PENDEKATAN PERENCANAAN
KANTOR ARSIP KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
perencanaan dan perancangan untuk melangkah kepada tahapan desain fisik, dengan
perancangannya yaitu :
1. Pendekatann acuan tata ruang makro sebagai tahap penyelesaian dalam lingkup
kaitan wadah fisik terhadap kota atau wilayah pelayanan yang meliputi penentuan
lokasi.
2. Pendekatan acuan tata ruang mikro adalah sebagai tahapan penyelesaian dalam
ruang, lay-out dan pola sirkulasi dalam hubungannya dengan kegiatan yang akan
berlangsung di dalamnya.
serta kaitan wadah terhadap sistem struktur yang di pengaruhi oleh fungsi dan
penggunaan material.
58
B. Pendekatan Makro
Lokasi Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan faktor yang
mendukung perwujudan wadah fisik, Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur.
Dasar pertimbangan dalam kriteria pemilihan lokasi Kantor Arsip Kabupaten Seram
1) Sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten Seram Bagian Timur,
2) Letak site terletak pada area pengembangan kota sebagai pusat pelayanan
3) Letak site/tapak berada pada jalur transportasi sehingga dapat dijangkau oleh
jaringan utilitas kota, berupa jaringan listrik, air bersih, jaringan telepon,
tempat yang kontur tanahnya rendah. dari segi geologinya, Kota Bula
merupakan daerah pesisir dengan jenis tanah alluvial dengan daya tekanan
alternatif lokasi :
59
a) Alternatif I
Bagian Timur,
Alternatif I
Alternatif I
60
Alternatif I
Alternatif I
b) Alternatif II
61
Alternatif II
62
Alternatif II
Alternatif II
Dengan melihat potensi yang dimiliki oleh kedua alternatif diatas, maka
b. Pemilihan site/tapak
Dalam menentukan tapak, faktor yang menjadi kriteria dasar pertimbangan untuk
63
1) Kondisi lingkungan, di usahakan pada area pusat pekantoran dan
pemerintahan.
pengembangannya.
5) Topografi tanah datar, daya dukung tanah cukup baik untuk mendukung
Umum Tata Ruang Kota, dan merupakan area yang mempunyai fungsi
yang sangat baik viewnya sehingga menambah focal point pada bangunan,
telah terdapat prasarana dan sarana kota dan aksebilitas yang mudah.
beberapa potensi anatara lain: Sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang
64
Kota, pencapaian yang mudah, berada di pusat kota,
Dari kriteria tersebut di atas maka didapatkan berbagai alternatif Tapak yang
Bula. :
lokasi tapak yang terpilih adalah alternatif I, yaitu lokasi tapak yang terletak
a. Bentuk bangunan.
nilai filosofi.
b. Skala.
manusia.
65
kewibawaan.
c. Space.
d. Rithme/irama
e. Keseimbangan/balance
1. Kebutuhan ruang
a. Dasar pertimbangan
66
1) Ruang kerja Kepala Kantor
6) Perpustakaan
9) Loby/Hall
16) Mushollah
17) Kantin/kafetaria
20) Lavatory
2. Pengelompokan ruang
67
efektifitas dalam koordinasi hubungan dan fungsi ruang.
(6) Perpustakaan
68
(7) Ruang Cetak/foto copy
(1) Mushollah
(2) Kantin/kafetaria
(5) Lavatory
Tabel V.1.
Acuan pengelompokan ruang
(Keterangan)
: Privat : Semi privat : Rg. publik
a. Dasar pertimbangannya
69
1) Pola hubungan ruang kerja dalam struktur organisasi Kantor Dinas Arsip
Tabel V.2.
Skema hubungan kerja
Sumber : Sub Bagian Tata Usaha Kantor Arsi SBT Juni 2016
b. Sistem pencapaian
1) Staf/personil
2) Pengunjung/tamu-tamu
70
1. Matriks hubungan ruang kerja pokok
NO KELOMPOK KEGIATAN
1 Rg Kerja Kepala Kantor
RUANG
2 Rg Kerja kep sub Bagian tata usaha
3 Rg Kerja staf sub Bagian tata usaha
4 Rg Kerja kep seksi pengolaan arsip
5 Rg Kerja staf seksi pengolaan arsip
6 Perpustakaan
7 Rg Kerja kep seksi dokomentasi
8 Rg Kerja staf seksi dokomentasi
NO KELOMPOK KEGIATAN
1 Ruang tunggu/hall dan lobby
RUANG
2 Ruang informasi
3 Ruang rapat
4 Ruang oprator
5 Ruang arsip/Depo arsip
6 Ruang Guang
7 Ruang foto copy
NO KELOMPOK KEGIATAN
1 Musollah
RUANG
2 Kantin
3 Ruang koperasi
4 Ruang ME
5 Lavatory, km/wc/
6 Area parkir kendaraan pegawai
7 Area parkir kendaraan servis
8 Area parkir kendaraan tamu
9 Area terbuka/pelataran
Keterangan :
Hubungan erat
Hub. Kurang erat
Tidak ada hubungan
71
4. Pola peruangan
memperhitungkan efisiensi dan efektifitas ruang, maka faktor yang menjadi dasar
1) Pola hubungan kerja menurut struktur organisasi kantor dinas Arsip Kabupaten
Berdasarkan pada kegiatan yang ada, maka pola peruangan di wujudkan dalam :
2) Sistem flow pelayanan umum dan khusus di pisahkan agar pelayanan lebih
bukan berarti menjadikan masyarakat takut, akan tetapi hormat dan patuh
Untuk mendapatkan besaran ruang dapat di peroleh melalui perhitungan ruang dan
72
2) Jumlah pelaku kegiatan
73
a). Area kerja Kepala Sub Bagian Tata Usaha 3,40 x 3,10 = 10,54 m2
Luas ruangan yang di butuhkan untuk ruang Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Luas ruang yang di butuhkan untuk Staf Sub Bagian Tata Usaha
a). Area kerja Kepala Seksi Pengelolaan Arsip 3,40 x 3,10 = 10,54 m2
74
c). Area meja,kursi kerja 1,80 x 3,05 = 5,49 m2
Luas ruangan yang di butuhkan untuk ruang Kepala Seksi Pengelolaan Arsip
6) Perpustakaan
a) Area rak buku 7500 judul @150 judul/ M2 untuk 7500 judul
7500/150 = 50,00 m2
75
c) Area titipan Asumsi = 6,00 m2
d) Lavatory perpustakan
Luas ruangan yang di butuhkan untuk Perpustakan dan seksi Pengelolaan Perpus
50,00 + 63,00 + 6,00 + 9,00+ 9,00 + 10,80 + 10,54 + 11,78 + 5,49 + 2,45+ 0,75
+ 3,70 = 182,48 m2
76
Luas ruangan yang di butuhkan untuk ruang Kepala Seksi Dokomentasi
f) Perpustakaan = 220,34 m2
77
b. Ruang Kerja Penunjang
1) Lobby/ruang tunggu
2) Informasi
3) Ruang rapat
-Aparat perangkat kerja terdiri dari semua pegawai kantor arsip dan
binaan.
4) Ruang Oprator
78
Total ruang yang dibutuhkan = 15,67 m2
6) Ruang penyimpanan/gudang
79
c. Ruang Kerja Servis
1) Mushollah
2) Kantin/kafetaria
3) Ruang Koperasi
80
Total kebutuhan ruang untuk lavatory = 27,87 m2
a) Mushollah = 76,05 m2
b) Kantin/kafetaria = 59,40 m2
e) Lavatory = 27,87 m2
Total = 904,610 m2
81
Sub Bagian) = 5 buah
50% x 50 = 25 orang
30% x 25 = 7 buah
7 x 13,2 = 92,40 m2
70% x 15 = 10 buah
82
Maka luas parkir mobil pengunjung 7 buah x 13,2
7x 13,2 = 92.40 m2
4) Total = 1890.600 m2
40 % area terbangun
Jumlah = 5283,900 m2
Untuk mendapatkan bentuk dan susunan ruang yang sesuai dengan karakter
pertimbangan berikut :
83
1) Sesuai dengan bentuk karakter dan fungsi kegiatannya.
Untuk mendapatkan bentuk ruang yang di inginkan maka perlu dilakukan analisa
bentuk lay-out ruang, seperti yang terlihat pada tabel analisa bentuk dan lay out
berikut :
Tabel V.6.
Analisa Bentuk Lay-out Ruang
84
Berdasarkan tabel tersebut diatas, maka ditetapkan menggunakan segi empat
dan bentuk Segi tiga, yang mana pola tersebut dianggap paling optimal untuk di
2) Kelancaran kegiatan
5) Segi ekonomis
7. Persyaratan lingkungan
Hal yang sangat mendalam pada prinsip dari kualitas ruang adalah bagaimana
umum dan ruang yang ada di dalamnya secara khusus, baik untuk penghawaan,
yaitu sirkulasi udara yang cukup, kelembaban yang relative serta efek suasana yang
a. Penghawaan alami
85
1) Pertimbangan akan temperatur udara menyangkut bukaan yang di inginkan.
dinding.
b. Penghawaan buatan
memperhatikan :
86
c) Jumlah penghuni dalam ruang
c. Pencahayaan alami :
87
Pencahayaan yang terlalu banyak akan berpengaruh kurang baik terhadap
manusia serta barang dan peralatan bangunan, untuk itu perlu diperhatikan luas
bungunan yaitu
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka untuk menanggulangi masalah yang ada
d. Pencahayaan buatan
berkurang.
2) Pada malam hari dimana aktifitas dalam ruang sedang atau akan berlangsung.
88
Sistem pencahayaan buatan digunakan atas pertimbangan :
adalah lampu TL yang tertanam dalam plafon, hal ini dimaksudkan agar :
e. Akustik
seperti pada ruang kerja kepala kantor dan staf, ruang rapat, penanggulangan
b) Rumput
c) Bukit buatan
Unsur-unsur penting atau ada pendukung lain yang perlu di perhatikan untuk
89
1. Besar atau dimensi ruang dan bentuk ruang dapat mengurangi gema atau
pantulan suara
2. Penggunanaan perabot dan bahan finising sesuai dengan daya serap bunyi
f. Landscape
diperoleh :
1. Tenang dan bersih, penanaman rumput dan tanaman yang rendah selain
a. Sistem struktur
1) Sistem struktur
2) Modul struktur
90
5) Teknologi yang digunakan
yang akan digunakan pada Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur
b). Stabil, aman dan mampu mendukung semua beban yang ada
d). Mendukung kesatuan bentuk antara kelompok fungsi ruang dan mudah
digunakan adalah :
1) Upper struktur
Pemilihan struktur atap, yakni cenderung memilih struktur rangka kayu dan
baja.
91
2) Super struktur
1) Sub struktur
segala beban dari atas baik secara horizontal maupun beban vertikal, serta
Pondasi
Pondasi
Pondasi
Pondasi Sumuran
Sumuran
GarisGaris
92
b. Modul struktur
1) Bahan
2) Konstruksi
Sebagai penentu dari modul dasar adalah dimensi gerak manusia, yakni 30
cm dengan Pada Kantor Dinas Arsip ini digunakan sistem struktur rangka
dimana pada sistem struktur rangka ini, jarak kolom yang efektif berkisar
antara 6,00 – 7,20 m. Oleh karena itu dari modul perancangan horizontal yang
dipakai yaitu 180 cm maka diambil modul struktur 360 sebagai interval tetap
c. Material struktur
c). Untuk konstruksi dinding pengisi digunakan batu bata dan dinding partisi.
e) Untuk struktur pondasi digunakan beton dan batu gunung untuk pondasi garis
93
9. Kelengkapan bangunan dan sistem utilitas
1) Jaringan komunikasi
yang baik dan cepat dapat memberikan efisiensi waktu dan optimalisasi hasil
a). Telepon
b). Interkom/Intercomunication
(extension)
Telepon Umum
Unit kegiatan
Telkom
94
1) Sistem elektrikal
Sumber listrik yang berasal dari PLN, dalam keadaan biasa listrik ini
terjadi pemadaman listrik dari sumber utama yaitu PLN. Sumber tenaga
Unit kegiatan
PLN Gard M
u
Equipment
Panel Panel
ATS Trav Utam Cabang
oo a Pompa
GENSET
Unit kegiatan
Keterangan : M : Meteran; ATS : Automatic Transfer Switch
sentral dari terminal utama, tapi pada tiap lantai digunakan terminal lokal untuk
masing-masing unit yang kemudian dihubungkannya dengan fuse box, hal ini
95
2) Sistem penanggulangan kebakaran, bertujuan untuk keselamatan manusia,
a) Pencegahan
b) Pemadaman
menit.
Reservoir
96
3) Sistem penangkal petir
sambaran petir ketitik yang dapat diamankan untuk diredam ke dalam tanah.
Sistem ini umumnya digunakan pada bangunan beratap datar. Sistem ini
Konduktor horizontal
Tinggi antenna 25 – 90 cm
Elektroda
Pentanahan
Anten
aa
Daerah
Perlindungan
450
Terminal
Tanah
97
4) Sistem utilitas
Pengadaan air bersih bersumber dari PAM dan sumur bor/sumur artesis
ditampung di reservoir atas. Selanjutnya air dialirkan secara down feed riser
Distribusi
Reservoir Atas
Treatmen WTP
Deep Well
98
b) Jaringan air kotor
Air kotor yang berasal dari air hujan maupun dari lavatory (disposal cair)
riol kota. Sedangkan pembuangan kotoran / disposal padat yang berasal dari
Riol Kota
Sampah adalah sisa-sisa buangan yang sudah tidak dipakai atau sisa kegiatan
manusia yang akan di buang, hal ini diatur oleh suatu sistem pembuangan
sampah. Pembuangan sampah basah melalui shaf yang antara lain dari
99
1) Sumber sampah dari lantai atas ke lantai dasar melalui shaf sampah
yang ada pada tiap lantai sampai ke bak penampungan sementara yang
Sampah Tempat
Kering Sampah
Sampah Tempat
Basah Sampah
100