S DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN : CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
DI RUANG KENANGA RSUD CIAMIS
TANGGAL 17-21 JUNI TAHUN 2016
Disusun oleh :
Rika Karlina
NIM : 13DP277042
ABSTRAK
Berdasarkan dari rekapitulasi data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUD
Ciamis periode Januari-Mei 2016 di Ruang Kenanga diperoleh hasil data
yang menunjukan untuk masalah penyakit Chronic Kidney Disease (CKD)
berada pada urutan ke 5 dari 10 besar penyakit yang ada di Ruang Kenanga.
Asuhan keperawatan yang diberikan pada klien Ny. S dengan gangguan
sistem perkemihan : Chronic Kidney Disease (CKD) adalah dengan
menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan studi kasus dengan
cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan.
Waktu pelaksanaan Asuhan keperawatan yang dilakukan mulai tanggal 17
s.d 21 Juni 2016. Adapun tujuan dari asuhan keperawatan yakni Mampu
melaksanakan Asuhan keperawatan yang diberikan secara langsung dan
komprehensif meliputi aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual dengan
proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi. Gagal
Ginjal Kronik atau CKD adalah kegagalan fungsi ginjal untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit
akibat destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi
penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di dalam darah (Muttaqin & Sari,
2014). Setelah dilakukan pengkajian, muncul masalah yang ditemukan yaitu :
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia, gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai
O2 dan nutrisi ke jaringan sekunder, kelebihan volume cairan berhubungan
dengan penurunan haluran urine dan retensi cairan dan natrium, gangguan
integritas kulit berhubungan dengan akumulasi toksik dalam kulit dan
gangguan turgor kulit atau uremia, devisit perawatan diri berhubungan
dengan istirahat total. Dalam pelaksanaan tidak semua dilakukan sesuai
teori, namun prinsipnya semua dapat berjalan dengan lancar. Dalam
melaksanakan asuhan keperawatan penulis mengadakan kerjasama dengan
perawat ruangan, klien dan keluarga klien. Penulis menggali data seoptimal
mungkin sehingga masalah dapat ditemukan dan dibuat perencanaan dalam
mengatasi masalah tersebut. Sehingga penulis dapat melaksanakan asuhan
keperawatan yang optimal.
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus gagal ginjal kronik (GGK) saat ini meningkat dengan cepat
tajam dalam 10 tahun. Tahun 1996 terjadi 166.000 kasus. GGK (gagal ginjal
tahap akhir) dan pada tahun 2000 menjadi 372.000 kasus. Pada tahun 2010
jumlahnya diperkirakan lebih dari 650.000 kasus. Selain diatas, sekitar 6 juta
penderita, tahun 2010 sebanyak 8.034 penderita dan tahun 2011 sebanyak
1
2
kontribusi penderita GGK yang cukup besar. Jumlah penderita GGK yang
Registry, 2012).
urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan
serta asam basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan
jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal (
Data yang di peroleh dari medical record Rumah Sakit Umum Daerah
pada periode Januari sampai dengan Mei 2016 tertera dalam tabel berikut ini
Tabel 1.1
Gejala dari Gagal Ginjal Kronik misalnya anoreksia, mual dan muntah
akibat penumpukan ureum dalam darah. Dampak dari penyakit gagal ginjal
kronis terhadap kebutuhan dasar manusia yaitu pola eliminasi bisa terganggu
ginjal kronik antara lain tingginya prevalensi faktor resiko kardiovaskular yang
Pada saat pengkajian tanggal 17-21 Juni 2016 pada Ny. S di ruang
ditandai dengan klien mengeluh tidak nafsu makan, mual, muntah, dan hanya
lemas dan mudah cape, HB klien 5,8. Gangguan istirahat dan tidur
dengan klien mengeluh susah tidur dan sering terbangun pada malam hari,
total ditandai dengan klien merasa tidak nyaman, rambut klien terlihat kurang
5
bersih, keadaan kulit klien kotor, mulut dan gigi klien kurang bersih, kuku
membuat Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.
Di Ruang Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis” pada tanggal 17-
21 Juni 2016.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
prioritas masalah.
6
C. Metode Telaahan
1). Observasi
2). Wawancara
7
terhadap klien dan perawat dan keluarga untuk memperoleh data yang
keperawatan.
3). Dokumentasi
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
8
cacatan perkembangan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
B. Definisi
rentang waktu lebih dari tiga bulan dan dapat menimbulkan simtoma,
Muhammad, 2012).
9
10
a. Anatomi Ginjal
150 gram dan kira-kira seukuran kepalan tangan. Sisi medial setiap
arteri dan vena renalis, cairan limpatik, suplai saraf, dan ureter yang
yang keras untuk melindungi struktur dalam nya yang rapuh. Jika ginjal
dibagi dua dari atas ke bawah, dua daerah utama yang dapat
Gambar 2.1
Gambar 2.2
12
Kedokteran)
13
b. Fisiologi Ginjal
cairan tubuh.
protein plasma.
3. Etiologi
didasarkan atas dua kategori yaitu penyakit morfologi sistem ginjal itu
Morfologi :
Etiologi :
3). Pielonefritis
(Kartikasari, 2013).
4. Patofisiologi
semakin berat.
16
Bagan 2.1
Patofisiologi
19
5. Manifestasi Klinis
20
Berikut ini adalah tanda dan gejala yang di tunjukan oleh gagal ginjal
2). Kardiovaskuler
21
dan efusi pleura, crackles, sputum yang kental, uremic pleuritis dan
4). Gastrointestinal
5). Integumen
6). Neurologis
gatal pada lengan dan kaki. Selain itu juga adanya kram pada otot dan
metabolik encephalophaty.
7). Endokrin
karbohidrat.
8). Hematopoitiec
9). Muskuloskeletal
6. Penatalaksanaan
23
Tabel 2.1
Derajat CKD
1 >90
penyakit dasarnya, kondisi
komorbid, evaluasi
pemburukan (progression)
fungsi ginjal, memperkecil
resiko kardiovaskuler.
Menghambat pemburukan
2 60-89 (progression) fungsi ginjal.
Mengevaluasi dan
3 0-59
melakukan terapi pada
Sumber : Suwitra 2006
komplikasi.
Persiapan untuk
4 15-29
Menurut Suwitra (2006) penatalaksanaan untuk CKD penggantian
secara umumginjal.
Dialysis dan
antara lain adalah sebagai berikut:
5 <15
mempersiapkan terapitepat dalam penatalaksanaan penyakit dasar CKD
a. Waktu yang
penggantian ginjal
(transplatasi ginjal). sebelum terjadinya penurunan LFG, sehingga
adalah
24
tidak bermanfaat.
fosfat.
ginjal.
7. Komplikasi
a. Kebutuhan fisiologis
immobilisasi.
mempengaruhi bido.
c. Aktualisasi diri
31
1. Pengkajian
berikut:
a. Identitas
terjadinya CKD.
33
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
pengobatan apa.
4) Riwayat Psikososial
telah dihindari.
35
3) Pola eliminasi
menguap.
kualitas hubungan.
emosi.
biasanya.
d. Pemeriksaan Fisik
2) Tanda-tanda vital
3) Antropometri
4) Sistem neurosensori
5) Sistem pernafasan
6) Sistem kardiovaskuler
7) Sistem gastrointestinal
mual/muntah, diare/konstipasi.
8) Sistem perkemihan
urine.
9) Sistem musculoskeletal
gerak.
kuku tipis dan mudah pecah, rambut kering dan mudah putus.
a. Pemeriksaan urine
c. USG
d. Pemeriksaan EKG
2. Diagnosa Keperawatan
paru.
3. Intervensi Keperawatan
paru.
x/menit). Intervensi:
41
vital.
dalam.
pada paru.
anoreksia.
Tujuan : Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat.
masukan diet.
diet.
kreatinin.
penyakit renal.
44
jaringan adekuat.
kebutuhan tubuh.
organ).
Intervensi :
dapat
diidentifikasi.
cairan.
pembatasan cairan.
cair.
47
Intervensi :
keletihan.
vital.
edema pulmoner.
dapat dipertahankan.
Intervensi :
fungsi jantung.
jaringan baik.
Intervensi:
kulit
otak.
gangguan.
nyaman.
Intervensi :
berpakaian
4. Implementasi
memfasilitasi koping.
5. Evaluasi
keputusan :
6. Dokumentasi
Jogjakarta.
Ayu, 2010
Hailpern SM, Melamed ML, Cohen HW, Hostetter TH. 2007. Moderate
Kartikasari, 2013.
Salemba Medika
Santoso Djoko.
Smeltzer S,C. dan Bare B.G., et.al, (2008) Buku Ajar Keperawatan Medikal
EGC.
Alwi, I., Simadribata, M.K,. & Setiati, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit
EGC