Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sampai saat ini mortalitas dan morbiditas neonatus pada bayi preterm/prematur masih
sangat tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ pada bayi baru lahir seperti paru, otak dan
gastrointestinal. Di negara barat sampai 80% dari kematian neonatus adalah akibat prematuritas,
dan pada bayi yang selamat 10% mengalami permasalahan dalam jangka panjang. Penyebab
persalinan preterm dapat dikenali dengan jelas. Namun pada banyak kasus penyebab pasti tidak
dapat diketahui. Beberapa faktor mempunyai andil dalam terjadinya persalinan preterm seperti
faktor pada ibu, faktor janin, dan plasenta, ataupun faktor lain seperti sosioekonomik. (Sarwono,
2012)
Data hasil survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian
Ibu (AKI) di indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi
(AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup (Depkes.go.id)
Menurut data yang tedapat di RSUD Cianjur tahun 2014, Angka Kematian Ibu (AKI)
sebanyak 30 orang, dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 275 orang. Dan diperoleh data
Persalinan Preterm sebanyak 82 dari 4911 persalinan.

Kesulitan utama dalam persalinan preterm adalah perawatan bayi preterm, yang semakin
muda usia kehamilannya semakin besar morbiditas dan mortalitas. Penelitian lain menunjukkan
bahwa umur kehamilan dan berat bayi lahir saling berkaitan dengan risiko kematian perinatal.
Pada kehamilan umur 32 minggu dengan berat bayi >1500 gram keberhasilan hidup sekitar 85%,
sedangkan pada umur kehamilan sama dengan berat janin <1500 gram angka keberhasilan
sebesar 80%. Pada umur kehamilan <32 minggu dengan berat lahir < 1500 gram angka
keberhasilan hanya sekitar 59%. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan persalinan preterm
tidak hanya tergantung umur kehamilan, tetapi juga berat bayi lahir. (Sarwono, 2012)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Persalinan Preterm?


2. Apa masalah yang terjadi akibat Persalinan Pretem?
3. Apa penyebab terjadinya Persalinan Preterm?

1
4. Apa Faktor Predisposisi terjadinya Persalinan Preterm?
5. Bagaimana cara menegakkan diagnosis terjadinya Persalinan Preterm?
6. Bagaimana pengelolaan yang benar terhadap Persalinan Preterm?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Tujuan Umum
Membantu tenaga medik dalam pengelolaan persalinan preterm dan memberi pengertian
kepada ibu hamil dan keluarga untuk ikut serta dalam meningkatkan upaya pencegahan
persalinan preterm bagi kehamilannya.

b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya definisi Persalianan Preterm
2. Diketahuinya masalah yang dapat terjadi akibat Persalinan Preterm
3. Diketahuinya faktor predisposisi dan penyebab Persalinan Preterm, serta penapisan
terhadap pasien berisiko terjadinya Persalinan Preterm.
4. Diketahuinya cara menentukan diagnosis
5. Diketahuinya pengelolaan yang benar terhadap Persalinan Preterm dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi terutama terhadap janinnya.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Untuk Penulis
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman mengenai Persalinan Preterm
b. Untuk Rumah Sakit
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan terhadap
kasus kejadian Persalinan Preterm
c. Untuk Institusi
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pihak
institusi dan menambah referensi perpustakaan mengenai Persalinan Preterm

2
3

Anda mungkin juga menyukai