Anda di halaman 1dari 3

EKG

Interpretasi EKG:
1. Irama : Sinus
2. Laju : 94x/menit (normal)
3. Regularitas : reguler (interval konstan)
4. Gelombang P : Gelombang P mengarah ke atas dan bentuknya seragam,
lembut dan tidak tajam, durasi <2.5mm, tinggi <2.5mm (normal)
5. Interval PR : 0,20 detik (normal)
6. Kompleks QRS : terdapat gelombang Q patologis pada lead III, aVL, aVF
dan V1 (Gambaran borderline RBBB)
7. Interval QRS : durasi 0,12 detik (melebar : gangguan konduksi
intraventrikuler) = bundle branch block, escape ryhtm, aritmia
ventrikuler.
8. Segmen ST : Terletak sejajar garis isoelektris (normal)
9. Gelombang T : sandapan ekstremitas : <5mm (normal)
Sandapan precordial : <10mm (normal)
10. Gelombang S : terdapat S persisten di V6
11. Kesan : Karakteristik Right Bundle Branch Block
Pada komplikasi makrovaskular DM, terjadi kekurang suplai O2 di sel otot jantung akibat
penurunan aliran darah ke otot jantung sehingga terjadi penurunan pembentukan energi
kemudian gangguan pertukaran ion untuk depolarisasi dan repolarisasi yang semuanya berujung
pada gangguan kontraksi otot jantung. karena aktivitas mekanis dipicu oleh aktivitas listrik.

DM yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan komplikasi makrovaskuler


seperti PJK dan PJK merupakan penyebab kematian utama pada penderita DM. Pada penderita
DM terjadinya iskemia atau infark miokard kadang-kadang tidak disertai dengan nyeri dada atau
disebut silent myocardial infarction (SMI) yang mungkin menyebabkan kematian karena
terlambatnya diagnosis PJK atau sulitnya mendiagnosa PJK pada DM. Kematian mendadak pada
penderita DM mungkin disebabkan PJK yang menghasilkan aritmia atau infark miokard. Oleh
karena itu perlu diketahui faktor-faktor risiko terjadinya PJK pada penderita DM.

American Diabetes Association (ADA) dan American Heart Association (AHA)


mengeluarkan rekomendasi baru yang menyebutkan DM dianggap sebagai coronary artery
diseases risk equivalent. Gangguan konduksi jantung (RBBB, RBBB Inkomplit, LBBB,
LAHB/LAFB) ditemukan pada 23 gambaran (11,3%). Pada penelitian yang dilakukan oleh Stern
S. dan Sclarowsky S. ditemukan adanya pemanjangan interval QT dan dispersi QT bahkan pada
awal onset dari DM. Pada sebuah review artikel yang oleh Movahed MR disebutkan bahwa ada
beberapa penelitian non-randomized yang melaporkan terjadi peningkatan prevalensi blokade
konduksi jantung pada pasien DM, seperti right bundle branch block (RBBB), bifascicular block
dan high degree atrioventricular (AV) block tapi tidak dengan left bundle branch block (LBBB).
Penyebab dari blokade konduksi jantung pada pasien DM masih belum diketahui

Right bundle branch adalah suatu gambaran EKG yang didapatkan akibat hambatan pada
system listrik jantung cabang kanan yang menstimulasi bilik kanan jantung sehingga terjadi
kelambatan aktivasi listrik pada bilik jantung tersebut. Diperkirakan prevalensi RBBB pada
populasi umum sekitar 0,2-0,8%, RBBB dapat terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat
penyakit jantung maupun pada individu yang sehat. Pasien dengan gejala sesak napas, nyeri
dada, atau penurunan kesadaran yang disertai dengan gambaran RBBB dapat menyertai oenyakit
jantung. Seringkali pada individu dengan atau tampa penyakit jantung terdapat gambaran RBBB
pada hasil EKG, gambaran RBBB sering muncul pada hasil EKG pasien lansia.
Pada pasien ini terdapat gambaran EKG menunjang karakteristik RBBB, tetapi pasien
tidak mengeluhkan adanya gejala dari komplikasi untuk kearah makrovaskular seperti penyakit
jantung coroner. Pasien tidak memiliki keluhan seperti nyeri dada dengan rasa seperti tertindih
muncul mendadak dengan keringat dingin yang berlangsung selama 20 menit dan tidak membaik
pada saat istirahat. Tetapi dari pemeriksaan penunjang pasien memiliki kadar glukosa yang
tinggi. Maka dari itu karena hasil EKG terdapat karakteristik RBBB dan kadar glukosa tinggi
tetap pasien harus dievaluasi karena DM adalah salah satu factor resiko dari Coronary artery
disease dan untuk mewaspadai timbulnya silent miokardial infraction.

Stern S, Sclarowsky S. The ECG in diabetes melitus. Circulation. 2009 [cited 2014
Sep 9];120:1633-6. Avaliable from: http://circ.ahajournals.org.

Assasment

S : Nyeri dada (-)

O: Hasil EKG : Karakteristik RBBB

GDS :

A: Susp. CAD e.c DM tipe II tidak terkontrol

P : Planning diagnostic : GDS

Terapi non medika mentosa : kurangi asupan glukosa

Treadmill, perbaiki lifestyle

Diet DM 1475 kkal

Terapi medika mentosa: Lantus 1x12 unit kombinasi dengan noverapid sc maximal 20 unit

Anda mungkin juga menyukai