Anda di halaman 1dari 10

Jurnal SULAPA Universitas Bosowa

DESAIN FASADE PADA KANTOR ARSIP DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

Iksan Rumain 1), Nasrullah2) , Satriani Latief 3)

Abstrak

Fasade bangunan merupakan elemen penting dalam penyampaian dari fungsi, makna serta suatu
masa dari kebudayaan saat bangunan itu berdiri. Ketidakseragaman fasade bangunan dapat
menyebabkan memburuknya kualitas visual kawasan dan lunturnya identitas suatu kelompok bangunan.
Fasade atau facade memiliki akar yang cukup panjang. Kata Facade berasal dari bahasa perancis yaitu
Facade, yang diambil dari bahasa italia facciata atau faccia. Faccia berasal dari bahasa latin yaitu facies
yang berarti wajah. Fasade bangunan merupakan wajah suatu bangunan atau lebih dikenal dengan
tampak. Suatu wajah dapat memberikan suatu karakter, kesan, keunikan dan keindahan dari pemilik
wajah. Suatu bangunan gedung akan memiliki 4 fasade yaitu fasade depan, belakang, samping kanan,
dan samping kiri. Fasade tersebut didesain oleh arsitek agar bangunan memiliki karakter, kesan,
keunikan dan keindahan yang berbeda dengan bangunan lainnya.
Fasade bangunan tidak cukup hanya sebatas tampak saja melainkan suatu tampak bangunan yang
memberikan ciri khas dari suatu bangunan tertentu. Desain fasade bangunan bisa dibilang sangat
penting karena akan menunjukkan seberapa bagus konsep bangunan tersebut. Bagian yang paling
banyak dilihat orang banyak adalah desain fasade karena jika fasade bangunan tersebut cukup menarik
akan membuat orang menjadi penasaran tentang desain interiornya.
Desain fasade pada Kantor Arsip di Kabupaten Seram Bagian Timur diperlukan untuk memperkuat
karakter, mencerminkan Kultur masyarkat Kabupaten Seram Bagian Timur. Penekanan pada bagian
bentuk atap Kantor Arsip di Kabupaten Seram bagian Timur dengan bentuk seperti rumah tradisional
suku Seram atau Rumah adat Baileo.

Kata Kunci : Desain, Fasade, Kantor Arsip, Seram Bagian Timur.

1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Indonesia yang terdiri dari berbagai latar belakang suku, bangsa, bahasa, ras, dan adat istiadat.
Menjadikan Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam. Maka untuk melestarikan
beranekaragam budaya yang ada dibutuhkan peran negara dalam menjamin setiap kebebasan
berpekspresi dari kebudayaan-kebudayaan tersebut.
Adanya kebebasan, maka setiap kebudayaan berhak melestarikan budayaannya dalam bentuk
apapun, termasuk budaya yang ada di Kabupaten Seram Bagian Timur. Budaya yang ada di Kabupaten
Seram bagian Timur bermacam-macam jenis, mulai dari tarian, upacara adat, sampai bentuk fisik
bangunan yang mencerminkan kehidupan tradisional masyarakat Seram bagian Timur.
Perkembangan zaman dan makin pesatnya peningkatan prasarana dan sarana di Kabupaten Seram
Bagian Timur (SBT), maka perlu kita perhatikan prasarana dan sarana pada kantor dinas di Kabupaten
Seram Bagian Timur. Dengan kondisi kantor arsip Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sekarang
yang masih bergabung dengan kantor dinas ketahan pangan Kabupaten Seram Bagian Timur, maka
kantor dinas arsip Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) perlu membangaun kantor sendiri atau
mendesain kantor baru dengan lokasi yang sesuai dengan peta BWK (Batas Wilayah Kabupaten).
Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua Kantor Dinas yang ada di daerah, telah direncanakan
sebagaimana harusnya. Khusus Kantor Dinas arsip Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang ada
sekarang, baik dari segi fasilitas ruang maupun dari segi teknis perencanaan sebagai tempat kerja dinilai
kurang memadai karena masi bergabung dengan kantor dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram
Bagian Timur.

1
Prodi Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Bosowa Makassar
email: iksanorumain@gmail.com
2
Prodi Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Bosowa Makassar
email: mega.artistik@gmail.com
3
Prodi Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Bosowa Makassar
email: satrianilatief@yahoo.com
1
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa
Sesuai dengan Undang-Undang kearsipan Pasal 8 Ayat 1 Nomor 43 Tahun 2009. Melalui arsip dapat
tergambar perjalanan sejarah bangsa dari masa ke masa. Memori kolektif tersebut adalah juga identitas
dan harkat sebuah bangsa. Kesadaran akademis yang dilandasi oleh beban moral untuk menyelamatkan
arsip sebagai bukti pertanggungjawaban nasional sekaligus sebagai warisan budaya bangsa, dapat
menghindari hilangnya informasi sejarah perjalanan sebuah bangsa serta harkat sebagai bangsa yang
berbudaya. Untuk itu diperlukan adanya suatu bangunan Kantor Arsip yang representatif ditinjau dari
segi arsitektural seperti arsitektur tradisonal suku seram maupun dari segi fungsi dan teknik konstruksi,
sehingga efisiensi dan efektifitas ruang sebagai tempat kerja dan penyimpan arsip dapat menunjang
secara optimal sesuai dengan aktivitas yang terselenggara didalamnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Desain Fasade Pada Kantor Arsip Di Kabupaten Seram Bagian Timur
1) Pengertian Desain
Dr. Agus Sachari (2005:3) menyebutkan bahwa Akar-akar istilah desain pada
hakikatnya telah ada sejak zaman purba dengan pengertian yang amat beragam. Istilah
“Arch, “Techne”, “Kunst”, “Kagunan”, “Kabinangkitan”, “Anggitan”, dan sebagainya
merupakan bukti-bukti bahwa terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan kegiatan
desain, hanya penggunaannya belum menyeluruh dan dinilai belum bermuatan aspek-
aspek modernitas seperti yang dikenal sekarang. Di awal perkembangannya, istilah
“desain” desain tersebut masih berbaur dengan “seni” dan “kriya”. Namun ketika seni
modern mulai memantapkan diri dalam wacana ekspresi murni, justru “desain”
memantapkan diri pada aspek fungsi dan industri. Di Indonesia, hingga tahun 1970,
masih terdapat “kebauran” antara istilah “desain”, “seni terapan” dan “kerajinan.

2) Pengertian Fasade
Dalam buku Dictionary of Architecture & Construction, pengertian fasad adalah
bagian (arsitektural) luar dari wajah bangunan yang terkadang digunakan untuk
membedakan dengan wajah bangunan lainnya dengan cara mengelaborasi detil arsitektural
atau ornamental (Harris, 2006). Walaupun tidak dikatakan dengan jelas bahwa fasad
merupakan bagian depan bangunan, namun pengertian “wajah” dalam definisi tersebut dapat
diartikan bagian muka atau depan.

3) Pengertian Kantor
Sedarmayanti dalam bukunya Dasar-dasar pengetahuan tentang manajemen perkantoran
(2001;2) kantor adalah : Tempat dilaksanakannya kegiatan menangani informasi dan proses
mengenai informasi, mulai dari menerima samapi menyalurkan/mendistribusikan informas.

4) Pengertian Arsip
berasal dari bahasa Yunani “Arcivum” yang artinya tempat untuk menyimpan. sering pula
kata tersebut ditulis “Archeon” yang berarti Balai Kota (tempat untuk menyimpan dokumen)
tentang masalah pemerintahan. Menurut bahasa Belanda yang dikatakan “Archief” mempunyai
arti. Tempat untuk menyimpan catatan-catatan dan bukti-bukti kegiatan yang lain. Kumpulan
catatan atau bukti kegiatan yang berwujud tulisan, gambar,grafik dan sebagainya. Bahan-bahan
yang akan disimpan sebagai bahan pengingatan.

a.) Fungsi Kantor Arsip


Kantor Arsip mempunyai tugas membantu dalam pengelolaan dan penyelenggara
pelayanan kearsipan.untuk melaksanakan tugas, Kantor Arsip mempunyai fungsi.
(1.) penyusunan rencana dan program dibidang kearsipan,
(2.) pengumpulan dan pengelolaan arsip in aktif dan statis,
(3.) pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis kearsipan kepada unit-unit krja
(4.) pelaksanaan pelayanan informasi dalam rangka pengelolaan arsip in aktif dan statis kepada
unit-unit kerja,
(5.) pemberian pertimbangan tentang pemusnahan arsip,

2
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa
b.) Tujuan Kantor Arsip
Tujuan kantor arsip ialah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional
tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk
menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah. (Basir Barthos, 12 :
2009).Agar tujuan kearsipan tersebut dapat terlaksana dengan baik diperlukan berbagai usaha.
Berikut adalah usaha yang dperlukan untuk mencapai tujuan kearsipan menurut Durotul Yatimah
(184 : 2009) yaitu.
(1) Menyempurnakan penyelenggaraan kearsipan dengan sebaik-baiknya.
(2) Berusaha melengkapi peralatan atau sarana yang diperlukan.

3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif karena berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian
yang terjadi pada saat sekarang. (Sujana dan Ibrahim, 1989:65). Penelitian deskriptif memusatkan
perhatian kepada pemecahan masalah – masalah, menentukan jenis data yang diperlukan, menentukan
prosedur pengumpulan data, pengolahan data terkait dan kemudian menarik kesimpulan. Metode
deskriptif dipilih karena penelitian ini merupakan langkah awal untuk menentukan kerangka kerja dan
pencarian aspek desain fasade Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Rumah Adat Suku Seram (Baileo)
Rumah adat Baileo merupakan ikon budaya sekaligus gambaran sikap dan jati diri masyarakat Suku
Seram kuhusnya dan Maluku secara umum. Arsitektur dan nilai-nilai filosofis yang cukup unik
membuat rumah adat ini cukup populer terutama bagi para wisatawan. Nama “Baileo” berasal dari
bahasa Maluku yang berarti Balai. Sesuai namanya, rumah adat ini memang bukan difungsikan sebagai
tempat tinggal masyarakat Maluku. Rumah Baileo secara turun temurun lebih dikenal sebagai balai adat
tempat dilangsungkannya beragam upacara adat, pertemuan adat, dan kegiatan keagamaan. Sesuai
fungsi tersebut, desain rumah ini kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang kegiatan-
kegiatan yang dilakukan di dalamnya.

Baileo merujuk pada rumah adat Baileo dalam Bahasa Indonesia memiliki arti Balai. Pengambilan
nama Baileo menjadi nama rumah adat Baileo berdasarkan pada fungsi tempat rumah Baileo itu sendiri
sebagai tempat untuk bermusyawarah bagi masyarakat adat atau kelompok-kelompok setempat. Rumah
adat Baileo sebagai tempat bermusyawarah masyarakat setempat merupakan wujud demokrasi saat ini
yang sudah dilakukan oleh masyarakat dulu di rumah adat Baileo. Musyawarah yang biasa dilakukan di
rumah adat tersebut meliputi tetua adat, pimpinan adat, dan masyarakat setempat.
Ada beberapa simbol yang memberikan ciri bahwa itu adalah Rumah adat Balieo awal/Pertama, Batu
Pamali. Pada rumah adat Baileo posisi batu pamali berada di depan pintu tepat dimuka pintu rumah
Balieo. Keberadaan batu pamali di muka pintu menunjukan bahwa rumah itu adalah balai adat. Batu
pamalai adalah tempat untuk menyimpan sesaji. Selain itu, balai adat ini merupakan bangunan induk
anjungan. Tiang-tiang yang menyangga rumah berjumlah sembilan yang berada di bagian depan dan
belakang juga lima tiang di sisi kanan dan kiri merupakan lambang Siwa Lima. Siwa Lima adalah
simbol persekutuan desa-desa di Maluku dari kelompok Siwa dan Kelompok Lima. Siwa Lima
memiliki arti kita semua punya.

b. Bentuk Rumah Adat Suku Seram (Baileo)


Rumah adat Baileo merupakan rumah panggung. Posisi lantai berada diatas permukaan tanah. Baileo
tidak berdinding hal itu dilakukan merujuk kepada kepercayaan masyarakat setempat yang meyakini
bahwa dengan tidak adanya jendela rumah adat Baileo maka roh-roh nenek moyang bebas untuk masuk
atau keluar ke rumah Baileo. Hal yang lebih penting adalah dengan tidak adanya jendela maka saat
bermusyawarah masyarakat yang melihat dari luar Baileo akan lebih mudah melihat. Lantai balai yang
tinggi memiliki arti yaitu agar roh-roh nenek moyang memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari
tempat berdirinya masyarakat. Selain itu, masyarakat akan mengetahui bahwa permusyawaratan
berlangsung dari luar ke dalam dan dari bawah ke atas. Pamali sebagai tempat persembahan dan bilik
pamali sebagai tempat penyimpanan atau tempat meletakan barang-barang keramat masyarakat setempat
berada di dekat pintu masuk rumah adat Baileo.

3
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa
Lantai rumah berukuran cukup luas. Dibuat dari susunan papan yang ditumpangkan pada kerangka
atap. Papan-papan yang menjadi lantai disusun tanpa dipaku. Kendati begitu, saat diinjak, lantai rumah
ini tidak menghasilkan bunyi sama sekali. Hal ini karena meski tanpa dipaku, papan lantai telah
dikuatkan dengan teknik kunci pada kerangka lantai yang tidak memungkinkannya untuk berdecit.

Karena memiliki struktur panggung, rumah adat ini dilengkapi dengan tangga sebagai jalan masuk
rumah. Ada 3 buah tangga, yakni tangga depan, tangga kiri, dan tangga belakang. Khusus pada bagian
tangga depan, kita akan menemukan adanya sebuah batu yang menjadi alas pijakan tangga. Batu yang
bernama Pamali tersebut berbentuk datar dan sering digunakan untuk meletakan sesaji

Gambar . 1 Rumah Adat Suku Seram ( Baileo )


Sumber. Dinas Pariwisata Kab. SBT (2016)

c. Ragam Hias Rumah Baileo

Pada rumah adat Baileo terdapat banyak ukiran-ukiran bergambar dua ekor ayam berhadapan dan
diapit oleh dua ekor anjing di sebelah kiri kanan. Posisi ukiran ini berada di ambang pintu. Ukiran
tersebut mempunyai arti dan perlambang tentang kedamaian dan kemakmuran. Hal itu terjadi karena
roh nenek moyang menjaga masyarakat Maluku. Ukiran lainnya adalah bulan, bintang dan matahari
terbit yang ada di depan selasar serta di atap dengan warna merah-kuning dan hitam. ukiran tersebut
melambangkan kesiapan balai adat dalam menjaga keutuhan adat beserta hukum adatnya. Serta ragam
hias yg lainya yg berda pad arumah baileo ini

d. Atap Rumah Rumah Baileo

Kerangka atap menopang atap yang terbuat dari daun sagu atau daun kelapa. Atap tersebut disusun
sehingga berbentuk seperti prisma dengan selasar di bagian depan dan belakangnya. Meski dibuat dari
bahan alam, atap rumah adat suku seram ini tetap awet dan tahan lama. Bukan hanya tahan lama namun
atap daun sagu dan daun kelapa merupkan bahan alternatif azas mepanfaatan terhadap potensi alam
yang ada di maluku, pohon sagu dan kelapa bukan saja sebagai bahan makan orang maluku namaun
daunnya juga di gunakan untuk atap sebagai rumah. Bentuk atap rumah ada inilah saya aktulisakan ke
bentuk atap kantor arsip kabupaten seram bagian timur agar menonjol arsitektur tradisonalnya
taridonalnya

Gambar . 2 Simbol Uru Lelaki Dan Matahari Terbit


Sumber. Dinas Pariwisata Kab. SBT (2016)
e. Simbol Uru Lelaki Dan Matahari Terbit (Orang Maluku
4
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa
merupakan Kerangka dasar Siwa Lima yang merupan Multi Dimensional Spiritual, Mental maupun
Pisikal. Pengertian dari pada totalitas Sangatlah berharga sebagai suatu konsep fundamental. Manusia
( Tubuh ) adalah model ( Kerangka Dasar ) untuk totalitas, akana tetapi juga untuk pembidangan
diferensiasi dan difersifikasi fungsional yang mengikuti suatu peraturan khusus. Urutan ini tidak hirarki
tetapi terikat pada senioritas ( Ketuaan ) dari pada lambang yang diwakili setiap pembidanan/diferensiasi.
Keempat dasar fungsi utama dari pada simbol matahari terbit adalah symetrical serta menyatu kembali
bersama kedalam totalitas. \Supaya lebih dekat pada Pola pemikiran siwa lima pendekatan ini
mengusahaakan mengikuti jejak-jejak para pemburu Pola Dasar Siwa Lima milik mereka sendiri,
ditegaskan demikian oleh salah satu dari pada yang memangkunya. Totalitas berasal dan menyeluruh
ASA secara fungsionil di divensiasikan serta bertumbuh di dalam diversifikasi menuju sublemasi kembali
ke asal, dengan integrasi sebagai suatu konstant. Oranamen Simbol Uru Lelaki Dan Matahari Terbit ini
sengaja saya aktualiasasikan dalam bangaun kantor arsip kabupaten seram bagain timur untuk menamba
estetika sekaligus memperlihatkan simbol orang maluku pada bangaunan tersebut agar menojol
trdisonalnya.

Gambar. 3 Simbol Uru Lelaki Dan Matahari Terbit


Sumber. Dinas Pariwisata Kab SBT Tahun (2016)

f. Lokasi penelitian
Lokasi peneltian berada Kota Bula Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku kurang lebih
20 656,894 km2. yang terdiri dari luas laut 14 877,771 km2 dan luas daratan 5 779,123 km2.
Dan pulau dan sungai / kali yang terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur adalah sebagai
berikut.

Gambar 4. Peta Kabupaten Seram Bagian Timur


Sumber. Kantor Bapedda Seram Bagian Timur Tahun(2016)

1.) Pembagian wilayah


Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari
(1). Kecamatan Pulau Gorom (9). Kecamatan Kilmury
(2). Kecamatan Wakate (10). Kecamatan Kian Darat
(3). Kecamatn Teor (11). Kecamatan Lian Vitu
(4). Kecamatan Gorom Timur (12). Kecamatan Werinama
(5). Kecamatan Pulau Panjang (13). Kecamatan Siwalalat
(6). Kecamatan Seram Timur (14). Kecamatan Bula
(7). Kecamatan Tutuk Tolu (15). Kecamatan Bula Barat
5
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa
(8). Kecamatan Teluk Waru

g. Keadaan Lokasi
Kondisi topografinya Kota Bula sebagian besar memiliki lahan dengan kemiringan 30-50 %
namun ada di beberapa tempat yang kontur tanahnya rendah. dari segi geologinya, Kota Bula
merupakan daerah pesisir dengan jenis tanah alluvial yang mempunyai daya tekanan, kondisi ini
mempunyai daya dukung tanah yang cukup kuat untuk mendirikan bangunan tanpa harus dengan
pondasi khusus.
Keadaan suhu di kota Bula maksimum 31,7 °C, minimum 22,2°, dengan temperature rata-rata 27,8 °C.
dan Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April, yaitu rata-rata sebesar 456,3 mm, dan menyusul
pada bulan Desember yaitu sebesar 360,6 mm. Jumlah hari hujan terbanyak juga terjadi pada bulan
April, dengan rata-rata sebanyak 22 hari, menyusul pada bulan Januari sebesar 20 hari. Rata-rata
jumlah hari hujan perbulan dalam tahun 2005 adalah sebesar 14,1 hari, Berdasarkan Data BPS Seram
Bagian Timur Dalam Angka 2015 berdasarkan sistem struktur untuk memenuhi persyaratan yang
menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan sistem struktur yaitu:

Ketahanan terhadap beban angin, gempa dan kebakaran.


1).Efeksibility dan efisiensi ruang.
2).Perletakan peralatan service engineering.
3).Fungsi dan bentuk yang ingin dicerminkan.
4).Pendekatan material struktur disesuaikan dengan sistem struktur dan konstruksi yang digunakan.
5).Pendekatan penampilan bangunan dengan persyaratan bentuk tunggal sebagai berikut;
6).Tidak banyak menggunakan lahan.
7).Efektivitas bentuk ruang.
8).Kemudahan dalam pengelolaan.

h. Bentuk Banguan
Kantor arsip kabuapaten seram bagaian timur menggunakan bentuk segi empat sebagi bentuk
bangauan, karena bentuk segi empat dianggap paling optimal untuk di pakai sebagai bentuk dasar
banguanan, relatif lebar untuk bangunan dan lebih efektifitas pemanfaatan area tanah. Segi empat juag
memiliki nilai filosofi yang dipahami sebagai perlambang untuk hidup serba bisa sehingga tercipta
kesempurnaan perbuatan atau perilaku dalam kehidupan.
Penampilan bangunan kantor dinas arsip Kabupaten Seram Bagian Timur mengangkat arsitekur
tradisonal suku seram sebagai kearifan lokal daerah pada penampilan bangaunan, rumah tradisonal suku
seram dengan gaya bangunan berbentuk rumah panggung, sebetulnya sama dengan Baileo atau
rumah adat Masyarakat di Maluku pada umumnya.
Namun dari aspek pemanfaatanya yang membedakan. Gaya bangunannya memang didesain
untuk menghindari serangan binatang buas seperti babi hutan yang selalu menganggu kehidupan
masyarakat.
Dalam tradisi masyarakat suku seram mencerminkan system pranata social yang mengatur
hubungan antar individu berdasarkan perkawinan,
Bukan berarti rumah tardisonal ini sepenuhnya di aktualisakian dalam bentuk bangaunan kantor arsip
kabupten seram bagian timur, namuan bagian yang menonjol dari rumah tradisonal ini seperti bentuk
atapnya, tampilan rumahnya. Namun konsep panggun dan matrial yang ada pada rumah tradisonal ini
tidak di terapkan pada bangunan kantor arsip SBT,

i. Fasade Kantor Arsip


Tampak depan bangunan sangat berpengaruh terhadap pencitraan bangunan tersebut. Sebuah
bangunan menjadi lebih enak dipandang jika setiap elemen penyusunnya dirancang selaras satu sama
lain. Keselarasan ini mencakup skala, komposisi bentuk, warna, material, serta konsistensi penerapan
gaya bangunan. Keberadaan tampak depan (fasad) menjadi sangat penting ketika sosoknya dominan.
Misalnya pada bangunan Baileo (Rumah Adat Maluku), bentuknya dibiarkan terbuka dan tanpa dinding.
Hal ini juga mempengaruhi citranya.Berbicara mengenai fungsi, fasad atau tampak depan memiliki
banyak fungsi. Fungsi utamanya adalah untuk membatasi pandangan, tapatnya antara lingkungan ke
ruang dalam. Pada rumah adat Baileo, fasade dari bangunan ini dibuat hanya setinggi 1-2 meter, hal ini
dikarenakan fungsi dari tempat ini sebagai Balai. Masyarakat Maluku membiarkan Rumah Adat ini
tanpa dinding agar disaat mereka melakukan musyawarah, rakyat yang duduk di halaman dapat melihat
6
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa
dengan leluasa musyawarah yang berlangsung dalam Baileo dan juga alasan yang lain mengapa Baileo
Maluku tak berdinding adalah karena
agar supaya roh-roh nenek moyang lebih leluasa masuk dan keluar Baileo. Selain itu, Baileo yang
bentuknya yang menyerupai rumah panggung itu juga disebabkan karena untuk mencegah masuknya
binatang-binatang yang dapat mengotorkan Baileo, maka satu-satunya jalan yang harus ditempuh yaitu
Baileo harus dibuat lebih tinggi. Selain itu, hal ini disebabkan pula agar supaya roh-roh nenek moyang
lebih tinggi dari pada manusia.

Bentuk ukiran atau ornamen pada setiap dinding Baileo juga memiliki arti tersendiri, biasanya
merupakan cerminan pola hidup masyarakat setempat ataupun makna spiritual. Selain sebagai estetika,
makna dari ukiran-ukiran ini juga menjadi simbol kebudayaan pada rumah ada Baileo. Dari ukiran-
ukiran tersebut terdapat pula jalan cerita kehidupan nenek moyang pada jaman dulu. Selain itu terdapat
pula ukiran yang melambangkan masing-masing klan atau marga dari negeri adat tersebut. Soal
keindahan, yang ini juga tak kalah menarik. Desain yang menarik, diyakini dapat meningkatkan citra
bangunan. Perlu desain menarik agar memberikan kesan yang baik dan mendalam terhadap
pemerhatinya. Secara visual fasad mencitrakan konsep desain rumah secara keseluruhan. Oleh karena
itu bentuk pencitraan dari bangunan Baileo ini merupakan bentuk pencitraan yang memiliki nilai
kebudayaan, norma dan spiritual yang sangat berhubungan erat. Masyarakat Maluku sendiri pun dapat
merasakan keterikatannya dengan memperhatikan keseluruhan tampak bangunan ini.

Namun dari aspek pemanfaatanya yang membedakan. Gaya bangunannya memang didesain
untuk menghindari serangan binatang buas seperti babi hutan yang selalu menganggu kehidupan
masyarakat. Dalam tradisi masyarakat suku seram mencerminkan system pranata social yang mengatur
hubungan antar individu berdasarkan perkawinan,
Bukan berarti rumah tardisonal ini sepenuhnya di aktualisakian dalam bentuk bangaunan kantor arsip
kabupten seram bagian timur, namuan bagian yang menonjol dari rumah tradisonal ini seperti bentuk
atapnya, tampilan rumahnya. Namun konsep panggun dan matrial yang ada pada rumah tradisonal ini
tidak di terapkan pada bangunan kantor arsip Seram Bagian Timur, .

1) Desain Fasade Kantor Arsip


Penggunaan warna akan memberikan kesan dan makna, tergantung dari pemilihan warna
yang digunakan

(a) Hijau
Memberikan efek positif seperti merefleksikan kesegaran dan relaksasi, penuh kedamaian dan
membangun, ringan dan sejuk serta mengingatkan pada alam.
Kuning

(b) Hitam
Efek positif yang diberikan adalah memberikan kesan elegan dan mewah, modern dan gaya,
mencerminkan formalitas serta kekhidmatan dan martabat sedangkan efek negatifnya adalah pekat,
bersifat menekan bila digunakan secara berlebihan serta berkesan berat.

(c) Biru
Efek positifnya adalah menciptakan kedamaian, memberikan inspirasi, menciptakan ketenangan dan
suasana meditasi serta dingin. Sedangkan efek negatifnya adalah penggunaan yang terlalu banyak
atau terlalu kuat pada tonenya dapat menyebabkan rasa depresi.

(d) Ungu
Efek positifnya adalah spritual, artistic, mistis, dapat menjadi sangat ekspresif namun harus
dengan penggunaan yang hati – hati, karakternya dapat berubah – ubah tergantung pada intensitas
yang dimilikinya. Efek negatifnya adalah berada di antara warna dingin dan hangat sehingga
menyebabkan terkesan ketidakpastian (ambigu)

(e) Merah
Efek positifnya adalah merangsang, menghidupkan suasana, membangkitkan semangat, gairah
dan emosi, ekspresif dan dinamis. Sedangkan efek negatifnya adalah memberi kesan panas, memicu
7
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa
keagresifan dan kebrutalan, kuat dan menekan. Warna ini biasanya digunakan saat Jumat Agung,
Pantekosta dan Minggu Palma.

(f) Kuning
Efek positifnya adalah sangat terang namun tidak menekan seperti merah, hangat dan lembut,
segar, menaikkan suasana hati dan memotivasi, cerah dan mencolok serta melambangkan kejujuran.
Sedengakan efek negatifnya adalah penggunaan yang terlalu banyak akan membuat ruang menjadi
hambar. Warna ini digunakan saat Natal, Paskah, Kamis Putih dan lain – lain

2) Fasade Gedung Utama Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur.


Fasade gedung Utama Kantor Arsip dengan Pendekatan Arsitektur Tradisional di
Kabupaten Searam Bagian Timur. Fasade gedung Utama Kantor Arsip menggunakan atap Rumah
tradisonal suku seram dan ukiran khas Orang Maluku untuk menambah estetika bangunan. Fasade
bangunan kantor dinas arsip Kabupaten Seram Bagian Timur mengangkat arsitekur tradisonal suku
seram sebagai kearifan lokal daerah pada penampilan bangaunan, rumah tradisonal suku seram
sebetulnya sama dengan Baileo atau rumah adat Masyarakat di Maluku pada umumnya.
Namun dari aspek pemanfaatanya yang membedakan antara Rumah Baileo dan Rumah Tradisional
Suku Seram. Bukan berarti rumah tardisonal Suku Seram sepenuhnya di aktualisakian dalam bentuk
bangaunan kantor arsip kabupten seram bagian timur, namuan bagian yang menonjol dari rumah
tradisonal ini seperti bentuk atapnya, tampilan rumahnya, Dan Ornamen berwarna kuning atau simbol
orang maluku pada depan fasade bangunan utama.

Gambar 5. Fasade depan gedung Utama Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur
Sumber. penulis (2017)

Gambar 6. Fasade Samping Kiri gedung Utama Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur
Sumber. penulis (2017)

Gambar 7. Fasade Samping Kanan gedung Utama Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur
Sumber. penulis (2017)

8
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa

Gambar 8. Fasade Belakang gedung Utama Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur
Sumber. penulis (2017)

3). Berikut Fasade Musollah Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur
Fasade musollah pada Kantor Arsip ini menggunkan Arsitektur Islam. Fasade Musollah pada Kantor
Arsip Menggunakan Arsitektur Islam agar mencerminkan keislaman dan keimana dan musollah ini sangat
penting untuk umata islam misalnya seperti di kabupaten seram bagian timur yang mayoritas umat islam,
hal ini sangat mencermintan keiman ke pada ALLAH SWT terutaman pegawai pada kantor Arsip
Kabupaten Seram Bagain timur

Gambar 9 . Fasade depan Musollah Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur
Sumber. penulis (2017)

Gambar 10 . Fasade S Kanan Musollah Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur
Sumber. penulis (2017)

3) Fasade Bangunan Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur.


Fasade gedung Utama Kantor Arsip dengan Pendekatan Arsitektur Tradisional di Kabupaten Searam
Bagian Timur. Fasade gedung Utama Kantor Arsip menggunakan atap Rumah tradisonal suku seram
dan ukiran khas Orang Maluku untuk menambah estetika bangunan. Fasade bangunan kantor dinas arsip
Kabupaten Seram Bagian Timur mengangkat arsitekur tradisonal suku seram sebagai kearifan lokal
daerah pada penampilan bangaunan, rumah tradisonal suku seram sebetulnya sama dengan Baileo atau
rumah adat Masyarakat di Maluku pada umumnya. Namun dari aspek pemanfaatanya yang
membedakan antara Rumah Baileo dan Rumah Tradisional Suku Seram.

Gambar 13. Tiga D Gedung Utama Kantor Arsip


Sumber. penulis (2017)
9
Jurnal SULAPA Universitas Bosowa
Fasade bangunan Musolah pada kantor arsip kabupaten seram bagaian timur dengan Penekanan
Arsitektur Islam di Kabupaten seram baagian timur. Fasade bangunan terlihat pada gambar persfektif.

Gambar 14. Musollah


Sumber. penulis (2017)

Fasade Perspektif kantor arsip kabupaten seram bagaian timur dengan Penekanan Arsitektur
Tradisonal di Kabupaten seram baagian timur. Fasade bangunan terlihat pada gambar persfektif

Gambar 15. Prespektif


Sumber. penulis (2017)

5. KESIMPULAN
Desain Fasade Pada Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan elemen penting dalam
penyampaian dari fungsi, makna serta suatu masa dari kebudayaan saat bangunan itu berdiri Kantor
Arsip kabupaten Seram Bagian Timur merupakan sarana pemerintah yang dibutuhkan dalam
mendukung kegiatan aktivitas pemerintah dalam hal bidang kearsipan daerah. Untuk menjaga,
merawat, dan menata setiap dokumen-dokumen daerah yang memiliki nilai penting serta
dijadikan referensi untuk kebutuhan masayarakat luas. Dan wadah untuk kepentingan
administrasi dan ilmu pengetahuan, serta tempat kedudukan dari kepala kantor arsip Daerah
Kabupaten Seram Bagian Timur di Bula bersama unsur kepala sub bagian serta staf. Untuk itu
perlu didesain kantor Arsip yang dapat menjamin keamanan dokumen-dokumen daerah yang sangat
penting itu. Maka desain kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur, mempertimbangkan kondisi
geografis, topografi, dan merepresentasikan budaya tradisional / lokal yang menjadi ciri khas, identitas,
dari Masayarakat Seram Bagian Timur.

6. REFERENSI
Rumain, Iksan (2017) Kantor Arsip Kabupaten Seram Bagian Timur Pendekataan Arsitektur Tradisional
Suku Seram. Makassar : Program Studi Arsitektur Universitas Bosowa
(Tidak Di Terbitkan)
Randanan, Dewi Pratiwi (2016). Sekolah Tinggi Theologia dengan Penekanan Arsitektur Tradisional
di Kabupaten Tana Toraja. Makassar : Program Studi Arsitektur Universitas Bosowa
(Tidak Di Terbitkan)
https://ilonagutandjala.wordpress.com/culture/traditional-house/rumah-baileo-maluku/
http://www.rumah-adat.com/2015/03/rumah-adat-maluku.html
http://rumahadatdiindonesia.blogspot.co.id/2014/01/rumah-adat-maluku-baileo.html?m=0
http://riarchitect.blogspot.co.id/2011/04/citra-dan-guna-pada-rumah-adat-maluku.html
http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-maluku-rumah-baileo-gambar.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_baileo
http://projectmedias.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-fasade-bangunan.html
https://belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/16/pengertian-desain/
10

Anda mungkin juga menyukai