Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima


jenis rangsangan tertentu pada manusia. Serabut syaraf yang melayaninya
merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression) dari
organ indra menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa
timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan
suara.
Dalam segala hal, serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung
akhir khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu, dimana
setiap organ berhubungan.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Struktur lainnya
yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa
Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang
terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa
manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon
oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Glossitis adalah suatu kondisi yang ditandai oleh lidah bengkak dan
perubahan warna lidah. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan seperti
ulkus, reaksi alergi dan makan makanan panas dll fitur dari glossitis adalah
perubahan warna karakteristik lidah sehingga biasa berwarna merah dan untuk
alasan ini gangguan ini disebut sindrom lidah terbakar. Bagi sebagian orang,
akan ada pembengkakan parah lidah menyebabkan penyumbatan di saluran
napas membuat sulit bernapas. Hal ini juga dapat mengubah tingkat kesadaran

Glossitis 1
dan orang mungkin merasa sesak napas. Hal ini diperlukan untuk
memindahkan pasien untuk darurat dalam situasi seperti ini.

2. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana Anatomi dan Fisiologi Lidah Manusia?
2) Bagaimana Konsep medis Glossitis?

3. TUJUAN
1) Mengetahui Anatomi dan Fisiologi Lidah Manusia.
2) Mengetahui Konsep Medis Glossitis.

Glossitis 2
BAB II

PEMBAHASAN

1. ANATOMI FISIOLOGI
1) Anatomi Lidah
Pancaindra adalah organ-
organ akhir yang dikhususkan
untuk menerima jenis rangsangan
tertentu pada manusia. Serabut
syaraf yang melayaninya
merupakan alat perantara yang
membawa kesan rasa (sensory
impression) dari organ indra
menuju otak, dimana perasaan itu
ditafsirkan. Beberapa kesan rasa
timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan
suara.
Dalam segala hal, serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan
ujung akhir khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu,
dimana setiap organ berhubungan.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.
Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas
pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Struktur
lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa
Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang
terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan
rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan
direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.

Glossitis 3
Pada hakekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
indra khusus pengecap. , lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada
tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang
pelipis.Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot
intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan
halus,sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian
sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting
pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk-aduk makanan,
menekannya pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorongnya masuk
farinx.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat
saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah
bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan
permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung
kebelakang maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum
linguae, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior
lidah pada bagian dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila
dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang didasar
mulut,maka ujung lidah berbentuk bulat.
Lidah ini, juga dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup
pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap
yang tersebar dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup
pengecap tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-
tonjolan lidah yang disebut papilla.

struktur kuncup pengecap pada lidah


Kuncup pengecap tersusun dari sel pendukung dan sel pengecap yang
bentuknya memanjang dan memilikimikrovili. Pada mikrovili terdapat
reseptor molekul protein yang menyebabkan otak dapat mengenali lima
pengecap dasar, yaitu manis, asin, pahit, masam, dan umami. Umami adalah
sebuah sensasi pengecap yang dihasilkan olehmonosodium glutamate

Glossitis 4
(MSG). Dan glutamate lainnya yang berasal dari makanan yang
difermentasi.
Para ilmuan telah menemukan bahwa menurut mereka, semua peta
rasa dapat menditeksi lima pengecap dasar. Sebuah fakta, peka rasa yang
pertama kali dikemukaka oleh D.P Hanig (1901) memperlihatkan empat
pengecap dapat ditemukan pada bagian yang sama dari lidah.
Selaput lendir (membrane mukosa) lidah selalu lembab, dan pada
waktu sehat lidah berwarnah merah jambu,permukaan atasnya seperti
beludru dan ditutupi papil-papil. Yang terdiri dari tiga jenis yaitu:
1) Papila filiformis (fili = benang); berbentuk seperti benang halus;
jumlahnya banyak dan tersebar diseluruh permukaan lidah. Terdapat dalam
dinding papillae sirkumvalanta dan fungiforum,yang berfungsi untuk
menerima rasa sentuh, dari pada rasa pengecap yang sebenarnya.
2) Papila sirkumvalata (sirkum = bulat); berbentuk bulat, tersusun
berjejer membentuk huruf V di belakang lidah; jumlahnya 8 s/d 12 buah.
Sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar,dan masing-masing
dikelilingi semacam lekukan seperti parit.
3) Papila fungiformis (fungi = jamur); berbentuk seperti jamur.
Terlelak diujung dan disisi lidah
Terdapat satu jenis papilla yang tidak terdapat pada manusia, yakni
papilla folliata pada hewan pengerat.
Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asan, dan asin.
Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu
merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan.
Supaya dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus
sungguh-sungguk bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima
rangsangan yang berbeda-beda. Putting pengecap yang berbeda-beda
menimbulkan kasan rasa yang berbeda-beda juga.
Lidah memiliki pelayanan pensarafan yang majemuk. Otot-otot lidah
mendapat pensarafan dari urat sarafhipoglusus (saraf otak kedua belas).
Daya perasaannya dibagi menjadi “perasaan umum” yang menyangkut taktil

Glossitis 5
perasa seperti membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan, suhu dan
sebagainya.dan “rasa pengacap khusus” yang menyangkut rasa yang khusus
suatu makanan.
Impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah
dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf
cranial kelima, sementara impuls bagian indra pengecap bergerak
dalam khorda timpanibersama saraf lingual, lantas kemudian bersatu dengan
saraf cranial ketujuh, yaitu nervus saraf fasialis. Saraf cranial
kesembilan, saraf glossofaringeal, membawa baik impuls perasaan umum
maupun impuls perasaan khusus, dari sepertiga posterior lidah.
Dengan demikian indra pengecap lidah dilayani oleh saraf cranial
kelima, kutujuh, dan kesembilan, sementara gerakan-gerakannya dipersarafi
oleh saraf cranial kaduabelas

Bagian-Bagian Lidah
Jumlah papilla pada setiap orang tidak sama biasanya papilla
perempuan lebih babyak dari pada papilla laki-laki. Orang yang mampunyai
papilla lebih banyak banyak papilla maka akan lebih peka terhadap rasa.
Ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bagian bawah,
permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Berikut adalah bagian-
bagian dari lidah:

1) Bagian ujung/tepi lidah untuk


mengecap rasa manis.
2) Bagian samping lidah untuk
mengecap rasa asam
3) Bagian daerah pinggir lidah
untuk mengecap rasa asin
4) Bagian belakang lidah untuk mengecap rasa pahit
Namun saat ini banyak peneliti yang memasukkan rasa kelima yaitu
gurih atau sedap yang ditemukan pada makanan seperti daging, ikan, dan

Glossitis 6
sebagainya. Rasa-rasa dasar ini dapat berevolusi sehingga kita dapat
merasakan rasa busuk atau beracun dari rasa pahit dan asam. Rasa manis
membantu kita untuk mengenalkan makanan yang menyahatkan atau kaya
kalori, rasa asin diperlukan untuk setiap tubuh, dan rasa gurih dapat
membantu kita mengidentifikasikan makanan yang kaya akan protein.
Ada beberapa orang yang mempunyai “dunia rasa” yang berbeda-
beda, misalnya ada yang menyukai pedas,ataupun ada yang tidak. Itu semua
dipengaruhi oleh faktor genetis yang berbeda dan budaya sendiri-sendiri.
Para peneliti telah membuktikan bahwa di Amerika Serikat masyarakatnya
adalah supertaster yang merasakan cabe, jahe sangat pedas begitu juga
dangan gula mereka merasakan sangat manis sekali. Hal ini disebabkan oleh
jumlah papilla yang berbeda-beda.
Cara Kerja Liah
Saat makan atau minum, ujung-ujung saraf pengecap akan menerima
rangsangan, rangsangan tersebut akan diteruskan ke otak. Otak memprosas
rangsangan tersebut, sehingga kita bisa mengecap makanan atau minuman.

2) Fisiologi Lidah
Mendorong makanan
a. Mengaduk makanan
b. Menbolak-balik makanan
c. Merasakan keras dan lembutnya makanan
d. Melumatkan makanan
e. Fungsi papil/kuncup pengecap: kuncup pengecap bekerja sama dengan
reseptor pada rambut pengecap, kemudian menstimulasi dendrite
sensorik- impuls saraf- saraf fasial (CN VII) dan saraf glosofarinyeal
(CN IX) melalui jalur pengecap – insula korteks serebelar.

Selain berfungsi mekanisme pencernaan atau pengucapan, lidah


manusia memiliki banyak penggunaan lain. Lidah berperan pada salah satu
bentuk penciuman yang dikenal dengan French kissing atau ciuman

Glossitis 7
prancis.lidah digunakan pula untuk tindakan menjilat pada manusia dan
mamalia.

Lidah dapat menjadi tempat penindikan pada beberapa kebudayaan


masyarakat. Tindik lidah sudah ada sejak masa kuno dan kini semakin
meningkat pada kebudayaan barat terutama pada kebudayaan remaja.

2. KONSEP MEDIS
A. DEFINISI

Glossitis adalah suatu


kondisi yang ditandai oleh
lidah bengkak dan perubahan
warna lidah. Hal ini dapat
terjadi karena berbagai
alasan seperti ulkus, reaksi
alergi dan makan makanan
panas dll fitur dari glossitis
adalah perubahan warna karakteristik lidah sehingga biasa berwarna merah
dan untuk alasan ini gangguan ini disebut sindrom lidah terbakar.
Lidah memiliki banyak otot dan jaringan lunak dan permukaan atas
memiliki benjolan kecil seperti struktur yang disebut papila yang membantu
dalam mencengkeram makanan membantu Anda untuk mengunyah. Selama
glossitis, akan ada peradangan kronis dari ketidaknyamanan menciptakan
papila dalam makan, menelan dan bahkan berbicara. Dalam kasus yang
parah, masalah ini dapat menghambat jalan napas dan dapat menyebabkan
masalah pernapasan juga.
Glossitis bisa terjadi sendiri, atau dapat disebabkan oleh penyakit,
gangguan dan kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi yang serius
dalam beberapa kasus. Glossitis dapat disebabkan oleh infeksi, peradangan,
alergi, trauma, dan gangguan lain seperti anemia.

Glossitis 8
B. ETIOLOGI

Lidah menjadi bengkak dan merah karena banyak faktor. Hal ini dapat
mengubah warna akibat infeksi bakteri atau virus seperti herpes simplex
mulut. Kadang-kadang, ada dapat cedera pada lidah ketika benda tajam dari
prosedur gigi yang digunakan. Hal ini dapat disebabkan oleh kekeringan
sindrom mulut atau siogren di mana kelenjar ludah terganggu. Infeksi kulit
seperti erytheme beraneka ragam, borok aphthous, sifilis dan oral lichen
planus bisa menyebabkan lidah bengkak.
Hal ini juga dapat terjadi karena konsumsi makanan panas dan pedas
atau makan terlalu banyak produk tembakau. Konsumsi alkohol juga dapat
membawa perubahan warna lidah. Hal ini dapat disebabkan oleh reaksi
alergi ketika Anda mengubah pasta gigi atau menggunakan obat kumur
baru.
Beberapa kondisi medis yang mendasari seperti kekurangan zat besi,
kekurangan vitamin B dapat menyebabkan lidah bengkak. Mengambil obat
ACE inhibitor untuk periode yang lama dapat menyebabkan masalah
ini. Hal ini juga dapat terjadi karena infeksi jamur sederhana dalam mulut
Anda.

C. MANIFESTASI KLINIK

Beberapa gejala glossitis adalah rasa sakit


dan ketidaknyamanan dalam menelan dan minum,
radang lidah, perubahan warna normal kelembutan,
kehangatan lidah atau di lidah. Kadang-kadang
masalah ini dapat merusak tekstur halus dari lidah
sehingga biasa berwarna merah. Warna lidah dapat
berubah menjadi merah pucat dalam kasus jika Anda memiliki masalah
anemia dan mungkin berubah menjadi merah membara jika Anda menderita
kekurangan vitamin B.

Glossitis 9
Bagi sebagian orang, akan ada
pembengkakan parah lidah menyebabkan
penyumbatan di saluran napas membuat sulit
bernapas. Hal ini juga dapat mengubah tingkat
kesadaran dan orang mungkin merasa sesak
napas. Hal ini diperlukan untuk memindahkan
pasien untuk darurat dalam situasi seperti ini

D. PENATALAKSANAAN
Pengobatan Glossitis bervariasi tergantung pada penyebeb yang
mendasarinya. Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan peradangan
pada lidah terlepas dari penyebab glositis. Selain menghindari cairan sangat
panas, pengobatan meliputi :
1. Bilasan mulut bius lidokain kental seperti xilocaine
2. Bilasan mulut antihistamin seperti diphenhydramin (benadryl).
3. Obat anti mikroba dan mulut bilasan untuk mengobati penyebab infeksi
dan glossitis
4. Bilasan kortikosteroid misalnya dexamethason (decadron)
5. Perubahan pola makan dan suplemen gizi untuk mengobati anemia dan
kekurangan gizi.
6. Kecoh sihir atau kumur sihir yang istilah genetik untuk obat kumur yang
mengandung berbagai bahan seperti antasid, anastesi, antihistamin, anti
mikriba dan kortikosteroid.
7. Nonsteroidal anti-inflamatory drugs (NSAID), seperti ibu profen (Adfil,
morfin), naprosyn (naproyen, aleve) dan Indometasin (Indocin).

E. KOMPLIKASI
 Penyumbatan jalan napas
 Kesulitan berbicara, mengunyah, atau makan

Glossitis 10
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Glossitis adalah suatu kondisi yang ditandai oleh lidah bengkak dan
perubahan warna lidah. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan seperti
ulkus, reaksi alergi dan makan makanan panas dll fitur dari glossitis adalah
perubahan warna karakteristik lidah sehingga biasa berwarna merah dan untuk
alasan ini gangguan ini disebut sindrom lidah terbakar.

2. SARAN
Untuk menangani Glossitis pembaca dapat menghindari glossitis dengan
menjaga personal hygiene mulut dan penyakit – penyakit yang dapat mencetus
terjadinya Glossitis.

Glossitis 11

Anda mungkin juga menyukai