Stephanie Roberge, PhD; Kypros Nicolaides, MD; Suzanne Demers, MD, MSc; Jon Hyett,
MD; Nils Chaillet, PhD; Emmanuel Bujold, MD, MSc
Pendahuluan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek respon terhadap dosis
aspirin untuk mencegahan PE dan FGR.
Hasil yang menarik meliputi PE, biasa ditetapkan sebagai tekanan darah sistolik
≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang terjadi pada gestasi
>20 minggu dengan kombinasi proteinuria, ditetapkan sebagai ekskresi urin ≥300
mg protein pada spesimen urin 24 jam atau protein ≥1+ pada dipstick.19 Hasil
sekunder meliputi PE berat (definisi apapun) dan FGR, ditetapkan sebagai berat
badan lahir <10 atau <5 persentil untuk usia gestasi atau definisi serupa.
Hasil
Data dari 5130 partisipan yang diacak pada usia gestasi ≤16 minggu tersedia dari
21 penelitian. Dosis aspirin bervariasi antara 50-150 mg perhari, meliputi 2
penelitian yang mengkombinasikan 300 mg dipyridamole dengan aspirin. Pada 7
RCT, plasebo tidak digunakan dan partisipan pada kelompok kontrol tidak
mendapatkan terapi apapun. Alat risiko bias menggambarkan sebagian besar
penelitian sebagai risiko bias rendah atau risiko bias yang tidak jelas (Gambar 2,
A).
Aspirin berhubungan dengan reduksi prevalensi PE, PE berat dan FGR yang
signifikan dengan hubungan dosis-respon yang signifikan (Gambar 3, Tabel 2,
Gambar Suplemental 1, 2, dan 3). Sebagai analisis sekunder, kami
membandingkan 2 dosis yang paling sering diteliti (60 mg perhari: 4 RCT,
n=3326; dan 100 mg perhari: 7 RCT, n=985); aspirin 100 mg vs 60 mg lebih
efektif secara signifikan untuk mengurangi kejadian PE (RR, 0.48; 95%
confidence interval [CI], 0.31-0.74 vs RR, 0.93; 95% confidence interval [CI],
0.75-1.15; P<.001); PE berat (RR, 0.24; 95% CI, 0.09-0.65 vs RR, 0.96, 95% CI,
0.71-1.28; P=.002), dan FGR (RR, 0.45; 95% CI, 0.28-0.71 vs RR, 0.78, 95% CI,
0.53-1.16; P=.006).
Data untuk 15.779 partisipan yang diacak pada usia gestasi >16 minggu tersedia
dari 27 penelitian. Dosis aspirin bervariasi antara 50-150 mg perhari. Pada 2 RCT,
plasebo tidak digunakan dan partisipan pada kelompok kontrol tidak diberikan
terapi. Alat risiko bias menggambarkan sebagian besar penelitian sebagai risiko
bias rendah atau risiko bias yang tidak jelas (Gambar 2, B).
Temuan utama
Mekanisme pasti bagaimana aspirin berperan dalam mencegah PE dan FGR masih
belum jelas. Namun, temuan bahwa terapi efektif hanya jika pengobatan dimulai
pada ≤16 minggu sesuai dengan pengetahuan bahwa PE berat, PE prematur, dan
FGR berhubungan dengan terganggunya plasentasi; pada kehamilan normal
transformasi arteri spiral uterina selesai pada usia gestasi 16-18 minggu.72-76 Kami
berhipotesis bahwa aspirin yang dimulai ≤16 minggu dapat mengurangi gangguan
plasentasi dalam pada wanita yang berisiko tinggi mengalami plasentasi yang
buruk sehingga mengurangi terjadinya PE awal dan berat maupun FGR. Namun,
beberapa penelitian mengevaluasi dampak aspirin yang dimulai pada awal
kehamilan terhadap plasentasi. Di sisi lain, PE aterm dan ringan lebih dikarenakan
akibat dari proses patologis lainnya yang juga dapat menimbulkan sindrom
maternal.77,78 Pendekatan optimal untuk prediksi dan pencegahan bentuk PE yang
prematur dan berat mungkin berbeda dengan pendekatan pada bentuk yang aterm
dan ringan. Karena kebutuhan aspirin dosis minimal, penelitian observasional
sebelumnya melaporkan bahwa sebagian besar wanita dosis <100 mg/hari tidak
cukup untuk mempengaruhi fungsi platelet atau mengurangi PE.11-14
Dampak klinis dari temuan tersebut penting karena riwayat dan karakteristik
maternal, status nutrisi maternal, serta beberapa marker ultrasound dan biokimia
dapat mengidentifikasi wanita yang mengalami PE, PE berat, PE onset-awal, dan
FGR sebelum gejala pertama, dan sedini mungkin pada trimester pertama
kehamilan.79-96 Mengkombinasikan skrining oleh faktor maternal, indeks pulsasi
arteri uterina, tekanan arteri rata-rata, dan faktor pertumbuhan plasenta pada
trimester pertama berhubungan dengan angka deteksi PE prematur sebanyak 75%
dan 47% PE dengan angka false-positive 10%.97 Bukti ini menunjukkan bahwa PE
prematur dan FGR dapat diprediksi pada awal kehamilan.98,99 Penelitian
Pencegahan Preeklampsia Berdasarka Bukti dengan Aspirin mengevaluasi
dampak aspirin 150 mg perhari dimulai pada akhir trimester pertama untuk
pencegahan PE prematur pada wanita yang terindentifikas berisiko tinggi
mengalami PE prematur menggunakan skrining kombinasi.100
Temuan bahwa aspirin dosis rendah yang dimulai pada ≤16 minggu pada wanita
berisiko tinggi menurunkan prevalensi PE dan FGR disetujui oleh metaanalisis
sebelumnya.5,6,101,102 Dengan cara yang sama, temuan bahwa efektivitas aspirin
tidak hanya tergantung pada usia gestasional pada awal terapi namun juga dosis
obat didukung oleh hasil dari meta-analisis sebelumnya, dan Database Cochrane,
yang melaporkan reduksi risiko PE yang lebih besar dengan penggunaan aspirin
>75 mg/hari (17 penelitian; N=3061; RR, 0.64; 95% CI, 0.51-0.80) atau
kombinasi aspirin >75 mg/hari dan dipyridamole (5 penelitian; N=506; RR, 0.30;
95% CI, 0.15-0.60) dibandingkan dengan aspirin ≤75 mg/hari (21 penelitian;
N=26.984; RR, 0.88; 95% CI, 0.81-0.95).103 Meta-analisis lainnya (13 penelitian;
N=13.234) melaporkan bahwa efek aspirin untuk pencegahan FGR lebih besar
ketika terapi dimulai pada ≤16 minggu gestasi dan dosis 100-150 mg/hari
dibandingkan 50-80 mg/hari.104
Keterbatasan
Keterbatasan utama dari metaanalisis ini adalah tidak adanya RCT besar yang
mengikutsertakan semua partisipan pada awal kehamilan dan lebih spesifik ≤16
minggu gestasi. Sebagian besar data dari partisipan yang direkrut pada usia gestasi
≤16 minggu berasal dari RCT kecil hingga sedang atau subkelompok partisipan
yang direkrut pada RCT yang lebih besar. Dapat diperdebatkan bahwa
penggunaan subkelompok (beberapa dosis, beberapa usia gestasi) dan analisis
multipel dapat menimbulkan potensi bias.105 Keterbatasan tambahan adalah kami
tidak mampu menetapkan dosis optimal aspirin berdasarkan analisis meta-regresi
ini karena jumlah partisipan per subkelompok yang terlalu kecil, dan terdapat
heterogenitas yang tak terjelaskan pada beberapa subkelompok. Dua dosis (60 dan
100 mg/hari) diteliti cukup mendalam untuk memberikan perbandingan. Data dari
penelitian yang besar dan berkualitas tinggi menunjukkan bahwa 60 mg/hari tidak
memiliki dampak yang signifikan pada prevalensi PE, PE berat, atau FGR.
Sebaliknya, semua hasil tersebut berhubungan dengan reduksi prevalensi yang
signifikan ketika diberikan 100 mg/hari dan dimulai pada usia gestasi ≤16
minggu.
Kesimpulan
Hasil dari meta-analisis ini menunjukkan bahwa pada wanita berisiko tinggi, efek
aspirin untuk pencegahan PE, PE berat dan FGR tergantung pada dosis dan
optimal ketika dimulai pada usia gestasi ≤16 minggu.