Warni
Abstract
This study aims to portrait collection in the museum of Semarang and design the strategies of using mu-
seum collection as media and sources of learning history for SMP and SMA in Semarang. The study was
carried out at Ronggowarsito Museum, Herbs Museum or Museum Jamu Jago (MURI), and Mandala
Bhakti Museum and Jamu Nyonya Meneer Museum.
The study was done qualitatively by focusing on: (1) museum collection in Semarang, and (2) the use
of museum as media and learning sources of history. Data was collected by observation, interview, and
documents. Data was also crosschecked by sources and method triangulation. Then, it was analyzed
qualitatively. Findings show that the sources at Ronggowarsito museum and Mandala Bhakti museum
are relevant with standard competence and basic competence of history in SMP and SMA, so that it can
be used to teach history. Wheras, Museum Jamu Jago (MURI) and Museum Jamu Nyonya Meneer can
be used to teach local history of Semarang. Strategies are designing lesson plan based on museum, desig-
ning interactive CD about museum, taking students to museum. Schools should work together with the
museums. Museum should have vital facilities such as leaflet, brochure, film guide, micro film, slide, and
theatre. Headschools should encourage teachers to use museum as learning resources.
Alamat korespondensi: ISSN 2252 - 6390
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233
E-mail: pps@unnes.ac.id
Warni / Journal of Educational Social Studies 1 (1) (2012)
Ronggowarsito tepatnya di Bundaran Kaliban- Cincin Stempel, Keris dan beberapa peralatan
teng. Museum ini terbuka umum setiap hari, dari atau wadah.
Hari Senin s/d Minggu, Hari Besar juga buka. Museum Jamu Jago (MURI), museum Re-
Jam buka museum dari jam 08.00 – 15.00 WIB, kor Dunia Indonesia didirikan atas prakarsa Jaya
kecuali hari Jum’at dari jam 08.00 – 11.00 WIB. Suprana di Kawasan Industri Jamu Jago, Srondol
Tiket masuk untuk anak-anak Rp 1.000, untuk Semarang pada tanggal 27 Januari 1990 diresmi-
dewasa Rp 8.000, untuk Wisman Rp 5.000. kan oleh Menko Kesra Soepradjo Roestam dan
Museum Ronggowarsito memiliki bera- Menko Polkam Soedomo disaksikan oleh Ketua
gam koleksi yang di display dalam 4 gedung pa- PMI Pusat Ibnu Soetowo dan Gubernur Jateng,
meran tetap meliputi : H.M. Ismail. Kriteria untuk tercatat di MURI
Gedung A1 (lantai bawah): Ruang Sejarah antara lain : Pertama, Paling, Unik dan Langka.
Alam yang berisi koleksi batuan meteorit, gerha- Museum ini terbuka untuk umum tanpa dipun-
na, gunung api, batuan dan hewan yang diawet- gut biaya setiap Hari Senin s/d Jum’at. Buka Jam
kan. 09.00-14.00. Koleksi museum ada di gedung lan-
Gedung A2 (lantai atas): Ruang Paleonto- tai dua dengan pembagian sebagai berikut:
logi yang berisi koleksi fosil-fosil hewan, tumbu- Ruang bagian kanan Koleksi MURI, Fo-
han dan manusia yang sebagian besar ditemukan to-foto Para Pendiri, Foto Kejadian Luar Biasa
di Sangiran, Sragen. contohnya Konde Raksasa, Manusia Terpendek,
Gedung B2 (lantai atas) : Ruang Prase- Berita Acara Terbesar, Wanita Melahirkan 26
jarah dan Masa Peradaban Hindu Budha yang kali, Pembuatan Gapura Masjid Kudus Raksasa
koleksi situs pemujaan seperti Menhir, Dolmen, dengan Jenang, barang-barang asli contohnya Al
Punden Berundak, Arca Perwujudan Nenek Mo- Qur’an Tulisan Tangan Raksasa, Spanduk Ter-
yang, Nekara dan Alat Upacara. Arca-arca Hin- panjang, Buku Berita Acara Terbesar.
du yang berasal dari Komplek Candi Ngempon, Ruang bagian tengah Ruang Sidang Leng-
Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. kap dengan Meja Kursi untuk menerima Tamu
Gedung B1 (lantai bawah) : Masa Pening- Pengunjung.
galan Islam dan Masa Kolonial. Menampilkan Ruang bagian kiri Koleksi Jamu Jago, alat-
Hiasan Terakola, Ornamen Mantingan, Maket alat untuk membuat jamu contohnya Lumpang,
Masjid Demak, Kudus, Kaligrafi, Foto Kota Tua Alu, Pipisan dan Cowek.
Semarang, Gedung-gedung Tua Peninggalan Ke- Bahan-bahan untuk membuat jamu con-
jayaan Masa Kolonial seperti Gereja Blenduk, tohnya Kunyit, Kemiri, Daun Tapak Dara, Temu
Stasiun Tawang, Kantor Pos Johar dan Pasar Jo- Ireng, Temu Giring serta jamu yang sudah dike-
har. mas.
Gedung C1 (lantai bawah) : Masa Perjuan- Museum Perjuangan Komando Daerah IV
gan Bangsa yang berisi koleksi yang paling me- / Diponegoro Mandala Bhakti, museum Manda-
narik adalah Ruang Diorama. la Bhakti merupakan museum khusus tentang se-
Gedung C2 (lantai atas) : Ruang Ethnogra- jarah. Koleksinya berkaitan dengan benda-benda
fi yang menggambarkan kehidupan orang Jawa bersejarah khususnya tentang Heroisme dan se-
Tengah sehari-hari. Ditampilkan Tehnologi Mata mangat Patriotisme Perjuangan Prajurit Dipone-
Pencaharian, Tehnologi Industri, Tehnologi Ke- goro yaitu Perjuangan Prajurit Diponegoro sejak
rajinan, Tehnologi Rumah Tinggal, dan lain-lain, kelahirannya pada masa revolusi phisik, dimana
juga pande besi. Prajurit Diponegoro bersama-sama dengan raky-
Gedung D2 (lantai atas) : Ruang Kesenian at berjuang merebut dan mempertahankan Ke-
yang menampilkan kesenian daerah yang ber- merdekaan Nasional, sampai pada masa-masa
kembang di Jawa Tengah, baik berupa benda, pe- pembangunan sekarang ini. Museum Mandala
ralatan maupun jenis kesenian musik, pergelaran Bhakti terletak di Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 2
maupun pertunjukan contohnya Wayang Kulit, (Tugu Muda) Semarang.
Barongan dan Kuda Lumping. Koleksinya khusus berupa benda-benda
Gedung D1 (lantai bawah) : Ruang Pem- yang berhubungan dengan sejarah perjuangan
bangunan, Ruang Humismatika / Heraldika, Ru- mulai dari revolusi phisik tahun 1945 sampai
ang Tradisi Nusantara, Ruang Instalasi, Ruang sekarang, khususnya peristiwa-peristiwa sejarah
Hibah. yang pernah terjadi di daerah Jawa Tengah dan
Ruang Koleksi Emas, di sini ditampilkan Daerah Istimewa Yogyakarta.
beraneka macam benda koleksi yang terbuat dari Adapun jenis koleksinya sebagai berikut :
emas pada zaman klasik, seperti gelang kalung Senjata tradisional berupa Bambu Run-
berbentuk Jambu Mete, Kelat Bahu, Binggel, cing, Keris, Anak Panah, Golok, Pisau, dan lain-
39
Warni / Journal of Educational Social Studies 1 (1) (2012)
40
Warni / Journal of Educational Social Studies 1 (1) (2012)
41