OLEH :
KELOMPOK 2
A. DEFINISI
Chronik kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronik yang didefinisikan sebagai
kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan glomerulus
fitration rate (gfr). Ckd atau gagal ginjal kronik (ggk) didefinisikan sebagai kondisi
dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat,pogresif,irevesibel dan samar
(insidius) dimana kemampuan tumbuh gagal dalam mempertahankan metabolism cairan
dan keseimbangan elektrolit sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009).
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan gagal ginjal kronik dari tahun ke
tahun semakin meningkat. Penyakit gagal ginjal kronik di dunia saat ini mengalami
peningkatan dan menjadi masalah kesehatan serius, hasil penelitian Global Burden Of
Disease tahun 2010, penyakit ginjal kronik merupakan penyebab kamatian peringkat ke
2 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke 18 pada tahun 2010.
B. ETIOLOGI
Menurut Brunner and Sudarth, 2017. Gagal ginjal kronik dapat di sebabkan oleh
1. Infeksi misalnya pelonefritis kronik (infeksi saluran kemih) glomerulonephritis
(penyakit peradangan) plelonefritis adalah proses infeksi peradangan yang biasanya
mulai di renal pelvis,saluran ginjal atau jaringan ginjal.
2. Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna,nefrosklerosis
maligna, strenosis arteria renalis.
3. Gangguan jaringan ikat, misalnya lupus eritematosus sistemik,poliarteris
nodosa,sclerosis sistemik progresif, di sebabkan oleh kompleks imun dalam sirkulasi
yang ada dalam membrane basalis glomerulus dan menimbulkan kerusakan.
4. Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis, merupakan penyebab gagal
ginjal dimana benda padat yang di bentuk oleh presipitali berbagai zat terlarut dalam
urin pada saluran kemih.
C. MANIFESTASI KLINIS
Penyakit ginjal kronis secara umum pada stadium awal tidak terdapat gejala yang
khas,namun penyakit ginjal kronik stadium awal hanya dapat dideteksi dengan
peningkatan serum kreatinim dan protenure,namun fungsi ginjal terus menerus
mengalami penurunan akan menimbulkan gejala peningkatan tekanan darah akibat
kelebihan cairan dan poduksi dari hormonvasoaktif yang disekresikan oleh ginjal
melalui system renin-angiotesin aldosterone system (RAAS)
D. FAKTOR RESIKO
Menurut Norris dan Nissenson (2008) bahwa prevelensi CKD resiko utama seperti
diabetes, hipertensi,albuminuria dan social ekonomi,jenia kelamin dan kelompok
etnis memainkan peran penting dalam perkembangan prevelensi dan kelompok CKD.
1. Diabetes Mellitus
Waktu rata-rata diabetes sampai timbul uremia adalah 20 tahun. Diabetes
menyebabkan diabetic nefropati yaitu adanya lesi arteriol,pielipertonefritis dan
nekrosis papilla ginjal serta glomerulosklerosis (Price dan Wilson, 2006).
2. Hipertensi
Hipertensi yang berlangsung lama dapat mengakibatkan perubahan-perubahan
struktur pada anterior seluruh tubuh yang di tandai oleh fibrosis dan sclerosis
dinding pembulu darah. Organ sasaran utama adalah jantung,otak dan ginjal.
3. Infeksi
Infeksi dapat terjadi pada beberapa bagian ginjal yang berbeda seperti glomerulus
dapa kasus glomerulonephritis atau renal pelvis dan sel tubulointerstitial pada
pielonfritis. Infeksi juga bias naik ke kandung kemih melalui ureter menuju ginjal
dimana terdapat sumbatan pada saluran kencing bawah.
4. Genetik
Penyakit polikistik merupakan penyakit keturunan dapat menyebabkan gagal
ginjal kronik.
E. KLASIFIKASI CKD
Penyakit ckd selalu berhubungan dengan penurunan progresif GFR yang tersisa.
(Muttaqin dan Sari, 2011) menjelaskan klinik umum ckd profresif dibagi menjadi tiga
stadium yaitu
Tanda dan gejala dari penyakit gagal ginjal kronik ini menurut (Smalzer dan Bare,
2015) yaitu :
1. Kardiovasculer,hipertensi,pitting edema (kaki,tangan,sacrum)edema periorbital,
friction rub paricadial,pembesar vena leher
2. Integument,warna kulit abu-abu,mengkilat,kulit kering (bersisik)
3. Pulmoner : krekis sputum kental dan napas dangkal
4. Gastrointestimol : napas berbau,ammonia,ulserasi dan pendarahan pada
mulut,anoreksia (mual muntah)
5. Neurologi : kelemahan dan keletihan konfusi,disorientasi,kejang,kelemahan pada
tungkai,rasa panas pada telapak kaki.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
I. PENATA LAKSANAAN
J. KOMPLIKASI
Komplikasi penyakit gagal ginjal kronik menurut Smaletzer dan Bare, 2015 yaitu :
1. Hyperkalemia akibat penurunan eksresi,asidosis metaboik,katabolisme dan masukan
diet berlebihan
2. Pericarditis,efusi pericardial dan tamponede jangtung akibat retensi produksi sampah
uremik dan dialis yang tidak adekuat
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sitem renim anggiostensi-
aldosteron
H. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah tahap keempat dan proses keperawatan. Tahap ini muncul juka
perencanaan yang dibuat dan di aplikasikan pada klien. Implementasi terdiri dari atas
melakukan dan mendokumentasikan yang merupakan tindakan keperawaatan khusus
yang digunakan untuk melaksanakan intervensi (Debora, 2017).
I. EVALUASI
A. DEFINISI
Menurut alimul (2015). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolaan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktifitas
tubuh,fungsi utama untuk memberi energy bagi aktifitas tubuh membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
(MUBARAK, 2008:27)
B. KEGUNAAN NUTRISI
C. JENIS-JENIS NUTRISI
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Vitamin dan mineral
D. FAKTOR-FAKTOR
1. Pengetahuan :
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi
pola konsumsi makanan.
2. Prasangka :
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang
3. Kebiasaan :
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
mempengaruhi status gizi
4. Kesukaan :
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan,sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang di
butuhkan secara cukup.
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KEBUTUHAN
PSIKOLOGIS
A. DEFINISI
Pasien yang mengalami hemodialysis akan mempengaruhi psikologi dan psikososial,
pola hidup berubah selama menjalani hemodialysis dalam keluarga,selain itu kehidupan
normal yang terganggu mengakibatkan perasaan kehilangan pada pasien ckd,hal ini
mengakibatkan problem psikologi pada pasien ckd dan dampak timbulnya depresi,cemas
dan stress (Rosdiana saputri 2019)
Gangguan gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang di tandai dengan
peningkatan kadar kreatinim serum disbanding dengan kadar sebelumnya atau penurunan
erine output (Balqis, Noormartany, 2016)
B. ETIOLOGI
Banyak orang yang mengalami kecemasan yang dapat membuat seseorang menjadi
tidak berdaya karena dapat mengancam keselamatan. Hal tersebut timbul oleh adanya
ancaman luar yang di anggap membahayakan diri, kecemasan sebenarnya kondisu
emosional dimana diri tidak memberi respon terhadap rangsangan yang tidak
menyenangkan tiba-tiba dan sulit di jelaskan kecemasan di tandai dengan adanya
perubahan fisiologis dan perilakuu ketakutan inilah yang dinamakan kecemasan dalam
menggunakan istilah kecemasan dan ketakutan ,tingkat kecemasan dan daya tahan
seseorang berbeda ada yang system kecemasannya berfungsi dengan baik atau terlalu
berlebihan (Junaidi, 2012)
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Menurut (Arafah,Hrp,Yusnita dan Ardinata, 2015)
1. Factor usia
2. Factor tingkat pendidikan
3. Lama terapi hemodialysis
4. Dukungan keluarga
5. Emosional
6. Kecemasan
7. Kelelahan
8. Kencing berdarah
9. Kencing berbusa
10. Pembengkakan
11. Kesulitan tidur
12. Mengalami kerusakan tulang
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KEBUTUHAN
AMAN NYAMAN
A. DEFINISI
Kebutuhan akan rasa aman adalah,kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya
fisik,ancamana terhadap keselamatan seseorang dapat di ketegori sebagai ancaman
mekanis,kimiawi dan balderiologis, kebutuhan akan keamanan kerkait dengan konteks
fisiologi dan hubungan interpersonal (Asmadi, 2005)
Kenyamanan adalah kondisi terbebas dari cedera fisik dan psikologis (Patter,Jwrry,
2006). Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari
guncangan bahaya atau kecelakaan.
Nyeri merupakan kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan
oleh stimulus tertentu, nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan
bersifat sangatm objektif karena perasaan nyeri berada pada setiap orang dalam hal atai
tingkatnya dan haknya orang tersebut yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa
nyeri yang dialami.
B. ETIOLOGI
1. Nyeri fisiologis atau nyeri organic :
Merupakan nyeri yang di sebabkan oleh kerusakan organ tubuh,penyebab nyeri
umumnya mudah di kenali sebagai akibat adanya ceddela,penykit atau pembedahan
salah satu berbagai organ.
3. Nyeri neurogenik :
Nyeri yang timbul akibat gangguan pada neuron, misalnya pada kasus neorogia nyeri
neorogenik ini dapat teratasi secara akut maupun kronik (Zakiyah, 2019)
C. TANDA DAN GEJALA
1. Kulit pucat
2. Kesulitan bernafas
3. Nadi meningkat
4. Posisi berhati-hati
5. Raut wajah kesakitan (menangis merati)
6. Tekanan darah meningkat
7. Gangguan tidur
E. PENATALAKSANAAN
1. Relasaksi :
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari kerergangguan dan stress
2. Terapi fisik atau rehabilitas :
Terapi ini dilakukan untuk pasien agar persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih
pasien untuk melindungi sendiri yang sakit
3. Tehnik imajinasi :
Biofeedback merupakan perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu
informasi tentang respon fisiologis misalnya tekanan darah, hipulitis diri dapat
membantu mengubah persepsi nyeri melalui sugestik positif dan dapat mengurangi
distraksi.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan d/d merasa lemah
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik d/d nyeri kaki bagian kiri
3. Deficit nutrisi b/d ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh d/d
adanya mual muntah
FORMAT PENGKAJIAN
Nama : Ny. R
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Hubungan dengan Pasien : istri
Genogram
Keterangan :
: Laki –Laki -- - - - : Garis keturunan
: Perempuan ? : Tidak tau Umur
: Meninggal
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama : klien mengatakan lemas dan mual muntah serta sesak nafas tembus
belakang dan nyeri kaki bagian kiri
Riwayat penyakit/ gejala yang pernah dialami : pernah opname dengan riwayat CKD
Pernah operas : Tidak pernah
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Riwayat alergi : Tidak
Riwayat Medikasi : Tidak ada
Pernah mendapat pengobatan : Tidak ada
Kesadaran : Composmentis
GCS : E : 6 M: 5 V: 4
Tanda-tanda Vital:
Tekanan Darah : 170/89 MmHg
Nadi : 82 x /mnt
Pernapasan : 20 x /mnt
Suhu : 36,5 0C
2. Kebutuhan Cairan
Kebiasaan minum : ± 500cc/hari
Jenis : Air putih
Turgor kulit : Lembab
Warna : Sawo matang
CRT (Cardic Rezynchronization Therapy) <2./ detik
Mata cekung : Tidak
Edema :Tidak ada
Distensi vena jugularis : Tidak
Acites :Tidak
Spider naevi : Tidak
Penggunaan Kateter :Tidak
3. Kebutuhan Eliminasi
BAB : 1x /Hari
Warna : Tidak dikaji
Konsistensi : Normal
Bau : Tidak dikaji
BAK : 5-6x/Hari
Warna :Kuning
Bau :Tidak dikaji
Volume :Tidak dikaji
Penggunaan Kateter : Tidak
4. Kebutuhan Oksigenasi
Bentuk dada : Barrel Chest
Bunyi Napas / Respirasi : TAK
Jenis pernafasan : pernapasan dada
Fremitus (getaran suara) : tidak ada
Sputum : Tidak ada
5 5
4 4
Postur : Tegap
Tremor : Tidak ada
Rentang gerak (ROM) : Tidak ada
Ekstermitas atas kanan :Flexi
Ekstermitas atas kiri : Flexi
Ekstermitas bawah kanan : Flexi
Ekstermitas bawah kiri : Flexi
Keluhan saat ini : Lemah otot
Penggunaan alat bantu : Tidak ada
Pelaksanaan aktivitas : Tidak ada
Jenis aktivitas yang perlu dibantu : Klien mengatakan di bantu untuk berdiri
Jenis Terapi :Tidak ada
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin Hasil Satuan
PSIKOSOSIAL
a. Status emosi :
1. Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya : Iya
2. Bagaimana suasana hati klien yang utama/dominan : Baik
3. Apakah perilaku verbal, klien sesuai dengan perilaku non verbal : Iya
4. Bagaimana perasaan klien saat ini : cukup baik
5. Bagaimana perasaan klien bila suasana hati klien marah, sedih dan gembira :
Pasrah
6. Apa yang dilakukan klien sesuai dengan suasana hati saat ini : Iya
b. Konsep diri :
1. Bagaimana klien memandang dirinya sebagai manusia : kamu nanyeeea?
2. Hal-hal apa yang disukai klien : kamu nanyeeea?
3. Bagaiman persepsi klien tentang orang lain mengenai dirinya : Sangat baik
4. Apakah klien dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada
dirinya : iya
5. Hal-hal apa yang dilakukan klien secara baik : Meribadah,Bekerja
c. Pola interaksi :
1. Kepada siapa klien berespon :Keluarga dan masyarakat
2. Apakah klien berespon dengan baik : iya
3. Kepada siapa klien meminta bantuan apabila mempunyai masalah : Keluarga
4. Siapa yang lebih berpengaruh pada klien : Keluarga
5. Apakah klien dapat mengidentifikasi keterlibatan dalam interaksi : iya
Data Objektif :
-kaki kiri terdapat lesi
-klien tampak gelisah
Tanda-tanda vital
TD : 168/80 mmHg
N : 87X/ Menit
P : 20X/ Menit
S : 36,5⁰c
Spo2 : 99%
2. Data Subjektif: Intoleransi aktivitas b/d
imobilitas
-Klien mengatakan sulit untuk beraktifitas
(D.0056)
- klien mengatakan jika berjalan di bantu oleh keluarga
Data Objektif :
-Klien Nampak dibantu untuk bergerak oleh keluarga
-klien hanya bisa berbaring di tempat tidur
Tanda-tanda vital
TD : 153/86 mmHg
N : 60X/ menit
P : 20X/ menit
S : 36,5 ⁰c
Spo2 : 92%
Spo2 : 99%
Kamis : 19-01-2023 Intoleransi aktivitas b/d 1. Bertanya kepada klien S : Klien mengatakan sulit untuk
10 : 00 WITA imobilitas apakah klien beraktifitas
menerapkan trapy - klien mengatakan jika
(D.0056) yang diajarkan berjalan di bantu oleh
perawat keluarga
2. bertanya kepada klien O : klien tampak lemah
apakah klien sudah A. masalah belum teratasi
mampu melakukan
aktifitas secara P : Lanjutkan intervensi
bertahap
- Observasi aktivitas secara
bertahap
Alifatus Zakiyah. 2019. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa Di Madrasah
Ibtidaiyah Negri 1 Tulunggagung (Tulunggagung : Sktipsi Tidak Di Terbitkan