Anda di halaman 1dari 2

Harper, Douglas. "taxidermy". Online Etymology Dictionary. Retrieved 17 July2010.

Menurut Harper (2010) Taksidermi adalah pengawetan tubuh hewan melalui isian atau
pemasangan untuk tujuan menampilkan atau bahan kajian. Kata taxidermi mengacu pada
proses megawetkan hewan, tetapi kata ini juga digunakan untuk menggambarkan produk akhir,
yang sering disebut "pemasangan". Kata taxidermy berasal dari kata Yunani "taksi" dan
"derma". Taksi berarti "bergerak", dan "derma" berarti "kulit" (dermis). Kata taksidermi
diterjemahkan menjadi "penyusunan kulit".

Semua spesimen koleksi harus diberi label yang berisi keterangan tantang nama spesies, lokasi
penemuan tanggal koleksi dan data lain yang diperlukan. Label harus ditulis ketika spesimen
diawetkan agar tidak terjadi kesalahan informasi mengenai spesies awetan (Jasin, 1989).

Preservasi adalah kegiatan yang terencana dan terkelola untuk memastikan berbagai sampel
yang diawetkan bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama. Tujuan preservasi meliputi tujuan
jangka pendek dan jangka panjang. Preservasi jangka pendek digunakan untuk keperluan rutin
penelitian yang disesuaikan dengan kegiatan program atau proyek tertentu. Preservasi jangka panjang
dilakukan dalam kaitannya dengan koleksi dan konservasi plasma nutfah dari spesies makhluk hidup,
sehingga apabila suatu saat diperlukan dapat diperoleh kembali atau dalam keadaan tersedia (Winker,
2000). Kelebihan teknik preservasi yaitu untuk mempertahankan spesimen supaya terhindar dari
jamur dan kerusakan, teknik preservasi mudah dilakukan khususnya pada spesimen basah, sedangkan
kekurangannya yaitu terdapat kesulitan dalam melakukan teknik preservasi misalnya alat dan bahan
kurang lengkap, (Elzinga, 2000).

Alur pelabelan dapat dimulai dari data lapangan yang berisikan semua data identitas spesimen
dari lapangan yang dicatat dalam buku lapangan dan merupakan catatan kerja (nama jenis, tanggal
pengambilan, kolektor, lokasi, suhu, arus, kedalaman, kecerahan, posisi, salinitas, pH, parameter
kualitas air lainnya, teknik koleksi, nama lokal dan lainnya). Catatan tersebut sangat membantu dalam
melengkapi label. Teknik pelabelan tidak semua data dituliskan dalam label, hanya berisikan informasi
tertentu saja misalnya: nama jenis, nama suku, nomor katalog, koordinat, nama lokasi, nama kolektor,
nama identifikator, tanggal identifikasi, tanggal pengambilan dan alat yang digunakan (Pratiwi 2006).

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.

Elzinga, R. J. 2000. Fundamentals of Entomology. Minessota: Practice Hall.


Winker, K. 2000. Obtaining, Preserving, and Preparing Bird Spcimens. Journal of Field Ornithology,
71(2), pp. 250-297.

Anda mungkin juga menyukai