Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Latar Belakang

Masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih rendah. Tingkat kesehatan

masyarakat yang tidak merata dan sangat rendah khususnya terjadi pada masyarakat yang

tinggal di pemukiman kumuh. Perilaku masyarakat yang masih tidak higienis ditambah lagi

dengan tidak adanya sarana dan prasarana lingkungan yang mendukung berdampak pada

kesehatan masyarakat yang tinggal pada pemukiman kumuh tersebut. Banyak masalah

kesehatan masyarakat yang mungkin akan timbul akibat perilaku masyarakat dan kondisi

lingkungan yang tidak memperhatikan kesehatan. (Mitra, 2012)

Kesehatan juga berhubungan dengan kesejahteraan rakyat Indonesia, maka dari itu

kesehatan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Sebagai negara yang berkembang,

Indonesia memiliki banyak penduduk. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia membuat

kesehatan menjadi perhatian penting, sehingga pemerintah sangat mengupayakan kesehatan

masyarakat dengan diadakannya pelayanan kesehatan.

Akhir-akhir ini angka kejadian Hipertensi dan Diabetes Melitus meningkat, penyakit ini

menjadi pehatian khusus di masyarakat Indonesia, karena kedua penyakit ini merupakan

penyakit kronik yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia.

Prevalensi diabetes melitus dunia menurut World Health Organization (WHO) tahun

2003 adalah lebih dari 200.000.000 orang dan akan bertambah menjadi 333.000.000 orang

pada tahun 2025. Indonesia menempati peringkat ke 4 sebagai negara dengan jumlah

penderita diabetes melitus terbanyak di dunia menurut WHO. Diabetes melitus di Indonesia

Pada tahun 2000 adalah 8,4 juta dan diperkirakan akan menjadi 21,3 juta pada tahun 2030
(Sidartawan & Kartini, 2008). Prevalensi DM tipe II di Jawa Tengah pada tahun 2013 adalah

1,6 %.(Riskesdas, 2013).

Hipertensi merupakan suatu masalah karena prevalensinya terus meningkat dan banyak

yang belum mendapatkan pengobatan atau sudah berobat tetapi tekanan darah belum

mencapai target yang diharapkan. Hipertensi juga dapat menimbulkan komplikasi yang

meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Data dari The National Health and Nutrition

Examination Survey (NHES) menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang dewasa tahun

1999-2000 adalah 29-31 %, yang berarti terdapat lima puluh delapan sampai dengan enam

puluh lima juta orang hipertensi di Amerika (Yogiantoro, 2007). Prevalensi hipertensi di

Indonesia meningkat dari 7,6 % pada tahun 2007 menjadi 9,5 % pada tahun 2013 (Riskesdas,

2013).

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan

upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI No 75, 2014).

Puskemas Brenug merupakan Puskesmas rawat jala yang terletak di kecamatan Brenug.

Puskemas ini bertanggung jawab pada kesehatan masyarakat di brenug. Sebagaimana

fungsinya puskesmas ini menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM ) dan

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Program pemeriksaan DM dan Hipertensi merupakan

salah satu program yang dilaksanakan di puskemas ini untuk mengurangi morbiditas dari

penyakit terhadap kasus-kasus DM dan Hipertensi.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas menunjukkan bahwa pentingnya perhatian

khusu pemerintah kepada masyarakat tentang angka kejadian hipertensi dan diabetes melitus
dimasyarakat. Oleh karena itu, penulis merasa penting untuk mengetahui pelaksanaan

program pemeriksaan DM dan Hipertensi di Puskesmas Brenug.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pelaksaa program Pemeriksaan DM dan Hipertensi di Puskesmas Brenug

2. Mengetahui permasalahan dan pelaksanaan program Pemeriksaan DM dan Hipertensi di

Puskesmas Brenu

Anda mungkin juga menyukai