Anda di halaman 1dari 4

Jenis Literasi informasi

1. Literasi visual
Yang pertama ialah literasi visual artinya kemampuan untuk memahami dan menggunakan citra,
termasuk kemampuan untuk berpikir, belajar, dan mengungkapkan diri sendiri dalam konteks
citra. Literasi visual adalah kemampuan untuk memahami serta menggunakan citra visual dalam
pekerjaan dan kehidupan harian. Literasi visual mencakup integrasi pengalaman visual dengan
pengalaman yang diperoleh dari indera lain seperti apa yang didengar, apa yang dibau, apa yang
dikecap, apa yang disentuh serta apa yang dirasakan. Kompetensi literasi visual memungkinkan
seseorang untuk memilah serta menafsirkan berbagai tindakan visual, objek dan atau simbol. Dari
situ, seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain, membuat pamflet, tengara, membuat
halaman Web.
2. Literasi media
Literasi media ialah kemampuan seseorang untuk menggunakan berbagai media guna mengakses,
analisis serta menghasilkan informasi untuk berbagai keperluan Dalam kehidupan sehari-hari
seseorang akan dipengaruhi oleh media yang ada di sekitar kita berupa televisi, film, radio, musik
terekam, surat kabar dan majalah. Dari media itu masih ditambah dengan internet bahkan kini pun
melalui telepon seluler dapat diakses.
Definisi literasi media menggunakan pendekatan trikotomi yang mencakup 3 bidang yaitu literasi media
bermakna memiliki akses ke media, memahami media dan menciptakan/mengekspresikan diri sendiri
dengan menggunakan media (Buckingham 2005, Livingstone 2005). Akses meliputi menggunakan serta
kebiasaan media artinay kememapuan menggunakan fungsi dan kompetensi

navigasi(mengubah saluran televisi, menggunakan sambungan Internet): kompetensi


mengendalikan media (misalnya menggunakan sistem terpasang interaktif, melakukantransaksi
melalui Internet); pengetahuan tentang legislasi dan peraturan lain dalam bidang tersebut
(misalnya kebebasan berbicara, mengungkapkan pendapat, perlindungan privasi, pengetahuan
mengenai materi yang mengganggu, perlindungan terhadap “sampah internet).
Pemahaman artinya memiliki kemapuan untuk memahami/menafsirkan serta memperoleh
perspektif isi media serta sikap kristis terhadapnya.
Menciptakan mencakup berinteraksi dengan media (misalnya bebricara di radio, ikut serta dalam diskusi
di internet) juga menghasilkan isi media. Bagi seseorang yang memiliki pengalamanengisi berbagai jenis
media massa membuat seseorang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dan pendekatan kritis
terhadap isi media.

Jadi literasi media adalah masalah ketrampilan, pengetahuan dan kompetensi, juga tergantung pada
institusi, lembaga dan teknik untuk mediasi informasi dan komunikasi. Secara analitis, konsep
literasi media digunakan pada aras perorangan dan masyarakat.
Istilah media mencakup semua media komunikasi, kadang-kadang digunakan istilah media massa
merujuk ke semua media yang dimaksudkan untuk mencapai audisi sangat besar seperti televisi
siaran dan bayar, radio, film, surat kabar dan majalah. Sering pula istilah “dalam semua media dan
format” mengacu pada komunikasi dan diseminasi informasi dalam berbagai media berlainan serta
berbagai format (teks, grafik, foto, tabel statistik dll).
Media interaktif memungkinkan pemakai berinetraksi langsung dengan gawai komunikasi atau
telekomunikasi seperti model “layar sentuh”, kini mulai banyak digunakan di restoran, hotel, pusat
informasi wisata dll.

Literasi media mencakup semuanya dari memiliki pengetahuan yang dipelrukan untuk
menggunakan teknologi media lama dan baru sampai dengan memiliki hubungan kritis ke konten
medua. Tulisan seperti Buckingham (2005), Livingstone (2005) menyatakan bahwa trikotomi
untuk mendefinisikan literasi media adalah memeliki akses ke media, memahami media dan
menciptakan, mengekspresikan diri sendiri menggunakan media. Liiterasi media mengakui
pengaruh harian pada manusia yang berasal dari televisi, film, radio, musik, surat kabar, dan
majalah.
3. Literasi Teknologi Komputer
Literasi komputer artinya kemampuan tahu bagaimana mengguinakan dan mengoperasikan komputer
secara efisien sebagai mesinpemroses informasi (Horton Jr, 2007). Bagian ini merupakan separuh bagian
dari literasi teknologi informasi dan computer, separo lainnya adalah Literasi media. Bagian ini terdiri
dari: literasi perangkat keras dan perangkat lunak. Literasi perangkat keras mengacu kepada operator
dasar yang iperlukan untuk menggunakan komputer seperti Personal Computer, Laptop, Notebook,
Tablet Computer serta gawai genggam semacam Blackberry. Ada pun literasi perangkat lunak mengacu
pada himpunan prosedur dan instruksu tujuan umum yang disyaratkan oleh perangakt keras computer
atau telekomunikasi untuk melaksanakan fungsinya. Dalam LI computer paling utama adalah perangkat
lunak pengoperasian dasar seperti Windows, lembar batang (spreadsheet) untuk data numeric seperti
Excell peramgkat lunak penyajian preesenatsi seperti PowerPoint dan perangkat lunak penyedia jasa
infotmasi untuk menggunakan Internet termasuk penelusuran WWW. Bagian ketiga adalah luetrasi
aplikasi mengacu pada pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk menggunakan berbagai
paket perangkat lunak tujuan khusus.

4. Literasi jaringan

Merupakan literasi dalam menggunakan jaringa digital secara efektif, yang banyak berkembang
berkat keberadaan Internet. Bagi pustakawan literasi informasi mensyaratkan perubahan pikir,
dari “kepemilikan” ke “akses” artinya informasi milik perpustakaan namun dapat diakses oleh
publik sehingga menimbulkan pertanyaan seberapa jauh konsep kepemilikan itu. Dalam konteks
ekonomi informasi, hal itu menunjukkan ciri khas informasi dilihat dari segi ekonomi, misalnya
informasi yang telah dijual akan tetap menjadi milik penjual. Hal itu berbeda dengan penjualan
benda misalnya makanan, sekali dijual maka makanan itu pindah ke tangan pembeli (Kingma,
2001).
Literasi ini berarti seseorang memahami bagaimana informasi dihasilkan, dikelola, tersedia, dapat
menelusur infromasi dari jaringan dengan menggunakan berbagai alat telusur, memanipulasi informasi
berjaring dengan kombinasi berbagai sumber, menambahnya atau meningkatkan nilai informasi dari
situasi tertentu.

5. Literasi kultural
Literasi kultural artinya pengetahuan mengenai, serta pemahaman tentang, bagaimana tradisi,
kepercayaan, simbol dan ikon, perayaan dan sarana komunikasi sebuah negara, agama, kelompok etnik
atau suku berdampak terhadap penciptaan, penyimpanan, penanganan, komunikasi, preservasi serta
pengarsipan data, informasi dan pengetahuan dengan menggunakan teknologi. Pemahaman literasi
informasi dalam kaitannya dengan literasi kultural adalah baaimana faktor budaya berdampak terhadap
penggunaan teknologi komunikasi dan informasi secara efisien. Dampak itu dapat positif maupun
negatif. Penyebaran televisi misalnya berdampak hilangnya permainan anak-anak yang secara
tradisional dilakukan waktu terang bulan. Di segi lain, penyebaran telepon seluler, televisi dan
komunikasi nirkabel terjadi sebagai hasil kemauan penduduk lokal untuk mengakui, menerima dan
mengadaptasi teknologi tersebut dalam budaya masing-masing.

6 . Literasi digital
Literasi informasi berbeda dengan literasi digital. Literasi informasi fokus pada pemahaman
kebutuhan informasi seseorang, dilakukan dengan kemampuan untuk menemukan dan menilai
informasi yang televan serta menggunakannya secara tepat. Literasi informasi mulai banyak
digunakan sejak tahun 1980an.
Istilah literasi digital mulai popular sekitar tahun 2005 (Davis & Shaw, 2011) Literasi digital bermakna
kemampuan untul berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti bacaan takberurut
berbantuan komputer. Istilah literasi digital pernah digunakan tahun 1980an, (Davis & Shaw, 2011),
secara umum bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti
membaca non-sekuensial atau nonurutan berbantuan komputer (Bawden, 2001). Gilster (2007)
kemudian memperluas konsep literasi digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan

informasi dari berbagai sumber digital.; dengan kata lain kemampuan untuk membaca, menulis dan
berhubungan dengan informasi dengan menggunakan teknologi dan format yang ada pada
masanya.
Penulis lain menggunakan istilah literasi digital untuk menunjukkan konsep yang luas yang
menautkan bersama-sama berbagai literasi yang relevan serta literasi berbasis kompetensi dan
ketrampilan teknologi komunikasi, namun menekankan pada kemampuan evaluasi informasi yang
lebih “lunak” dan perangkaian pengetahuan bersama-sama pemahaman dan sikap (Bawden, 2008;
Martin, 2006, 2008) .
IFLA ALP Workshop (2006) menyebutkan bagian dari literasi informasi adalah literasi digital,
didefinisikan sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari
sejumlah besar sumber daya tatkala sumber daya tersebut disajikan melalui komputer. Sesusia
perkembangan

Internet, maka pemakai tidak tahu atau tidak mempedulikan dari mana asalnya informasi, yang
penting ialah dapat mengaksesnya.
Literasi digital mencakup pemahaman tentang Web dan mesin pencari. Pemakai memahami bahwa
tidak semua informasi yang tersedia di Web memiliki kualitas yang sama; dengan demikian
pemakai lambat laun dapat mengenal9i situs Web mana yang andal dan sahih serta situas mana
yang tidak dapat dipercayai. Dalam literasi digital ini pemakai dapat memilih mesin pemakai yang
baik untuk kebutuhan informasinya, mampu menggunakan mesin pencara secara efektif (misalnya
dengan “advanced search”).
Singkatnya literasi digital adalah himpunan sikap, pemahaman, keteramnpilan menangani dan
mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan secara efektif dalam berbagai media dan format. Ada
definisi yang menyertakan istilah hubung, berhubungan

(coomunicating); mereka yang perspektisi manajemen rekod atau manajemen arsip dinamis
menyebutkan istilah penghapusan (deleting) dan pelestarian (preserving). Kadang-kadang istilah
penemuan (finding) dipecah-pecah lagi menjadi pemilihan sumber, penemuan kembali dan
pengakaksesan (accessing) (Davis & Shaw, 2011). Walau pun literasi digital merupakan hal penting
dalam abad tempat informasi berwujud bentuk digital, tidak boleh dilupakan bagian penting lainnya dari
literasi digital ialah mengetahui bila menggunakan sumber non digital.

Anda mungkin juga menyukai