PENDAHULUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untukmemnuhi salah satu tugas
mata kuliah jiwa 1 dan untuk mengidentifikasi gejala-gejala dari gangguan jiwa pada
pasien harga diri rendah dan untuk mengintervensi proses keperawatan yang
seharusnya dilakukan pada klien gangguan jiwa.
Metoda penulisan dari makalah ini yaitu dengan mengambil literatur kepustakaan
yang ada kaitannya dengan klien gangguan jiwa khususnya harga diri rendah (HDR).
Latar belakang ,Tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulis an.
BAB II
Tinjauan teoritis
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. Definisi
Gangguan harga diri sendiri sebagi evaluasi diri dan perasaan-prasaan tentang diri
atau kemampuan diri negatif, yang dapat di eksperikan secara langsung maupun tidak
langsung.
Klien gangguan jiwa kronis mempunyai harga diri yang rendah khususnya dalam hal
identitas dan prilaku. Klien menganggap dirinya tidak mampu untuk mengatasi
kekurangnnya, tidak ingin melakukan sesuatu untuk menghindari kegagalan (takut
gagal) dan tidak berani mencapai sukses.
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh prilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan
langsung menghasilkan perasaan berharga. Gangguan harga diri dapat digambarkan
sebagai perasaan yang negatif terhadap diri, hilang kepercayaan diri, merasa gagl
mencapai keinginan.
Gangguan harga diri yang disebut dengan harga diri rendah dapat terjadi secara :
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena :
o Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat/sakit/penyakit.
2) Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu
sebelum sakit/dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif. Kejadian
sakit daan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
c. Karakteristik Prilaku
7. Pembicaraan kacau
2. Distress spiritual
5. Potensial amuk
8. Keputusaan
e. Tujuan Keperawatan
Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab gangguan jiwa adalah komplek.
Pada seseorang dapat terjadi penyebab satu atau bebrapa faktor dan bisanya berdiri
sendiri.
a. Keturunan
b. Konstitusi
- Jasmaniah
- Temperamen
2. Sebab-sebab kejiwaan/psikologis
3. Sebab-sebab budaya/kultural
Kebudayaan secara tehnis adalah ide atau tingkah laku yang dapat di lihat maupun
tidak dapat terlihat. Faktor budaya menentukan “warna” gejala-gejala, disamping
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang misalnya
melalui aturan-aturan, kebiasaan yang berlaku dalam kebudayaan itu.
Cara-cara membesarkan anak yang kaku dan otoriter, hubungan orang tua®anak
menjadi kaku dan tidak hangat. Anak-anak setelah dewasa mungkin bersifat sangat
agresif atau pendiam dan tidak suka bergaul atau justru menjadi penurut yang
berlebihan.
b. Sistem Nilai
Perbedaan sistem nilai moral dan etika antara kebudayaan satu dengan yang lain :
antara masa lalu dengan sekarang sering menimbuklan masalah-masalah kejiwaan.
Iklan-iklan di radio, televisi, surat kabar, film dan lain-lain menimbulkan nayangan-
bayangan yang menyilaukan tentang kehidupan modern yang mungkin jauh dari
kenyataan hidup sehari-hari.
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 17 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Pelajar
No.RM : 010203
Nama : Tn. B
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Menurut penuturan klien. Klien mengatakan bahwa klien dibawa ke RSJ Cimahi ±
3minggu yang lalu oleh keluarganya dengan keluhan klien suka berdiam diri, sering
melamun dan klien suka berbicara sendiri. Setelah dibawa ke RSJ oleh dokter klien
dinyatakan harus dirawat. Pada saat 19 April 2005 klien tampak suka menyediri dari
orang lain. Klien tampak kurang bergairah dan tidak terlihat ekspresi, marah atau
bahagia. Kontak mata kurang, klien tampak mempertahankan jarak.
Menurut penuturan klien sejak usia 7 tahun klien sering mengalami penganiayaan
fisik dan psikologis dari orang tuanya. Persitiwa tersebut terjadi sejak klien mulai
masuk SD kelas 3. Prestasi klien di sekolah yang selalu menurun dan sering dimarahi
oleh gurunya karena nakal,hingga klien harus tinggal kelas
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36°c
V. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Klien
Pernikahan
Tinggal Serumah
Penjelasan :
- Klien tinggal satu rumah dengan kedua orang tuanya beserta adik dan kaknya
b. Konsep diri
1. Citra tubuh
Pada saat dikaji klien memangatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
2. Identitas diri
3. Peran.
Klien mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai anak dari ke-2 orang tuanya
dan adik sekaligus kakak dari saudara kandungnya.
4. Ideal diri
Pada saat dikaji klien mengatakan sudah sembuh dan ingin pulang di jemput orang
tuanya dan keluarganya yang lain
5. Harga diri
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak ada yang salah pada dirinya.
c. Hubungan sosial
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak mau bergaul dengan teman-teman
sekamarnya karena klien merasa tidak nyaman.Klien lebih senabg menyendiri.
d. Spiritual
2. Kegiatan ibadah
Klien tahu shalat dalam sehari itu ada berapa kali dan berapa rakaat dan klien suka
melakukannya
a. Penampilan
Pada saat dikaji klien terlihat rapih, dapat menggunakan pakaian dengan baik tanpa
bantuan orang lain
b. Pembicaraan
c. Akhuitas motorik
Pada saat dikaji klien kelihatan lemas, duduk diam di tempat tidur dan tampak kurang
bergairah
d. Alam perasaan
Pada saat dikaji ekspresi wajah Tidak tampak sedih, padahal klien mengatakan ingin
segera pulang dan berkumpul dengan kedua orang tuanya dan kakak serta adiknya
Klien memiliki apek yang datar ketika ada stimulus yang menyenangkan ataupun
menyedihkan.
g. Persepsi
h. Proses fikir
i. Isi pikir
Pada saat melakukan pertemuan dengan klien ditemukan bahwa klien malu apabila
ketemu dengan orang lain
j. Tingkat kesadaran
1. Orientasi waktu
2. Orientasi tempat
Klien bisa menyebutkan bahwa ia sedang berada di RSJ dan sedang dirawat
3. Orientasi orang
Klien bisa menyebutkan nama anggota keluarganya seperti nama Ibu, kakak dan
adiknya
k. Memory
Pada saat dikaji klien bisa menceritakan kembali peristiwa yang menimpa pada
dirinya, baik yang telah terjadi 1 bulan, seminggu yang lalu, serta kejadian saat ini.
Pada saat dikaji klien dapat menjawab hitungan sederhana (Misalnya 4,6 dan lain-
lain) dan dapat menyebutkan kembali siapa saja yang berkenalan dengannya
Klien dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemampuan klien
baik, terbukti klien dapat menilai dan membedakan warna baju antara klien dengan
perawat
Klien menyadari dirinya berada di RSJ Cimahi dan klien mengaku dirinya sedang
sakit dan memerlukan perawatan “tapi dalam hubungan sosial klien merasa sudah
sembu”
a. Nutrisi
1. Makan
Frekuensi makan klien 3 x/hari, sebelum makan berdo’a dahulu, porsi makan habis,
makan memakai sendok dan tidak lupa cuci tangan dulu, lalu berdo’a sesudah makan
2. Minum
Setelah makan klien mampu menyuapkan minum memakai gelas tanpa bantuan orang
lain dan dapat membersihkan alat makan yang sudah diapakai
b. Eliminasi
BAK/BAB
c. Personal hygiene
Klien dapat menjaga kebersihan dirinya seperti klien mandi 2 x/hari, memakai sabun,
gosok gigi memakai pasta gigi, klien mandi sendiri tanpa bantuan orang lain
d. Berpakaian
Pakaian klien bersih dan rapih, klien dapat menggunakan pakaian tanpa bantuan dari
orang lain
Klien mengatakan tidak punya masalah dalam istirqahat tidur dan klien mengatakan
tidurnya nyenyak dan merasa segar bila bangun tidur, setelah bangun tidur bisa
merapihkan tempat tidur dan kemudian mandi
f. Penggunaan obat
Klien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang hanya mampu minum obat
sendiri dari dokter.
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa setelah pulang ia akan melakukan perawatan lanjutan.
Kebagian rawat jalan RSJ Cimahi
Klien mengatakan setelah klien pulang ke rumah klien akan melakukan kegiatan
sehari-hari dengan baik.
Klien mengatakan akan melaksanakan apa yang di perintahkan orang tuanya dengan
baik.
X. ANALISA DATA
No
Data
1
DS :
- Klien mengatakan malu pada kakak, adiknya teman-temannya karena ada di RSJ
ini
DO :
DS :
DO :
DS :
- Klien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul dengan kedua orang
tuanya, kakak dan adiknya
DO :
DS :
DO :
5.
DS :
DO :