Anda di halaman 1dari 12

KONSERVASI MUSUH ALAMI SEBAGAI PENGENDALI HAYATI HAMA

DENGAN PENGELOLAAN EKOSISTEM SAWAH


KONSERVASI MUSUH ALAMI SEBAGAI PENGENDALI HAYATI HAMA
DENGAN PENGELOLAAN
Victoria
Victoria Henuhili* danEKOSISTEM
Henuhili dan SAWAH
TienAminatun
Tien Aminatun
Fakultas Matematika dan Ilmu
Victoria Pengetahuan
Henuhili* danAlam
TienUniversitas
AminatunNegeri Yogyakarta
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta
Fakultas Matematika dan*e-mail:
Ilmu Pengetahuan
e-mail: Alam Universitas Negeri Yogyakarta
vhenuhili@yahoo.com
vhenuhili@yahoo.com
Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta
Abstrak *e-mail: vhenuhili@yahoo.com

Penelitian
Abstrak ini dilakukan untuk mengetahui kaitan antara konservasi musuh alami dengan
pengelolaan suatu ekosistem sawah sebagai pengendali hayati hama. Penelitian dilakukan
Penelitian ini dilakukan
pada dua lokasi untuk yang
petak sawah mengetahui kaitan
dikelola antara
dengan konservasi
sistem musuh alami dengan
surjan (multicropping), dan
pengelolaan suatu ekosistem sawah sebagai pengendali hayati
yang dikelola dengan sistem bukan surjan (monocropping). Pada sawah hama. Penelitian
surjan dilakukan
alur yang
pada dua(bagian
rendah lokasi bawah)
petak sawah yangpadi,
ditanami dikelola dengan bagian
sedangkan sistem alur
surjanyang
(multicropping), dan
tinggi (guludan)
yang dikelola dengan sistem bukan surjan (monocropping). Pada sawah
ditanami palawija. Dengan demikian, ekosistem sawah surjan memiliki lingkungan surjan alur yang
rendah
pertanian(bagian bawah)
yang khas. ditanami ekosistem
Pengelolaan padi, sedangkan bagian
sawah yang alur yang
dilakukan olehtinggi
petani(guludan)
berbeda,
ditanami palawija. Dengan demikian, ekosistem sawah surjan
karena disini hanya ditanam padi saja. Data yang diambil adalah jenis-jenis memiliki lingkungan
serangga
pertanian
musuh alamiyangdan khas. Pengelolaan
serangga hama ekosistem
utama yang sawah yang dilakukan
ditemukan. oleh petani
Hasil penelitian berbeda,
adalah: (1)
karena disini hanya ditanam padi saja. Data yang diambil adalah jenis-jenis
jenis-jenis musuh alami yang ditemukan pada ekosistem sawah surjan lebih melimpah serangga
musuh
daripadaalami dan serangga
ekosistem hama utama
sawah nonsurjan yang ditemukan.
(lembaran); Hasil penelitian
(2) sistem pengelolaan adalah:
ekosistem (1)
sawah
jenis-jenis
yang cenderungmusuhdapat
alamimengkonservasi
yang ditemukanmusuh
pada ekosistem
alami adalah sawah surjan
sistem lebihpola
tanam melimpah
tanam
daripada ekosistem sawah nonsurjan (lembaran); (2)
campuran yang dilakukan pada sawah surjan (multicropping). sistem pengelolaan ekosistem sawah
yang cenderung dapat mengkonservasi musuh alami adalah sistem tanam pola tanam
Kata kunci:
campuran yangkonservasi
dilakukanmusuh alami,surjan
pada sawah pengendali hayati hama, pengelolaan ekosistem
(multicropping).
sawah
Kata kunci: konservasi musuh alami, pengendali hayati hama, pengelolaan ekosistem
sawah
Abstract
This research aims were to collect the diversity of natural enemies lived in rice
Abstract
agroecosystem and to observe which management system of rice agroecosystem can
This research
conserve naturalaims were to collect
enemies.There were twothe kinds
diversity of agroecosystem
of rice natural enemies lived inin rice
observed this
agroecosystem and to observe which management system of rice
research, multicropping system (surjan system) and monocropping system (non surjan agroecosystem can
conserve natural
system). There enemies.There
were two parts ofweresurjantwo kindsaquatic
fields, of ricelower
agroecosystem observed
part planted with ricein and
this
research, multicropping system (surjan system) and monocropping system
terrestrial higher part planted with vegetables. The surjan fields were different from non (non surjan
system). There
surjan fields were
that weretwoplanted
parts of surjan
with rice fields,
only. Nonaquatic lower
surjan part
fields planted
were withpart,
had one rice that
and
terrestrial higher part planted with vegetables. The surjan fields were different
was aquatic part. Natural enemies collecting of surjan fields and non surjan fields was from non
surjan fields that were planted with rice only. Non surjan fields were had
done to get conclusion that which system conserved natural enemies more. This researh one part, that
was
resultsaquatic
were :part. Natural
(1) Surjan enemies
fields collecting
had more kinds ofof surjan
naturalfields andthan
enemies non non
surjan fields
surjan was
fields;
done to get conclusion that which system conserved natural enemies
(2) The management system of rice agroecosystem that conserved natural enemies more more. This researh
results were : (1) Surjan
was multicropping systemfields had more
in surjan fields.kinds of natural enemies than non surjan fields;
(2) The management system of rice agroecosystem that conserved natural enemies more
Keywords: naturalsystem
was multicropping enemies conservation,
in surjan fields. biological control, management of rice
agroecosystem
Keywords: natural enemies conservation, biological control, management of rice
agroecosystem
PENDAHULUAN (budaya), sedangkan ekosistem adalah
Lingkungan
PENDAHULUAN hidup merupakan bagian
(budaya), darisedangkan
sistem lingkungan adalah
ekosistem yang
kesatuanLingkungan
utuh menyeluruh yang merupakan
hidup terdiri atas merupakan tatanan
bagian dari unsurlingkungan
sistem lingkungan hidup
yang
komponen
kesatuan utuhbiotik, abiotikyang
menyeluruh danterdiri
kultural
atas yang merupakan
merupakan kesatuan
tatanan utuh menyeluruh
unsur lingkungan hidup
komponen biotik, abiotik dan kultural yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh
29 29
29
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

dan saling mempengaruhi dalam mem- dengan memakan atau memangsa binatang
bentuk keseimbangan,
dan saling mempengaruhistabilitas, dan
dalam mem- lainnya, sedang parasitoid
dengan memakan adalah serangga
atau memangsa binatang
produktivitas lingkungan hidup
bentuk keseimbangan, (Tandjung,
stabilitas, dan yang pada
lainnya, fase parasitoid
sedang pradewasanya
adalahmemarasit
serangga
2003). Sawahlingkungan
produktivitas merupakan suatu
hidup contoh
(Tandjung, serangga
yang padaatau
fasebinatang Arthropoda
pradewasanya lain
memarasit
ekosistem, yaitu merupakan
2003). Sawah suatu agroekosistem peng-
suatu contoh (Untung,
serangga 2006). Dapat diketahui
atau binatang Arthropodabahwa
lain
hasil padi. yaitu
ekosistem, Untung (2006)
suatu mendefinisikan
agroekosistem peng- musuh
(Untung,alami yang
2006). berupa
Dapat predatorbahwa
diketahui dan
agroekosistem adalah
hasil padi. Untung bentuk
(2006) ekosistem
mendefinisikan parasitoid
musuh alamiberperan
yang membantu mengendali-
berupa predator dan
binaan manusiaadalah
agroekosistem yang bentuk
ditujukan untuk
ekosistem kan populasi
parasitoid berperanserangga
membantuhama yang
mengendali-
memperoleh produksi
binaan manusia yang pertanian
ditujukan dengan
untuk menyerang tanaman
kan populasi padi. Dengan
serangga hamakata yang
lain,
kualitas dan kuantitas
memperoleh produksi tertentu.
pertanian Sebagai
dengan musuh alami
menyerang berperan
tanaman pentingkatadalam
padi. Dengan lain,
suatu ekosistem,
kualitas maka sawah
dan kuantitas tersusun
tertentu. atas
Sebagai pengendalian
musuh alami hayati pentingcontrol),
(biological
berperan dalam
komponen biotik maka
suatu ekosistem, dan abiotik yang saling
sawah tersusun atas yaitu penggunaan
pengendalian musuh
hayati alami, baik
(biological yang
control),
berinteraksi satu dan
komponen biotik samaabiotik
lain. yang
Komponen
saling diintroduksikan
yaitu penggunaanatau dimanipulasi
musuh alami, baik untuk
yang
abiotik meliputi
berinteraksi satuunsur
samaudara
lain.(iklim), tanah
Komponen mengendalikan serangga
diintroduksikan atau hama (Smith
dimanipulasi untuk
dan air. meliputi
abiotik Komponen biotik
unsur terdiri
udara atas unsur
(iklim), tanah dalam Johnson, 1987).
mengendalikan serangga hama (Smith
tanaman maupun binatang.
dan air. Komponen Dengan
biotik terdiri kata
atas unsur Setiap jenis
dalam Johnson, 1987). hama secara alami
lain, sawah
tanaman merupakan
maupun binatang.habitat
Dengan(tempat
kata dikendalikan
Setiap oleh
jeniskompleks musuh alami
hama secara
hidup) bagi berbagai
lain, sawah jenishabitat
merupakan binatang dan
(tempat yang meliputiolehpredator,
dikendalikan kompleksparasitoid dan
musuh alami
tumbuhan yang
hidup) bagi membentuk
berbagai jenis keanekaragam-
binatang dan patogen hama. Dibandingkan
yang meliputi dengan peng-
predator, parasitoid dan
an hayati pada
tumbuhan yangekosistem sawah.
membentuk keanekaragam- gunaan
patogen pestisida, penggunaan dengan
hama. Dibandingkan musuh peng-
alami
Avertebrata
an hayati terestrial
pada ekosistem sawah.utama pada bersifat alami, efektif,
gunaan pestisida, murah,musuh
penggunaan dan alami
tidak
ekosistem sawah adalah
Avertebrata Arthropoda,
terestrial teru-
utama pada menimbulkan
bersifat alami, dampak negatif dan
efektif, murah, terhadap
tidak
tama terdiri
ekosistem dari adalah
sawah serangga dan laba-laba
Arthropoda, teru- kesehatan dan lingkungan
menimbulkan hidup (Untung,
dampak negatif terhadap
yang
tama secara
terdiri luas menghuni dan
dari serangga vegetasi dan
laba-laba 2006). Oleh
kesehatan dankarena itu, upaya
lingkungan hidupkonservasi
(Untung,
permukaan
yang secara tanah. Arthropoda
luas menghuni terestrial
vegetasi dan (pelestarian)
2006). Oleh harus
karena dilakukan
itu, upayaagar musuh
konservasi
tersebut
permukaandapat dibedakan
tanah. menjadi
Arthropoda hama
terestrial alami dapat berperan
(pelestarian) secara optimal
harus dilakukan dalam
agar musuh
padi, musuh
tersebut dapatalami yang terbagi
dibedakan menjadimenjadi
hama pengendalian hayati hama.
alami dapat berperan secara optimal dalam
predator dan alami
padi, musuh parasitoid,
yang serta
terbagiorganisme
menjadi Konservasi
pengendalian hayatimusuh
hama. alami sangat ber-
netral (bukan
predator dan hama dan bukan
parasitoid, musuh
serta alami)
organisme kaitan erat denganmusuh
Konservasi cara pengelolaan
alami sangatlahan
ber-
(Bambaradeniya and
netral (bukan hama danAmerasinghe,
bukan musuh 2004).
alami) pertanian
kaitan erat(agroekosistem) atau modifikasi
dengan cara pengelolaan lahan
Predator adalah binatang
(Bambaradeniya yang hidup 2004).
and Amerasinghe, bebas faktor ligkungan.
pertanian Apabilaatau
(agroekosistem) musuh alami
modifikasi
Predator adalah binatang yang hidup bebas faktor ligkungan. Apabila musuh alami
30
30
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)

mampu berperan sebagai pemangsa secara faatan sumberdaya hayati dan ekosistem
optimal sejak awal,
mampu berperan makapemangsa
sebagai populasi secara
hama secara
faatan serasi dan seimbang.
sumberdaya hayati dan ekosistem
dapat
optimalberada
sejak pada
awal, tingkatan equilibrium
maka populasi hama Keanekaragaman
secara serasi dan seimbang.hayati ekosistem
position atau fluktuasi
dapat berada populasiequilibrium
pada tingkatan hama dan sawah (agribiodiversitas)
Keanekaragaman meliputi diversitas
hayati ekosistem
musuh
position alami menjadi populasi
atau fluktuasi seimbang hama
sehingga
dan jenis
sawahtanaman yang dibudidayakan,
(agribiodiversitas) diver-
meliputi diversitas
tidak
musuhakan terjadi
alami ledakan
menjadi hama (O’Neil,
seimbang et
sehingga sitas spesies liar
jenis tanaman yangyang berpengaruhdiver-
dibudidayakan, dan
al. dalam
tidak akanMaredia, et al., 2003).
terjadi ledakan hama (O’Neil, et dipengaruhi
sitas spesies oleh
liar kegiatan pertanian/agri-
yang berpengaruh dan
Musuh
al. dalam alami
Maredia, merupakan
et al., 2003). komponen kultur, dan oleh
dipengaruhi diversitas
kegiatanekosistem yang
pertanian/agri-
penyusun keanekaragaman
Musuh hayatikomponen
alami merupakan di lahan dibentuk
kultur, danolehdiversitas
populasi ekosistem
spesies yang
pertanian yang merupakanhayati
penyusun keanekaragaman bagian dari
di lahan berhubungan dengan
dibentuk oleh tipe penggunaan
populasi spesies lahan
yang
agroekosistem
pertanian yang yang berinteraksi
merupakan bagiandengan
dari yang berbedadengan
berhubungan (dari habitat lahan pertanian
tipe penggunaan lahan
komponen-komponen
agroekosistem yang lain penyusundengan
berinteraksi agro- intensif sampai
yang berbeda (darilahan pertanian
habitat alami).
lahan pertanian
ekosistem, sehingga lain
komponen-komponen upaya konservasi
penyusun agro- Diversitas spesieslahan
intensif sampai liar pertanian
berperan penting
alami).
musuh alami sehingga
ekosistem, akan berdampak
upayapada tanaman
konservasi dalam banyak
Diversitas hal. Beberapa
spesies menggunakan
liar berperan penting
budidaya, gulma,
musuh alami akan hama maupun
berdampak komponen
pada tanaman sawah sebagai hal.
dalam banyak habitat (dari yang
Beberapa sebagian
menggunakan
abiotik lainnya,
budidaya, gulma,yang
hamapada akhirnya
maupun akan
komponen sampai yang tergantung
sawah sebagai habitat (daripada
yangekosistem
sebagian
berdampak pada produksi
abiotik lainnya, yang padapertanian.
akhirnyaMusuh
akan sawah
sampai secara total) ataupada
yang tergantung menggunakan
ekosistem
alami merupakan
berdampak sumberdaya
pada produksi alam Musuh
pertanian. hayati habitat
sawah lain tetapitotal)
secara dipengaruhi oleh aktivitas
atau menggunakan
dalam ekosistem pertanian
alami merupakan (agroekosistem).
sumberdaya alam hayati pertanian.
habitat lain Ada
tetapijuga yang berperan
dipengaruhi sebagai
oleh aktivitas
Sumberdaya alampertanian
dalam ekosistem hayati adalah unsur-unsur
(agroekosistem). gulma dan Ada
pertanian. spesies
jugahama
yang yang merupakan
berperan sebagai
hayati di alam,
Sumberdaya alamsedangkan ekosistem
hayati adalah sum-
unsur-unsur pendatang
gulma dan maupun yang yang
spesies hama asli merupakan
ekosistem
berdaya
hayati di hayati adalah sistem
alam, sedangkan hubungan
ekosistem sum- sawah
pendatangtersebut,
maupun yang mempengaruhi
yang asli ekosistem
timbal
berdayabalik antara
hayati unsur sistem
adalah dalam alam, baik
hubungan produksi pertanian yang
sawah tersebut, (produksi padi) dan
mempengaruhi
hayati maupun
timbal balik non
antara hayati
unsur dalamyang
alam,saling
baik agroekosistem (Bambaradeniya
produksi pertanian (produksi and Amera-
padi) dan
tergantung dan berpengaruh
hayati maupun non hayatimempengaruhi.
yang saling singhe, 2004). (Bambaradeniya
agroekosistem Gulma adalah tanaman liar
and Amera-
Dalam UUdan
tergantung RI berpengaruh
Tahun 1990mempengaruhi.
tentang Kon- yang
singhe,tidak dibudidayakan
2004). yangtanaman
Gulma adalah kehadiran-
liar
servasi
Dalam UUSumberdaya
RI Tahun Alam Hayati Kon-
1990 tentang dan nya
yang dianggap menggangguyang
tidak dibudidayakan tanaman budi-
kehadiran-
Ekosistem, dijelaskan Alam
servasi Sumberdaya bahwa Hayati
konservasi
dan daya karena adanya
nya dianggap persaingan
mengganggu (kompetisi)
tanaman budi-
sumberdaya
Ekosistem, alam hayati bahwa
dijelaskan dan ekosistem ber-
konservasi dengan tanaman
daya karena adanya budidaya
persaingan (Moenandir,
(kompetisi)
azaskan pelestarian
sumberdaya kemampuan
alam hayati dan peman
dan ekosistem ber- 1993),
dengan sedangkan
tanaman hama adalah
budidaya binatang-
(Moenandir,
azaskan pelestarian kemampuan dan peman 1993), sedangkan hama adalah binatang-

31
31
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

binatang yang kehadirannya merugikan berpengaruh terhadap ketahanannya ter-


tanaman dibudidayakan merugikan
binatang yang kehadirannya (Untung, hadap hama (Wiyono,
berpengaruh terhadap2007).
ketahanannya ter-
2006).
tanamanDalam
yangsatudibudidayakan
siklus tanam padi sawah
(Untung, Contoh
hadap hama yang lain
(Wiyono, adalah kondisi hi-
2007).
mengalami fasesatu
2006). Dalam akuatik
siklus (saat
tanampenggenang-
padi sawah drologi Contoh
sawah.yang
Ketepatan waktu
lain adalah peng-
kondisi hi-
an) dan fasefase
mengalami terestrial
akuatik (saat
(saat pengeringan),
penggenang- genangan sawahKetepatan
drologi sawah. dapat mengendalikan
waktu peng-
maka
an) danAvertebrata
fase terestrialyang
(saat ditemukan di
pengeringan), perkembangan jenis serangga
genangan sawah hama tertentu
dapat mengendalikan
ekosistem sawah punyang
maka Avertebrata meliputi Avertebrata
ditemukan di maupun jenis gulma
perkembangan tertentu. Tindal
jenis serangga (2004)
hama tertentu
akuatik maupun
ekosistem sawahterestrial. Dengan
pun meliputi demikian
Avertebrata mempublikasikan
maupun jenis gulma bahwa
tertentu. penggenangan
Tindal (2004)
dapat
akuatikdiketahui bahwa musuh
maupun terestrial. alami
Dengan yang
demikian sawah yang dilakukan
mempublikasikan lebih awal
bahwa (pada saat
penggenangan
berupa predator bahwa
dapat diketahui dan parasitoid berperan
musuh alami yang tanaman padi
sawah yang tahap 2 lebih
dilakukan atau awal
3 daun)
(padadapat
saat
membantu mengendalikan
berupa predator populasiberperan
dan parasitoid serang- mengendalikan pertumbuhan
tanaman padi tahap daun)reddapat
2 atau 3gulma rice
ga hama yang
membantu menyerang tanaman
mengendalikan populasipadi.
serang- (Oryza sativa L),
mengendalikan tetapi juga gulma
pertumbuhan dapat memacu
red rice
ga hamaKeberadaan berbagai
yang menyerang tanamankomponen
padi. perkembangan serangga
(Oryza sativa L), hama
tetapi juga ricememacu
dapat water
biotik Keberadaan
di atas dapat berpengaruh
berbagai dan
komponen weevil (Lissorhoptus
perkembangan oryzophilus
serangga Kuschel),
hama rice water
dipengaruhi oleh tanaman
biotik di atas padi. Selain dan
dapat berpengaruh itu, karena
weevil serangga hamaoryzophilus
(Lissorhoptus ini akan lebih mudah
Kuschel),
komponen
dipengaruhi abiotik juga berpengaruh
oleh tanaman padi. Selain ter-
itu, meletakkan telurnya
karena serangga pada
hama ini akanpelepah daun
lebih mudah
hadap keragaman
komponen abiotikhayati
juga diberpengaruh
sawah termasuk
ter- tanaman padi telurnya
meletakkan yang tergenangi.
pada pelepah daun
terhadap tanamanhayati
hadap keragaman padi.diSebagai contoh,
sawah termasuk tanamanDari
padiuraian agribiodiversitas di atas,
yang tergenangi.
perkembangbiakan
terhadap tanaman hama
padi. diSebagai
sawah dipenga-
contoh, jelas bahwa terdapat
Dari uraian organisme yang
agribiodiversitas ber-
di atas,
ruhi oleh faktor-faktor
perkembangbiakan hamaiklim, baik langsung
di sawah dipenga- peran positifterdapat
jelas bahwa terhadap tanaman
organisme yang yang
ber-
maupun tidak langsung.
ruhi oleh faktor-faktor Temperatur,
iklim, baik langsung dibudidayakan
peran positif (produksi
terhadappertanian),
tanamandanyang
ada
kelembaban udaralangsung.
maupun tidak dan fotoperiodisitas
Temperatur, yang berperan(produksi
dibudidayakan negatif pertanian),
terhadap tanaman
dan ada
berpengaruh
kelembaban langsung
udara terhadap siklus hidup,
dan fotoperiodisitas yang berperan
dibudidayakan. Musuh tanaman
negatif terhadap alami
lama hidup,langsung
berpengaruh serta kemampuan diapause
terhadap siklus hidup, (predator,
yang parasitoid dan Musuh
dibudidayakan. patogen) alami
dapat
serangga. Faktor
lama hidup, iklimkemampuan
serta juga berpengaruh ter-
diapause berperan
(predator, positif, yaitu dan
parasitoid dalam pengendalian
patogen) dapat
hadap vigor
serangga. daniklim
Faktor fisiologis tanaman padi,
juga berpengaruh ter- organisme pengganggu
berperan positif, yang berupa
yaitu dalam hama
pengendalian
yang
hadap akhirnya
vigor danmempengaruhi ketahanan
fisiologis tanaman padi, dan gulma.
organisme Oleh karena
pengganggu itu, upaya
yang berupa hama
tanaman terhadapmempengaruhi
yang akhirnya serangga hama. Selain itu,
ketahanan konservasi
dan gulma.(pelestarian)
Oleh karenaharusitu,dilakukan
upaya
temperatur juga serangga
tanaman terhadap berpengaruh terhadap
hama. Selain itu, agar musuh (pelestarian)
konservasi alami dapat harus
berperan secara
dilakukan
sintesis senyawa
temperatur jugametabolit sekunderterhadap
berpengaruh seperti optimal dalamalami
agar musuh pengendalian hayati secara
dapat berperan hama
alkaloid senyawa
sintesis dan flavonoid yangsekunder
metabolit pada akhirnya
seperti maupun
optimal gulma.
dalam pengendalian hayati hama
alkaloid dan flavonoid yang pada akhirnya maupun gulma.
32
32
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)

Barbosa (1998) menegaskan bahwa setiap petak lahan dengan luas plot 1x1 m2.
diperlukan pengetahuan
Barbosa tentang biologi,
(1998) menegaskan bahwa Penempatan plot dengan
setiap petak lahan pada tiap
luas petak m2.
plot 1x1lahan
perilaku danpengetahuan
diperlukan ekologi dari hama danbiologi,
tentang musuh dilakukan
Penempatansecara
plotreguler.
pada tiap petak lahan
alami dalam
perilaku dan menerapkan
ekologi daristrategi
hama dankonservasi
musuh Sebelum
dilakukan secarapenelitian
reguler. dilakukan survai
musuh alami.menerapkan
alami dalam Untuk mengembangkan kon-
strategi konservasi pendahuluan
Sebelumuntuk melihat dilakukan
penelitian kondisi lapangan
survai
servasi dan peningkatan
musuh alami. musuh alami yang
Untuk mengembangkan kon- dan mengetahui
pendahuluan untukserangga hama utama
melihat kondisi di
lapangan
efektif diperlukan
servasi dan pemahaman
peningkatan tentang
musuh alami yang lokasi yang akan serangga
dan mengetahui ditentukanhama
sebagai lokasi
utama di
faktor-faktor yang berpengaruh
efektif diperlukan pemahaman terhadap
tentang penelitian.
lokasi yang Penelitian dilakukan
akan ditentukan sebagaipada 1
lokasi
populasi musuh
faktor-faktor yangalami dan kemampuan
berpengaruh terhadap musim tanam
penelitian. padi, dengan
Penelitian pengambilan
dilakukan pada 1
musuh
populasialami untuk alami
musuh mengendalikan hama.
dan kemampuan data
musimyang dilakukan
tanam pada akhir
padi, dengan musim
pengambilan
musuh alami untuk mengendalikan hama. tanam padi. dilakukan
data yang Data yang diambil adalahmusim
pada akhir jenis-
METODE PENELITIAN jenis
tanamserangga musuh
padi. Data alami dan
yang diambil serangga
adalah jenis-
LokasiPENELITIAN
METODE penelitian meliputi 2 lokasi hama utama yang
jenis serangga ditemukan.
musuh Pengamatan
alami dan serangga
dengan perbedaan
Lokasi pola tanam,
penelitian meliputiyaitu yang
2 lokasi serangga dilakukan
hama utama secara insitu.
yang ditemukan. Serangga
Pengamatan
satu menerapkan
dengan perbedaan pola
pola tanam
tanam,monokultur/
yaitu yang yang diamati
serangga terbatas
dilakukan untukinsitu.
secara serangga yang
Serangga
monocropping (hanya
satu menerapkan pola tanaman padi), dan
tanam monokultur/ aktif
yang pada siang
diamati hari saja.
terbatas untukPengamatan dan
serangga yang
lokasi yang lain
monocropping menerapkan
(hanya tanaman pola
padi),tanam
dan identifikasi dilakukan
aktif pada siang baikPengamatan
hari saja. untuk stadium
dan
polikultur/multicropping (campuran
lokasi yang lain menerapkan padi
pola tanam larva (ulat) dilakukan
identifikasi maupun imago (serangga
baik untuk de-
stadium
dan tanaman palawija). Lokasi
polikultur/multicropping penelitian
(campuran padi wasa). Identifikasi
larva (ulat) maupunsampai
imago tingkat spesies
(serangga de-
adalah di daerah
dan tanaman pesisirLokasi
palawija). Kulonpenelitian
Progo, dilakukan di Laboratorium
wasa). Identifikasi Entomologi
sampai tingkat spesies
Yogyakarta karena pesisir
adalah di daerah pada lokasi
Kulon tersebut
Progo, Dasar Fakultas
dilakukan di Pertanian UGM.Entomologi
Laboratorium Jumlah in-
terdapat petani
Yogyakarta yang menerapkan
karena pada lokasipengelola-
tersebut dividu
Dasar serangga
Fakultas di setiap plot
Pertanian UGM.dihitung untuk
Jumlah in-
an ekosistem
terdapat petanisawah dengan sistem
yang menerapkan surjan
pengelola- mengetahui komposisi
dividu serangga dandihitung
di setiap plot densitasnya.
untuk
yang multicropping,
an ekosistem sawahmaupun
dengan yang menerap-
sistem surjan Karena sawah
mengetahui surjan mempunyai
komposisi pola
dan densitasnya.
kan
yangsistem tanam secara
multicropping, monokultur.
maupun yang menerap- tanam
Karena yang
sawahpolikultur, maka jenis-jenis
surjan mempunyai pola
Objektanam
kan sistem penelitian
secara ini adalah 2 petak
monokultur. palawija yang polikultur,
tanam yang ditanam di maka
guludan dicatat.
jenis-jenis
sawahObjek
yang penelitian
dikelola dengan sistem2 surjan
ini adalah petak Analisis data dilakukan
palawija yang ditanam disecara deskriptif,
guludan dicatat.
(multicropping), dan dengan
sawah yang dikelola 2 petak sistem
sawah surjan
yang yaitu
Analisisdengan membandingkan
data dilakukan densitas
secara deskriptif,
dikelola dengan sistem
(multicropping), dan 2bukan
petaksurjan
sawah(mono-
yang (populasi) musuhmembandingkan
yaitu dengan alami pada keduadensitas
sistem
cropping). Masing-masing
dikelola dengan sistem bukanpetak
surjanseluas ±
(mono- pertanian
(populasi)(surjan
musuhdan nonsurjan).
alami pada kedua sistem
500 m2. Membuat
cropping). plot sebanyak
Masing-masing petak 5seluas
plot di
± pertanian (surjan dan nonsurjan).
500 m2. Membuat plot sebanyak 5 plot di
33
33
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN Sawah surjan disebut demikian


HASILPenelitian yang telah dilakukan di
DAN PEMBAHASAN karena morfologi dari lahan
Sawah surjan sawahdemikian
disebut ini jika
daerah Penelitian
pesisir Kulon
yang Progo, tepatnya di
telah dilakukan dilihat dari atasdari
karena morfologi tampak bergaris-garis
lahan sawah ini jika
Desa
daerahPleret,
pesisirKecamatan Panjatan,
Kulon Progo, Kabu-
tepatnya di seperti
dilihat baju
darisurjan
atas yang biasa dipakai
tampak orang
bergaris-garis
paten Kulon Kecamatan
Desa Pleret, Progo dilakukan padaKabu-
Panjatan, dua Jawa
sepertitempo dulu.yang
baju surjan Tampak bergaris-garis
biasa dipakai orang
macam ekosistem
paten Kulon Progosawah yang pada
dilakukan berbeda,
dua karena terdiridulu.
Jawa tempo atas Tampak
alur-alurbergaris-garis
tinggi dan
yaitu
macam ekosistem sawah
ekosistem surjanyang
sawah dan ekosistem
berbeda, rendah.
karena Alur
terdiriyang
atasrendah (bagian
alur-alur bawah)
tinggi dan
sawah nonsurjansawah
yaitu ekosistem (lembaran). Pengamatan
surjan dan ekosistem ditanami padi,yang
rendah. Alur sedangkan
rendahbagian
(bagianalur yang
bawah)
tentang cara pengelolaan
sawah nonsurjan lahanPengamatan
(lembaran). dan jenis- tinggi (guludan)
ditanami ditanami palawija.
padi, sedangkan Dengan
bagian alur yang
jenis
tentangserangga musuh alami
cara pengelolaan lahanpada
dan kedua
jenis- demikian, ekosistem
tinggi (guludan) sawahpalawija.
ditanami surjan memiliki
Dengan
ekosistem sawah musuh
jenis serangga tersebutalami
menghasilkan data
pada kedua lingkungan pertanian sawah
demikian, ekosistem yang khas.
surjanMorfologi
memiliki
yang berbeda.
ekosistem sawah tersebut menghasilkan data sawah surjanpertanian
lingkungan yang demikian itu kemungkin-
yang khas. Morfologi
Sawah surjan adalah salah satu
yang berbeda. an berpengaruh
sawah terhadap
surjan yang komposisi
demikian serang-
itu kemungkin-
bentuk Sawah
ekosistem sawah.
surjan Sistem
adalah salah surjan
satu ga yang menyusun
an berpengaruh terhadapkomunitas sawah,
komposisi serang-
dilakukan oleh petanisawah.
bentuk ekosistem di pesisir Kulon surjan
Sistem Progo termasuk
ga yang juga seranggakomunitas
menyusun yang merupakan
sawah,
sebagai
dilakukanbentuk adaptasi
oleh petani terhadap
di pesisir Kulonkondisi
Progo musuh alami
termasuk jugaserangga hama
serangga ( predator
yang dan
merupakan
geografis wilayahadaptasi
sebagai bentuk yang bertopografi rendah
terhadap kondisi parasitoid).
musuh alami serangga hama ( predator dan
dan mudahwilayah
geografis tergenang
yangair. Kabupaten rendah
bertopografi Kulon Dari hasil penelitian, pengelolaan
parasitoid).
Progo mempunyai
dan mudah tergenangwilayah pesisir Kulon
air. Kabupaten yang ekosistem sawah
Dari hasilyang dilakukanpengelolaan
penelitian, oleh petani
secara geomorfologis
Progo mempunyai merupakan
wilayah pesisir satuan
yang berbeda
ekosistemantara
sawahsawah
yang surjan dan oleh
dilakukan nonsurjan.
petani
dataran
secara fluviomarin yangmerupakan
geomorfologis terbentuk sebagai
satuan Perbedaan ini terletak
berbeda antara sawah pada
surjancara
danpengolahan
nonsurjan.
hasil kerjasama
dataran aktivitas
fluviomarin yang sedimentasi, yang
terbentuk sebagai tanah dan inipola
Perbedaan tanam,
terletak pada sedangkan cara
cara pengolahan
dimanfaatkan
hasil kerjasamauntuk pertanian
aktivitas lahan basah
sedimentasi, yang pengendalian organisme
tanah dan pola tanam,pengganggu
sedangkan(hama
cara
(sawah). Mengingat
dimanfaatkan untuk satuan lahan
pertanian ini secara
lahan basah dan gulma) relatif
pengendalian sama yaitu
organisme dengan adanya
pengganggu (hama
genesis
(sawah). bekas laguna
Mengingat yanglahan
satuan dulunya ter-
ini secara aplikasi insektisida
dan gulma) dan herbisida.
relatif sama Perbedaan
yaitu dengan adanya
genang sepanjang
genesis bekas tahun,
laguna yangmaka drainase
dulunya ter- dan persamaan
aplikasi caradan
insektisida pengelolaan ekosistem
herbisida. Perbedaan
permukaannya buruk.tahun,
genang sepanjang Karena topografinya
maka drainase sawah antara sawah
dan persamaan surjan dan ekosistem
cara pengelolaan nonsurjan
yang rendah danburuk.
permukaannya lebih mudah
Karenatergenang air,
topografinya dapat
sawah dilihat pada surjan
antara sawah Tabel dan
1. Perbedaan
nonsurjan
maka sistem dan
yang rendah surjan diterapkan
lebih sebagai pola
mudah tergenang air, pengolahan
dapat dilihattanah
padadanTabel
pola 1.
tanam antara
Perbedaan
tanam sepanjang
maka sistem surjan tahun (Marwasto
diterapkan dan
sebagai pola sawah surjantanah
pengolahan dan sawah nonsurjan
dan pola tanam(lembar-
antara
Priyono, 2007).
tanam sepanjang tahun (Marwasto dan an)
sawahtersebut dimungkinkan
surjan dan juga(lembar-
sawah nonsurjan dapat
Priyono, 2007). an) tersebut dimungkinkan juga dapat
34
34
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)

Tabel 1. Perbedaan dan Persamaan Cara Pengelolaan Ekosistem Sawah antara Sawah
Surjan dan Sawah Nonsurjan (Lembaran)
Tabel 1. Perbedaan dan Persamaan Cara Pengelolaan Ekosistem Sawah antara Sawah
Surjan dan Sawah Nonsurjan (Lembaran) Sawah Nonsurjan
Sawah Surjan
(Lembaran)
Sawah Nonsurjan
Pengolahan tanah Pembuatan alur
Sawah(bagian yang
Surjan Tidak ada bagian yang
(Lembaran)
direndahkan) dan guludan (bagian ditinggikan (tidak ada
Pengolahan tanah Pembuatan alur (bagian yang Tidak ada bagian yang
yang ditinggikan). alur dan guludan, semua
direndahkan) dan guludan (bagian ditinggikan (tidak ada
rata)
yang ditinggikan). alur dan guludan, semua
Pola Tanam Multicropping (campuran): bagian Monokultur padi
rata)
alur ditanami padi, bagian guludan
Pola Tanam Multicropping (campuran): bagian Monokultur padi
ditanami campuran palawija. Pada
alur ditanami padi, bagian guludan
guludan petak 1: kacang tanah,
ditanami campuran palawija. Pada
jagung, cabai, bayam, rumput
guludan petak 1: kacang tanah,
kalanjana, singkong. Pada guludan
jagung, cabai, bayam, rumput
petak 2: kacang tanah, jagung, ubi
kalanjana, singkong. Pada guludan
jalar, kacang panjang, cabai (ada
petak 2: kacang tanah, jagung, ubi
pohon pisang dan pepaya masing-
jalar, kacang panjang, cabai (ada
masing 1 pohon)
pohon pisang dan pepaya masing-
Pengendalian Aplikasi insektisida (matador) pada Sama dengan sawah
masing 1 pohon)
serangga hama saat padi siap berbiji (sekitar umur 2 surjan
Pengendalian Aplikasi insektisida (matador) pada Sama dengan sawah
bulan)
serangga hama saat padi siap berbiji (sekitar umur 2 surjan
Pengendalian - Penyiangan I: 2 minggu setelah Sama dengan sawah
bulan)
gulma tanam dengan cara digaruk surjan
Pengendalian - Penyiangan I: 2 minggu setelah Sama dengan sawah
manual
gulma tanam dengan cara digaruk surjan
- Penyiangan II: saat tanaman padi
manual
umur 25-35 hari
- Penyiangan II: saat tanaman padi
- Aplikasi herbisida (rambason):
umur 25-35 hari
saat tanaman padi umur 2 minggu
- Aplikasi herbisida (rambason):
Pemupukan - Pupuk dasar: TS dan Urea Sama dengan sawah
saat tanaman padi umur 2 minggu
sebelum tanam surjan
Pemupukan - Pupuk dasar: TS dan Urea Sama dengan sawah
- Pemupukan I: setelah penyiangan
sebelum tanam surjan
I (15 hst) dengan pupuk Ponska
- Pemupukan I: setelah penyiangan
dan ZA
I (15 hst) dengan pupuk Ponska
- Pemupukan II: 30-35 hst dengan
dan ZA
pupuk Ponska dan ZA
- Pemupukan II: 30-35 hst dengan
pupuk Ponska dan ZA
mempengaruhi komposisi serangga yang penelitian adalah hama penggerek batang
menyusun komunitas
mempengaruhi sawah
komposisi surjan yang
serangga dan padi dan kutu
penelitian adalahAphid,
hama sedangkan musuh
penggerek batang
nonsurjan, termasuk
menyusun jugasawah
komunitas musuhsurjan
alami bagi
dan alami dan
padi yangkutu
dominan
Aphid,adalah dari familia
sedangkan musuh
serangga hama
nonsurjan, (predator
termasuk jugadan parasitoid).
musuh alami bagi Coccinellidae.
alami Hasil penelitian
yang dominan menunjuk-
adalah dari familia
Dari
serangga hasil
hama observasi
(predator danpendahuluan
parasitoid). dan kan ada perbedaan
Coccinellidae. Hasil komposisi
penelitian jenis- jenis
menunjuk-
wawancara
Dari dengan petani, pendahuluan
hasil observasi diketahui bahwa
dan serangga
kan musuh alami
ada perbedaan antara sawah
komposisi jenis-surjan
jenis
serangga hama
wawancara yang
dengan dominan
petani, di bahwa
diketahui lokasi dan sawahmusuh
serangga nonsurjan
alami(Tabel
antara 2). Penentuan
sawah surjan
serangga hama yang dominan di lokasi dan sawah nonsurjan (Tabel 2). Penentuan
35
35
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

Tabel 2. Musuh Alami dan Rerata Densitasnya pada Ekosistem Sawah Surjan dan Nonsurjan
Tabel 2. DAN
HASIL Musuh PEMBAHASAN
Alami dan Rerata DensitasnyaRerata
pada EkosistemRerata
Sawah
Sawahsurjan disebut
Surjan dan demikian
Nonsurjan
Densitas pd
No Penelitian
Musuh Alami dilakukan Densitas
yang telahFamilia di pd
karena Rerata dari lahan sawah ini jika
morfologi
Sawah Non- Keterangan
Rerata
Sawah Surjan Densitas pd
daerah pesisir Kulon Progo, tepatnya Densitas 2 pd
di(per mdilihat surjanatas tampak bergaris-garis
dari
No Musuh Alami Familia ) Sawah Non-
2 Keterangan
Sawah Surjan (per m )
Desa Pleret, Kecamatan Panjatan, Kabu- seperti
2 surjan
baju surjan yang biasa dipakai orang
1 Andralus sp. Pentatomidae 0,1m )
(per - Predator, pada palawija
(per m2)
2 Agriocnemis
paten Kulon Progo dilakukan Coenagrioni-
pada dua - Jawa tempo 0,1 dulu. Capung
Tampak jarum,
bergaris-garis
1 Andralus sp. Pentatomidae 0,1 - Predator, pada palawija
femina dae Predator, pada padi
macam ekosistem sawahCoenagrioni-
2 Agriocnemis yang berbeda, - karena terdiri 0,1 atasCapungalur-alur
jarum,tinggi dan
3 Anisoptera sp. Tettigoniidae 0,3 0,2 Predator, pada padi
femina dae Predator, pada padi
yaitu Argyrophilax
4 ekosistem Tachinidae
sawah surjan dan ekosistem 1 rendah. Alur 0,2 yang Parasitoid, pada bawah)
rendah (bagian
3 Anisoptera sp. Tettigoniidae 0,3 0,2 Predator, pada padi
nigrotibialis palawija dan padi
sawah nonsurjan (lembaran).
4 Argyrophilax Pengamatan 1 ditanami padi,
Tachinidae 0,2 sedangkan bagian
Parasitoid, padaalur yang
5 Coccinela spp. Coccinellidae - 0,1 Predator, terutama
nigrotibialis palawija dan padi
tentang(warna coklat)
cara pengelolaan lahan dan jenis- wereng,palawija.
tinggi (guludan) ditanami pada padiDengan
5 Coccinela spp. Coccinellidae - 0,1 Predator, terutama
6 Coccinella spp. Coccinellidae - 0,5 Predator, terutama
jenis serangga musuh alami pada kedua
(warna coklat) demikian, ekosistemwereng,
sawah pada
surjan memiliki
padi
(warna hitam) wereng, pada padi
6 Coccinella spp. Coccinellidae - 0,5 Predator, terutama
7 Coccinella
ekosistem spp. menghasilkan
sawah tersebut Coccinellidae data - lingkungan0,1 Predator,
pertanian terutama
yang khas. Morfologi
(warna hitam) wereng, pada padi
(warna kuning) wereng, pada padi
yang Coccinella spp.
7 berbeda. Coccinellidae - sawah surjan 0,1 yang demikian
Predator, itu kemungkin-
terutama
8 Coccinella Coccinellidae 0,3 2 Predator, terutama
(warna kuning) wereng, pada padi
tranversalis
Sawah surjan adalah salah satu wereng,
an berpengaruh terhadap pada padiserang-
komposisi dan
8 Coccinella Coccinellidae 0,3 2 Predator, terutama
palawija
bentuk tranversalis
ekosistem sawah. Sistem surjan ga yang menyusun komunitas
wereng, pada padisawah,
dan
9 Cyclosa sp. Araneidae 0,2 0,1 Laba-laba kuning,
palawija
dilakukan oleh petani di pesisir Kulon Progo termasuk juga seranggapredator, padamerupakan
yang padi
9 Cyclosa sp. Araneidae 0,2 0,1 Laba-laba kuning,
10 Dasymutilla sp. Mutillidae 2,8 0,1 Predator, pada palawija
sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi musuh alami serangga hamapada
predator, ( predator
padi dan
dan padi
10 Dasymutilla sp. Mutillidae 2,8 0,1 Predator, pada palawija
11 Eressa
geografis Arctiidae rendah - parasitoid).0,1
wilayah yang bertopografi Parasitoid, pada padi
dan padi
angustipenna
dan11mudah
Eressatergenang air. Arctiidae
Kabupaten Kulon - Dari
0,1 hasil Parasitoid,
penelitian,pada
pengelolaan
padi
12 Harmonia Coccinellidae 0,7 - Predator, pada palawija
angustipenna
Progo octomaculata
mempunyai wilayah pesisir yang ekosistem sawah yang dandilakukan
padi oleh petani
12 Harmonia Coccinellidae 0,7 - Predator, pada palawija
13 Harmonia spp. Coccinellidae 0,1 - Kumbang kecil hitam,
secara octomaculata
geomorfologis merupakan satuan berbeda antara sawah dansurjan
padi dan nonsurjan.
Predator, pada padi
13 Harmonia spp. Coccinellidae 0,1 - Kumbang kecil hitam,
14 Harmonia
dataran fluviomarinspp.yang Coccinellidae
terbentuk sebagai 0,1 Perbedaan ini - terletak
Kumbang kecil
pada cara orange,
pengolahan
Predator, pada padi
predator, pada padi
hasil
14 kerjasama
Harmoniaaktivitas
spp. sedimentasi,
Coccinellidaeyang 0,1 tanah dan - pola tanam, Kumbang sedangkan cara
kecil orange,
15 Mantis religiosa Mantidae 0,1 - Belalang sembah,
predator, pada padi
dimanfaatkan untuk pertanian lahan basah pengendalian organismepredator, pada padi(hama
pengganggu
15 Mantis religiosa Mantidae 0,1 - Belalang sembah,
16 Ophionea sp. Carabidae 0,2 - Predator wereng batang
(sawah). Mengingat satuan lahan ini secara dan gulma) relatif sama yaitupada
predator, dengan
padiadanya
coklat, pada padi
16 Ophionea sp. Carabidae 0,2 - Predator wereng batang
17 Paederus
genesis sp.
bekas laguna Staphylinidae
yang dulunya ter- - aplikasi insektisida
10,3 Predator wereng
dan herbisida. batang
Perbedaan
coklat, pada padi
coklat, pada padi
genang sepanjang
17 Paederus sp. tahun,Staphylinidae
maka drainase - dan persamaan 10,3 caraPredator
pengelolaan
wereng ekosistem
batang
18 Sympetrum spp. Libellulidae 0,1 - Capung hijau, predator,
coklat, pada padi
(warna hijau)
permukaannya buruk. Karena topografinya sawah antara sawah pada padi dan nonsurjan
surjan
18 Sympetrum spp. Libellulidae 0,1 - Capung hijau, predator,
19 Sympetrum spp. Libellulidae 0,1 - Capung hijau besar,
yang rendah
(warnadan lebih mudah tergenang air,
hijau) dapat dilihat padapada Tabel
padi 1. Perbedaan
(besar, hijau) predator, pada padi
19 Sympetrum spp. Libellulidae 0,1 - Capung hijau besar,
maka Sympetrum
20 sistem surjanspp. Libellulidae
diterapkan sebagai pola 0,5 pengolahan- tanah Capungdan pola merah,
tanam antara
(besar, hijau) predator, pada padi
(warna merah) predator, pada padi
tanam sepanjang spp.
20 Sympetrum tahun Libellulidae
(Marwasto dan 0,5 sawah surjan - dan sawah
Capungnonsurjan
merah, (lembar-
21 Telenomus Scelionidae 0,2 - Parasitoid, pada padi
(warna merah) predator, pada padi
spodopterae
Priyono, 2007). an) tersebut dimungkinkan juga dapat
21 Telenomus Scelionidae 0,2 - Parasitoid, pada padi
36 spodopterae
34
36
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)

jenis-jenis serangga yang ditemukan ter- mangsa. Menurut Laba (2001), berdasarkan
masuk1.jenis
Tabel
jenis-jenis musuh dan
Perbedaan
serangga alami
yang ataukah
Persamaan herbivora
Cara Pengelolaan
ditemukan ter- kemampuan
Ekosistem
mangsa. memangsa,
Sawah
Menurut antara
Laba siklus
Sawah
(2001), hidup, laju
berdasarkan
Surjan dan Sawah Nonsurjan (Lembaran)
(hama) jenis
masuk berdasarkan
musuh alamipadaataukah
telaah herbivora
referensi pertumbuhan,memangsa,
kemampuan populasi dan umur
siklus serangga
hidup, laju
Sawah Nonsurjan
yang didapatkan,
(hama) berdasarkanjadi padatidak
telaahmengamati dewasa, makapopulasi
Sawah Surjanpertumbuhan,
referensi suatu predator
dan umurdapat seranggame-
(Lembaran)
perilakunya
yang didapatkan,
Pengolahan secara
tanahlangsung,
tidakkarena
jadi Pembuatan penga-
mengamati
alur nurunkan maka
dewasa,
(bagian yang populasi
suatusuatu
Tidak serangga
predator
ada bagian dapat hama
yang me-
direndahkan) dan guludan (bagian ditinggikan (tidak ada
matan perilaku
perilakunya untuk
secara satu jenis
langsung, karenaserangga
penga- secara signifikan.
nurunkan populasi suatu serangga hama
yang ditinggikan). alur dan guludan, semua
saja memerlukan penelitian tersendiri
matan perilaku untuk satu jenis serangga yang Kemampuanrata) musuh-musuh alami se-
secara signifikan.
Pola Tanam Multicropping (campuran): bagian Monokultur padi
sangat
saja intensif danpenelitian
memerlukan memerlukan waktu yang
tersendiri benarnya mampu mengendalikan
Kemampuan musuh-musuhlebih alamidarise-
alur ditanami padi, bagian guludan
relatif lama.
sangat ditanamiwaktu
intensif dan memerlukan campuran 99%Pada
yang palawija. serangga
benarnya agarmengendalikan
mampu tetap berada pada lebihjumlah
dari
guludan petak 1: kacang tanah,
Musuh alami yang dimaksud di sini
relatif lama. yang serangga
99% tidak merugikan,
agar tetap sehingga Pengendali-
berada pada jumlah
jagung, cabai, bayam, rumput
adalah Musuh
jenis-jenis
alamiserangga
yang (termasuk
kalanjana,
dimaksud dilaba-
singkong.
sini Pada anguludan
yangHama Terpadu (PHT)
tidak merugikan, sehinggasecara sengaja
Pengendali-
petak 2: kacang tanah, jagung, ubi
laba yang
adalah ditemukan)
jenis-jenis yang bersifat
serangga (termasuk laba- mendayagunakan
an Hama Terpadu dan(PHT)
memperkuat
secara peranan
sengaja
jalar, kacang panjang, cabai (ada
karnivora
laba yangyangditemukan)
memangsa pohon serangga
yangpisang lainpepayamendayagunakan
dan
bersifat musuh
masing-alami sebagai pengendali peranan
dan memperkuat ledakan
masing 1 pohon)
(terutama memangsa
karnivora yang memangsa serangga hama yang
serangga lain populasialami
musuh serangga (Marwoto,
sebagai dkk., 1991).
pengendali ledakan
Pengendalian Aplikasi insektisida (matador) pada Sama dengan sawah
bersifat
serangga
(terutama herbivora)
hama
memangsa dansaatserangga
serangga padihama yang (sekitar
siap berbiji umur
populasiHasil
2 penelitian
surjan
serangga (Marwoto, Marheni (2004),
dkk., 1991).
bulan)
bersifat parasitoid
herbivora) (serangga yang padayang
dan serangga fase dalam Hasil
beberapa pengamatan
penelitian di lapangan,
Marheni (2004),
Pengendalian - Penyiangan I: 2 minggu setelah Sama dengan sawah
pradewasanya
gulma
bersifat memarasit
parasitoid (serangga serangga
tanam dengan
yang pada lain, wereng beberapa
fasecara digaruk
dalam batang surjan
coklat mempunyai
pengamatan banyak
di lapangan,
manual
terutama serangga
pradewasanya herbivora/hama).
memarasit seranggaDi lain,sini musuh alami
wereng batang dicoklat
alam,mempunyai
mencapai banyak 19-22
- Penyiangan II: saat tanaman padi
jelas bahwa
terutama musuhherbivora/hama).
serangga alami berpotensi
umur 25-35 Didalamhari
sini familia predator
musuh alami didanalam,
8-10 familia
mencapai parasitoid.
19-22
- Aplikasi herbisida (rambason):
mengendalikan
jelas bahwa musuh serangga hama. Menurut
alami berpotensi dalam Predator-predator
familia ini 8-10
predator dan cocokfamilia
terhadap serang-
parasitoid.
saat tanaman padi umur 2 minggu
O’Neil, et al. dalam
mengendalikan
Pemupukan Maredia,
serangga - hama. et al.Menurut
Pupuk (2003),
dasar: ga hama tanaman
Predator-predator
TS dan Urea padi,
ini
Sama bergerak
cocok
dengan aktifserang-
terhadap
sawah untuk
sebelum tanam surjan
apabila etmusuh
O’Neil, alami
al. dalam mampu
Maredia, et al.berperan
(2003), menggigit
ga dan padi,
hama tanaman mengunyah
bergerakmangsanya.
aktif untuk
- Pemupukan I: setelah penyiangan
sebagai musuh
apabila pemangsaalami secara Ioptimal
mampu sejak pupuk
berperan
(15 hst) dengan Hasil
menggigit
Ponskapengamatan menunjukkan
dan mengunyah bahwa
mangsanya.
dan ZA
awal, maka
sebagai populasisecara
pemangsa hama optimal
dapat beradasejak penggunaan
Hasil beberapamenunjukkan
pengamatan jenis predator pe-
bahwa
- Pemupukan II: 30-35 hst dengan
pada tingkatan
awal, equilibrium
maka populasi hamapupukposition
dapatPonska ataudan ZApenggunaan
berada mangsa wereng batang jenis
beberapa coklat predator
dapat mene- pe-
fluktuasi
pada populasiequilibrium
tingkatan hama dan position
musuh alami
atau kan populasi
mangsa werengwereng
batang batang coklatmene-
coklat dapat dan
mempengaruhi
menjadi populasi komposisi
seimbanghamasehinggaserangga yang
tidak alami
akan penelitian
intensitas adalah
seranganhama penggerek
terhadap batang
fluktuasi dan musuh kan populasi wereng batangtanaman
coklat padi.
dan
menyusun komunitas
terjadi ledakan sawah surjan dan
hama. sehingga padi dan kutu
Kemampuan Aphid, berfluktuasi,
memangsa sedangkan musuh
menjadi seimbang tidak akan intensitas serangan terhadap tanamanantara
padi.
nonsurjan, termasuk juga musuh
bersifatalami bagi
polypha- alami yang dominan adalah dari familia
terjadiPredator umumnya
ledakan hama. lain dipengaruhi
Kemampuan oleh kepadatan
memangsa mangsanya,
berfluktuasi, antara
serangga hama
gous, Predator
yaitu (predator
dapat dan parasitoid).
memangsa lebih polypha-
dari satu Coccinellidae.
semakin Hasilbanyak
bertambah penelitian menunjuk-
populasi mangsa
umumnya bersifat lain dipengaruhi oleh kepadatan mangsanya,
mangsa Dari hasil
dandapat observasi
tidak pendahuluan
tergantung dan kan
makaada perbedaan komposisi jenis- jenis
gous, yaitu memangsa lebihpada
dari satu pemangsaan
semakin bertambahbertambah banyak.
banyak populasi mangsa
wawancara dengan petani, diketahui bahwa serangga musuh alami antara sawah surjan
mangsa dan tidak tergantung pada satu maka pemangsaan bertambah banyak.
serangga hama yang dominan di lokasi dan sawah nonsurjan (Tabel 2). Penentuan
37
35
37
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

Adanya perbedaan ekosistem sawah, yaitu Dasymutilla sp) yang ditemukan baik di
sawah
Adanya surjan dan ekosistem
perbedaan nonsurjansawah,
(lembaran)
yaitu bagian alur yang
Dasymutilla ditanami
sp) yang padi maupun
ditemukan baik di
menyebabkan
sawah surjan perbedaan komposisi
dan nonsurjan musuh
(lembaran) bagian alur
guludan
yang yang ditanami
ditanami palawija,
padi maupun di
alami yang ditemukan
menyebabkan padakomposisi
perbedaan kedua ekosistem
musuh sedangkan sisanyayang
bagian guludan hanya ditemukan
ditanami pada
palawija,
tersebut.
alami yangEkosistem
ditemukan sawah surjan
pada kedua mem-
ekosistem bagian yangsisanya
sedangkan ditanamihanya
padi saja.
ditemukan pada
punyai
tersebut.2 subsistem,
Ekosistemyaitu subsistem
sawah surjanguludan
mem- Jenis-jenis
bagian yang musuh
ditanami alami yang di-
padi saja.
yang
punyaiditanami palawija
2 subsistem, yaitudan subsistem
subsistem alur
guludan temukanJenis-jenis
baik padamusuh
sawah alami
surjanyang
maupun
di-
yang ditanami
ditanamipalawija
padi. dan
Kedua subsistem
subsistem alur sawah
temukannonsurjan sawah Anisoptera
baik padaadalah sp.,
surjan maupun
tersebut merupakan
yang ditanami satu Kedua
padi. kesatuansubsistem
sebagai Argyrophilax
sawah nigrotibialis,
nonsurjan adalah Coccinella
Anisoptera tran-
sp.,
ekosistem sawah surjan.
tersebut merupakan satuPada Tabel sebagai
kesatuan 2 dapat versalis, Cyclosa
Argyrophilax Dasymutillatran-
sp.,dan Coccinella
nigrotibialis, sp.
dilihat bahwa
ekosistem pada
sawah sawahPada
surjan. surjan ditemukan
Tabel 2 dapat Pada sawah
versalis, surjan,
Cyclosa musuh
sp.,dan alami yang
Dasymutilla sp.
15 jenisbahwa
dilihat musuh alami
pada (13 surjan
sawah jenis predator,
ditemukan2 ditemukan
Pada sawahdengan densitas
surjan, musuh tertinggi
alami adalah
yang
jenis parasitoid),
15 jenis sedangkan
musuh alami (13 jenispada sawah2
predator, Dasymutilla sp. (Famili:
ditemukan dengan densitasMutillidae) yang
tertinggi adalah
nonsurjan hanya ditemukan
jenis parasitoid), sedangkan11 pada
jenis musuh
sawah merupakan
Dasymutillapredator, sedangkan
sp. (Famili: pada sawah
Mutillidae) yang
alami (9 jenis
nonsurjan hanyapredator, 2 jenis
ditemukan parasitoid).
11 jenis musuh nonsurjan musuh alami
merupakan predator, yangpada
sedangkan dominan
sawah
Hal
alamiini dimungkinkan
(9 jenis predator, 2karena jenis-jenis
jenis parasitoid). adalah Paederus
nonsurjan musuhsp. alami
(Famili:yang
Staphylinidae)
dominan
tanaman, yang merupakan
Hal ini dimungkinkan karenahabitat dan
jenis-jenis yang
adalahmerupakan predator
Paederus sp. (Famili:wereng batang
Staphylinidae)
sumber
tanaman,pakan
yang bagi serangga habitat
merupakan hama yang
dan coklat. Familia Coccinellidae
yang merupakan merupakan
predator wereng batang
merupakan mangsa
sumber pakan bagibagi musuh hama
serangga alami, yang musuh
coklat. alami yang
Familia dominan terdapat
Coccinellidae pada
merupakan
terdapat
merupakanpada sawah
mangsa bagisurjan
musuhlebih banyak
alami, yang sawah
musuh surjan
alami maupun nonsurjan.
yang dominan Familia
terdapat ini
pada
terdapat multicropping)
(karena daripada
pada sawah surjan sawah
lebih non-
banyak merupakan pemangsa
sawah surjan maupun yang Familia
nonsurjan. bersifat
ini
surjan. Hal ini dapatdaripada
(karena multicropping) dijelaskan
sawahsecara
non- polifagus,
merupakantetapi berdasar referensi
pemangsa yang mangsa
bersifat
teoritis
surjan. bahwa
Hal inidengan
dapat lebih bervariasinya
dijelaskan secara utamanya
polifagus, adalah
tetapi hama wereng.
berdasar referensi mangsa
jenis
teoritismangsa
bahwamaka pemangsanya
dengan pun akan
lebih bervariasinya Berdasar
utamanya adalah Tabel 2 maka dapat dibuat
hama wereng.
lebih
jenis bervariasi
mangsa makapula.pemangsanya pun akan pernyataan bahwa
Berdasar Tabelsawah
2 makasistem surjan
dapat dibuat
Dari 15pula.
lebih bervariasi jenis musuh alami yang dengan
pernyataanpolabahwa
tanamsawah
campuran
sistem (multi-
surjan
ditemukan
Dari pada ekosistem
15 jenis musuhsawah
alami surjan
yang cropping) lebih tanam
dengan pola banyak campuran
ditemukan (multi-
jenis-
tersebut,
ditemukan1 jenis
pada (Andralus
ekosistemsp.) merupakan
sawah surjan jenis musuhlebih
cropping) alami denganditemukan
banyak rerata densitas
jenis-
jenis yang
tersebut, hanya(Andralus
1 jenis ditemukan
sp.)pada bagian
merupakan setiap jenisnya
jenis musuh alamiantara 0,1-2,8
dengan rerata per m2,
densitas
guludan yanghanya
jenis yang ditanami palawija,pada
ditemukan dan 4bagian
jenis sehinggajenisnya
setiap pengelolaan
antara ekosistem m2,
0,1-2,8 persawah
(Coccinella
guludan yangtranversalis, Harmonia
ditanami palawija, danoctoma-
4 jenis surjan
sehinggalebih cenderungekosistem
pengelolaan mengkonservasi
sawah
culata, Argyrophilax
(Coccinella tranversalis, nigrotibialis, dan
Harmonia octoma- musuh alami cenderung
surjan lebih daripada pengelolaan eko-
mengkonservasi
culata,
38 Argyrophilax nigrotibialis, dan musuh alami daripada pengelolaan eko-
38
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)
Konservasi Musuh Alami (Victoria Henuhili dkk)

sistem sawah nonsurjan (lembaran). Musuh Laba, I.W. 2001. Keanekaragaman hayati
arthropoda dan peranan musuh alami
alami
sistem merupakan sumberdaya
sawah nonsurjan alam Musuh
(lembaran). hayati Laba, I.W. 2001. Keanekaragaman hayati
hama utama padi pada ekosistem
arthropoda dan peranan musuh alami
yang
alami sangat penting
merupakan untuk dikonservasi
sumberdaya alam hayati sawah. http://tumoutou.net/ 3_sem1_
hama utama padi pada ekosistem
012/i_w_ laba.htm. Diakses Tanggal 15
(dilestarikan), mengingat
yang sangat penting perannya
untuk dalam
dikonservasi sawah. http://tumoutou.net/ 3_sem1_
Mei 2008.
012/i_w_ laba.htm. Diakses Tanggal 15
pengendalian
(dilestarikan), hayati hama perannya
mengingat pada ekosistem
dalam
Mei 2008.
Maredia, K.M., Dakouo, D., and Mota-
sawah seperti hayati
pengendalian yang telah
hamadijelaskan dengan
pada ekosistem Sanchez, D. 2003. Integrated pest
Maredia, K.M., Dakouo, D., and Mota-
beberapa referensi
sawah seperti yangditelah
atas. dijelaskan dengan management in the global area. USA:
Sanchez, D. 2003. Integrated pest
CABI Publishing.
beberapa referensi di atas. management in the global area. USA:
CABI2004.
Marheni. Publishing.
Kemampuan beberapa pre-
KESIMPULAN
dator pada pengendalian wereng batang
Dari hasil penelitian dan pembahasan
KESIMPULAN Marheni. 2004. Kemampuan beberapa pre-
coklat (Nilaparvata lugens Stal.). Jurnal
dator pada pengendalian wereng batang
dapat disimpulkan bahwa sistem
Dari hasil penelitian pengelolaan
dan pembahasan Natur Indonesia. www.unri.ac.id/ jurnal/
coklat (Nilaparvata lugens Stal.). Jurnal
jurnal_natur/vol6(2)/Mar. Diakses Tang-
ekosistem sawah bahwa
dapat disimpulkan yang sistem
cenderung dapat
pengelolaan Natur Indonesia. www.unri.ac.id/ jurnal/
gal 15 Mei 2008.
jurnal_natur/vol6(2)/Mar. Diakses Tang-
mengkonservasi
ekosistem sawahmusuh
yangalami adalah sistem
cenderung dapat gal 15 Mei
Marwasta, D. 2008.
dan Priyono, K.D. 2007.
tanam multicropping
mengkonservasi (pola
musuh tanam
alami campuran)
adalah sistem Analisis karakteristik desa-desa pesisir
Marwasta, D. dan Priyono, K.D. 2007.
yang
tanamdilakukan pada(pola
multicropping sawah surjan
tanam dimana
campuran) di Kabupaten Kulon Progo. Forum
Analisis karakteristik desa-desa pesisir
Geografi, Vol 21 No. 1, Juli 2007: 57-
jenis-jenis musuh
yang dilakukan alami
pada yang
sawah ditemukan
surjan dimana di Kabupaten Kulon Progo. Forum
68.
Geografi, Vol 21 No. 1, Juli 2007: 57-
pada ekosistem
jenis-jenis musuh sawah
alami surjan ini lebih
yang ditemukan 68. Wahyuni, E., dan Neering, K.E.
Marwoto,
melimpah daripadasawah
pada ekosistem ekosistem
surjansawah non-
ini lebih 1991. Pengelolaan pestisida dalam pe-
Marwoto, Wahyuni, E., dan Neering, K.E.
ngendalian hama kedelai secara ter-
surjan (lembaran).
melimpah daripada ekosistem sawah non- 1991. Pengelolaan pestisida dalam pe-
padu. Malang: Departemen Pertanian.
ngendalian hama kedelai secara ter-
surjan (lembaran).
padu. Malang:
Moenandir, Departemen
J. 1993. Pertanian.
Persaingan tanaman
DAFTAR PUSTAKA budidaya dengan gulma (Ilmu Gulma-
Moenandir, J. 1993. Persaingan tanaman
DAFTAR Buku III). Jakarta: PT Raja Grafindo
Barbosa, P.PUSTAKA
1998. Conservation biological budidaya dengan gulma (Ilmu Gulma-
Persada.
control. Toronto: Academic Press. Buku III). Jakarta: PT Raja Grafindo
Barbosa, P. 1998. Conservation biological
Persada.S.D. 2003. Ilmu lingkungan.
Tandjung,
control. Toronto:
Bambaradeniya, C.N.BAcademic Press.
and Amerasinghe,
Yogyakarta: Laboratorium Ekologi Fa-
F.P. 2004. Biodiversity associated with Tandjung, S.D. 2003. Ilmu lingkungan.
Bambaradeniya, C.N.B and Amerasinghe, kultas Biologi Universitas Gadjah
the rice field agro-ecosystem in Asian Yogyakarta: Laboratorium Ekologi Fa-
F.P. 2004. Biodiversity associated with Mada.
countries: A brief review. Working kultas Biologi Universitas Gadjah
the rice field agro-ecosystem in Asian
Paper 63. Colombo, Sri Lanka: Inter- Mada.
Tindal, K.V. 2004. Investigation of insect-
countries: A brief review. Working
national Water Management Institute. weed interaction in the rice
Paper 63. Colombo, Sri Lanka: Inter- Tindal, K.V. 2004. Investigation of insect-
national Water Management agroecosystem. Unpublish report. The
Johnson, M.W. 1987. BiologicalInstitute.
control of weed interaction in the rice
Department of Entomology. Louisiana
pests. Hand Out Compilation of 1987 agroecosystem. Unpublish report. The
Johnson, M.W. 1987. Biological control of State University.
Spring Season Course. Honolulu Department of Entomology. Louisiana
pests. Hand Out Compilation of 1987
Hawai: Department of Entomology State University.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
Spring Season Course. Honolulu
University of Hawai at Manoa. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Hawai: Department of Entomology Undang-undang Republik Indonesia Nomor
University of Hawai at Manoa. Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem-
5 Tahun 1990 tentang Konservasi
39
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem-
39
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013
Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 18, Nomor 2, Oktober 2013

nya. Jakarta: Badan Pengendalian Wiyono, S. 2007. Perubahan iklim dan


Dampak Lingkungan. ledakan hama dan penyakit tanaman.
nya. Jakarta: Badan Pengendalian Wiyono, S. 2007. Perubahan iklim dan
Makalah Seminar Keanekaragaman
Dampak
Untung, Lingkungan.
K. 2006. Pengantar pengelolaan ledakan hama dan penyakit tanaman.
Hayati di Tengah Tantangan Masa
hama terpadu. Edisi ke dua. Yogyakarta: Makalah Seminar Keanekaragaman
Untung, K. 2006. Pengantar pengelolaan Depan Indonesia, diselenggarakan oleh
Gadjah Mada University Press. Hayati di Tengah Tantangan Masa
hama terpadu. Edisi ke dua. Yogyakarta: KEHATI, Jakarta, 28 Juni 2007.
Depan Indonesia, diselenggarakan oleh
Gadjah Mada University Press. KEHATI, Jakarta, 28 Juni 2007.

40
40

Anda mungkin juga menyukai