Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Studi Kasus Unit Tata Usaha
dan UTAMI DYAH SYAFITRI Globalisasi yang terjadi di segala bidang termasuk pendidikan
dan teknologi semestinya dapat ditanggapi secara positif oleh lembaga-lembaga pendidikan
pembangunan nasional dapat dimanfaatkan oleh berbagai perguruan tinggi untuk bersaing
secara sehat yaitu menghasilkan lulusan yang kompeten dan tangguh. Persaingan yang
sehat menuntut adanya perbaikan di lingkup kerja organisasi seperti pengurangan biaya,
peningkatan produktifitas karyawan dan melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dan
murah. Hal tersebut tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia perusahaan sebagai
penggerak utama dalam membantu perusahaan mencapai visi, misi dan tujuan serta
strateginya. Perencanaan sumber daya manusia yang baik adalah hal yang penting untuk
dilakukan yaitu meliputi analisis pekerjaan dan beban kerja perusahaan secara keseluruhan.
karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan, dan 3) Menganalisis beban kerja serta
kerja yang terdapat di unit tata usaha. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui pengamatan
terhadap aktifitas karyawan selama bekerja dan wawancara. Data sekunder dikumpulkan
melalui studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca dan mengutip informasi
dari buku, skripsi, situs-situs internet, maupun dokumen-dokumen yang dimiliki oleh
institusi. Populasi penelitian yaitu karyawan yang bekerja pada bagian administrasi
akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha departemen di IPB. Sampel pada
penelitian ini diambil dari semua aktifitas pokok atau tugas pokok yang dilakukan oleh
karyawan yang bekerja pada bagian administrasi akademik dan kemahasiswaan pada
masing-masing unit tata usaha selama jam kerja. Pengambilan sampel unit tata usaha
dilakukan dengan cara sampling acak berlapis tak proporsional. Tugas-tugas pokok
administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha yaitu pelayanan akademik
kemahasiswaan di seluruh sampel unit tata usaha belum optimal dalam menggunakan
waktu kerja produktif. Jumlah kebutuhan karyawan untuk pekerjaan administrasi akademik
dan kemahasiswaan berdasarkan beban kerja yaitu rata-rata sebanyak satu orang di setiap
unit tata usaha yang diteliti. Menurut hasil perbandingan jumlah kebutuhan karyawan
terhadap jumlah riil atau aktual yang terdapat di unit tata usaha, dapat diketahui bahwa
terdapat sebelas unit tata usaha memiliki kelebihan jumlah karyawan. ANALISIS BEBAN
PERTANIAN BOGOR) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA
EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 Judul Skripsi : Analisis
Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
(Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor) Nama : Windry
Pangkalpinang, Bangka Belitung pada tanggal 7 November 1988. Penulis yang bernama
lengkap Windry Novera, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dengan orang tua
bernama Rusdy dan Ria Wulandari. Pada tahun 1994 hingga tahun 2000, penulis
Pangkalpinang dan lulus pada tahun 2003 serta pada tahun yang sama hingga tahun 2006,
penulis menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Pangkalpinang. Pada tahun 2006, penulis
diterima menjadi mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama di Institut Pertanian Bogor (IPB)
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), kemudian diterima pada mayor
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dengan program minor Ilmu
Konsumen. Selama berada dalam masa perkuliahan, penulis aktif di unit kegiatan
kemahasiswaan di IPB yaitu Paduan Suara Mahasiswa (PSM) IPB Agria Swara. Pada tahun
2007, penulis menjadi ketua pembinaan calon anggota baru PSM IPB Agria Swara.
Kemudian, pada periode kepengurusan Agria Swara tahun 2008- 2009 penulis menjabat
sebagai Ketua Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan tahun 2009-2010
menjadi anggota Divisi PSDM. Penulis juga aktif sebagai penyanyi di berbagai acara yang
diikuti oleh Agria Swara dan aktif menjadi panitia dalam berbagai kegiatan yang diadakan
oleh Agria Swara yaitu sebagai anggota Divisi Latihan dalam empat event besar berturut-
turut dari tahun 2008 hingga 2011. Selain itu, penulis juga aktif menjadi penyanyi di
berbagai konser maupun perlombaan paduan suara bersama Agria Swara. Konser yang
pernah diikuti yaitu bertajuk “Le Baylere” tahun 2007 dan “Rhine-Danubian Cruise” tahun
2008. Perlombaan paduan suara yang diikuti bersama Agria Swara antara lain : “Lomba
Paduan Suara Mahasiswa Antar-Perguruan Tinggi Tingkat Nasional Tahun 2009” dan berhasil
meraih juara ke-3, kemudian “The 1st ITB International Choir Competition 2010” dan
berhasil meraih juara ke-2 serta memperoleh penghargaan The Outstanding Programme,
dan perlombaan lainnya. iv KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Beban
Kerja dan Kebutuhan Karyawan Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (Studi
Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor)” dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana
Pertanian Bogor. Skripsi ini bertujuan mengetahui berapakah jumlah kebutuhan karyawan
besarnya nilai beban kerja. Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
diperlukan untuk kemajuan yang lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT. Amin. Bogor, Januari 2011 Penulis v
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis telah dibantu oleh banyak pihak dalam hal penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada : 1. Allah SWT Yang Maha Agung atas semua nikmat, kasih sayang, dan berkah yang
Dia berikan, yang tak kan cukup waktu untuk menguraikannya. 2. Ir. Anggraini Sukmawati,
MM dan Utami Dyah Syafitri, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi, atas segala bimbingan
dan arahan yang luar biasa kepada penulis hingga menjadikan penulis mampu
menyelesaikan skripsi dengan baik. 3. Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si sebagai dosen penguji
skripsi, atas masukanmasukan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi menjadi lebih
berkualitas. 4. Seluruh kepala tata usaha beserta karyawan administrasi akademik dan
kemahasiswaan dari unit tata usaha ITSL, ARL, FKH, ITK, IPT, MNH, TEP, TIN, MAT, BIK, MAN,
GM, dan IKK yang telah banyak membantu penulis memperoleh data serta atas kesediaan
berbagi pengalaman seputar pekerjaan dengan penulis. 5. Seluruh dosen dan staf di lingkup
Fakultas Ekonomi dan Manajemen terutama pada Departemen Manajemen yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan kuliah dan tugas akhir dengan baik. 6. Papa
dan Mama tercinta. Terima kasih Pa atas perjuangan dan kerja keras untuk menafkahi
keluarga, dan terima kasih Ma karena selalu tiada henti mendoakan anak-anaknya. Kakak
tersayang Winda, dan adik tersayang Randy, yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah
yang asyik dan menenangkan bagi penulis. Semoga kita tetap bisa menjadi anak-anak yang
membanggakan Papa dan Mama. 7. Keluarga besar penulis, Paduan Suara Mahasiswa IPB
Agria Swara, dari semua adik-adik angkatan 46, 45, 44, teman-teman angkatan 43, hingga
kakak-kakak angkatan 42 beserta kakak-kakak alumni, pelatih, dan pembina yang tak
mampu penulis sebutkan satu per satu namanya. Terima kasih atas segala kesempatan
berharga yang telah diberikan kepada penulis untuk vi memaksimalkan peranan sebagai
seorang anggota organisasi paduan suara, teman, sahabat, kakak, maupun adik bagi kalian.
Be with you is one of the greatest life I have ever had. 8. Sahabat-sahabat terbaik sepanjang
masa yang sudah seperti saudara kandung bagi penulis, Widya Ameryna, Wahyu Adi
Setyaningsih, dan Indah Nurlita. Terima kasih banyak atas segala nasehat, dukungan, kasih
sayang, pengalaman, suka duka, dan pengorbanan yang telah kalian berikan. Semoga Allah
Manajemen 43, Irwan, Heni, Yani, Mba Nurul, Iis, Nenny, Santi, Irma, dan Alin. Terima kasih
banyak karena telah memberikan warna tersendiri bagi penulis selama kuliah di jurusan
Manajemen dan atas kesempatan indah untuk menjadi bagian dari kalian. Semoga kalian
sukses, bahagia dan selalu dilindungi oleh Allah SWT. 10. Teman-teman yang sama-sama
berjuang dengan penulis ketika menyelesaikan skripsi, Ani, Windarti, Mas Wahyu, Fifin, Kak
Nisa, dan Kak Bagus serta teman-teman Manajemen angkatan 43 lainnya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semangat yang kalian berikan, semuanya
memang sudah dan akan indah pada waktunya. 11. Semua pihak lainnya yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. Semoga kalian semua selalu diberkahi oleh
Allah SWT. Bogor, Januari 2011 Penulis, vii DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP
............................................................................................... 51 2. Saran
……………………………………………………….. 53 LAMPIRAN
kemahasiswaan.......................................................................................... 37 4. Jumlah
kemahasiswaan.......................................................................................... 39 5. Ringkasan
karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha ARL
................................................. 58 4. Perhitungan jumlah kebutuhan karyawan administrasi
karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha IPT
kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha TIN
kebutuhan karyawan administrasi akademik dan kemahasiswaan pada unit tata usaha MAN
1.1.Latar Belakang
profit maupun non-profit saat ini dihadapkan pada kondisi globalisasi yang
perusahaan baik yang bertujuan laba maupun nirlaba dituntut agar berperan
kesejahteraan umat.
dihadapi tidak terkecuali oleh organisasi nirlaba seperti Institut Pertanian Bogor.
Berdasarkan PP Nomor 154 tahun 2000, IPB merupakan badan hukum milik
dalam berbagai disiplin ilmu terutama ilmu pertanian secara luas. Institut
Pertanian Bogor juga telah diberi mandat sebagai perguruan tinggi pelopor
pembangunan pertanian dalam arti yang luas. Mandat ini dicanangkan oleh
IPB pada tahun 1954 (dikutip dari Rencana Strategi IPB, 2008-2013). Institut
Pertanian Bogor dalam hal ini merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan
menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan baik dalam rangka
Pertanian Bogor sebagai badan hukum milik negara yang bersifat nirlaba,
SDM organisasi di lingkup IPB (dalam hal ini karyawan) merupakan salah satu
aset perusahaan yang juga harus dikelola dengan baik. Usaha yang efektif dan
efisien mengandung arti bahwa output yang dihasilkan oleh setiap karyawan
atau hasil kerja yang mampu dihasilkan oleh setiap karyawan, dapat diketahui
mencapai target. Hal tersebut dapat dilakukan melalui suatu pengukuran beban
dibebankan kepada karyawan dapat terjadi dalam tiga kondisi. Pertama, beban
kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity).
Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Beban kerja yang
terlalu berat atau ringan akan berdampak terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja
yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan tenaga kerja. Kelebihan ini
produktifitas yang sama sehingga terjadi inefisiensi biaya. Sebaliknya, jika terjadi
bagi karyawan. Akhirnya karyawan pun menjadi tidak produktif karena terlalu
lelah. Institut Pertanian Bogor yang merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri
IPB.
analisis beban kerja dan jumlah kebutuhan karyawan di lingkungan kerja Institut
Pertanian Bogor.
1.2.Rumusan Masalah
untuk bersaing secara sehat yaitu menghasilkan lulusan yang kompeten dan
melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dan murah. Hal tersebut tidak
terlepas dari peranan sumber daya manusia perusahaan. Peranan sumber daya
manusia dalam hal ini adalah sebagai penggerak utama dalam membantu
perusahaan mencapai visi, misi dan tujuan serta strateginya. Saat ini terdapat
daya manusia tidak lagi dipandang hanya sebagai karyawan tetapi juga sebagai
rekan atau partner perusahaan, sehingga sumber daya manusia harus
diperlakukan dan dikelola dengan baik. Selain itu, penting untuk diketahui bahwa
sangat beragam dan berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga
Perencanaan tenaga kerja yang baik adalah hal yang penting untuk dilakukan yaitu
Menurut Moekijat (2008), analisis beban kerja merupakan metode yang biasa
digunakan untuk menentukan jumlah atau kuantitas tenaga kerja yang diperlukan.
Pemerintah Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan Institut Pertanian Bogor
sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan Ketetapan MWA Nomor 17/MWA-
IPB/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga IPB, melalui Ketetapan MWA Nomor
77/MWAIPB/2008, organisasi IPB terdiri atas beberapa organ. Organ tersebut yaitu :
(1) Penentu yang terdiri atas Majelis Wali Amanat (MWA) dan Senat Akademik, (2)
Pengelola yaitu Rektor dan Wakil Rektor, (3) Pelaksana akademik terdiri atas
pusat, (4) Pelaksana administrasi yaitu direktorat dan kantor, dan (5) Penunjang
universitas (university farm), satuan usaha, satuan keamanan dan ketertiban, dan
bentuk lainnya. Seluruh bagian organisasi Institut Pertanian Bogor memiliki peranan
tidak langsung. Pelaksana akademik pada Institut Pertanian Bogor terutama fakultas
dan departemen merupakan bagian dari institusi yang berperan dalam pengadaan
pelaksanaan akademik bagi para mahasiswa. Unit tata usaha juga merupakan
bagian penting dari fakultas dan departemen terutama dalam hal menangani
mahasiswa dalam hal pelayanan administrasi sangat penting agar mahasiswa dapat
tata usaha harus dapat dikelola dengan baik terutama agar beban kerja yang
ditanggung oleh masing-masing pekerja sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Jika
terjadi kelebihan beban kerja, maka para karyawan akan merasa kelelahan dalam
kualitas pelayanan. Sebaliknya jika terjadi kekurangan beban kerja, maka institusi
menggaji karyawan dengan jumlah yang lebih banyak untuk hasil kerja yang sama
atau terjadi inefisiensi biaya. Karyawan yang tidak dapat bekerja optimal sesuai
Berdasarkan data tentang jumlah karyawan pada unit tata usaha setiap departemen
di IPB, diketahui bahwa terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja yang mengerjakan
jenis pekerjaan yang sama, salah satunya pekerjaan administrasi dan akademik.
kerja yang mengerjakan tugas tertentu. Oleh karena itu, pengukuran beban kerja
permasalahan yang ingin dikaji, yaitu sebagai berikut : 5 1. Apa saja tugas-tugas
alternatif solusi atau implikasi manajerial yang dapat ditawarkan? 1.3. Tujuan
kemahasiswaan.
kemahasiswaan.
akademik dan kemahasiswaan berdasarkan beban kerja yang terdapat di unit tata
usaha.
2. Bagi peneliti lain yaitu sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian tentang
beban kerja secara lebih lanjut. 3. Bagi institusi yaitu memberikan gambaran kepada
organisasi dalam hal peningkatan kinerja dan kualitas sumber daya manusia. 4. Bagi
masyarakat secara umum yaitu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. 6 1.5.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini terfokus pada kajian masalah sumber daya
manusia yaitu mengenai pengukuran beban kerja dan jumlah kebutuhan karyawan
masing unit tata usaha departemen. Adapun objek penelitian adalah beban kerja
Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) menurut
Rivai dan Sagala (2009), merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi
dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian. Berbagai
pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam
suatu manajemen sumber daya manusia. Istilah “manajemen” memiliki arti sebagai
Karyawan dalam manajemen sumber daya manusia merupakan kekayaan (asset) utama
perusahaan atau organisasi, sehingga harus dipelihara dengan baik. Faktor yang menjadi
perhatian dalam manajemen sumber daya manusia adalah manusia itu sendiri. Manajemen
sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Artinya,
tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh satu orang atau lebih. Sementara itu, manajemen
sumber daya manusia sebagai suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan
dan peranan manusia dalam suatu perusahaan. Unsur dalam manajemen adalah tenaga
kerja pada suatu perusahaan. Saat ini banyak perusahaan yang menyadari bahwa sumber
daya manusia merupakan masalah perusahaan yang paling penting. Hal ini dikarenakan
melalui sumber daya manusia, sumber daya yang lain dalam perusahaan dapat berfungsi
atau dijalankan. Selain itu, sumber daya manusia dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas
perusahaan. 2.2. Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia
merupakan proses pengambilan keputusan dalam menyewa dan menempatkan staf dalam
menyiapkan SDM yang berkompeten sesuai bidangnya sehingga efisiensi dan efektifitas
kerja dapat terwujud dan tujuan perusahaan dapat tercapai. 8 Salah satu definisi klasik
sekarang tentang hal-hal yang akan dilaksanakan di masa depan. Perencanaan SDM dengan
demikian memiliki fokus perhatian pada langkah-langkah tertentu yang diambil oleh
manajemen guna menjamin tersedianya SDM yang tepat untuk menduduki berbagai
kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat pula. Hal tersebut
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan (Rivai dan Sagala, 2009). Berdasarkan informasi dari analisis pekerjaan dan
desainnya, maka perencanaan SDM perusahaan dalam hal permintaan dan persediaan
karyawan atau tenaga kerja untuk masa yang akan datang dapat diramal secara sistematis.
Hal ini memungkinkan para manajer dan departemen SDM untuk mengembangkan
kesempatan untuk bertindak secara proaktif daripada reaktif (Rivai dan Sagala, 2009). Suatu
perusahaan tanpa didukung karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi,
operasional, dan fungsional maka perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan
(2006), ada beberapa keuntungan bagi perusahaan besar yang menggunakan perencanaan
SDM, yaitu : 1. Integrasi yang strategis antara permintaan dan jumlah staf yang ada. 2.
Pemanfaatan SDM yang tersedia secara efektif. 3. Persaingan SDM dan sasaran perusahaan
masa depan secara tepat guna. 4. Hemat secara ekonomi dalam penerimaan para pegawai
baru. 5. Memperluas informasi SDM sesuai dengan kegiatan SDM dan unit organisasi lain. 6.
Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja lokal akan terpenuhi. 7. Koordinasi
program SDM dan kebutuhan yang tersedia. 2.3. Analisis Pekerjaan Suatu organisasi perlu
menetapkan identifikasi atau uraian suatu pekerjaan dan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan 9 tersebut. Hal ini dilakukan sebelum seorang
karyawan ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. Penetapan uraian dan
pengetahuan serta keterampilan suatu pekerjaan akan memberikan kejelasan dalam hal
proses pelaksanaan pekerjaan dan juga bermanfaat dalam penentuan jumlah karyawan.
Analisis pekerjaan adalah prosedur yang dilalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-
posisi dan karakteristik orang yang bekerja untuk posisi tersebut (Dessler, 2004). Beberapa
terminologi tentang analisis pekerjaan salah satunya yaitu analisis pekerjaan merupakan
kegiatan atau proses menghimpun dan menyusun berbagai informasi yang berkenaan
dengan setiap pekerjaan, tugastugas, jenis pekerjaan, dan tanggung jawabnya secara
operasional untuk mewujudkan tujuan organisasi atau bisnis sebuah perusahaan (Rivai,
2006). Berdasarkan pengertian tentang analisis pekerjaan dapat diketahui bahwa analisis
pekerjaan tidak terlepas dari dua hal penting yaitu uraian pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan. Data yang dikumpulkan dari analisis pekerjaan dapat digunakan untuk
bermacam-macam tujuan salah satunya adalah untuk menulis deskripsi dan spesifikasi
pekerjaan. 2.3.1 Istilah-istilah dalam Analisis Pekerjaan Menurut Moekijat (2008), analisis
pekerjaan atau job analysis terdiri atas dua kata yaitu job dan analysis. Job diterjemahkan
sebagai pekerjaan atau jabatan dan analysis berasal dari kata kerja bahasa Inggris yaitu to
analyze yang berarti memisahkan atau menguraikan pekerjaan ke dalam bagian-bagian atau
dengan pekerjaan atau job diantaranya adalah element (unsur), dan task (tugas). Istilah-
istilah dalam analisis pekerjaan perlu untuk dibedakan agar analisis pekerjaan dapat
dibicarakan secara jelas (Moekijat, 2008). a. Element (unsur) Kesatuan paling kecil yang
digunakan dalam kebanyakan analisis pekerjaan atau suatu aspek khusus dari suatu tugas
tertentu disebut unsur atau elemen. Contohnya adalah mengeluarkan kertas dari laci meja
adalah unsur dari tugas mempersiapkan suatu kuliah. 10 b. Task (tugas) Tugas dapat
didefinisikan sebagai komponen dari suatu pekerjaan. Tugas dapat pula diartikan sebagai
gabungan dari dua unsur (element) atau lebih sehingga menjadi suatu kegiatan yang
lengkap. Misalnya tugas-tugas untuk pekerjaan mengajarkan mata kuliah terdiri dari
membuat ikhtisar mata kuliah, mempersiapkan kuliah, dan menilai ujian. 2.3.2 Teknik
pengumpulan data tentang pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi dan kemudian
dianalisis untuk berbagai keperluan. Penggunaan data dan informasi misalnya dapat dipakai
untuk memperkirakan kebutuhan karyawan di berbagai lini (Rivai dan Sagala, 2009). Teknik-
teknik yang dipilih untuk mengumpulkan informasi dalam analisis jabatan sebaiknya
diperoleh. Berbagai teknik yang dapat digunakan adalah wawancara, pandangan pejabat
senior, kuesioner, catatan harian pegawai, observasi dan penggabungan berbagai teknik
yang paling sering digunakan karena informasi yang didapatkan melalui teknik ini dipandang
cukup akurat. Ketepatan informasi dengan tingkat tinggi dimungkinkan oleh tiga faktor.
Pertama, karena pengumpul informasi memiliki deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan
organisasi. Kedua, dalam tanya jawab antara pengumpul informasi dengan para pekerja
pekerjaan yang dijadikan objek penelitian. Ketiga, para penyelia yang turut diwawancari
memberikan konfirmasi tentang kebenaran hasil wawancara atas analisis dengan para
pekerja yang bersangkutan. Kelemahan teknik ini adalah memerlukan waktu dan biaya yang
tidak sedikit dalam hal prosesnya. b. Pandangan pejabat senior Salah satu teknik
pengumpulan informasi yang sering digunakan dalam organisasi mapan adalah dengan
memperoleh pandangan dari dua kelompok 11 organisasi yaitu mereka yang dianggap
senior dalam bidang pekerjaan yang dianalisis dan para atasan langsung dari para pekerja
yang bersangkutan. Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknik ini yaitu
mengenai pekerjaan yang dianalisis. Kelemahan teknik ini adalah adanya anggapan remeh
dari para pejabat senior terhadap beberapa tugas. c. Kuesioner Keuntungan penggunaan
teknik kuesioner yaitu biaya murah, jumlah responden yang diperoleh besar, dan proses
pengumpulan informasi dapat berlangsung cepat. Sebaliknya, kelemahan teknik ini adalah
jawaban yang kurang lengkap, tidak akurat, dan jumlah responden yang mengembalikan
kuesioner yang tidak memungkinkan analisis yang sahih. d. Catatan harian pegawai Teknik
meneliti catatan harian pegawai dapat akurat apabila para pegawai diharuskan membuat
catatn harian tentang apa yang mereka kerjakan dan catan harian tersebut mencakup waktu
yang relatif panjang. Kelemahan teknik ini adalah adanya keengganan para pegawai mnegisi
buku catatan harian karena dipandang sebagai tugas yang tidak berhubungan dengan
pekerjaannya. e. Observasi Observasi juga merupakan teknik yang sering digunakan yaitu
dengan mengamati langsung terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan yang
sedang dianalisis pekerjaannya. Manfaat terbesar dari penggunaan teknik ini yaitu dapat
dijadikan sebagai alat verifikasi ketepatan informasi yang terkumpul melalui penggunaan
berbagai jenis pekerjaan yang diselenggarakan dalam suatu organisasi, para analis biasanya
beban pembiayaan.
kerja, dan kegiatan pekerjaan utama. Uraian pekerjaan beragam dalam hal tingkat kerincian
isi (Mangkuprawira, 2003). Deskripsi pekerjaan merupakan salah satu hasil utama yang
disajikan oleh suatu analisis pekerjaan yang sistematis. Deskripsi pekerjaan adalah suatu
uraian tertulis dari apa yang diperlukan oleh suatu pekerjaan. Deskripsi pekerjaan dapat
pelaksanaannya sebagai hasil dari analisis, yang biasanya berisi tugas pokok dari uraian
tersebut. Deskripsi pekerjaan tidak membahas masalah orang atau pekerja, tetapi masalah
ruang lingkup kegiatan, fungsi dasar atau tugas pokok, nama pekerjaan, wewenang dan
kewajiban, tanggung jawab, kriteria penilaian dan hasilnya. Menurut Rivai (2006), uraian
tersebut yaitu sebagai berikut : a. Nama pekerjaan Nama pekerjaan dan informasi
identifikasi lain seperti upah dan klasifikasi keuntungan; b. Ringkasan Ringkasan satu atau
dua pernyataan kalimat yang menggambarkan penggunaan pekerjaan dan output yang
perlengkapan, peralatan, dan informasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan itu
secara efektif; d. Lingkungan Deskripsi kondisi lingkungan kerja, lokasi kerja, dan
karakteristik lingkungan lain yang seperti tingkat bahaya dan kebisingan. e. Aktivitas
Termasuk uraian tugas pekerjaan, tanggung jawab, dan tampilan perilaku dalam pekerjaan.
Juga menguraikan interaksi sosial yang berhubungan 13 dengan pekerjaan (sebagai contoh,
ukuran kelompok kerja, tingkat kebebasan dalam melaksanakan pekerjaan). 2.3.4 Spesifikasi
Kualifikasi yang diperlukan karyawan untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab
pekerjaan merinci tingkat pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang relevan untuk
suatu pekerjaan, termasuk pendidikan, pengalaman, pelatihan khusus, sifat personal, dan
persyaratan fisik, termasuk kemampuan lama berjalan, berdiri, mencapai tujuan, dan
mengangkat yang dipersyaratkan pengusaha. Semua persyaratan fisik dan nonfisik diatas
secara ideal akan terkait dengan tipe pekerjaan yang akan dipegang oleh karyawan yang
memenuhi persyaratan tersebut (Mangkuprawira, 2003). 2.4. Beban Kerja Beban kerja
seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis
pekerjaannya. Apabila sebagian besar karyawan bekerja sesuai dengan standar perusahaan,
maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika karyawan bekerja di bawah standar maka
beban kerja yang diemban berlebih. Sementara jika karyawan bekerja di atas standar, dapat
berarti estimasi standar yang ditetapkan lebih rendah dibanding kapasitas karyawan itu
output perusahaan pada divisi tertentu yang ingin dicapai. Kemudian hal itu diterjemahkan
dalam bentuk lamanya (jam dan hari) karyawan yang diperlukan untuk mencapai output
tersebut, sehingga dapat diketahui pada jenis pekerjaan apa saja yang terjadi deviasi negatif
Analisis beban kerja sangat erat kaitannya dengan fluktuasi permintaan pasar akan barang
dan jasa perusahaan sekaligus dengan pemenuhan SDM yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan pasar komoditi. Semakin tinggi permintaan pasar terhadap komoditi tertentu,
dengan itu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan semakin banyak (Mangkuprawira, 2003).
Moekijat (2008) menyatakan bahwa prosedur yang sering digunakan untuk menentukan
berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan adalah dengan menganalisis pengalaman.
Catatan-catatan tentang hasil pekerjaan dapat menunjukkan volume hasil rata-rata yang
dicapai oleh setiap tenaga kerja. Ratarata tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk
2.4.1 Work Sampling Beban kerja dapat dihitung melalui metode work sampling.
Barnes dalam Indriana (2009), menyatakan bahwa work sampling digunakan untuk
mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung waktu yang digunakan untuk bekerja dan
waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam jam kerja mereka, kemudian disajikan
dalm bentuk persentase. Metode work sampling mengamati apa yang dilakukan oleh
responden dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian melalui metode ini adalah
waktu kegiatan dan kegiatannya bukan siapa yang melakukan kegiatan. Barnes dalam
Indriana (2009) menyatakan ada tiga kegunaan utama dari work sampling diantaranya
adalah : 1. Activity and Delay Sampling, yaitu untuk mengukur aktifitas dan penundaan
aktifitas dari seorang pekerja. Contohnya adalah dengan mengukur persentase seseorang
bekerja dan persentase seseorang tidak bekerja. 2. Performance Sampling, yaitu untuk
mengukur waktu yang digunakan untuk bekerja, dan waktu yang tidak digunakan untuk
bekerja.
3. Work Measurement, untuk menetapkan waktu standar dari suatu kegiatan Tahapan-
tahapan yang harus dilaksanakan dalam melakukan survei pekerjaan dengan work sampling
diantaranya adalah :
b. Apabila jumlah personel banyak, maka perlu dilakukan pemilihan sampel sebagai subjek
d. Melatih pelaksana peneliti mengenai tata cara pengamatan kerja dengan menggunakan
work sampling. Petugas pelaksana sebaiknya mempunyai latar belakang pendidikan yang
sejenis dengan subjek yang akan diamati untuk mempermudah dalam proses pengamatan.
Makin tinggi tingkat mobilitas pekerjaan yang diamati maka semakin pendek waktu
pengamatan. Semakin pendek jarak pengamatan maka semakin banyak sampel pengamatan
yang dapat diamati oleh peneliti, sehingga akurasi penelitian menjadi semakin akurat.
Pengamatan dilakukan selama jam kerja. Apabila jenis tenaga yang diteliti berfungsi selama
24 jam maka pengamatan dilaksanakan sepanjang hari. 2.5. Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Kerja Menurut Moekijat (2008) jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu jabatan dapat ditentukan yaitu pertama-tama dengan menentukan jumlah waktu
persentase dari waktu yang dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak langsung
berhubungan tetapi bermanfaat bagi organisasi, waktu untuk menghilangkan kelelahan, dan
Selanjutnya, jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan dibagi jumlah
waktu yang disediakan untuk menyelesaikan jabatan tersebut. Hasil pembagian dikalikan
dengan satu orang sehingga diperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Penentuan
jumlah tenaga kerja yang lebih tepat dapat dilakukan dengan menambahkan jumlah tenaga
kerja yang telah dihitung dengan persentase tertentu atau persentase kelonggaran.
Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja yaitu melalui
perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja seperti yang terdapat dalam
tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka
Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. Perhitungan dapat dilakukan melalui metoda
umum yaitu perhitungan untuk jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu
kebutuhan pegawai dalam jabatan tersebut menggunakan acuan dasar data pegawai yang
ada serta peta dan uraian jabatan. Oleh karena itu, alat pokok yang dipergunakan dalam
menghitung kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan yang tersusun rapi. Jumlah
pendekatan yaitu hasil kerja, objek kerja, peralatan kerja, tugas per tugas jabatan. a.
Pendekatan Hasil Kerja Hasil kerja adalah produk atau output jabatan. Metoda dengan
pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi beban kerja dari
hasil kerja jabatan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik atau
bersifat kebendaan, atau hasil kerja non fisik tetapi dapat dikuantifisir. Perlu diperhatikan,
bahwa metoda ini efektif dan mudah digunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya hanya
satu jenis. Informasi yang diperlukan dalam menggunakan metode ini adalah wujud hasil
kerja dan satuannya, jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus
dicapai, dan standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja. b. Pendekatan
Objek Kerja Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek yang dilayani dalam pelaksanaan
pekerjaan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari
jumlah objek yang harus dilayani. Sebagai contoh, Dokter melayani pasien, maka objek kerja
jabatan Dokter adalah pasien. Banyaknya volume pekerjaan Dokter tersebut dipengaruhi
oleh banyaknya pasien. Pendekatan melalui metode ini memerlukan informasi tentang
wujud objek kerja 17 dan satuan, jumlah beban kerja yang tercemin dari banyaknya objek
yang harus dilayani, standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja. c.
Pendekatan Peralatan Kerja Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan dalam bekerja.
Metode ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan
operasional kendaraan yang harus dikemudikan. Adapun informasi yang diperlukan dalam
metode ini adalah satuan alat kerja, jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat
kerja, jumlah alat kerja yang dioperasikan, dan rasio jumlah pegawai per jabatan per alat
kerja (RPK). d. Pendekatan Tugas per Tugas Jabatan Metoda ini adalah metoda untuk
menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam.
Hasil beragam artinya hasil kerja dalam jabatan banyak jenisnya seperti yang terdapat pada
pekerjaan pengadministrasian umum. Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung
dengan metoda ini adalah uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas, waktu
penyelesaian tugas, dan jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata. 2.6. Tinjauan Studi
Terdahulu Lituhayu (2008) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindo Internasional Jakarta, menyatakan
bahwa permasalahan beban kerja yang terjadi pada karyawan PT. Lerindo Internasional
antara lain : jumlah karyawan yang masih belum cukup untuk menangani pekerjaan yang
ada (khususnya pada divisi Operation, Sales, dan HR), gaji dan insentif yang masih kurang
sesuai dengan beban kerja, kurangnya pelatihan bagi karyawan, pendistribusian pekerjaan
yang kurang baik serta beban kerja karyawan yang belum sesuai (khususnya pada divisi
Operation, Sales, dan HR). Berdasarkan hasil analisis persepsi beban kerja pada penelitian
tersebut, terdapat perbedaan beban kerja pada masing-masing divisi di perusahaan. divisi
support memiliki total beban kerja yang paling rendah daripada divisi lainnya, dan divisi
operation memiliki total beban kerja yang paling tinggi diantara divisi lainnya. Kemudian,
berdasarkan hasil perhitungan jumlah total karyawan yang 18 efisien pada Head Office PT.
Lerindo Indonesia diperoleh jumlah sebanyak 38 orang. Jumlah karyawan efisien pada divisi
Finance dan Accounting sebesar tujuh orang, divisi HRD sebesar enam orang, divisi
Operation sebesar sepuluh orang, divisi Sales sepuluh orang dan divisi Support sebesar lima
orang. Kinerja karyawan secara rata-rata dinilai sudah baik berdasarkan hasil analisis
persepsi karyawan sebagai responden. Kinerja yang baik tersebut meliputi : cara
penyelesaian kerja, kesesuaian kualitas dan kuantitas pekerjaan dengan standar dan
yang diberikan, produktivitas dan absensi. Setyawan (2008) menjelaskan dalam skripsinya
yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Seksi
MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom, Bogor), bahwa berdasarkan analisis persepsi
karyawan dapat diketahui persepsi karyawan terhadap analisis pekerjaan dan kondisi
pekerjaan sudah baik. Permasalahan yang terjadi di Seksi MDF yaitu jam kerja yang kurang
diperhatikan, peralatan yang sering dipinjam orang lain dari unit lain sehingga menghambat
pekerjaan Seksi MDF, tugas dari manajemen terkadang disampaikan bersamaan dengan
target kerja yang tinggi dan masalah teknis seperti rak utama yang sudah terlalu penuh
dengan kabel. Berdasarkan Penilaian Beban Kerja I, II, dan III pada diperoleh beban kerja riil
Seksi MDF sebesar 2125,76 jam per orang per tahun. Angka tersebut adalah 117 persen dari
waktu efektif karyawan selama satu tahun. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya over
capacity beban kerja pada karyawan. Beban kerja yang berlebihan menyebabkan karyawan
mengalami keletihan fisik dan psikologis. Keadaan tersebut harus diatasi dengan menambah
jumlah karyawan untuk mengerjakan kelebihan beban kerja tersebut. Jumlah karyawan
yang efektif dan efisien berdasarkan perhitungan adalah sejumlah sembilan orang.
Berdasarkan penelitian Saragih (2004) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja,
Kompensasi, dan Kepuasan Kerja Karyawan Puskesmas (Studi Kasus Puskesmas Bogor
Timur) menyatakan bahwa beban kerja karyawan dilihat dari waktu standar hariannya
secara keseluruhan untuk seluruh karyawan melebihi waktu kerja Puskesmas, dan adanya
karyawan yang bertanggung jawab 19 terhadap lebih dari satu unit pelayanan sehingga
berdasarkan beban kerja pada tiap karyawan. Penerapan kompensasi berasal dari dana hasil
tindakan di Puskesmas yang sesuai dengan beban kerja yang ditetapkan pada tiap-tiap
karyawan. Rangking jabatan karyawan yang ditetapkan menjadi dasar pembagian dana yang
diperoleh dari hasil tindakan tersebut, sedangkan hubungan antara beban kerja dan
kompensasi tergolong sedang. Hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja tergolong
rendah dan tidak berpengaruh nyata, dan untuk hubungan antara kompensasi terhadap
kepuasan kerja tergolong rendah dan tidak berhubungan nyata. Robot (2009) dalam
tesisnya yang berjudul Analisis Beban Kerja Perawat Pelaksana dalam Mengevaluasi
Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Prof. dr R. D. Kandou
dari kegiatan perawat sesuai shift dinas diperoleh gambaran waktu kegiatan seluruh shift
yaitu 2518 menit dan sampel total 330. Penggunaan waktu kegiatan perawat shift pagi
sebesar 40,91 persen, shift sore sebesar 21,72 persen, dan shift malam sebesar 37,3 persen.
Gambaran beban kerja perawat pelaksana berdasarkan jenis kegiatan perawat yaitu untuk
kegiatan keperawatan langsung sebesar 46,67 persen, kegiatan tidak langsung keperawatan
sebesar 19,39 persen dan kegiatan lainnya sebesar 33,94 persen. Adapun kebutuhan tenaga
perawat pelaksana di ruang rawat inap B yang dihitung berdasarkan hasil pengamatan
beban kerja dan waktu yang dibutuhkan pasien, yaitu terdapat kekurangan perawat
sebanayak empat orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi beban kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Irina B RSU Prof. dr. R. D.
Kandou Manado. Faktor-faktor tersebut yaitu persentase tingkat hunian tempat tidur,
jumlah pasien, tingkat keparahan penyakit, dan jumlah variasi kasus pasien.