Anda di halaman 1dari 9

CASE REPORT SESSION

DEMAM DENGUE

Preseptor :
Junita S, dr., Sp.A
Dicky, dr., Sp.A

Penyusun :
Rosa Syafitri
1301-1209-0015

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UJUNG BERUNG
BANDUNG
2010
I. KETERANGAN UMUM
Nama : An F
Tanggal Lahir : 6-12-2003
Umur : 6 th 10 bulan
Alamat : Jl. Sekemala I/II Pasanggrahan Ujung berung
No Rekam Medis : 778154
Tanggal Masuk RS: 31-10-2010
Tanggal Periksa : 1-11-2010

II. ANAMNESA
Keluhan Utama : panas badan
Sejak 5 hr yg lalu penderita panas badan yang mendadak tinggi, terus menerus, siang
sama dengan malam. Keluhan disertai dengan mual, nyeri ulu hati, sakit kepala, sakit di belakang
mata, pegal-pegal, batuk dan pilek. Penderita mengalami muntah, 3x/hari, sebanyak 1 gelas,
berisi makanan pada 3 hr yg lalu. Sejak 1 hr yg lalu orang tua mengatakan melihat bintik-bintik
merah pada tangan & belakang telinga penderita. Keluhan tidak disertai pendarahan hidung/
gusi, sesak, kejang, ataupun penurunan kesadaran. BAB tidak ada sejak 5 hr yang lalu. BAK
tidak ada kelainan.
Karena keluhannya penderita di bawa ke bidan 5 hr yang lalu. Penderita mendapat 2
macam obat syrup dikatakan sbg obat penurun panas dan obat mual serta 2 macam tablet
berwarna putih dan kuning yang diminum 3x sehari, salah satunya merupakan antibiotik. Namun
karena tidak ada perbaikan penderita berobat ke dokter umum, dilakukan pemeriksaan darah, dan
dirujuk untuk dirawat ke RSUD Ujung Berung.
Riwayat anggota keluarga/ tetangga/ teman sekolah yang mederita sakit DBD tidak ada.
Penyemprotan nyamuk di sekitar rumah terakhir kali dilakukan pada 3 th yang lalu. Di sekitar
rumah tidak terdapat kolam, namun ibu penderita memiliki beberapa tanaman hias. Riwayat
alergi (-), Riwayat kejang demam (+). Riwayat kejang tanpa demam (-)
Riwayat imunisasi :
 BCG : 1x (0 bulan)
 DPT : 3x (2,3,4 bulan)
 Polio : 4x (0, 2, 3,4 bulan)
 Hep B : 4x (0,1,6 bulan)
 Campak : 1x (13 bulan)
Anamnesis makanan :
 ASI eksklusif : 2 bulan
 ASI + Susu Formula + Bubur susu : 2-9 bulan
 ASI + Susu Formula + Bubur saring : 9-15 bulan
 Makanan Keluarga : 15 bulan – sekarang
Anamnesis Perkembangan :
 Balik badan : 4 bulan
 Duduk : 6 bulan
 Berdiri : 10 bulan
 Berjalan : 12 bulan
 Berbicara : 15 bulan
 Membaca & menulis : 6 tahun

III. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum
Kesan sakit : tampak sakit sedang, pendarahan (-)
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
o Tensi : 100/70 x/ menit
o Nadi : 100 x/ menit, REIC
o Respirasi : 20 x/ menit, reguler
o Suhu : 36,5 C
Status Gizi
 Berat Badan : 20 Kg
 Tinggi Badan : 120 cm
 BMI : 13,89
 BMI/ U : -1 s/d -2 SD
 BB/ U : 0 s/d -1 SD
 TB/U : 0 SD
Kepala
 Wajah : Flushing (-)
 Mata : Konjungtiva anemis (-)
: Sklera ikterik (-)
: Injeksi konjungtiva (-)
 Hidung: epistaxis (-), PCH (-)
 Mulut : Pendarahan gusi (-), POC (-)
: To : T2-T2 tenang
: Ph : hiperemis (-)
Leher :
 Retraksi SS (-)
 KGB tidak teraba membesar
Thoraks :
 Bentuk & Gerak simetris, Retraksi IC (-), ptekie (-)
 Cor : Bunyi jantung murni reguler
 Pulmo : sonor, VBS kiri = kanan
Abdomen
 Datar lembut, nyeri tekan epigastrium (-)
 Hepar : teraba 1 cm bawah arcus costarum, tepi tajam, permukaan rata, kenyal
 Lien tidak teraba, ruang traube kosong
 BU (+) normal
Ekstrimitas
 Akral dingin
 CR < 2 detik
 Rash (-)
 Rumple Leede (+)
IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 31 oktober 2010
- Hb : 11,6 g/dL
- Ht : 36 %
- L : 4000 juta sel/ μL
- Tr : 159.000 sel/mm3
Tanggal 1 November 2010
- Hb : 11,3 g/dL
- Ht : 34%
- L : 2800 juta sel/ μL
- Tr : 121.000 sel/mm3

V. RESUME
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun 10 bulan, dirawat di ruang perawatan anak Rumah
Sakit Umum Daerah Ujung Berung dengan keluhan utama panas badan.
Sejak 5 hari SMRS penderita panas badan yang mendadak tinggi, terus menerus, siang
sama dengan malam. Keluhan disertai dengan mual, nyeri epigastrium, sakit kepala, nyeri
retroorbital, nyeri otot, batuk dan pilek. Penderita mengalami muntah, 3x/hari, sebanyak 1 gelas,
berisi makanan pada 3 hr SMRS. Sejak 1 hr SMRS orang tua mengatakan melihat ptekie pada
tangan & belakang telinga penderita. BAB tidak ada sejak 5 hr yang lalu.
Karena keluhannya penderita di bawa ke bidan 5 hr yang lalu. Penderita mendapat 2
macam obat sirup penurun panas dan obat mual serta 2 macam obat antibiotik. Namun karena
tidak ada perbaikan penderita berobat ke dokter umum, dilakukan pemeriksaan darah, dan
dirujuk untuk dirawat ke RSUD Ujung Berung.
Riwayat kontak DBD tidak ada. Penyemprotan nyamuk di sekitar rumah terakhir kali
dilakukan pada 3 th yang lalu. Di sekitar rumah ibu penderita memiliki beberapa tanaman hias.
Riwayat kejang demam (+). Riwayat imunisasi dasar lengkap.

VI. DIAGNOSA BANDING


- Demam Dengue
- Demam Berdarah Dengue derajat II
VII. DIAGNOSA KERJA
- Demam Dengue

VIII. USUL PEMERIKSAAN


- Serial Hb, Ht, L, Tr tiap 24 jam
- Dengue blot test

IX.PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Umum :
- Observasi tanda vital, tanda2 gangguan sirkulasi, tanda2 pendarahan, intake dan output
cairan.
- Diet makanan biasa1500 kkal, 37 gram protein, 3x sehari
- Banyak minum 1-2 L/ hr. Jenis : air putih, teh manis, sirup, jus buah, susu/ oralit
- Paracetamol jika suhu > 38,5 C : 10-15mg/kgBB/x ~ 200-300mg/x ~ 3 x 1 cth

Penatalaksanaan Khusus :
 Infus RL 3 cc/kg/ jam ~ 60 cc/jam ~ 15 gtt/ menit
 Laporan KDRS ke Puskesmas/ Dinkes
 Edukasi :
1. Pencegahan : PSN (3M), abatisasi tiap 3 bulan, fogging
2. Cara-cara penularan DBD : cegah dengan memakai pakaian tertutup/ repellan
3. Sifat2 n siklus nyamuk

X.PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
PEMBAHASAN

1. Mengapa pasien didiagnosis sebagai demam dengue?


Diagnosis demam dengue ditegakkan apabila terdapat tanda-tanda berupa
 Demam 5-7 hr : mendadak tinggi, saddle back
 Minimal 2 Gejala :
 Sakit kepala
 Nyeri retroorbital
 Myalgia
 Artralgia
 Rash
 Manifestasi pendarahan
 Leukopenia
 Serologi
 HI titer > 1280
 IgM (+)
Diagnosis Demam Berdarah Dengue ditegakkan apabila terdapat 2 gejala klinis dan dua
gejala laboratorium yaitu :
Gejala klinis :
 Demam : akut 2-7 hr, saddle back
 Minimal 1 manifestasi pendarahan : tourniquet (+), ptekie, ekimosis, purpura, pendarahan
GI, gusi, epistaxis, hematemesis, melena
 Hepatomegali
 Tanda2 gangguan sirkulasi : tensi ↓, nadi cepat lemah, tekanan nadi < 20 mmHg, gelisah,
diuresis berkurang, akral dingin & lembab
Hasil Lab
 Trombositopenia < 100.000/mm3
 Bukti Kebocoran plasma :
- Ht ↑ > 20% dr nilai rata-rata
- Ht ↓ > 20% dengan terapi cairan
- efusi pleura, asites, hipoproteinemia
Pada pasien ini dari anamnesis ditemukan :
 Panas badan 5 hr, mendadak tinggi
 Sakit kepala, nyeri retroorbita
 Mialgia
 Muntah
 Konstipasi
 Manifestasi pendarahan : ptekie
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya : Ptekie (+). Hasil pemeriksaan Rumple Leede
menunjukkan hasil (+). Pada pemeriksaan Laboratorium ditemukan adanya Leukopenia,
Trombosit cenderung menurun, namun tidak ditemukan adanya Hemokonsentrasi.

2. Apakah terapi yang harus diberikan pada pasien ini?


Pada pasien harus dilakukan Monitoring :
 tanda vital
 tanda2 gangguan sirkulasi
 tanda2 pendarahan
 intake dan output cairan
 Lab Hb, Ht, L, Tr serial/ 24 jam
Selain itu pasien mendapatkan makanan sesuai dengan rumus kebutuhan kalori Holiday
segar, yaitu : (10x100)+(10x50) = 1500 kkal. Protein 10% dari kalori. 1 g protein = 4 kkal.
Diet makanan biasa1500 kkal, 37 gram protein, 3x sehari
Pasien dianjurkan banyak minum 1-2 L/ hr. Jenis : air putih, teh manis, sirup, jus buah,
susu/ oralit .
Obat yang diberikan adalah : Paracetamol jika suhu > 38,5 dengan dosis 10-
15mg/kgBB/x ~ 200-300mg/x. Sediaan yang tersedia 125mg/5ml 250mg/5ml
PCT 250mg/5ml ~ 3 x 1 cth (250mg/ml).
Pasien mendapatkan infus cairan Infus RL dengan kadar 3 cc/kg/ jam ~ 60 cc/jam ~ 15
gtt/ menit.
3. Kapan pasien boleh pulang?
 Nafsu makan membaik
 Tidak ada distress pernafasan
 Tidak ada demam selama 24 jam tanpa antipiretik
 Hari ke 3 setelah syok diatasi
 Ht stabil
 Trombosit cenderung naik
Kondisi pasien saat diperiksa adalah : Nafsu makan baik, Tidak ada distress pernafasan,
Tidak ada demam selama 24 jam tanpa antipiretik, Ht stabil, namun Trombosit cenderung turun.
Sehingga pasien belum diperbolehkan untuk pulang.

4. Bagaimanakah prognosis pada pasien ini?


Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Prognosis akan buruk jika terdapat KID/ DSS dengan syok berulang. Pada pasien tidak
ditemukan dan prognosisnya diperkirakan baik.

Anda mungkin juga menyukai