PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker Payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh sel ganas (kanker) yang tumbuh
pada jaringan payudara. Sel-sel ini biasanya muncul pada saluran atau lobula di payudara. Sel-sel
kanker ini dapat menyebar di antara jaringan atau organ yang ada dan ke bagian tubuh lainnya.
(CanHOPE, 2016)
Penyebab dari penyakit kanker payudara adalah faktor genetik (keturunan), kepadatan
payudara, gaya hidup, radiasi, asupan makanan tidak sehat. (alodokter, 2018 ). Dampak negatif
penyakit kanker payudara. Payudara terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus
(kelenjar kecil penghasil air susu). Saat seorang wanita melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) akan
dikirim ke puting melalui saluran kecil saat menyusui. Sel-sel dalam tubuh kita biasanya tumbuh
dan berkembang biak secara teratur. Sel-sel baru hanya terbentuk saat dibutuhkan. Tetapi proses
dalam tubuh pengidap kanker akan berbeda.Proses tersebut akan berjalan secara tidak wajar
sehingga pertumbuhan dan perkembangbiakan sel-sel menjadi tidak terkendali. Sel-sel abnormal
tersebut juga bisa menyebar ke bagian-bagian tubuh lain melalui aliran darah.
Menurut data WHO tahun 2013, insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008
menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012, dengan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun
2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia
sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular (Kemenkes RI, 2014a). Berdasarkan wawancara
Riskesdas tahun 2013 didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di
Indonesia sebesar 1,4%, dengan prevalensi kanker tertinggi berada pada Provinsi DI Yogyakarta,
yaitu sebesar 4,1%. Tingginya prevalensi kanker di Indonesia perlu dicermati dengan tindakan
pencegahan dan deteksi dini yang telah dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan. (Buletin
Jendela Data dan Informasi Kesehatan, 2015)
Kanker Payudara merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi wanita saat ini. Di
Singapura, 1 dari 16 wanita akan terdiagnosa mengidap kanker payudara dalam masa hidupnya.
Wanita etnis Cina memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan etnis Melayu atau India
sekitar 10% hingga 20%. Di Indonesia, Kasus terbaru kanker payudara menjadi kasus kematian
tertinggi dengan angka 21,5 pada setiap 100.000 yang memprihatinkan, pasien kanker payudara
baru datang ke fasilitas kesehatan pada stadium lanjut. Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013,
prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 penduduk atau 347.000 orang. Di seluruh
dunia, 8,2 juta orang meninggal setiap tahun akibat kanker , meningkat dari sebelumnya 7,6 juta
pada 2008. Diperkirakan, pada 2025, jumlah orang meninggal akibat kanker meningkat menjadi
11,5 juta bila tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian yang efektif. (Samodro, 2016)
. Kasus tertinggi terjadi pada kelompok umur 55-59 tahun. Resiko terkena kanker payudara
meningkat seiring bertambahnya usia. Kabar baiknya sekarang adalah banyak wanita kini mampu
melawan kanker payudara karena melakukan pendeteksian dini serta peningkatan kualitas
pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi dini tanda dan gejala pada kanker
payudara supaya pencegahan dapat dilakukan lebih cepat. (CanHOPE, 2016)
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kanker payudara ?
2. Apa saja faktor penyebab dari kanker payudara ?
3. Apa saja tanda dan gejala dari kanker payudara ?
4. Bagaimana cara mendeteksi dini penyakit kanker payudara ?
5. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ?
6. Bagaimana cara mencegah kanker payudara ?
C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengetahuan tentang kanker payudara dan cara mendeteksinya agar
pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin.
2. Tujuan Khusus
Untuk mendapatkan pengetahuan tentang pengertian, faktor penyebab, tanda dan gejala,
cara mendeteksi dini, cara melakukan perilaku SADARI, apa saja tingkatan stadium, cara
mencegah dan cara mengatasi dari kanker payudara.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan meningktkan keterampilan penulis dalam penerapan
metodelogi penelitian serta meningkatkan pemahaman penulis tentang hubungan
pengetahuan kanker payudara dengan perilaku pendeteksian dan pencegahan kanker
payudara pada remaja puteri usia 17 tahun di SMA NEGERI 2 AMBON.
2. Bagi Responden
Dapat dijadikan bahan masukan dan menambah pengetahuan mengenai hubungan antara
pengetahuan kanker payudara dengan perilaku pendeteksian dan pencegahan kanker
payudara pada remaja puteri usia 17 tahun di SMA NEGERI 2 AMBON kelas XII IPA 4 ,
sehingga dapat meningkatkan kesadaran remaja untuk membiasakan pola hidup sehat
dengan cara menjaga pola makan yang sehat.
TINJAUAN PUSTAKA
Jika ditemukan benjolan pada payudara sebaiknya tetap waspada dan secepatnya
dipastikan apakah benjolan tersebut bersifat jinak (tumor) atau kanker. Semakin cepat
kanker terdiagnosis, keberhasilan pengobatan akan semakin besar. Oleh karena itu,
penting bagi wanita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dengan tujuan
mendeteksi kanker sedini mungkin agar lebih mudah ditangani. Diperkirakan 95%
wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih
dari 5 tahun. Deteksi dini dilakukan sebelum munculnya tanda atau gejala yang
mencurigakan adanya kanker payudara. (Kompas.com, 2014)
1. Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA) dalam serum/plasma,
Pemeriksaan sitologis
2. Test diagnostik lain:
a. Non invasive: Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET
b. Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi
biopsy, Eksisi biopsy
Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun
memang hanya sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius. Sekitar 1 dari 10
benjolan pada payudara bersifat kanker. Akan tetapi, kanker yang terlambat ditangani
akan membawa dampak yang sangat serius. Oleh karenanya, segera periksakan diri ke
dokter jika dalam pemeriksaan mandiri Anda menemukan:
Jika mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau telah mengalami
menopause atau pengangkatan rahim, SADARI sebaiknya dilakukan pada tanggal
yang sama tiap bulannya. Sementara untuk ibu menyusui, SADARI dapat dilakukan
setelah menyusui atau memompa ASI.
(Posisi Berbaring)
SADARI merupakan cara deteksi dini kanker payudara yang paling sederhana dan
murah. Oleh karena itu, lakukan SADARI secara rutin dilengkapi dengan clinical
breast examination (pemeriksaan payudara oleh dokter), mamografi (bagi wanita
dengan usia > 40 tahun), serta MRI dan USG mammae jika ditemukan hasil
pemeriksaan abnormal. (Prodia) (Kompas.com, 2014)
Cara mencegah kanker payudara dapat dilakukan dengan mengurangi risiko-risiko tersebut
dengan hal-hal ini :
Untuk mengatasi pasien dengan penyakit Kanker Payudara, pertama kita harus melihat
sudah sampai pada stadium berapa Kanker Payudara yang dimiliki pasien dan apa
keunggulan dan kekurangan jika dilakukan pengobatan tersebut. (Guangzhou, 2012)
Setelah dilihat dari stadium, secara umum yang dilakukan untuk pengobatan Kanker
Payudara yaitu :
1. Pembedahan
a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila hingga otot pectoralis
mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis
minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
b. Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot
pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot
dinding dada tidak diangkat.
c. Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut
diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara
normal yang berada di sekitar tumor tersebut.
e. Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
2. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya,
kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang
tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam pedoman darah.
Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat,
mudah terserang penyakit.
4. Manipulasi Hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase.
Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan
therapi endokrin lainnya.\
B. KERANGKA KONSEP
Faktor Penyebab :
Kurangnya
Pengetahuan
Pola Makan
Faktor Genetik
Gaya Hidup
Deteksi Dini :
SADARI
MAMOGRAM Kanker
Ultrasound Scan Payudara
Pencegahan :
Keterangan :
: Variebel Independen
: Variabel Dependen
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini meliputi rancangan penelitian, desain sapling, lokasi dan waktu
penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, uji validasi dan reliabilitas, pengolahan
dan analisa data, dan yang terakhir yaitu etika penelitian.
a. Populasi
Populasi 30 siswi kelas XII IPA 4 di SMA Negeri 2 Ambon
b. Sampel
Sampel yang diambil sebanyak 15 siswi dalam kelas XII IPA 4 yang memiliki kriteria
sebagai berikut :
Kriteria inklusif :
1) Siswi yang bersedia untuk dijadikan sampel penelitian
2) Siswi yang berada di dalam kelas XII IPA 4
Kriteria eksklusi :
a. Lokasi
Jln. Jan Paays, Ambon, Maluku, Indonesia
SMA Negeri 2 Ambon
b. Waktu Penelitian
2 Juni - 6 Juni 2018