungsi sebagai penyalur darah dari jantung, jantung juga
memiliki pembuluh darah vena yang disebut dengan vena coroner jantung.

Vena koroner jantung


Vena coroner jantung berfungsi membawa darah yang berasal dari otot-
otot jantung atau miokardium yang tidak mengandung oksigen dan kemudian
dibawa menuju sinus coroner jantung dan selanjutnya akan bermuara
langsung di atrium kanan.
Darah yang mengalir didalam pembuluh darah coroner akan berjalan pada
saat jantung berdilatasi atau berelaksasi karena pada saat inilah jantung
mengecil dan pembuluh darah tidak tertekan oleh kontraksi otot-otot jantung.
Pada tubuh manusia ada beragam sekali sirkulasi coroner yang dapat terjadi.
Sebagian orang memiliki sirkulasi coroner seimbang da nada juga yang
memiliki sirkulasi coroner dominan seperti siekulasi coroner kanan atau kiri.
Berikut adalah perjalanan system coroner jantung mulai dari jantung dan
kembali ke jantung.
Darah yang berasal dari ventrikel kiri di salurkan ke aorta, setelah itu di aorta
ascenden terdapat percabangan (arteri coroner) dan darah akan mengalir ke
arteri coroner, selanjutnya darah akan disalurkan ke masing-masing cabang
arteri coroner dan di distribusikan ke otot-otot jantung tujuan, setelah darah
sudah digunakan otot-otot jantung selanjutnya akan dialirkan ke pembuluh
darah vena coroner dan setelah itu dialirkan ke sinus coroner jantung dan dan
selanjutnya akan masuk kembali ke atrium kanan jantung.
5. Fisiologi jantung

1) sistem pengaturan jantung

 Serabut Purkinje: serabut otot jantung khusus yang mampu menghantarkan


impuls 5x lebih cepat. Serabut tsb memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan
yang diikuti oleh kontraksi ventrikel
 Nodus Sinoatrial (Nodus SA) Lokasi: dinding posterior atrium kanan dibawah
pembukaan vena cava superior. Nodus SA melepas impuls 72 x/menit, dipengaruhi
oleh saraf simpatis dan parasimpatis, berfungsi mengatur frekuensi kontraksi irama
sehingga disebut: pemacu jantung
 Nodus Atrioventrikuler (Nodus A-V). Lokasi: dinding posterior atrium kanan.
Nodus A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai
sebelum terjadi kontraksi ventrikuler
 Berkas A-V (berkas His) Adalah sekelompok serabut Purkinje yang berasal dari
nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikuler menuju
ventrikel, lalu bercabang menjadi berkas kanan dan kiri. Berkas kanan menuju
ventrikel kanan, sedang berkas kiri menuju ventrikel kiri

2.5 SISTEM INTEGUMEN

Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas
kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti
“penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi
menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar. Sistem Integumen pada
manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar
susu.

A. Kompenen integumen

 Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap
total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting
dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah
masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi
ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik
seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk
menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah
barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan
turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk
kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis
(kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).

Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai “True Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas
jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan
jaringan subkutis. Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah
epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian
terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki
ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum
4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

 Kuku jari tangan dan kuku jari kaki

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal
kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.
Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak
pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna
kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari
tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan
dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari
pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas
tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau
kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat
lamban dan rapuh.

 Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.


Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut
yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma,
juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak
tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia
minora dan bibir.

 Kelenjar kulit

Pada manusia meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan kelenjar


mammae yang merupakan bentuk modifikasi dari kelenjar keringan.

B. Fungsi Sistem Integumen

Ekskresi, mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air, garam,


urea, serta ion-ion seperti Na .

Perlindungan, melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi sinar


matahari, iritasi kimia, dan gangguan mekanik.
Pengaturan suhu badan, kelenjar keringat dan pembuluh darah berfungsi
mengatur dan mempertahankan suhu badan.

Metabolisme, menyintesis vitamin D dengan bantuan sinar matahari dan


menyimpan lemak sebagai sumber energi cadangan.

Komunikasi, stimulus lingkungan diterima oleh reseptor kulit, misalnya


perubahan suhu, sentuhan, dan tekanan. Kulit merupakan media ekspresi wajah
yang penting untuk komunikasi.

I. Kulit
lapisan epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk
kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis
(kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).
 Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar
dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur
sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan
(friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan & kaki. Juga
merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-
sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
 Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis
yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum
terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti
dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
 Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat
granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja
sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan
gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan
inti.
 Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale.
Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada
sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri
yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat
fibril sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan
filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas
(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel
spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan
seperti telapak kaki.
 Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada
epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan
dalam sitoplasmanya terdapatmelanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel
mitosis.

Lapisan dermis

 Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri
atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast,
makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan
papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari
sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu
suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh
darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar
rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel
jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis
dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe,
folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis
mengandung jaringan ikat jarang.
 Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang
(kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan
kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh
darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

Lapisan Subkutan atau Hipodermis


Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak di dalamnya.Padalapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan
oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel
liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang
berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit
dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan
kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat
penumpukan energi.Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.
Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit
jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga
benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan.
Kelenjar Pada Kulit

1 Kelenjar keringat (sudorifera)

Kelenjar keringat (sudorifera), terdapat di lapisan dermis. Kelenjar keringat


dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekrin dan apokrin.

Ekrin, kelenjar keringat tubuler sederhana dan berpilin, tidak berhubungan


dengan folikel rambut, serta tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama pada
dahi, telapak tangan, dan kaki. Sekresi keringat dari kelenjar ini mengandung
air yang membantu pendinginan melalui penguapan untuk mempertahankan
suhu tubuh.

Apokrin, kelenjar keringat yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang
terbatas pada bagian tubuh tertentu, misalnya pada aksila (ketiak), areola
payudara, dan area genital. Sekresi dari kelenjar ini pada awalnya tidak berbau,
yang kemudian akan berbau karena bakteri.

2 Kelenjar sebaseus

Kelenjar sebaseus, mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke folikel


rambut. Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak, dan pecahan-
pecahan sel. Sebum berfungsi sebagai pelembut kulit, bakterisida, dan sebagai
pertahanan terhadap evaporasi.

II. Kuku

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal
kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.
Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak
pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna
kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari
tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan
dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari
pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas
tubuh.
III. Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.


Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut
yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma,
juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak
tangan, telapak kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis,
labia minora dan bibir.

Struktur Rambut
Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan
kehangatan, perlindungan dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh,
kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari
akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari kulit. Oleh karena itu kulit
kepala atau kulit bagian badan lainnya memiliki rambut.
Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut letaknya,
yaitu bagian yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit. Rambut
terbentuk dari sel-sel yang terletak ditepi kandung akar. Cupak rambut atau
kandung akar ialah, bagian yang terbenam dan menyerupai pipa serta mengelilingi
akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan tumbuh kembali, karena papil
dan kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut penting diketahui
terutama bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam memilih kosmetika
rambut. menjelaskan tentang rambut itu sebagai berikut:

 Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan


kulit.
 Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun.
Bentuknya seperti sisik ikan pada lapisan luarnya.
 Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih
jelas perhatikanlah gambar anatomi rambut.

Susunan Rambut

1.Akar Rambut (Hair Folicle) Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di
dalam kulit. Seperti yang terlihat pada gambar di atas maka akar rambut terbagi:
 Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola, gunanya
untuk melindungi papil rambut.
 Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak dibagian
terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang
tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut, lengkungan inilah yang
menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit
ari (epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat melanosit. Melanosit
menghasilkan pigmen (zat warna), yang akan disebarkan terutama ke dalam
contek, kemudian ke dalam medulla rambut. Di samping itu juga terdapat di
dalam papil rambut yaitu pembuluh darah dan getah bening, yang berfungsi
memberi makanan kepada rambut (memelihara kehidupan rambut), serta terdapat
juga saraf yang mensarafi folicle rambut.
 Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya rambut.
Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel
epidermis, sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis. Rambut yang
panjang dan tebal mempunyai folicle berbentuk besar, folicle rambut ini
bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut juga
lurus dan bila melengkung rambut jadi berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu
lebih lengkung lagi, maka rambutnya keriting. Di dalam folicle ini bermuara
kelenjar lemak (palit).
 Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri bila
ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa
seram, kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya.
 Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti dijelaskan
di depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan
papil lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di atasnya. Bagian yang subur
itulah yang disebut matrix atau umbi/tombol atau lembaga rambut. Mengapa pada
bagian itu lebih subur ?. Ini disebabkan karena kelompok sel yang terdapat
dibagian itu selalu membelah diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-
sel umbi juga terdapat sel-sel melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi
rambut, sel-selnya berwarna keputih-putihan dan masih lembek (masih muda).
Sel-sel ini masih mengandung parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih
mantap, sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu
keratin. Sel-sel rambut yang masih muda ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang
terjadi kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses keratinisasi
penandukan.

2. Lapisan Batang Rambut Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di
atas permukaan kulit. Seperti yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang
rambut ini terbagi pula atas 3 bagian, yakni:

 Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat
berfungsi untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang merupakan
pelindung). Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya
daya serap zat cair pada rambut seperti air, shampo, conditioner, obat keriting,
zat/cat pewarna rambut, bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan cuticula nya
juga kasar. Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticula nya juga halus.
 Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan
lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan
warna karena pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya
penyerapan zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini
berhubungan dengan sifat elastisitas rambut.
 Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah.
Rambut yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sistem pencernaan makanan adalah suatu sistem pengolahan makanan menjadi zat-zat
makanan yang dapat diserap oleh darah, dan sisa-sisa makanannya dibuang keluar dari tubuh.
Proses pencernaan makanan berlangsung secara mekanis dan kimiawi, yang dilakukan oleh
sistem pencernaan makanan. Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu
Katabolisme dan Anabolisme. Sistem sesorik persepsi adalah stimulus atau rangsang yang
datang dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ
sensori ( panca indera). Sistem sensori berfungsi menerima dan menghantar impuls
ataurangsangan dari reseptor (alat indera) ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon)
dansumsum belakang (medula spinalis). Sistem respirasi atau Bernafas merupakan salah satu ciri
dan aktivitas makhluk hidup. Istilah pernapasan berbeda dengan respirasi. Bernapas adalah
proses pengambilan O2 dari lingkungan dan pengeluaran CO2 dan uap air dari dalam tubuh ke
lingkungan. Sistem kardiovaskuler adalah bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari
jantung , pembukuh darah (arteri,kapilar dan vena), dan . Sistem integumen adalah sistem organ
yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut
DAFTAR PUSTAKA

artikelmateri.com/2016/09/anatomi-dan-fisiologi-sistem-integumen-manusia-fungsi-organ-
pengertian.html

Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga


Veldman James. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta. EGC

softilmu.com/2014/01/pengertian-dan-proses-metabolisme.html

academia.edu/6670900/MODUL_ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_PERSEPSI_SENSORY
scribd.com/doc/139400989/ANATOMI-DAN-FISOLOGI-SISTEM-SENSORIK-docx
dosenpendidikan.com/pengertian-jenis-indera-manusia-dan-fungsinya-panca-indera/
arlisiaregina.weebly.com/sistem-respirasi.html
generasibiologi.com/2016/03/sistem-respirasi-pernafasan-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai