Sistem efektor.
Tugas utama dari sistem efektor adalah mempertahankan pusat gravitasi tubuh / Center
Of Gravitation (COG). Dimana tugasnya meliputi duduk, berdiri, atau berjalan. Dalam
posisi berdiri respon motor (effector) mempertahankan atau menyokong sikap dan
keseimbangan, yang disebut muscle synergies (Guccione).
Gerakan dilakukan oleh suatu kelompok sendi dan otot dari kedua sisi tubuh, maka
komponen efektor yang normal harus ada supaya dapat melakukan gerakan
keseimbangan postural yang normal. Komponen efektor yang dibutuhkan adalah LGS
(Lingkup Gerak Sendi), kekuatan dan ketahanan (endurance) dari kelompok otot kaki,
pergelangan kaki, lutut, pinggul, punggung, leher, dan mata. Gangguan pada komponen
efektor akan mempengaruhi kemampuan dalam mengontrol postur sehingga akan terjadi
gangguan keseimbangan postural (Suhartono).
Sistem Sensorik
Pada sistem ini yang berperan di dalamnya adalah penglihatan (visus) dan pendengaran.
Semua gangguan atau perubahan pada mata akan menimbulkan gangguan pengelihatan.
Gangguan pengelihatan yang dimaksud meliputi presbiop, kelainan lensa mata ( refleksi
lensa mata kurang), kekeruhan pada lensa (katarak), tekanan dalam mata yang meninggi
(glaukoma), dan radang saraf mata. Begitu pula semua penyakit telinga akan
menimbulkan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran yang dimaksud meliputi
kelainanan degeneratif (otosklerusis) dan ketulian pada lanjut usia yang seringkali dapat
menyebabkan kekacauan mental.
DAFTAR PUSTAKA
http://contoh-askep.blogspot.com/2008/08/mekanisme-keseimbangan-postural-pada.html
JUMAT 23-09-2010