Anda di halaman 1dari 3

dr.

Hendra
Departemen Orthopaedi dan Traumatologi

4 Fase terapi cairan intravena : model conceptual


Terapi cairan memainkan peranan penting untuk manajemen pasien yang dirawat inap. Ketika
mengkoreksi cairan, cairan dapat menyelamatkan nyawa, beberapa literature tetapi
menyebutkan bahwa terapi cairan tidak tanpa resiko. Lebih lagi, penggunaan beberapa tipe dan
volume cairan dapat meningkatkan resiko cedera dan bisa juga kematian, pada beberapa grup.
Data audit yang diambil menunjukkan bahwa ketidaktpat penggunaan cairan dapat terjadi
dalam 20 persen pasien yang mendapat terapi cairan.
Konferensi 12th acute dialysis quality initiative menjelaskan consensus dari penggunaan cairan
IV beserta guidline penggunaannya. Pada artikel ini kami membahas model terapi cairan pada
sepsis berat dan membuat panduan yang dapat digunakan pada kebanyakan situasi.
Mempertmbangkan hubungan dosis efek dan efek samping cairan, terapi cairan harus
dipertimbangkan sama dengan pemberian obat.
Kelompok kerja:
1. Menentukan tujuan dari terapi cairan
2. Mengidentifikasikan monitor cairan keperluan
3. Mengidentifikasikan terapi cairan pada beberapa konteks meliputi kondisi prehospital,
UGD, ruang operasi dan intensif care.
Metode
Sebelum memulai diskusi, kelompok diskusikan beberapa pertanyaan melalui surat elektronik
dan mengidentifikasi dan membagikan literaturnya, kemudian dilakukan pembahasan dan
membentuk consensus.
Hasil

Tabel 1-Karakteristik dari tahap yang berbeda dari resusitasi.


dr. Hendra
Departemen Orthopaedi dan Traumatologi

Figure 1-Hubungan antara tahap yang berbeda dari terapi cairan

Figure 2- Pasien dengan status cairan pada perbedaan tahap resusitasi

Figure 3-Penilaian kebutuhan cairan


dr. Hendra
Departemen Orthopaedi dan Traumatologi

Diskusi
Terapi cairan pada tahap perioperative
Perlu adanya monitoring yang minimal invasive untuk membantu terapi cairan agar mencapai
hasil yang optimal sehingga delivery oksigen juga baik.
Terapi cairan untuk pencegahan kerusakan organ pada kohort spesifik
Terapi cairan pada pasien tanpa kehilangan cairan yang spesifik sebagai contoh cairan
digunakan untuk pencegahan kerusakan organ misalnya administrasi kontras, pada pasien
sirosis yang mengalami peritonitis, pada pasien yang tidak dapat menjalani terapi oral.

Konklusi
Terapi cairan dapat menyelamatkan nyawa, tetapi masih ada resiko. Tujuan dari kelompok
adalah untuk menentukan terapi cairan yang sesuai tujuan dihubungkan dengan indikasi
spesifik, waktu, fase variable dependen, atau keduanya dan konteks dari pasien. Kami membuat
konsep kerja untuk guideline masa depan. Kelompok bertujuan untuk merubah anggap 1
ukuran untuk semua dalam approach fase awal terapi cairan menjadi approach yang berguna
untuk mengoptimalkan outcome pasien.

Anda mungkin juga menyukai