OLEH:
KELOMPOK 2
Latar Belakang
pidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu Epi yang berarti pada, Demos yangberarti
penduduk, dan Logos yang berarti ilmu. Jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal – hal
yang berkaitan dengan masyarakat.
Pada era dewasa ini telah terjadi pergeseran pengertian epidemiologi, yang dulunya lebih
menekankan ke arah penyakit menular ke arah – arah masalah kesehatan dengan ruang lingkup
yang sangat luas. Keadaan ini terjadi karena transisi pola penyakit yang terjadi pada masyarakat,
pergeseran pola hidup, peningkatan sosial, ekonomi masyarakat dan semakin luasnya jangkauan
masyarakat. Mula-mula epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang dapat menimbulkan
wabah melalui temuan-temuan tentang jenis penyakit wabah, cara penularan dan penyebab serta
bagaimana penanggulangan penyakit wabah tersebut. Kemudian tahap berikutnya berkembang
lagi menyangkut penyakit yang infeksi non-wabah. Berlanjut lagi dengan mempelajari penyakit
non infeksi seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dll. Perkembangan selanjutnya mulai meluas ke
hal-hal yang bukan penyakit seperti fertilitas, menopouse, kecelakkaan, kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat-obat terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan yang sangat luas
ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan
lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan
demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.
Di era modern dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini memicu jangkauan
epidemiolgi semakin meluas. Secara garis besarnya jangkauan atau ruang lingkup epidemiologi
antara lain:
a. Epidemiologi Penyakit Menular
b. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
c. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi
d. Epidemiologi Kesehatan Lingkunga
e. Epidemiologi Kesehatan Kerja
f. Epidemiologi Kesehatan Darurat
g. Epidemiologi Kesehatan Jiwa
h. Epidemiologi Perencanaan
i. Epidemiologi Prilaku
j. Epidemiologi Genetik
k. Epidemiologi Gizi
l. Epidemiologi Remaja
m. Epidemiologi Demografi
n. Epidemiologi Klinik
o. Epidemiologi Kausalitas
p. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan, dsb.
Perkembangan epidemiologi sedemikian pesatnya merupakan tantangan bagi tenaga
kesehatan yang harus lebih cermat dalam mengambil tindakan-tindakan yang tidak melenceng dari
jangkauan tersebut. Adapun yang menjadi pemicu perkembangan pesat tersebut adalah
perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih yang menuntut peningkatan
kebutuhan masyarakat utamanya dalam bidang kesehatan sehingga kehidupan masyarakat yang
semakin kompleks. Selain itu, metode epidemiologi yang digunakan untuk penyakit menular dapat
juga digunakan untuk penyakit non-infeksi. Apalagi dengan munculnya berbagai macam
fenomena kesehatan seperti penyakit baru dan lama (prevalensi) mendorong penelitian juga
semakin meningakat.
Pergeseran ini pula yang menyebabkan pergeseran pengertian/definisi dalam epidemiologi,
yang tadinya hanya menekankan pada penyakit-penyakit menular, yang meliputi pencegahan,
pemberantasan penyakit menular ke arah mempelajari masalah-masalah kesehatan yang terjadi
pada masyarakat atau sekelompok manusia yang menyangkut frekuensi, distribusi masalah
kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Definisi Penyakit
Sebelum kita mendeskripsikan suatu penyakit kita juga harus memahami konsep penyakit itu
sendiri, agar kita dapat mendeteksi penyakit tersebut dan melakukan tindakan kesehatan sesuai
prosedur pelayanan kesehatan. Perbedaan konsep penyakit antara tenaga kesehatan dan
masyarakat menyebabkan gagalnya peningkatan pelayanan kesehatan dalam masyarakat.
Berikut beberapa pendapat tentang definisi penyakit, antara lain :
1. Menurut Kathleen Meehan Arias
Penyakit adalah suatu kesakitan pada organ tubuh yang biasanya memiliki sedikitnya 2
sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang
dapat di identifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.
2. Menurut dr. Beate Jacob
Suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan jiwa.
3. Menurut Wahyudin Rajab, M.epid
Keadaan yang bersifak objektif dan rasa sakit yang bersifat subyektif.
4. Menurut dr. Eko Dudiarto
Kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau
sistem tubuh.
5. Menurut Azizan Haji Baharuddin
Keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi tubuh dan bagian badan.
Jadi dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan penyakit adalah suatu keadaan tidak
normal pada suatu organisme atau minda yang menyebabkan ketidakseimbangan,
ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stress kepada orang yang terkait atau berhubungan
dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan secara umum untuk menerangkan
kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, keserongan tingkah laku, dan variasi biasa
sesuatu struktur atau fungsi, sementara dalam konteks lain boleh dianggap sebagai kategori
yang boleh dibedakan.
Macam Penyakit
Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin meningkat,
karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Dari tiga penyebab utama
kematian (WHO, 1990). Penyakit dapat dibedakan menjadi 2 karakteristik, yaitu :
1. Penyakit Menular/Penyakit Infeksi
Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
sebuah agen biologi seperti virus, bakteri, maupun parasit, bukan disebbakan karena faktor
fisik, seperti luka bakar atau kimia seperti keracunan.
Oleh sebab itu, mengapa penyakit ini disebut penyakit infeksi karena penyakit ini
ditularkan penderita melalui infeksi virus, bakteri maupun parasit yang ditularkan oleh
penderita, penularan penyakit ini dapat ditularkan melalui udara, jarum suntik, transfusi
darah, serta tempat makan atau minum bekas penderita yang masih kurang bersih saat
dicuci, hubungan seksual, dll. Namun bukan berarti penyakit ini tidak bisa dihindari, pola
hidup sehat dan lingkungan dapat mennghindari dari penyakit ini.
Penyakit ini adalah penyakit yang paling menakutkan dibandingkan dengan
penyaki tidak menular karena penyakit ini masih sulit dalam pengobatannya dan dapat
mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani.
Ada beberapa jenis penyakit menular, dibawah ini di contohkan 6 penyakit
menular, antara lain :
a. Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan mudah
menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi adalah melalui
kontak langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai oleh penderita,
contohnya handuk, baju, dll.
Contoh : cacar air, kudis, panu, dll.
Cacar air (Chicken Pox)
Penyakit ini masih sering menjadi wabah di Indonesia, penyakit ini dapat
menyerang siapa saja tidak pandang usia. Penyebab penyakit ini adalah karena adanya
virus Varisella-Zoster, virus ini hanya terdapat pada manusia dan primata (simian) saja,
struktur partikel virus (virrion) berukuran 120 - 300 nm yang terdiri dari (glikoprotein,
kapsid, amplop (selubung) virus, dan nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi
DNA genom utas ganda,nukleokapsid berbentuk ikosahedral, berdiameter 100 – 110 nm
dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer ), genom virus ini berukuran 125 kb
(kilo basa), dan mengandung sedikitnya 69 daerah pada gen – gen tertentu. Virus ini akan
mengalami inaktivasi pada suhu 56 – 60o C dan menjadi tidak berbahaya aapabila bagian
amplop (selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui
pernapasan. Virus ini menyerang kekebalan tubuh.
Gejala dari cacar air sendiri adalah badan cepat lemah, lesu, badan terasa tidak
enak, pusing/sakit kepala, nyeri sendi dan demam. Sehari sampai tiga hari muncul bintik –
bintik merah yang berukuran kecil yang membentuk papula (menonjol) dan berisi cairan,
biasanya bintik – bintik ini bermula pada bagian dada, perut atau punggung, setelah itu
baru menyebar ke bagian tubuh lain dan terasa gatal. Bintik ini lama kelamaan akan pecah
dan membentuk lepuhan, lepuhan ini akan mengering dan akan hilang bekasnya, asal tidak
digaruk.
Pengobatan dan pencegahan, untuk pengobatan dapat diberikan salep yang
mengandung Asiklovir 5% (Anti virus), dan hanya di oleskan pada bagian lepuhan yang
sudah pecah saja. Penderita cacar air disarankan untuk tetap mandi seperti biasa. Imunisasi
vaksin varisella bisa diberikan mulai umur 12 bulan.
b. Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya yang sangat
cepat seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan lainnya. Pada umumnya penyakit
ini terjadi oleh infeksi virus parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau subklinis.
Terdapat empat virus yang terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang ditandai dengan
tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak bersegmen dengan
pembungkus mengandung lipid yang berasal dari pertunasan melalui membran sel. Bagian
antigenik utama adalah tonjolan – tonjolan protein pembungkus yang menunjukkan sifat –
sifat hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel ( protein F).
Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi yang teraerosol
atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th anak – anak biasanya
mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik dan dapat menyebabkan penyakit pada
bayi sebelum umur 6 bulan, dan dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe
1&2 lebih musiman dan terjadi pada musim panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar
tumbuh. Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti adanya
penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan penyakit pada jalan napas lebih besar
pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada jalan napas atas dapat menyebbakan
invasi bakteri dan menimbulkan trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat
menyebabkan invasi bakteri sekunder ruang telinga tengah dan otitis media akut.
c. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti yang
menghisap darah organ.
d. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering berganti
pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja tetapi dapat
menjalar ke organ lain.
e. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi virus ini
tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain seperti
menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun pada tubuh telah
rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan rentan
terhadap penyakit.
f. TBC
Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
“mycobacterium tuberculosis”. Yang menyerang pada organ paru – paru, dan juga dapat
menyerang pada organ lain. Bakteri yang sekeluarga dengan bakteri mycobacterium
tuberculosis ini juga dapat menimbulkan infeksi dan memunculkan gejala yang mirip.
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin atau
batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita TBC akan
diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit TBC.
2. Penyakit Tidak Menular/Noninfeksi
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit yang
tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau
metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola hidup
yang kurang sehat seperti merokok, faktor genetik, cacat fisik, penuaan/usia, dan gangguan
kejiwaan. Contohnya : sariawan, batuk, sakit perut, demam, hipertensi, DM, obesitas,
osteoporosis, depresi, RA, keracunan, dsb.
Penyakit tidak Menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent)
dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan sekitar
(source and vehicle of agent). Penyakit tidak menular biasa disebut juga dengan penyakit
kronik, penyakit non-infeksi, new communicable disease, dan penyakit degeneratif.
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam
waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban
ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan
bidang kesehatan di Indonesia.
PTM mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :
a. Penularan tidak melalui rantai penularan tertentu
b. Masa inkubasi yang panjang dan latent
c. Penyakit berlangsung lama
d. Sulit untuk didiagnosa
e. Biaya pencegahan dan pengobatannya yang cukup tinggi
f. Mempunyai variasi yang cukup luas
g. Multifaktor
Dibawah ini adalah beberapa penyakit tidak menular yang bersifat kronis, yaitu :
1. Penyakit yang dapat menyebabkan kematian, yaitu :
a. Penyakit jantung iskemik
b. Kanker
c. CHF
d. DM
e. Cerebrovasculer disease
f. Chronic obstructive pulmonary disease
g. cirrhosis
2. Penyakit yang termasuk dalam special-interest, banyak menyebabkan masalah
kesehatan tetapi frekuensinya kurang, antara lain :
a. Osteoporosis
b. Gagal ginjal kronis
c. Mental retardasi
d. Epilepsi
e. Lupus erithematosus
f. Collitis ulcerative
3. Penyakit yang akan menjadi perhatian di masa yang akan datang, antara lain :
a. Defesiensi nutrisi
b. Alkoholisme
c. Ketagihan obat
d. Penyakit – penyakit mental
e. Penyakit yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan
Faktor resiko yang dapat menimbulkan penyakit tidak menular, antara lain :
1. Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang belum kronis belum
ditemukan secara keseluruhan :
a. Untuk setiap penyakit, faktor resiko dapat berbeda – beda (merokok, hipertensi,
hiperkolesterolemia)
b. Satu faktor resiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda – beda, missal :
merokok dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner, kanker laring.
c. Untuk kebanyakan penyakit, faktor – faktor resiko yang telah diketahui hanya dapat
menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti
belum diketahui.
2. Faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular yang
bersifat kronis, antara lain :
a. Tembakau
b. Alkohol
c. Kolesterol
d. Hipertensi
e. Diet
f. Obesitas
g. Aktivitas
h. Stress
i. Pekerjaan
j. Lingkungan
k. Gaya hidup
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal
– hal yang berhubungan dengan masyarakat. Di dalam kesehatan ilmu Epidemiologi sangatlah
penting karena didalamnya terdapat peran dan tindakan yang harus dilakukan untuk pencegahan
masalah kesehatan tersebut. Contohnya saja penanaganan dalam masalah penyakit menular dan
penyakit tidak menular.
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, parasit, ataupun bakteri.
Sedangkan penyakit tidak menular bikan disebabkan dari virus, parasit ataupun bakteri melainkan
disebabkan karena adanya masalah fisiologis. Penyakit tersebut dapat dihindari dari diri sendiri
yaitu dengan menjaga gaya hidup, dan pola makanan.
Saran
Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan mahasiswa mampu menerapkan Ilmu
Epidemiologi dalam kehidupan sehari – hari. Dikarenakan bahayanya penyakit menular dan
penyakit tidak menular diharapkan masyarakat mampu menceganya.
DAFTAR PUSTAKA