Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENELITIAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR DENGAN GANGGUAN


KEBUTUHAN NUTRISI,KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN

Ruangan lily 4b Rsup Tadjuddin Chalid Makassar

OLEH :
KELOMPOK 2

1. IPA IJA ALHAMID : NH0321010


2. LUTFIANA AWALIAH. Y : NH0321011
3. MUHAMAD DAHIR : NH0321012
4. PIPIT AYU : NHO321016
5. RENDI AHMAD. F : NH0321017
6. SISKA ANISA. N : NH0321020
7. YUSRIANTI : NH0321021

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
BAB 1
KONSEP PENYAKIT

A. DEFINISI

Chronik kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronik yang didefinisikan sebagai
kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan glomerulus
fitration rate (gfr). Ckd atau gagal ginjal kronik (ggk) didefinisikan sebagai kondisi
dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat,pogresif,irevesibel dan samar
(insidius) dimana kemampuan tumbuh gagal dalam mempertahankan metabolism cairan
dan keseimbangan elektrolit sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009).
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan gagal ginjal kronik dari tahun ke
tahun semakin meningkat. Penyakit gagal ginjal kronik di dunia saat ini mengalami
peningkatan dan menjadi masalah kesehatan serius, hasil penelitian Global Burden Of
Disease tahun 2010, penyakit ginjal kronik merupakan penyebab kamatian peringkat ke
2 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke 18 pada tahun 2010.

B. ETIOLOGI

Menurut Brunner and Sudarth, 2017. Gagal ginjal kronik dapat di sebabkan oleh
1. Infeksi misalnya pelonefritis kronik (infeksi saluran kemih) glomerulonephritis
(penyakit peradangan) plelonefritis adalah proses infeksi peradangan yang biasanya
mulai di renal pelvis,saluran ginjal atau jaringan ginjal.
2. Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna,nefrosklerosis
maligna, strenosis arteria renalis.
3. Gangguan jaringan ikat, misalnya lupus eritematosus sistemik,poliarteris
nodosa,sclerosis sistemik progresif, di sebabkan oleh kompleks imun dalam sirkulasi
yang ada dalam membrane basalis glomerulus dan menimbulkan kerusakan.
4. Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis, merupakan penyebab gagal
ginjal dimana benda padat yang di bentuk oleh presipitali berbagai zat terlarut dalam
urin pada saluran kemih.
C. MANIFESTASI KLINIS

Penyakit ginjal kronis secara umum pada stadium awal tidak terdapat gejala yang
khas,namun penyakit ginjal kronik stadium awal hanya dapat dideteksi dengan
peningkatan serum kreatinim dan protenure,namun fungsi ginjal terus menerus
mengalami penurunan akan menimbulkan gejala peningkatan tekanan darah akibat
kelebihan cairan dan poduksi dari hormonvasoaktif yang disekresikan oleh ginjal
melalui system renin-angiotesin aldosterone system (RAAS)

D. FAKTOR RESIKO

Menurut Norris dan Nissenson (2008) bahwa prevelensi CKD resiko utama seperti
diabetes, hipertensi,albuminuria dan social ekonomi,jenia kelamin dan kelompok
etnis memainkan peran penting dalam perkembangan prevelensi dan kelompok CKD.
1. Diabetes Mellitus
Waktu rata-rata diabetes sampai timbul uremia adalah 20 tahun. Diabetes
menyebabkan diabetic nefropati yaitu adanya lesi arteriol,pielipertonefritis dan
nekrosis papilla ginjal serta glomerulosklerosis (Price dan Wilson, 2006).

2. Hipertensi
Hipertensi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan perubahan-perubahan
struktur pada anterior seluruh tubuh yang di tandai oleh fibrosis dan sclerosis
dinding pembulu darah. Organ sasaran utama adalah jantung,otak dan ginjal.

3. Infeksi
Infeksi dapat terjadi pada beberapa bagian ginjal yang berbeda seperti glomerulus
dapa kasus glomerulonephritis atau renal pelvis dan sel tubulointerstitial pada
pielonfritis. Infeksi juga bias naik ke kandung kemih melalui ureter menuju ginjal
dimana terdapat sumbatan pada saluran kencing bawah.

4. Genetik
Penyakit polikistik merupakan penyakit keturunan dapat menyebabkan gagal
ginjal kronik.

5. Bahan kimia dalam makanan dan minuman


Bahan pengawet,pewarna makanan,penyedap rasa dan bahan tambahan lainnya
dalam makanan yang di kaleng,botol,daging olahan,jus dan softdrink dicurigai
memberi pengaruh berbahaya dapa ginjal.

E. KLASIFIKASI CKD

Penyakit ckd selalu berhubungan dengan penurunan progresif GFR yang tersisa.
(Muttaqin dan Sari, 2011) menjelaskan klinik umum ckd profresif dibagi menjadi tiga
stadium yaitu

1. Stadium 1 (penurunan cadangan ginjal)


Pada stadium pertama kretinim serum dan bahan BUN normal dan
asistomatik,gangguan fungsi ginjal hanya dapat terdeteksi dengan memberi beban
kerja yang berat pada ginjal tersebut, seperti tes pemekatan urena (Muttaqin dan Sari
2011) menjelaskan penurunan cadangan ginjal yang terjadi apabila GFR turun 50%
dari normal

2. Stadium 2 (insusisiensi ginjal)


Lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak (GFR besarnya 25% dar normal)
pada tahap ini BUN mulai meningkat diatas normal,azotemia ringan,timbul noktoria
dan poliuri)

3. Stadium 3 (gagal ginjal stadium akhir/uremia)


Stadium ketiga disebut penyakit ginjal stadium akhir (GRSD) yang stadium ketiga
dapat terjadi 50% massa nefron telah hancur nilai GFR 10% dari keadaan normal.
F. MANIFESTASI KLINIS

Tanda dan gejala dari penyakit gagal ginjal kronik ini menurut (Smalzer dan Bare,
2015) yaitu :
1. Kardiovasculer,hipertensi,pitting edema (kaki,tangan,sacrum)edema periorbital,
friction rub paricadial,pembesar vena leher
2. Integument,warna kulit abu-abu,mengkilat,kulit kering (bersisik)
3. Pulmoner : krekis sputum kental dan napas dangkal
4. Gastrointestimol : napas berbau,ammonia,ulserasi dan pendarahan pada
mulut,anoreksia (mual muntah)
5. Neurologi : kelemahan dan keletihan konfusi,disorientasi,kejang,kelemahan pada
tungkai,rasa panas pada telapak kaki.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium (Muttaqin,2011 dan Margareth,2012)


a. Urine
b. Laju endap darah
c. Ureum
d. Hipoklasemia
e. Hiponatremi
f. Alkalin
g. Hipoalbuminemia
h. Gula
i. Hipertrigleserida

H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Sudoyo,dkk 2009 dan Muttaqin dan Sari 2011


1. Foto thorax
2. Intra vena prelografi (ivp)
3. Usg
4. Genogram
5. Ekg

I. PENATA LAKSANAAN

Menurut Nuratif Huda, A. 2015 yaitu:


1. Terapi penyakit ginjal
2. Pengobatan penyakit penyerta
3. Menghambat gungsi ginjal menurun
4. pencegahan dan pengobatan penyakit kardiovaskuler
5. pencegahan dan pengobatan komplikasi akibat penurunan fungsi ginjal
6. terapi pengganti ginjal dengan dialysis atau transpalasi jika timbul gejala dan tanda
uremia

J. KOMPLIKASI

Komplikasi penyakit gagal ginjal kronik menurut Smaletzer dan Bare, 2015 yaitu :
1. Hyperkalemia akibat penurunan eksresi,asidosis metaboik,katabolisme dan masukan
diet berlebihan
2. Pericarditis,efusi pericardial dan tamponede jangtung akibat retensi produksi sampah
uremik dan dialis yang tidak adekuat
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sitem renim anggiostensi-
aldosteron

H. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah tahap keempat dan proses keperawatan. Tahap ini muncul juka
perencanaan yang dibuat dan di aplikasikan pada klien. Implementasi terdiri dari atas
melakukan dan mendokumentasikan yang merupakan tindakan keperawaatan khusus
yang digunakan untuk melaksanakan intervensi (Debora, 2017).

I. EVALUASI

Evaluasi adalah keberhasilan hasil tindakan keperawatan yang membandingkan


antara proses dengan tujuan yang telah ditetapkan dan menilai efektif tidaknya dari
proses keperawatan yang di laksanakan serta hasil dari penilaian keperawatan tersebut
digunakan untuk bahan perencanaan selanjutnyan apabila masalah belum teratasi,
perumusan evaluasi formatif ini meliputi empat komponen yang di kenal dengan istilah
SOAP yakni : subjektif (data berupa keluhan klien) objektif (data hasil pemeriksaan)
analisa data (perbandingan data dengan teori dan pelaksanaan).
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KEBUTUHAN
NUTRISI

A. DEFINISI
Menurut alimul (2015). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolaan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktifitas
tubuh,fungsi utama untuk memberi energy bagi aktifitas tubuh membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
(MUBARAK, 2008:27)

B. KEGUNAAN NUTRISI

1. Kelompok zat energy :


Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras dan jagung dan bahan
makanan yang mengandung lemak seperti minyak dan santan.

2. Kelompok zat pembangun :


Kelompok ini meliputi makanan yang banyak mengandung protein, baik protein
hewan maupun nabati seperti daging dan susu.

3. Kelompok zat pengatur :


Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin dan mineral
seperti buah dan sayur.

C. JENIS-JENIS NUTRISI

1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Vitamin dan mineral
D. FAKTOR-FAKTOR

1. Pengetahuan :
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi
pola konsumsi makanan.

2. Prasangka :
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang

3. Kebiasaan :
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
mempengaruhi status gizi

4. Kesukaan :
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan,sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang di
butuhkan secara cukup.
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KEBUTUHAN
PSIKOLOGIS

A. DEFINISI
Pasien yang mengalami hemodialysis akan mempengaruhi psikologi dan psikososial,
pola hidup berubah selama menjalani hemodialysis dalam keluarga,selain itu kehidupan
normal yang terganggu mengakibatkan perasaan kehilangan pada pasien ckd,hal ini
mengakibatkan problem psikologi pada pasien ckd dan dampak timbulnya depresi,cemas
dan stress (Rosdiana saputri 2019)
Gangguan gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang di tandai dengan
peningkatan kadar kreatinim serum disbanding dengan kadar sebelumnya atau penurunan
erine output (Balqis, Noormartany, 2016)

B. ETIOLOGI
Banyak orang yang mengalami kecemasan yang dapat membuat seseorang menjadi
tidak berdaya karena dapat mengancam keselamatan. Hal tersebut timbul oleh adanya
ancaman luar yang di anggap membahayakan diri, kecemasan sebenarnya kondisu
emosional dimana diri tidak memberi respon terhadap rangsangan yang tidak
menyenangkan tiba-tiba dan sulit di jelaskan kecemasan di tandai dengan adanya
perubahan fisiologis dan perilakuu ketakutan inilah yang dinamakan kecemasan dalam
menggunakan istilah kecemasan dan ketakutan ,tingkat kecemasan dan daya tahan
seseorang berbeda ada yang system kecemasannya berfungsi dengan baik atau terlalu
berlebihan (Junaidi, 2012)

C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Menurut (Arafah,Hrp,Yusnita dan Ardinata, 2015)

1. Factor usia
2. Factor tingkat pendidikan
3. Lama terapi hemodialysis
4. Dukungan keluarga
5. Emosional
6. Kecemasan
7. Kelelahan
8. Kencing berdarah
9. Kencing berbusa
10. Pembengkakan
11. Kesulitan tidur
12. Mengalami kerusakan tulang
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KEBUTUHAN
AMAN NYAMAN

A. DEFINISI
Kebutuhan akan rasa aman adalah,kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya
fisik,ancamana terhadap keselamatan seseorang dapat di ketegori sebagai ancaman
mekanis,kimiawi dan balderiologis, kebutuhan akan keamanan kerkait dengan konteks
fisiologi dan hubungan interpersonal (Asmadi, 2005)
Kenyamanan adalah kondisi terbebas dari cedera fisik dan psikologis (Patter,Jwrry,
2006). Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari
guncangan bahaya atau kecelakaan.
Nyeri merupakan kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan
oleh stimulus tertentu, nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan
bersifat sangatm objektif karena perasaan nyeri berada pada setiap orang dalam hal atai
tingkatnya dan haknya orang tersebut yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa
nyeri yang dialami.

B. ETIOLOGI
1. Nyeri fisiologis atau nyeri organic :
Merupakan nyeri yang di sebabkan oleh kerusakan organ tubuh,penyebab nyeri
umumnya mudah di kenali sebagai akibat adanya ceddela,penykit atau pembedahan
salah satu berbagai organ.

2. Nyeri psiko genik :


Penyebab nyeri fisik sulit didefinisikan karena nyeri disebabkan oleh berbagai factor
psikologis,nyeri ini terjadi karena efek psikogenik seperti cemas dan takut yang
dirasakan klien.

3. Nyeri neurogenik :
Nyeri yang timbul akibat gangguan pada neuron, misalnya pada kasus neorogia nyeri
neorogenik ini dapat teratasi secara akut maupun kronik (Zakiyah, 2019)
C. TANDA DAN GEJALA
1. Kulit pucat
2. Kesulitan bernafas
3. Nadi meningkat
4. Posisi berhati-hati
5. Raut wajah kesakitan (menangis merati)
6. Tekanan darah meningkat
7. Gangguan tidur

D. FUNGSI AMAN DAN NYAMAN


Pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan dilakukan untuk menjaga tubuh
bebas dari cedera baik pada pasien atau perawat maupun orang yang bekerja dalam
memenuhi kebutuhan tersebut.

E. PENATALAKSANAAN
1. Relasaksi :
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari kerergangguan dan stress
2. Terapi fisik atau rehabilitas :
Terapi ini dilakukan untuk pasien agar persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih
pasien untuk melindungi sendiri yang sakit

3. Tehnik imajinasi :
Biofeedback merupakan perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu
informasi tentang respon fisiologis misalnya tekanan darah, hipulitis diri dapat
membantu mengubah persepsi nyeri melalui sugestik positif dan dapat mengurangi
distraksi.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan d/d merasa lemah
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik d/d nyeri kaki bagian kiri
3. Deficit nutrisi b/d ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh d/d
adanya mual muntah
FORMAT PENGKAJIAN

DATA UMUM PASIEN


Nama : Tn. S Alamat : BTN, Ukhuan Eg/2
Umur : 53 Tahun
No. Medical Record : 101135
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam Diagnosa Medis
Suku : Makassar : CKD
Pendidikan : S1 Tanggal Pengkajian : 18-01-2023
Pekerjaan : PNS Tanggal Masuk RS        :  17-01-2023
Status Pernikahan : Menikah
INFORMAN/KELUARGA

Nama : Ny. R
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Hubungan dengan Pasien : istri

Genogram

Keterangan :
: Laki –Laki -- - - - : Garis keturunan
: Perempuan ? : Tidak tau Umur
: Meninggal
RIWAYAT KESEHATAN
 Keluhan Utama : klien mengatakan lemas dan mual muntah serta sesak nafas tembus
belakang dan nyeri kaki bagian kiri

 Riwayat Keluhan Utama : (P,Q,R,S,T)


P : Klien mengatakan nyeri kaki bagian kiri
Q : Kaki bagian kiri
R : Bagian kiri
S : Skala nyeri 6
T : Kadang-kadang

 Riwayat penyakit/ gejala yang pernah dialami : pernah opname dengan riwayat CKD
Pernah operas : Tidak pernah
Riwayat Kesehatan Sekarang :
 Riwayat alergi : Tidak
 Riwayat Medikasi : Tidak ada
Pernah mendapat pengobatan : Tidak ada
 Kesadaran : Composmentis
 GCS : E : 6 M: 5 V: 4
 Tanda-tanda Vital:
 Tekanan Darah : 170/89 MmHg
 Nadi : 82 x /mnt
 Pernapasan : 20 x /mnt
 Suhu : 36,5 0C

PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR


1. Kebutuahan Nutrisi
 TB : 150 cm BB : 54 Kg IMT: 20,39 Kg/cm2
 Kebiasaan makan : 3x/hari, (teratur)
 Keluhan Saat ini : Mual dan Muntah
 Pembesaran tyroid : Tidak ada
 Hernia / massa : Tidak ada
 Halitosis (bau mulut) : Tidak ada
 Kondisi gigi/gusi : Normal
 Kebersihan lidah : Tidak dikaji
 Bising usus : Tidak dikaji
 parenteral/infus
 Dimulai tgl : 17-01-2023
 Jenis cairan : RL dan Nacl 0,9%
 Dipasang di : Tangan kanan
 Porsi makan yang dihabiskan : Setengah dari porsi yang diberikan
 Makanan yang disukai : Nasi,ikan,sayur
 Diet : bubur

2. Kebutuhan Cairan
 Kebiasaan minum : ± 500cc/hari
Jenis : Air putih
 Turgor kulit : Lembab
 Warna : Sawo matang
 CRT (Cardic Rezynchronization Therapy) <2./ detik
 Mata cekung : Tidak
 Edema :Tidak ada
 Distensi vena jugularis : Tidak
 Acites :Tidak
 Spider naevi : Tidak
 Penggunaan Kateter :Tidak

3. Kebutuhan Eliminasi
BAB : 1x /Hari
 Warna : Tidak dikaji
 Konsistensi : Normal
 Bau : Tidak dikaji
BAK : 5-6x/Hari
 Warna :Kuning
 Bau :Tidak dikaji
 Volume :Tidak dikaji
Penggunaan Kateter : Tidak

4. Kebutuhan Oksigenasi
 Bentuk dada : Barrel Chest
 Bunyi Napas / Respirasi : TAK
Jenis pernafasan : pernapasan dada
 Fremitus (getaran suara) : tidak ada
 Sputum : Tidak ada

Sirkulasi oksigenasi : TAK


Dada : TAK
Bunyi jantung : TAK

5. Kebutuhan Istirahat dan Tidur


 Kebiasaan tidur : Malam (Jam:10:00 s/d 05:00)
Siang (Jam: 02:00 s/d 04:00 )
 Lama tidur : Malam 8 jam Siang : 2 jam
 Kebiasaan tidur : Tidak ada
 Faktor yang mempengaruhi : Tidak ada
 Cara mengatasi : Tidak ada
6. Kebutuahan Personal Hygiene
 Kebiasaan Mandi
Sebelum Masuk RS : Klien mengatakan 2x mandi dalam sehari
Setelah Masuk RS : Klien mengatakan hanya di lap-lap basah
 Kebiasaan Mencuci rambut
Sebelum Masuk RS : Klien mengatakan 3x dalam seminggu
Setelah Masuk RS : Klien mengataka belum pernah
 Kebiasaan Memotong Kuku
Sebelum Masuk RS : Klien mengatakan 1x dalam seminggu
Setelah Masuk RS : Klien mengatakan belum pernah
 Kebiasaan mengganti baju
Sebelum Masuk RS : Klien mengatakan 2x sehari menganti baju
Setelah Masuk RS : Klien mengatakan 1x sehari menganti baju

7. Kebutuhan Aktivitas – Latihan


 Aktivitas waktu luang : Istirahat
 Aktivitas / Hoby : Tidak ada
 Kesulitan bergerak : Tidak
 Kekuatan otot :

5 5
4 4

 Postur : Tegap
 Tremor : Tidak ada
 Rentang gerak (ROM) : Tidak ada
Ekstermitas atas kanan :Flexi
Ekstermitas atas kiri : Flexi
Ekstermitas bawah kanan : Flexi
Ekstermitas bawah kiri : Flexi
 Keluhan saat ini : Lemah otot
 Penggunaan alat bantu : Tidak ada
 Pelaksanaan aktivitas : Tidak ada
 Jenis aktivitas yang perlu dibantu : Klien mengatakan di bantu untuk berdiri
 Jenis Terapi :Tidak ada
Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin Hasil Satuan

WBC 11.0 10^3/YL


RBC 2.30 10^6/YL
HB 6,4 9/DL
HCT 18.5 %
MCV 80.4 FL
MCH 27.8 PG
MCHC 35.6 9/DL
PLT 109 10^3/YL
PCT 0.12 %

PSIKOSOSIAL
a. Status emosi :
1. Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya : Iya
2. Bagaimana suasana hati klien yang utama/dominan : Baik
3. Apakah perilaku verbal, klien sesuai dengan perilaku non verbal : Iya
4. Bagaimana perasaan klien saat ini : cukup baik
5. Bagaimana perasaan klien bila suasana hati klien marah, sedih dan gembira :
Pasrah
6. Apa yang dilakukan klien sesuai dengan suasana hati saat ini : Iya

b. Konsep diri :
1. Bagaimana klien memandang dirinya sebagai manusia : kamu nanyeeea?
2. Hal-hal apa yang disukai klien : kamu nanyeeea?
3. Bagaiman persepsi klien tentang orang lain mengenai dirinya : Sangat baik
4. Apakah klien dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada
dirinya : iya
5. Hal-hal apa yang dilakukan klien secara baik : Meribadah,Bekerja

c. Pola interaksi :
1. Kepada siapa klien berespon :Keluarga dan masyarakat
2. Apakah klien berespon dengan baik : iya
3. Kepada siapa klien meminta bantuan apabila mempunyai masalah : Keluarga
4. Siapa yang lebih berpengaruh pada klien : Keluarga
5. Apakah klien dapat mengidentifikasi keterlibatan dalam interaksi : iya

d. Pola mekanisme pertahanan diri :


1. Bagaimana klien mengalami stres : Tdak ada
2. Bagaimana hasilnya setelah diatasi : Lebih tenang
3. Apa upaya klien untuk mengatasi sekarang : Pasrah dengan keadaan dan selalu
berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
ANALISIS DATA
No Analisis Data Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif : Nyeri akut b/d agen
pencedera fisik
-Klien mengatakan nyeri pada kaki bagian kiri
(D.0077)
-Klien mengatakan serasa seperti kesemutan

Data Objektif :
-kaki kiri terdapat lesi
-klien tampak gelisah
Tanda-tanda vital
TD : 168/80 mmHg
N : 87X/ Menit
P : 20X/ Menit
S : 36,5⁰c
Spo2 : 99%
2. Data Subjektif: Intoleransi aktivitas b/d
imobilitas
-Klien mengatakan sulit untuk beraktifitas
(D.0056)
- klien mengatakan jika berjalan di bantu oleh keluarga
Data Objektif :
-Klien Nampak dibantu untuk bergerak oleh keluarga
-klien hanya bisa berbaring di tempat tidur

Tanda-tanda vital

TD : 153/86 mmHg

N : 60X/ menit

P : 20X/ menit

S : 36,5 ⁰c

Spo2 : 92%

3. Data Subjektif : Defisit Nutrisi b/d


-klien mengatakan tidak ada napsu makan ketidak mampuan
mencerna makanan
-klien mengatakan mual muntah
(D.0019)
Tanda-tanda vital
TD :144/76 mmHg
N : 70X/ menit
P : 20X/ menit
Spo2 : 99%
Data Objektif:
-klien tampak lemah
-klien tampak kurus

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Inisial klien : Tn. S Ruangan :Seruni 3b  No.RM : 101135

NO Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Keperawat hasil
an

1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1 Identifikasi nyeri 1.untuk


b/d agen tindakan keperawatan lokasi,karakteristik,durasi,fr mengetahui
pencedera selama 1 x 24 jam ekuensi,kualitas,intesitas skala
fisik diharapkan tingkat nyeri nyeri,penyebab
(D.0077 nyeri menurun 2 Identifikasi skala nyeri 4 dan pemicu
dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi factor yang nyeri
1. Keluhan nyeri memperberat dan
menurun memperingan nyeri
2. Tekanan darah 4. berikan terapi
normal nonfarmakologis
5. fasilitasi istirahan dengan
tidur
2. Intoleransi Setelah dilakukan 1. identifikasi gangguan 1.untuk
aktivitas tindakan keperawatan tubuh yang mengetahui
b/d selama 1 x 24 jam menggakibatkan akibat kelelahan
imobilitas diharapkan toleransi kelelahan. dan memonitor
(D.0056) aktivitas meningkat 2. Monitor pola jam tidur pola gangguan
dengan kriteria hasil : 3. Berikan aktivitas tidur
1. perasaan distraksi yang
lemah menyenangkan
membaik 4. Anjurkan melakukan
2. tekanan darah aktivitas secara
membaik bertahan
3. kekuatan
tubuh
meningkat
3 Defisit Setelah dilakukan 1. Identifikasi status 1. untuk
Nutrisi b/d tindakan keperawatan nutrisi mengetahui
ketidak selama 1 x 24 jam 2. Identifikasi makanan identifikasi status
mampuan diharapkan status yang disukai nutrisi
mencerna nutrisi membaik 3. Monitor berat badan
maknan dengan kriteria hasil : 4. Kolaborasi dengan gizi
(D.0019) 1 Mual muntah tentang diet yang
berkurang dibutuhkan
2 Porsi
makanan
yang
dihabiskan
membaik
3.berat badan
normal
4. intake nutrisi
adekuat

FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama : Tn. S No. Medical Record : 101135


Umur : 53 Tahun Diagnosa Medis : CKD
Jenis Kelamin : Laki-laki Ruang Rawat : SERUNI 3B
Tgl/
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Pukul
Rabu : 18-01-2023 Nyeri akut b/d agen Menejemen nyeri S  : Klien mengatakan nyeri       
pencedera fisik      pada kaki bagian kiri
09 : 00 WITA 1. melakukan
(D.0077) pengkajian  ulang nyeri     Nyeri seperti tertekan
secara konverhensif Skala nyeri 4
2. menggunakan
komunikasi terapeutik Durasi 5-10 detik
dalam membina
hubungan baik O : Ku lemah
dengan pasien -Observasi tanda-tanda vital
3. memberikan
lingkungan yang TD :170/89mmHg
nyaman pada pasien
4. mengajarkan tehnik N : 87X/ menit
relaksasi napas dalam P : 20X/ menit
S : 36,5 ° C
Spo2 : 99%
-Klien tampak meringis
A : masalah belum teratasi
P  : Intervensi dilanjutkan    
dengan menejemen nyeri
- Indentivikasi Sakala nyeri
- identifikasi factor yang
memperberat sakala nyeri
- Mengajarkan relaksasi tarik
nafas dalam
Kamis : 19-01-2023 Nyeri akut b/d agen Menejemen nyeri S : Klien mengatakan nyeri
pencedera fisik 1. melakukan pada kaki bagian kiri
10 : 00 WITA pengkajian
(D.0077) ulang nyeri     secara Nyeri seperti tertekan
konverhensif Skala nyeri 4
2. menggunakan
komunikasi terapeutik Durasi 5-10 detik
dalam membina
hubungan baik dengan O : klien tampak meringis
pasien A: masalah belum teratasi
3. memberikan
lingkungan yang P : Lanjutkan intervensi
nyaman pada pasien
4. mengajarkan tehnik - Indentivikasi Sakala nyeri
   relaksasi napas dalam - Mengajarkan kepada klien
untuk tetap menerapkan terapi
yang diajarkan

Nyeri akut b/d agen Menejemen nyeri


Jumat : 20-01-2023 pencedera fisik 1. melakukan S : Klien mengatakan nyeri      
pengkajian  ulang nyeri     pada kaki mulai berkurang
10 : 00 WITA (D.0077) secara konverhensif Skala nyeri sedang 3
2. menggunakan
komunikasi terapeutik O : klien tampak sedikit
dalam  hubungan meringis
baik dengan pasien
3. memberikan A : Masalah teratasi sebagian
lingkungan yang
P : lanjutkan intervensi
nyaman pada pasien
4. mengajarkan tehnik - identifikasi skala nyeri
    relaksasi napas dalam
Rabu : 18-01-2023 Intoleransi aktivitas b/d 1. Identifikasi gangguan S : Klien mengatakan sulit untuk
imobilitas fungsi tubuh yang beraktifitas
09 : 00 WITA mengakibatkan - klien mengatakan jika
(D.0056) kelelahan berjalan di bantu oleh
keluarga
2. Bertanya kepada klien
tentang penyebab yang O : -Ku Lemah
telah dirasakan
3. Menganjurkan klien - Klien Nampak dibantu
tidur sekitar 8-9 jam untuk bergerak oleh
perhari keluarga
4. Mengajarkan tehnik -klien hanya bisa berbaring
ditraksi (mengajarkan di tempat tidur
klien menutup mata - Obsevasi tanda-tanda vital
dan membayangkan
sesuatu yang disukai TD : 110/70 mmHg
klien)
5. Menganjurkan kepada N : 60 x/ Menit
klien untuk melakukan
aktivitas mandiri secara S : 36,5° C
bertahap
P : 20 x/ Menit

Spo2 : 99%

A : intoleransi aktifitas belum


teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- observasi terapi yang
diberikan
- Observasi aktivitas secara
bertahap

Kamis : 19-01-2023 Intoleransi aktivitas b/d 1. Bertanya kepada klien S :  Klien mengatakan  sulit untuk
10 : 00 WITA imobilitas apakah klien beraktifitas
menerapkan trapy - klien mengatakan  jika
(D.0056) yang diajarkan berjalan di bantu  oleh 
perawat keluarga
2. bertanya kepada klien O : klien tampak lemah
apakah klien sudah A. masalah belum teratasi
mampu melakukan
aktifitas secara P : Lanjutkan intervensi
bertahap
- Observasi aktivitas secara
bertahap

Jumat : 20-01-2023 Intoleransi aktivitas b/d 1.Bertanya kepada klien


10 : 00 WITA imobilitas apakah klien sudah S : klien mengatakan sudah bisa
mampu beraktivitas beraktivitas tetapi di bantu oleh
(D.0056)
secara bertahap keluraga
O : Ku lemah
-klien hanya berbaring di
1. tempat tidur

A : masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
2. -observasi aktivitas secara
berkala

Rabu : 18-01-2023 Defisit Nutrisi b/d 1. Identifikasi status S : klien mengatakan tidak  ada


ketidak mampuan nutrisi napsu makan
09 : 00 WITA 2. Kolaborasi dengan
mencerna makanan
ahli gizi klien mengatakan mual
(D.0019) tentang diet yang muntah
dibutuhkan
O : Ku lemah
3. Identifikasi makanan
yang disukai TD :144/76 mmHg
4. Monitor berat badan
N : 70X/ menit
P : 20X/ menit
S : 36,5 ° C
Spo2 : 99%
-klien tampak kurus
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 -  identivikasi nutrisi

Kamis : 19-01-2023 Defisit Nutrisi b/d


10 : 00 WITA ketidak mampuan 1.mengidentifikasi adanya S:klien mengatakan tidak  ada
mencerna makanan elergi atau intoleransi napsu makan
makanan
(D.0019) 2. Kolaborasi dengan ahli O : klien tampak lemah,pucat
gizi tentang diet yang di
lakukan    -menghabiskan makanan 1/2
3. monitor kecenderungan porsi
berat badan A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- identifikasi nutrisi

Jumat : 20-01-2023 Defisit Nutrisi b/d S: klien mengatakan


1.kolaborasi dengan klien
ketidak mampuan tentang makanan yang menghabiskan makanan
10 : 00 WITA mencerna makanan dihabiskan
O : klien menghabiskan
(D.0019) 2.kolaborasi dengan ahli
gizi tentang untuk makanan
pemberian makanan - Ku sedang
3.klien mampu
menghabiskan makanan P : lanjutkan intervensi
satu porsi
-masalah teratasi sebagian
2
-
DAFTAR PUSTAKA

Debora. (2017). Proses Keperawatan Dan Pemeriksaan Fisik


Jakarta : Salemba Medika.

Ekasi,Riasmini Dan Hartini. 1019. Meningkatkan Kualitas Hidup


Konsep Dan Berbagai Strategi Intervensi :
Wineka Medika : Malang

Alifatus Zakiyah. 2019. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa Di Madrasah
Ibtidaiyah Negri 1 Tulunggagung (Tulunggagung : Sktipsi Tidak Di Terbitkan

Asmadi. 2005. Konsep Keperawatan, Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Ratnawati, E. 2017. Aauhan Keperawatan Girontik. Yogyakarta : Pustaka Baru Perss

Anda mungkin juga menyukai