Anda di halaman 1dari 13

Operations Research

Industrial Engineering
Dual Simplex
Dual Simplex
 Sekelompok masalah LP yang tidak memiliki pemecahan
dasar awal yang layak dan semuanya adalah variabel slack,
tetapi dapat dipecahkan tanpa menggunakan variabel
buatan yaitu dengan menggunakan metode dual simplex
 Dalam prosedur dual simplex, pemecahan dimulai tidak
layak dan optimal (sebagaimana diperbandingkan dengan
metode primal simplex yang memulai layak tetapi
nonoptimal)
Dual Simplex
 Gagasan umum dari prosedur dual simplex adalah bahwa
sementara iterasi dimulai tidak layak dan (lebih baik
daripada) optimal, iterasi berikutnya bergerak ke arah
ruang layak tanpa kehilangan sifat optimalitas (simpleks
biasa mempertahankan kelayakan sementara bergerak ke
arah optimalitas)
 Pada iterasi dimana pemecahan menjadi layak untuk
pertama kalinya, proses tersebut berakhir
Dual Simplex
 Kondisi Kelayakan:
 Variabel keluar adalah variabel dasar yang memiliki nilai paling negatif
(jika sama, tentukan secara sembarang).
 Jika semua variabel dasar adalah nonnegatif, proses berakhir.
 Kondisi Optimalitas:
 Variabel masuk adalah variabel nondasar yang berkaitan dengan rasio
terkecil jika meminimumkan atau nilai absolut terkecil dari rasio jika
memaksimumkan (jika sama, tentukan sembarang).
 Rasio ditentukan dengan membagi koefisien sisi kiri persamaan z
dengan koefisien negatif yang bersesuaian dalam persamaan dengan
koefisien negatif yang bersangkutan dengan variabel keluar.
 Jika semua penyebut adalah nol atau positif, tidak terdapat pemecahan
yang layak
Contoh 1
Min z = 3 x1 + 2 x2

3 x1 + x2 ≥ 3
4 x1 + 3 x2 ≥ 6
x1 + x2 ≤ 3
x1, x2 ≥ 0
Contoh 1
Min z - 3 x1 - 2 x2 = 0

-3 x1 - x2 + s1 = -3
-4 x1 - 3 x2 + s2 = -6
x1 + x2 + s3 = 3
x1, x2, s1, s2, s3 ≥ 0
Contoh 1
Dasar z x1 x2 s1 s2 s3 RHS
z 1 -3 -2 0 0 0 0
s1 0 -3 -1 1 0 0 -3
s2 0 -4 -3 0 1 0 -6
s3 0 -1 1 0 0 1 3
rasio 3/4 2/3 ~ ~ ~

Dasar z x1 x2 s1 s2 s3 RHS
z 1 -1/3 0 0 -2/3 0 4
s1 0 -5/3 0 1 -1/3 0 -1
x2 0 4/3 1 0 -1/3 0 2
s3 0 -1/3 0 0 1/3 1 1
rasio 1/5 ~ ~ 2 ~

Dasar z x1 x2 s1 s2 s3 RHS
z 1 0 0 -1/5 -3/5 0 21/5
x1 0 1 0 -3/5 1/5 0 3/5
x2 0 0 1 4/5 -3/5 0 6/5
s3 0 0 0 -1/5 2/5 1 6/5
Contoh 1
 X1 = 3/5
 X2 = 6/5
 Z = 21/5
Contoh 2
Max z = 2 x1 - x2

x1 + x2 = 1
2 x2 ≥ 1
x1, x2 ≥ 0
Contoh 2
Max z - 2 x1 + x2 = 0

x1 + x2 = 1
- 2 x2 + s1 = -1
x1, x2 , s1 ≥ 0

========================================
x1 = 1 – x2, sehingga:
z – 2 (1 – x2) + x2 = 0
z + 3 x2 = 2
Contoh 2
Dasar z x1 x2 s1 RHS
z 1 0 3 0 2
x1 0 1 1 0 1
s1 0 0 -2 1 -1
rasio ~ 1 1/2 ~

Dasar z x1 x2 s1 RHS
z 1 0 0 1 1/2 1/2
x1 0 1 0 1/2 1/2
x2 0 0 1 -1/2 1/2
 X1 = ½
 X2 = ½
 Z=½
 Min = 10x1 + 3x2

Subject to
 8x1 + 1x2 >= 8
 4x1 + 2x2 >= 8
 10x1 + 7x2 <= 70

Anda mungkin juga menyukai