Anda di halaman 1dari 3

Indonesia merupakan negara kepulauan, yang sering pula disebut negara

maritim yang terbesar di dunia. Indonesia terdiri dari 17.508 pulau yang
tersebar di sekitar Garis Katulistiwa, yang memanjang dari Sabang yang
terletak paling ujung Barat sampai Jayapura yang terletak paling ujung
Timur. Luas wilayah Nusantara Indonesia mencapai sekitar 8 juta kilometer
persegi, wilayah perairan/lautnya adalah sekitar dua pertiga dari total
wilayah Indonesia, sisanya atau sepertiganya merupakan wilayah daratan.
Wilayah perairan/laut merupakan bagian terbesar dari total wilayah
Indonesia, berarti perairan/ laut, pembangunan kelautan, atau
pembangunan maritim memiliki peranan yang sangat penting dilihat dari
beberapa alasan, yaitu :
 Transportasi laut memiliki fungsi yang sangat penting sebagai faktor
penghubung berbagai kegiatan perekonomian dan pembangunan antar pulau,
sekitar 75 persen dari total muatan barang diangkut menggunakan moda
transportasi laut.
 Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya kelautan yang sangat potensial,
yaitu sumberdaya perikanan laut, sumberdaya pertambangan di bawah dasar
laut, pembudidayaan sumberdaya kelautan, sumberdaya pertanian laut,
sumberdaya wisata bahari, yang bternyata belum dimanfaatkan dan dikelola
secara optimal.
Pembanggunan ekonomi maritim merupakan studi yang sangat luas,
meliputi berbagai bidang, berbagai unsur, dan berbagai aspek
pembangunan yang sangat luas, berbagai bidang meliputi bidang-bidang
ekonomi, sosial (dan budaya), dan politik. Mengingat sangat pentingnya
peranan dan fungsi pembangunan maritim, maka pembangunan ekonomi
maritim perlu dipelajari sebagai suatu studi tersendiri, dalam upaya
mendukung pengembangan dan pengelolaan sumber-sumberdaya
kemaritiman dan kelautan secara lebih optimal dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat matitim yang lebih tinggi.
Diawal buku ini membahas mengenai pengertian, peranan, dan fungsi
pembangunan ekonomi maritim. Pada bab ini dipaparkan mengenai
pengertian pembangunan ekonomi maritim adalah kajian yang mempelajari
bahasan tentang peningkatan kapasitas produksi untuk melakukan
pembangunan laut, sebagai media atau arena pembangunan, sebagai
tempat dilakukannya pembangunan. Orientasi bahasanya lebih banyak ke
arah pembangunan di perairan atau laut daripada ke arah daratan.
Menurut Rahardjo Adisasmita, konsep pembangunan yang lebih tepat
diterapkan untuk Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki
wilayah yang sangat luas, adalah konsep pembangunan ekonomi
arhipelago (Archipelogic Economy). Archipelago berarti kenusantaraan.
Kenusantaraan berarti suatu kesatuan wilayah yang terdiri dari daratan dan
perairan, atau pulau-pulau dan laut. Jadi Ekonomi Archipelago diartikan
sebagai pembangunan ekonomi yang diorientasikan ke arah daratan
(landward development) dan ke arah laut (seaward development) secara
bersama-sama.
Menurut hasil pengkajian secara koseptual, dapat dikatakan bahwa
Ekonomi Archipelago ternyata lebih luas dibandingkan dengan Ekonomi
Kepulauan, Ekonomi Kelautan, dan Ekonomi Maritim, karena
pendekatannya yang lebih komprehensif, yaitu serentak, serempak,
simultan, dan proporsional, dan sasaran pembangunannya yang
diorientasikan ke arah darat sekaligus diorientasikan pula ke arah
perairan/laut.
Pembahasan bab-bab selanjutnya adalah mengenai peranan dan fungsi
pembangunan ekonomi maritim. Pembangunan ekonomi maritim memiliki
peranan yang sangat penting, antara lain sebagai berikut :
 Merupakan wadah atau arena (media) kegiatan penangkapan ikan dan hasil-
hasil laut lainnya, yang dilakukan oleh kelompok nelayan, yang menggunakan
perahu penangkap ikan, kapal motor penangkap ikan, bagang, jaring ikan,
pancing (kail) dan lainnya.
 Melayani kegiatan transportasi laut menggunakan kapal laut, kapal motor
atau perahu layar bermotor untuk mengangkut barang dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan, dari daerah produksi ke daerah pemasara yang tersebar
letaknya.
 Melayani kegiatan perdagangan antar pulau, melayani pengiriman
komoditas hasil pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, perkebunan,
perikanan, peternakan, dan kehutanan) dan barang manufaktur dari pelabuhan
di daerah produksi ke pelabuhan-pelabuhan di daerah konsumsi.
 Kegiatan pembangunan sektor maritim sangat luas, meliputi berbagai sektor
usaha (yaitu pelayaran antar pelabuhan, perdagangan antar pulau (antar daerah),
kegiatan pelabuhan dan di daerah pelabuhan, kegiatan wisata bahari, dan
sebgainya) melibatkan tenaga kerja yang jumlahnya sangat banyak, modal
usaha dan investasi yang sangat besar.
Peranan pembangunan ekonomi maritim adalah sangat penting atau
sangat besar dalam perekonomian Indonesia, yang sering dikaitkan
dengan volume angkutan barang yang dilakukan melalui laut. Angkutan
barang melalui laut mencapai sekitar 75 persen dari totak angkutan barang
di Indonesia.
Dalam buku ini, selain membahas mengenai besarnya peranan
pembangunan ekonomi maritim, dibahas pula pengenai fungsi
pembangunan ekonomi maritim, khususnya transportasi maritim. Fungsi
transportasi maritim (atau sering dikatkan transportasi laut) dapat
dibedakan menjadi dua, atau dapat dikelompokan menjadi 2 fungsi utama,
yaitu fungsi penunjang dan fungsi pendorong.
Fungsi yang pertama adalah fungsi penunjang, yaitu bahwa transportasi
maritim melayani pengembangan kegiatan kegiatan lain yang
menggunakan fasilitas (sarana dan prasarana) transportasi maritim.
Berbagai kegiatan yang menggunakan jasa transportasi maritim, seperti
angkutan barang dan manusia, perdagangan (pemasaran) berbagai
komoditas hasil bumi dan barang manufaktur antar daerah, dan kegiatan
lain yang terkait lainnya.
Adapun fungsi yang kedua adalah fungsi pendorong. Fungsi pendorong
maksudnya adalah bahwa transportasi maritim diharapkan dapat
membantu membuka keterisolasian daerah-daerah, selain daerah terisolasi
meliputi pula daerah terpencil, daerah perbatasan, dan daerah tertinggal.

Anda mungkin juga menyukai