Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Desain ini menggunakan Observasional Analitik dengan

pendekatan case control dimana peneliti mengukur variable dengan

melihat kasus, yang selanjutnya dilakukan pengambilan data kebelakang

atau riwayat terjadinya kasus tersebut (Notoatmodjo, 2012).

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah

akseptor yang menggunakan KB Hormonal Suntik lebih dari 3

tahun yang ada di UPT Puskesmas Teratak Kecamatan

Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah yaitu semua

akseptor KB hormonal sejumlah 145 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel Pada penelitian ini yang itu akseptor yang

menggunakan KB hormonal Suntik lebih dari 2 tahun di UPT

Puskesmas Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten

Lombok Tengah.

35
36

Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan

teknik Purposive, yaitu sampel yang didapatkan secara kebetulan

ada atau tersedia selama peneltian berlangsung dengan rumus :

n= N

1 + N (d)2

n= 145

1 + 1.023 (0.1)2

n= 145

1 + 145 (0.01)

n= 145

1 + 1.45

n= 145

2.45

n= 59.1

jadi sampel yang di teliti sebnyak 59 orang dari aseptor yang

menggunakan KB Hormonal Suntik lebih dari 2 tahun.

3.3. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu penentuan mengenai wujud

variabel yang akan dikaji dalam suatu penelitian. Untuk mengkaji

hipotesis, peneliti perlu menentukan atau memastikan variabel apa saja

yang akan dilibatkan dalam penelitian ini. Definisi operasional

bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan

terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta mengembangkan


37

instrumen alat ukur. Berdasarkan uraian di atas, maka definisi

operasional dalam penelitian ini adalah :

Tabel 3.1. Definisi Oprasional dan Sekala Pengukur Variabel

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Ukur Skala


Variabel Independen
Berat badan Kartu KIA kuisioner 1. Tidak Nominal
1. Berat badan ibu berpengaruh,
sebelum dan pada waktu jika berat
sesudah ditimbang badan tidak
menggunakan sebelum dan naik
KB Hormonal sesudah 2. Berpengaruh,
menggunakan jika berat
KB badan naik
Hormonal
Suntik
Variabel dependen
2. KB Kontrasepsi Kartu KIA kuisioner Skala ukur Nominal
Hormonal suntikan berat
Suntik adalah cara badan
untuk
mencegah
terjadinya
kehamilan
dengan melalui
suntikan
hormonal

3.4. Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti membuat

informed consent atau lembar persetujuan menjadi responden agar

responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, jika responden

bersedia maka harus menanda tangani atau cap jempol lembar

persetujuan tersebut. Yang dimintai persetujuan dalam penelitian adalah

ibu/ aseptor KB Hormonal yang menggunakan KB suntik lebih dari 2


38

tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam `penelitian

adalah dengan cara melihat register dan memberikan kuesioner kepada

ibu yang terpilih sebagai sampel.

Instrumen sering juga disebut dengan alat pengumpulan data.

Sehubungan dengan penelitian ini, instrument pengumpulan data yang

digunakan adalah kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar

pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana

responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara)

tinggal meberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu

(Notoatmodjo, 2012).

3.5. Tempat dan Waktu Penelitian

3.5.1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja UPT

Puskesmas Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten

Lombok Tengah Tahun 2017.

3.5.2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan pada penelitian ini dilaksanakan

pada bulan November s/d Desember 2017, pengumpulan data 10

s/d 20 Desember 2017.

3.6. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara

kepada ibu/ aseptor KB Hormonal Suntik menggunakan kuisioner dan

observasi regiter. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan


39

adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung terhadap

responden dengan cara menimbang berat badan sebelum menggunakan

KB Hormonal Suntik dan sesudah menggunakan KB Hormonal Suntik.

Selain itu pengumpulan data juga dilakukan dengan cara memberikan

pertanyyan kepa responden dengan menggunakan kuisioner, yang

selanjutnya di bandingkan hasil sebelum dan sesudah menggunakan KB

Hormonal Suntik.

3.7. Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1. Pengolahan Data

Pengolahan dara dalam penelitian ini meliputi :

1. Editing

Memeriksa data yang dikumpulkan dari register pasien di

Puskesmas Teratak Kecamatan Batukliang Utara.

2. Coding

Merubah data bentuk huurf menjadi bentuk angka seperti,

salah satu pemberian kode terhadap masing-masing kuisioner

maupun chek-list yang berguna untuk mempermudah peneliti

dalam entry data maupun analisis data.

3. Processing

Yaitu memasukkan data kedalam program computer.

4. Cleanning

Melakukan pengecekan kembali data yang sudah di entry

untuk melihat adanya tidak kesalahan terutama kesesuaian


40

pengkodean yang telah ditetapkan dan pengetikan melalui

computer.

3.8. Analisis Data

Analisis data dimaksudkan untuk memecahkan masalah

penelitian sekaligus untuk menyampaikan informasi tentang hasil

penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat

computer, yaitu meliputi :

3.8.1. Analisis Unvariat (analisis deskriptif)

Analisis unvariat brtujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis

unvariat pada umumnya hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan prsentasi dari setiap variabel, pada penelitian ini tujuan

digunakan analisa unvariat untuk mengetahui karakteristik

variabel independen yaitu KB Hormonal Suntik.

3.8.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat yang

dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Squar (X2).

Uji Chi Square digunakan untuk melihat adanya pengaruh antara

penggunan KB Hormonal Suntik terhadap Kenaikan Berat Badan

pada ibu. Dengan asumsi bahwa batas kemaknaan α = 0,05, hal

ini berarti bahwa jika nilai p ≤ 0,05 dapat dikatakan mempunyai

hubungan yang bermakna, dan jika nilai p ≥ 0,05 dikatakan


41

mempunyai hubungan yang tidak bermakna.

3.9. Etika Penelitian

Dalam melakukan etika penelitian ini, peneliti mengajukan surat

permohonan ijin kepada Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah

(BAPPEDA) Kabupaten Lombok Tenggah untuk mendapatkan ijin

pengambilan data yang di tembuskan kepada Kepala Dines Kesehatan

Lombok Tengah dan Kepala UPT Puskesmas Teratak. Setelah

mendapatkan ijin dari pihak yang terkait, peneliti melaksanakan etika

penelitian yang meliputi:

3.9.1. Persetujuan Penelitian (informed consent)

Harus ada persetujuan dari responden bahwa dia bersedia

untuk terlibat sebagai sampel, dan pada saat minta persetujuan

jelaskan semua tujuan penelitian yang akan dilaksanakan.

Informed consent tidak terbatas pada responden saja, tetapi juga

pada instansi tempat penelitian.

3.9.2. Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga keberhasilan, responden berhak untuk

tidak menonjolkan identitasnya. Peneliti cukup dengan

memberikan nomor kode pada lembar pengumpulan data.

3.9.3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Data yang dikumpulkan dari individu hendaknya bersifat

rahasia dan tidak diketahui orang lain, kecuali peneliti sendiri.

Untuk itu peneliti hendaknya mengumpulkan segera lembaran


42

instrument yang sudah diisi responden dan sebaiknya tidak

dikumpulkan melalui orang lain. Hanya kelompok data tertentu

saja yang akan diaajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

3.10. Alur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melewati tahap-tahap dalam

melakukan penelitian dimana sebelum peneliti melakukan penelitian

terlebih dahulu, peneliti mengajukan surat permohonan ijin kepada

Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten

Lombok Tenggah untuk mendapatkan ijin pengambilan data yang di

tembuskan kepada Kepala Dines Kesehatan Lombok Tengah dan Kepala

UPT Puskesmas Teratak. Setelah mendapatkan ijin dari pihak yang

terkait, peneliti melaksanakan survei terhadap aseptor KB yang ada di

wilayah Puskesmas Teratak dan kemudian menyerahkan infromkonsent

dan surat persetujuan menjadi responden. Sehingga aseptor KB bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini dan selanjutnya peneliti dapat

melanjutkan penelitian yang akan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai