Anda di halaman 1dari 4

Absorbsi

Lemak yang paling banyak dalam makanan adalah trigliserida, yang tersusun dari
sebuah inti gliserol dan tiga rantai panjang asam lemak. Sejumlah kecil trigliserida dicerna
dalam lambung oleh lipase lingual yang disekresi oleh kelenjar lingual dan ditelan bersama
dengan saliva. Jumlah pencernaan ini kurang dari 10%. Sedangkan sejumlah besar lemak
akan dicerna di dalam usus halus. Tahap awal pencernaan lemak adalah emulsifikasi lemak,
yaitu memecah gumpalan lemak menjadi ukuran yang sangat kecil sehingga enzim
pencernaan yang larut air dapat bekerja pada permukaan gumpalan lemak. Emulsifikasi
tersebut terjadi dalam duodenum dengan pengaruh empedu yang mengandung garam empedu
dan lesitin (Guyton and Hall, 2007).

Setelah memasuki sel epitel, asam lemak dan monogliserida diambil oleh retikulum
endoplasma halus, yang selanjutnya akan digunakan untuk membentuk trigliserida baru
kemudian dilepaskan dalam bentuk kilomikron melalui bagian basal sel epitel, mengalir ke
atas melalui duktus limfe torasikus dan menuju aliran darah (Guyton and Hall, 2007).

Lemak adalah molekul yang tidak larut dalam air atau hanya sedikit sekali larut
dalam air. Termasuk di dalamnya adalah trigliserida, fosfolipid, kolesterol, steroid dan
vitamin larut lemak. Trigliserida juga disebut triasilgliserol, yag terdiri dari 3 molekul
asam lemak dan satu molekul gliserol yang bersama membentuk ikatan kovalen
(Sitrin, 2014).

Langkah pertama proses pencernaan lemak adalah emulsifikasi, yang merupakan


transformasi tetes lemak yang besar menuju tetes lemak yang cukkup kecil. Enzim
yang memecah lipid (lipase pankreas) adalah larut dalam lemak dan dapat mencerna
lemak hanya dengan bekerja dalam permukaan dari tetes lipid tersebut. Proses
Emulsifikasi meningkatkan bagian muka lipid yang terbuka bagi enzim pencernaan
untuk menurunkan ukuran tetes lemak. Emulsifikasi direkomendasikan oleh garam
empedu yang disekresikan oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu. Lipase
mencerna molekul lemak. Lipase dikeluarkan / disekresikan dalam jumlah yang
sangant banyak. Jumlah yang kecil lipase lidah disekresikan dalam rongga mulut,
lipase tertelan bersama makanan dan mencerna lipid dalam jumlah yang kecil di perut
(Sitrin, 2014).
Distribusi

Triasilgliserol atau trigliserida adalah senyawa lipid utama yang terkandung dalam
bahan makanan dan sebagai sumber energi yang penting, khususnya bagi hewan. Sebagian
besar triasilgliserol disimpan dalam sel-sel jaringan adiposa, adipocytes. Triasilgliserol
secara konstan didegradasi dan diresintesis (Nelson, 4th Ed).
Pemrosesan dan distribusi lipid dijelaskan dalam 8 tahap yaitu:
a) Triasilgliserol yang berasal dari diet makanan tidak larut dalam air. Untuk
mengangkutnya menuju usus
halus dan agar dapat diakses oleh enzim yang dapat larut di air seperti lipase,
tiasilgliseorl tersebut
disolvasi oleh garam empedu seperti kolat dan glikolat membentuk misel.
b) Di usus halus enzim pankreas lipase mendegradasi triasilgliserol menjadi asam lemak
dan gliserol. Asam
lemak dan gliserol diabsorbsi ke dalam mukosa usus.
c) Di dalam mukosa usus asam lemak dan gliserol disintesis kembali menjadi triasilgliserol
d) Triasilgliserol tersebut kemudian digabungkan dengan kolesterol dari diet makanan dan
protein khusus
membentuk agregat yang disebut kilomikron.
e) Kilomikron bergerak melalui sistem limfa dan aliran darah ke jaringan-jaringan.
f) Triasilgliserol diputus pada dinding pembuluh darah oleh lipoprotein lipase menjadi
asam lemak dan
gliserol.
g) Komponen ini kemudian diangkut menuju sel-sel target.
h) Di dalam sel otot (myocyte) asam lemak dioksidasi untuk energi dan di dalam sel
adiposa (adipocyte)
asam lemak diesterifikasi untuk disimpan sebagai triasilgliserol.

Gambar 3.1 Pemrosesan dan distribusi lipid pada vertebrata. Pencernaan dan absorpsi lipid
dari diet terjadi di usus halus. Asam-asam lemak hasil pengurain trigliserida di pak dan
ditransport ke otot dan jaringan adiposa.
(Nelson, 4th Ed)
Triasilglisrol dari diet makanan diemulsikan dengan asam empedu di dalam usus halus,
dihidrolisis oleh lipase usus halus menjadi asam lemak dan gliserol, diabsorbsi oleh sel-sel
epitel usus halus, dan diubah kembali menjadi menjai triasilgliserol. Triasilgliserol kemudian
digabungkan dengan chilomicron dan apolipoprotein khusus. Chilomicron mengangkut
triasilgliserol ke jaringan-jaringan, dimana lipoprotein lipase melepaskan asam lemak untuk
masuk ke sel-sel. Triasilgleserol yang disimpan dalam jaringan adiposa dimobilisasi oleh
triasilgliserol lipase (Hormon-sensitive lipase). Asam lemak yang dilepaskan diikat oleh
serum albumin untuk diangkut melalui darah ke jaringanjaringan yang membutuhkan. Di sel-
sel hati asam lemak didegradasi atau disintesis menjadi lipid (Nelson, 4th Ed)

Triasil gliserol pada kilomikron dicerna oleh LPL yang melekat pada proteoglikan di
membrane basal sel endotel. LPL dihasilkan oleh sel adipose, sel oto, dan sel di gland mamae
untuk proses laktasi. Bagian kilomikron yang tetap berada di sel darah setelah dicerna oleh
LPL yaitu sisa kilomikron. Sisa ini berikatan dengan sel hepatosit dan diserap secara
endositosis. Lisosom berfusi dengan vesikel endositosis. Produk pencernaan lisosom (asam
lemak, gliserol, kolesterol dan fosfat) akan digunakan kembali sel (Dawn, 2012).

Gambar 2.2

Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Lemak yang
terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak
bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk
kedalam darah (Guyton, 2007).
Dapus

Dawn, B Marks et al. 2012. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC


Nelson, D.L. & . Cox, M.M, Lehninger Principles of Biochemistry, 4th Edition
Guyton AC, and Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai